Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

MANAJEMEN INVESTASI

PENGEMBALIAN DAN RISIKO DARI INVESTASI DAN

TEORI PORTOFOLIO

EM - E

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

FITRI SINDY PAMELASARI (141170055)

WILLIAM RINO S. (141170098)

ZAKIYA ZANJABILA (141170113)

RIZQI MARDHIYATI (141170122 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk menjadi seorang investor yang handal pasti ada beberapa aspek yang harus
diperhatikan dalam mencapai tujuan yaitu memperoleh keuntungan di masa yang akan
datang. Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya terdapat aspek yang perlu
dipertimbangkan oleh seorang investor dalam pengambilan keputusan investasi, yaitu
tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk) serta mengetahui mengenai teori dalam
memebentuk sebuah portofolio. Tingkat pengembalian adalah imbalan yang diharapkan
diperoleh di masa mendatang, sedangkan risiko diartikan sebagai ketidakpastian dari
imbalan yang diharapkan. Risiko adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rata-
rata dari tingkat pengembalian yang diharapkan yang dapat diukur dari standar deviasi
dengan menggunakan statistika. Suatu keputusan keuangan yang lebih berisiko tentu
diharapkan memberikan imbalan yang lebih besar, yang dalam keuangan dikenal dengan
istilah “High Risk High Return”. Ada trade off antara risk dan return, sehingga dalam
pemilihan berbagai alternatif keputusan keuangan yang mempunyai risiko dan
tingkat pengembalian yang berbeda-beda.
Dimana aspek yang harus diperhatikan investor adalah semata- mata untuk mengurangi
risiko agar tidak mengalami kerugian yang besar serta memeperhitungkan dengan benar
peluang keuntungan yang akan didapatkan dari keputusan investasi yang dilakukan. Maka
dalam hal ini kami akan membahas mengenai risiko dan return serta perhitungannya untuk
memahami dan menentukkan keuntungan serta risiko yang akan diterima ketika mengambil
keputusan investasi dengan baik serta mengenal teori mengenai membuat portofolio
investasi secara optimal dengan mempertimbangkan peluang keuntungan yang akan
diperoleh dimasa yang akan datang

2
BAB II

PEMBAHASAN

RISK AND RETURN

A. Return atau Pengembalian


Return atau pengembalian adalah tingkat keuntungan yang dinikmati para pemodal atas
investasi yang ditanamkan. Dengan kata lain, return merupakan hasil yang diperoleh dari
investasi. Sumber sumber return investasi bersumber dari dua komponen utama, yaitu yield
dan capital gain (loss). Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas
atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Jika kita berinvestasi
pada sebuah obligasi misalnya, maka besarnya yield ditunjukan dari bunga obligasi yang
dibayarkan. Jika kita membeli saham makan besarnya yield adalah besarnya deviden yang
kita peroleh. Sedangkan capitanl gain (loss) sebagai komponen kedua dari return
merupakan kenaikan atau penurunan harga suatu surat berharga yang mana dapat
memberikan atau kerugian bagi investor.
Kita sekarang tahu bahwa pengembalian ukuran yang benar harus menggabungkan dua
komponen pengembalian, hasil dan perubahan harga, mengingat bahwa komponen baik bisa
menjadi nol. Total return (TR) untuk periode holding yang diberikan adalah angka desimal
atau persentase yang berkaitan semua arus kas yang diterima oleh investor selama periode
waktu yang ditetapkan untuk harga pembelian aset.

Return Total = yield + capital gain (loss)

1. Jenis-jenis Return
a. Return realisasi (realized return)
Return yang telah terjadi (return aktual) yang dihitung berdasarkan data historis (ex
post data). Return historis ini berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi
(expected return) dan risiko di masa datang (conditioning expected return).
b. Return yang Diharapkan (Expected Return)
Return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda
dengan return realisasi yang bersifat sudah terjadi (ex post data), return yang
diharapkan merupakan hasil estimasi sehingga sifatnya belum terjadi (ex ante data).
c. Return yang Dipersyaratkan (Required Return)

3
Return yang diperoleh secara historis yang merupakan tingkat return minimal yang
dikehendaki oleh investor atas preferensi subyektif investor terhadap risiko.
2. Mengukur Pengembalian
a. Total pengembalian (Total Return) adalah persentase yang berkaitan dengan semua
arus kas yang diterima selama periode waktu tertentu, dinotasikan CFT + (PE - PB)
dibagi awal periode harga PB

Keterangan:
TR = total pengembalian
CFt = arus kas selama periode penghitungan t
PE = harga di akhir periode t atau harga jual
PB = harga beli aset atau harga pada awal periode
Sementara untuk investasi dalam obligasi adalah :

b. Pengembalian relatif (Return Relative)


Diperlukan untuk mengukur pengembalian dengan dasar yang sedikit berbeda
dari pengembalian total. Ini khususnya benar ketika menghitung baik indeks kekayaan
kumulatif atau rata-rata geometris, yang keduanya dijelaskan di bawah ini, karena
pengembalian negatif tidak dapat digunakan dalam perhitungan. Pengembalian relatif
menghilangkan angka negatif dengan menambahkan 1,0 ke total pengembalian. Ini
memberikan informasi yang sama dengan TR, tetapi dalam bentuk yang berbeda.
RR = TR dalam bentuk desimal + 1.0 & R = dalam bentuk desimal ¼ RR - 1.0

c. Index kekayaan kumulatif (Cumulative Wealth Index)


