Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

1.1
Latar Belakang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(APBN), adalah


rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) . APBN adalah wujud
dari pengelolaan keuangan negara yang merupakan instrumen bagi
pemerintah untuk mengatur pengeluaran dan penerimaan negara
dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan
pembangunan,mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
pendapatan nasional,mencapai stabilitas perekonomian, dan
menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum. APBN
berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana
penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1
Januari - 31 Desember).
Tabel postur APBN Alternatif tahun 2014 ( Dalam Triliun Rupiah )
KETERANGAN 2015 2016 2017 2018
2013 2014
(triliun Rp.)

A. Pendapatan 1.761,6 1.848,1 1.750,3 1.894,7


1.529,7 1.635,4
Negara

~ Penerimaan Dalam 1.525,2 1.633,1 1.758,3 1.846,1 1.748,9 1.893,5


Negeri

1. Penerimaan 1.193,0 1.246,1 1.489,3 1.565,8 1.498,9 1.618,1


perpajakan

2. penerimaan 332,2 386,9 269,1 280,3 250,0 275,4


Bukan Pajak

~ Penerimaan Hibah 4,5 2,3 3,3 2,0 1,4 1,2

B. Belanja Negara 1.683,0


Rp. 111.876,9111 1.984,1 2.095,7 2.080 2 2.220,7

~Belanja Pemerintah 1.154,4 1.280,4 1.319,5 1.325,6 1.315,5 1.454,5


Pusat

1. Belanja 594,6 602,3 795,5 784,1 763,6 847,4


kementrian/lembaga
(K/L)

2. Belanja non 559,8 678,1 524,1 541,4 552,0 607,1


kementrian/lembaga
(non K/L)

~ Transfer ke 528,6 596,5 643,8 723,2 704,9 706,2


daerah

~ dana desa - - 20,8 47,0 60,0 60,0

Keseimbangan (40,1) (106,0) (66,8) (88,2) (109,0) (87,3)


primer
Surplus atau defisit (153,3) (241,5) (222,5) (273,2) (330,2) (325,9)
anggaran

% surplus / defisit (1,65) (2,40) (1,9) (2,2) (2,41) (2,19)


terhadap PDB

Pembiayaan 153,3 248,9 323,1 296,7 330,2 325,9


Anggaran

-Pembiayaan utang - 255,7 380,9 371,6 384,7 399,2

-pembiayaan investasi - (8,9) (59,7) (94,0) (47,5) (65,7)

-pemberian pinjaman - 2,5 1,5 0,5 (6,4) (6,7)

-kewajiban - (1,0) 0,0 (0.7) (0,9) (1,1)


penjaminan

-pembiayaan lainnya - 0,5 0,3 19,3 0,3 0,2


Jadi dapat dilihat dari struktur APBN bahwa terjadi perubahan struktur dari
tahun 2013 sampai dengan 2018 dimana pada tahun 2013 dan 2014 tidak terdapat
belanja Negara untuk dana desa, namun jika dibandingkan dengan tahun
2015,2016, 2017, dan 2018 terdapat belanja Negara untuk dana desa yang
dianggarkan untuk anggaran pendidikan dan anggaran kesehatan dari tahun ke
tahun terus meningkat sampai tahun 2017. Namun pada tahun 2017 sampai 2018
belanja Negara untuk dana desa memiliki anggaran yang sama. Selain itu untuk
Belanja non kementrian/lembaga (non K/L) seperti subsidi BBM, listrik, dan LPG
tidak selalu masuk ke dalam anggaran belanja Negara setiap tahunnya akan tetapi
hanya pada tahun-tahun tertentu seperti pada tahun 2014 subsidi BBM, LPG dan
BBN sekitar Rp. 2,46 T sedangkan untuk subsidi listrik sebesar Rp. 103,8 T. pada
tahun 2013 dalam pembiayaan anggaran diklasifikasikan berdasarkan pembiayaan
dalam negri dan pembiayaan luar negeri. Namun pada tahun 2014 sampai dengan
2018 dalam pembiayaan anggaran diklasifikasi menjadi 5 bagian yaitu pembiayaan
utang, pembiayaan investasi, pemberian pinjaman, kewajiban pinjaman dan
pembiayaan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai