Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. M. Djafar Karzein Hafidz Y. (2221101805)
2. M. Lazaro FA. Al-Dzaki (2221101806)
3. Marshela Aditya Octavia (2221101808)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
3.1. Kesimpulan..............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Basis data merupakan kumpulan informasi yang disimpan didalam
komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu
program komputer untuk memperoleh suatu informasi dari database tersebut.
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah dan mengambil query basis
data disebut sistem manajemen basis data. Pemrosesan basis data sebagai
perangkat andalan sangat dibutuhkan oleh berbagai institusi dan perusahaan.
Dalam pengembangan sistem informasi dibutuhkan basis data sebagai media
penyimpanan data. Kehadiran basis data bisa meningkatkan daya saing
perusahaan tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada
pelanggan, menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga
membantu pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah
berdasarkan informasi yang ada. Banyak aplikasi yang dibuat berlandaskan
pada basis data antara lain semua transaksi perbankan, proses regristrasi,
penjadwalan penerbangan, aplikasi pemesanan, dan pencatatan data
mahasiswa pada suatu perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan,
pembelian dan pencatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan
data pegawai beserta aktivitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu
perusahaan, dan sebagainya. Beberapa informasi pada perusahaan retail
seperti jumlah penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia, barang yang
paling laku dijual pada bulan ini, dan beberapa laba bersih perusahaan dapat
diketahui dengan mudah menggunakan basis data.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah yang kami buat di antaranya
sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah awal dan perkembangan sistem basis data?
2. Apa tujuan dan alasan mengapa basis data digunakan?
3. Apa saja bahasa yang digunakan dalam basis data?
4. Bagaimana struktur atau arsitektur dari basis data?
1
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah yang kami tulis di antaranya sebagai
berikut:
1. Mengetahui sejarah awal dan perkembangan dari sistem basis data
2. Mengetahui tujuan dan alasan mengapa basis data digunakan
3. Mengetahui bahasa yang digunakan dalam basis data
4. Mengtahui struktur atau arsitektur dari basis data
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
berurutan sehingga data disimpan dalam bentuk daftar. Adapun hal
tersebut merupakan perkembangan awal dari basis data (database),
tepatnya di tahun sebelum 1968. Pada 1968-1980 teknologi
berkemang menjadi hierarkis dan model network dimana pada masa
itu merupakan era pemrosesan database non-relasional. Model data
yang terkemuka adalah model CODASYL DTBG dan DBMS dan
yang paling popular adalah DBMS network. Tahun 1980 memasuki
era model data relasional dimana model inipertama kali di publikasi
tahun 1970, meskipun baru dikomersialkan sejak 1980. Pada masa
tersebut, SQL menjadi Bahasa relasional standar. Berlanjut tahun
1982 berkembang produk DBMS mikrokomputer pertama dimana
Ashton-tate mengembangkan produk dBase dan Borland membuat
Paradox. Microsoft ship Access yang mana merupakan produk
DBMS personal dari Microsoft berkembang tahun 1982. Barulah di
tahun 1995 terdapat aplikasi pertama database internet yang menjadi
komponen kunci dari aplikasi internet. Tahun 1997 XML mulai
diaplikasikan pada pemrosesan database untuk memecahkan
permasalahan database jangka panjang.
2.2. Tujuan Sistem Basis Data
Beberapa tujuan dan alasan mengapa basis data (database) digunakan
di antaranya:
1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Pengguna basis data bisa menyimpan data, melakukan perubahan
atau manipulasi terhadap data, menampilkan kembali data dengan lebih
mudah dan cepat dibandingkan dengan cara manual ataupun elektronis.
2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Dengan basis data kita mampu melakukan penekanan jumlah
redundansi (pengulangan) data, baik dengan menerapkan sejumlah
pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antara kelompok data
yang saling berhubungan.
3. Keakuratan (Accuracy)
4
Agar data sesuai dengan aturan dan batasan tertentu dengan cara
memanfaatkan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama
dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data,
keunikan data dsb.
4. Ketersediaan (Availability)
Agar data bisa diakses oleh tiap-tiap pengguna yang
membutuhkan, dengan penerapan teknologi jaringan serta melakukan
pemindahan/penghapusan data yang sudah tidak digunakan / kadaluwarsa
untuk menghemat ruang penyimpanan. Hal tersebut juga mempermudah
dalam penerimaan informasi yang diperlukan karena merupakan
komponen dasar dalam sistem informasi
5. Kelengkapan (Completeness)
Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap
kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu, dengan melakukan
penambahan baris-baris data ataupun melakukan perubahan struktur pada
basis data; yakni dengan menambahkan field pada tabel atau menambah
tabel baru.
6. Kemanan (security)
Agar data yang bersifat rahasia atau proses yang vital tidak jatuh
ke orang/pengguna yang tidak berhak, yakni dengan penggunaan account
(username dan password) serta menerapkan pembedaan hak akses tiap-
tiap pengguna terhadap data yang bisa dibaca atau proses yang bisa
dilakukan.
7. Kebersamaan (Sharebility)
Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan
multiuser (banyak pemakai), dengan menjaga / menghindari munculnya
problem baru seperti inkonsistensi data (karena terjadi perubahan data
yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan) atau
kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu
untuk menggunakan data)
5
2.3. Bahasa Basis Data
Bahasa yang digunakan dalam basis data (Database Language)
terbagi kedalam tiga bentuk diantaranya:
1. Data Definition Language (DDL)
Pengguna dapat mendeskripsikan struktur basis data, misalnya
merinci tipe dan batasan data yang akan disimpan dalam basis data serta
menentukan kunci field dan relasinya.
2. Data Manipulation Language (DML)
DML memungkinkan pengguna untuk mengakses bahkan
memanipulasi data yang ada di basis data. Acuannya adalah kumpulan
perintah-perintah yang dapat digunakan untuk manipulasi data seperti
menyimpan data ke dalam tabel, mengubah data, menghapus data dan
menampilkan data kembali. Terdapat 2 jenis Data Manipulation Language
(DML), diantaranya:
a. Procedural, pengguna menentukan data apa yang diinginkan serta
bagaimana membiasakannya.
b. Non Procedural, membuat pengguna dapat menentukan data apa saja
yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara membiasakannya
3. Data Control Language (DCL)
DCL membagi pengguna berdasarkan hak akses ke basis data serta
dapat juga mencabut hak akses pengguna yang bersangkutan. Akses
terkontrol ke basis data disediakan, seperti security system, concurrency
control system dan recovery control system.
2.4. Arsitektur Basis Data
Struktur atau arsitektur basis data merupakan kumpulan komponen
basis data dan hubungan antar komponen tersebut. Dengan kata lain,
arsitektur basis data merupakan serangkaian pengetahuan tentang file, table,
field, record indeks, abstraksi dan pemodelan data serta serangkaian konsep
yang digunakan untuk membuat diskripsi struktur basis data. Melalui
diskripsi Struktur basis data dapat ditentukan jenis data, hubungan dan
6
konstrain (keterbatasan) data yang ditangani. Dalam basis data, data
diorganisasikan kedalam bentuk:
1. Elemen (kolom atau field) data adalah satuan data terkecil yang tidak
dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Misalnya data siswa
terdiri dari NIS, Nama, Alamat, Telepon atau Jenis Kelamin.
2. Rekaman (record) merupakan gabungan sejumlah elemen data yang
saling terkait. Istilah lain dari record adalah baris atau tupel.
3. Berkas (file) adalah himpunan seluruh record yang bertipe sama
Struktur hirarki sebuah database dapat digambarkan dalam diagram
hirarki begai berikut:
7
Arsitektur basis data menyediakan pengguna suatu pandangan abstrak
mengenai data, dengan menyembunyikan detil bagaimana data di simpan dan
di manipulasi sesuai dengan tujuan utama basis data. Ada 3 level atau tingkat
dalam arsitektur basis data di lihat dari sudut pandang pengguna (user)
terhadap basis data yaitu sebagai berikut :
1. Tingkat Eksternal (view Level)
Merupakan level tertinggi dari abstraksi data. pada level ini
hanya menunjukkan sebagian saja dari basis data yang bisa dilihat dan
di pakai, basis data yang hanya bagi pengguna tertentu saja.
