Pendahuluan
Rumah Sakit sebagai suatu institusi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan. Dalam
kegiatan operasionalnya di tunjang oleh sarana, prasarana dan peralatan yang terdiri dari
berbagai macam jenis dan fungsi yang saling menunjang satu sama lainnya.
Sarana, prasarana dan peralatan yang ada di dalam rumah sakit umumnya terdiri dari peralatan
medik dan non medic dengan kategori sebagai berikut:
1. Untuk kategori peralatan medis, seluruh peralatan kesehatan yang dipakai untuk
menetapkan diagnose, pemeriksaan, terapi dan penyembuhan.
2. Untuk ketegori peralatan non medis, berupa bangunan gedung, serta seluruh utilitasnya
termasuk mesin dan peralatan berat seperti Genset, AC, Supply Listrik dan lain-lain
Amanat UU RI No. 44 Tahun 2009, penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah
sakit didasarkan pada mutu pelayanan dan regulasi, maka pelayanan di rumah sakit dituntut
memenuhi persyaratan tersedianya fasilitas yaitu sarana, prasarana maupun peralatan
disamping factor lainnya.
Rumah sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap dituntut
untuk bertanggung jawab terhadap keandalan, keakurasian dan keamanan dzri mutu fasilitas
yang digunakan. Diperlukan unit yang bertanggung jawab pada managemen SPA yaitu
Departemen engineering/ clinical engineering.
SOAL:
1. Mengapa rumah sakit sebagai industri jasa pelayanan kesehatan memerlukan Engineering
Departement.
Di Indonesia sendiri saat ini terdapat kondisi yang menjadi kendala bagi pelayanan rumah sakit,
yakni rumah sakit sudah selesai dibangun namun pada saat akan dioperasionalkan banyak menemui
kendala-kendala terkait bangunan, utilitas dan peralatan medik sehingga rumah sakit harus
diperbaiki/ disesuaikan dengan standar. Hal inilah yang seharusnya menjadi tugas hospital
engginering/ clinical engineering sejak awal.
Di rumah sakit memiliki beberapa tempat yang memiliki kekhususan tersendiri, yakni misalnya
dalah ruang operasi dan ICU ataupun unit gawat darurat. Pada ruang operasi contohnya harus
memiliki sistem kelistrikan khusus dibandingkan ruangan lain di rumah sakit, alat-alat yang
digunakan juga jauh lebih canggih dibandingkan ruangan lain, bangunan nya juga memiliki aturan-
tauran khusus dibandingkan ruangan lain di rumah sakit. Selain itu juga dalam hal pembangunan
sarana dan prasarana rumah sakit telah memiliki rencana strategik dan master plan namun banyak
rencana strategis dan master plan tersebut tidak berjalan sesuai dengan rencana. Di sinilah peran ahli
teknik perumahsakitan/ clinical enginering sangat diperlukan,
Fungsi dari department engineering adalah melindungi asset pemilik Gedung: struktur
bangunan, dengan integritas, dinding, lantai,plafon semua perlengkapan dan peralatan
(furniture, fixtures, dan equitment atau FF dan E) yang terkandung didalamnya, termasuk
transformer listrik dan distribusi tegangan, pendistribusian air dan limbah, sistem
pengkondisian pemanas-ventilasi udara, system alarm kebakaran dan komponen kebakaran,
system transportasi vertical (lift). Utilitas seperti manajemen listrik, air, bahan bakar (solar),
lighting dan sound system dan sterusnya. Juga memastikan kesehatan, keselamatan kerja,
savety hygiene (K3SH).
A. Perencanaan
1. Perencanaan pembangunan
Fasilitas rumah sakit baik berupa sarana, prasarana dan peralatan yang terdiri dari
berbagai macam jenis dan fungsi yang saling menunjang satu sama lainnya. Sarana,
prasarana dan peralatan yang ada di dalam rumah sakit umumnya terdiri dari peralatan
medik dan non medik.
Fasilitas rumah sakit tersebut oleh Engineering Departmen sebagai penanggung
jawab program tersebut yang apabila dalam tugasnya melakukan fungsi: perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan monitoring, evaluasi dan pelaporan secara
kontinyu dan berjenjang, akan dihasilkan:
Daftar inventaris SPA
Informasi besarnya nilai asset
Informasi kondisi asset
Tersusunnya SOP SPA
Mutu SPA sesuai dengan spesifikasi aslinya
Kondisi SPA siap dan laik pakai
Mengurangi downtime alat
Utilisasi alat optimal
Pemeliharaan SPA yang efektif
Alat terkalibrasi
Pemenuhan terhadap standar Akreditasi
Akan menghasilkan savety, quality, dan cost effectiveness sehingga diharapkan tercapai
mutu pelayanan yang meningkat, Akreditasi rumah sakit terwujud serta keamanan nagi
pasien terpenuhi (patient savety terpenuhi).