2. Tingkat Logik (Conceptual Level)
Pada Level ini data di gambarkan dengan apa (what) yang
sebenarnya disimpan dalam basis data dan hubungannya dengan data
yang lain yang digambarkan sebagai Semua entitas beserta atribut dan
hubungannya, Batasan data, Informasi semantik tentang data,
Keamanan dan integritas informsi.
3. Tingkat Fisik (Internal Level)
Merupakan level terendah, yang menunjukkan bagaimana (how)
data di simpan secara fisik di dalam media penyimpanan sehingga
tingkat ini memperhatikan alokasi ruang penyimpanan data dan indeks,
Deskripsi record untuk penyimpanan, Penempatan record, penempatan
data dan teknik encription.
Tujuan dari 3 level arsitektur basis data supaya seluruh pengguna bisa
mengakses data yang sama dan tidak perlu mengetahui detail tampilan fisik
dari basis data. Pengguna tidak akan terpengaruh Apabila ada perubahan dari
tampilan basis data. Database Administrator bisa mengubah struktur basis
data tanpa mempengaruhi sudut pandang pengguna.Database Administrator
bisa mengubah struktur konsep basis data tanpa mempengaruhi semua
pengguna database.
2.5. Struktur Model Relasi
Model data yang mendasari basis data, yaitu sekumpulan cara untuk
mendeskripsikan data-data, hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta
8
batasan konsistensi. Model data menyediakan cara untuk mendeskripsikan
perancangan basis data pada peringkat logika. Model data yang paling sering
digunakan adalah ERD (Entity Relationship Diagram) dan model relasi.
Model data Diagram Hubungan Entitas (ERD-Entity Relationship Diagram)
dibuat berdasar anggapan bahwa dunia nyata terdiri atas koleksi objek-objek
dasar yang dinamakan entitas (entity) dan hubungan yang terjalin antara
entitas-entitas itu. Sedangkan model basis data relasi menggunakan
kumpulan tabel berdimensi dua yang biasa merupakan tempat data disimpan.
Masing-masing tabel dalam model relasi terdiri atas baris dan kolom, serta
terdapat intilah key (kunci) yang merupakan satu atau gabungan beberapa
atribut yang dapat membedakan semua baris data (row) dalam tabel secara
unik. Artinya, apabila suatu atribut dijadikan key, maka tidak boleh ada dua
atau lebih baris dengan nilai yang sama untuk atribut/kolom tersebut.
Terdapat tiga macam key yang dapat diterapkan pada suatu tabel, yaitu:
9
suatu record dengan record yang lainnya. Model relasi menyembunyikan
implementasi aras rendah basis data dari pengembang aplikasi basis data
(pemrogram) serta pengguna. Model relasi adalah abstraksi pada peringkat
yang lebih rendah dari ERD. Perancang basis data umumnya pertama kali
menggunakan ERD kemudian menerjemahkannya ke model relasi untuk
kemudian diimplementasikan di sistem basis data yang digunakan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Awal mula sistem pemrosesan data yakni sejak berakhirnya sistem
pemrosesan manual dan sistem pemrosesan berkas. Sistem pemrosesan
manual dimana masih berbasis kertas merupakan bentuk pemrosesan yang
menggunakan dasar berupa setumpuk rekaman yang disimpan pada rak-rak
berkas. Perkembangan basis data sejalan dengan perkembangan software dan
hardware. Perkembangan teknologi jarngan komputer dan komunikasi data
merupakan salah satu penyumbang kemajuan penerapan basis data yang
kemudain melahirkan sistem basis data terdistribusi. Beberapa tujuan dan
alasan mengapa basis data (database) digunakan di antaranya: Kecepatan dan
Kemudahan (Speed), efisiensi ruang penyimpanan (Space), Keakuratan
(Accuracy), Ketersediaan (Availability), Kelengkapan (Completeness),
Kemanan (security), Kebersamaan (Sharebility), bahasa yang digunakan
dalam basis data (Database Language) terbagi kedalam tiga bentuk
diantaranya: data definition language (DDL), data manipulation language
(DML), data control language (DCL)
11
DAFTAR PUSTAKA
Astutik, I. R. I, dan Rosid, M. A. (2020). Basis Data untuk Informatika. Sidoarjo:
UMSIDA Press.
Kadir, A. (1999). Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
iii