Tindakan pengembalian seperti TRs mengukur tingkat perubahan harga atau
pengembalian aset, dan persentase tingkat pengembalian memiliki banyak kegunaan.
Mengukur efek kumulatif dari pengembalian bunga dari waktu ke waktu mengingat
beberapa investasi awal yang dinyatakan, yang biasanya ditampilkan sebagai $ 1
untuk kenyamanan ($ 1 adalah nilai default). Perhatikan bahwa setelah menghitung

4
kekayaan akhir (kekayaan kumulatif) selama periode waktu tertentu berdasarkan
investasi awal $ 1, cukup sederhana untuk dikalikan dengan jumlah awal aktual
investor yang diinvestasikan, seperti $ 10.000 atau $ 22.536 atau jumlah awal lainnya.
Indeks kekayaan kumulatif CWIn dihitung :
CWIn = WI0(1+TR1)(1+TR2)......(1+TRn)
Keterangan :
CWIn = index kekayaan kumulatif sebagai akhir dari periode
WIO = nilai index awal, biasanya Rp1
TR1,n = Periode TR dalam bentuk decimal

d. Pengembalian Internasional
Ketika investor membeli dan menjual aset di negara lain, mereka harus
mempertimbangkan risiko nilai tukar atau risiko mata uang.Risiko mata uang (risiko
nilai tukar) adalah risiko dari setiap perubahan nilai mata uang lokal relatif terhadap
mata uang asing yang terkait dimana perubahannya akan kurang baik atau tidak
menguntungkan.
Investasi dalam mata mata uang asing yang apresiasi terhadap mata uang lokal akan
mengalami keuntungan dari pergerakan mata uang, sedangkan investasi dalam mata
uang yang depresiasi relatif terhadap mata uang lokal akan mengalami penurunan
return karena pergerakan mata uang. Pengembalian internasional termasuk perubahan
nilai tukar yang direalisasi, apabila mata uang asing menurun, pengembalian lebih
rendah dalam mata uang domestic.

Keterangan :
RR = pengembalian relative
End Val. Of For. Curr = nilai akhir mata uang asing
Begin Val. Of For. Curr = nilai awal mata uang asing
e. Return yang disesuaikan
Jika investor menanamkan modal dalam sekuritas keuangan, investor perlu
membandingkan perolehan return dengan kemampuan return untuk betul-betul dapat
dianggap sebagai pendapatan yang sesuai dengan tingkat harga barang saat itu.
Pendekatan return yang disesuaikan disebut juga sebagai real return atau return riil

5
atau inflation adjusted return atau return yang disesuaikan dengan inflasi. Formula
yang digunakan adalah sebagai berikut.

Dalam investasi internasional, lazim jika investor membentuk portofolio sekuritas


yang berasal dari beberapa negara dan menggunakan mata uang yang berbeda.
Perhitungan return yang disesuaikan dengan kurs mata uang asing menggunakan
formula sebagai berikut :

f. Perhitungan return dengan pendekatan rata-rata geometrik

g. Pengembalian yang disesuaikan dengan inflasi


Semua pengembalian yang dibahas di atas adalah pengembalian nominal atau
pengembalian uang. untuk menangkap dimensi ini, kita perlu mempertimbangkan
pengembalian riil atau pengembalian yang disesuaikan dengan inflasi.
(1+𝑇𝑅)
TRIA = −1
(1+𝐼𝐹)

Keterangan ;
TRIA = the inflation adjusted total return
IF = the rate of inflation

B. Risk atau Risiko


Risk atau Risiko didefinisikan sebagai peluang bahwa hasil aktual dari suatu investasi
akan berbeda dari hasil yang diharapkan, khususnya sebagian besar investor menyimpulkan
bahwa hasil aktual akan lebih kecil daripada hasil yang diharapkan. investor harus mau
membeli aset tertentu jika pengembalian yang diharapkan cukup untuk mengkompensasi
risiko, tetapi mereka harus memahami bahwa harapan mereka tentang pengembalian aset
mungkin tidak terwujud. jika tidak, pengembalian yang direalisasikan akan berbeda dari
pengembalian yang diharapkan. pada kenyataannya, pengembalian yang direalisasikan pada
efek menunjukkan variabilitas yang cukup besar. meskipun investor dapat menerima
pengembalian yang diharapkan dari efek berisiko berdasarkan rata-rata jangka panjang,
mereka sering gagal melakukannya dalam jangka pendek.
1. Sumber-sumber risiko

6
a. Risiko Suku Bunga
Variabilitas dalam pengembalian sekuritas yang dihasilkan dari perubahan tingkat
suku bunga disebut sebagai risiko suku bunga. perubahan tersebut umumnya
mempengaruhi efek secara kebalikannya, yaitu hal-hal lain dianggap sama, harga efek
berbanding terbalik dengan tingkat bunga. risiko tingkat bunga memengaruhi obligasi
lebih langsung daripada saham biasa, tetapi memengaruhi keduanya dan merupakan
pertimbangan yang sangat penting bagi sebagian besar investor. Perubahan suku
bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu investasi artinya jika suku bunga
meningkat, maka harga saham akan turun, harga saham naik. Secara sederhana, jika
suku bunga naik maka return investasi juga ikut naik.
b. Risiko Pasar
Fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi vaariabilitas return investasi
disebut risiko pasar. Fluktuasi biasanya ditunjukan oleh berubahnya indeks pasar
saham secara keseluruhan.
c. Risiko Inflasi
Faktor yang mempengaruhi semua efek adalah risiko daya beli, atau kemungkinan
daya beli dolar yang diinvestasikan akan menurun. Oleh karenanya, risiko inflasi juga
bisa disebut sebagai risiko daya beli. risiko ini terkait dengan risiko suku bunga,
karena suku bunga umumnya naik karena inflasi meningkat, karena pemberi pinjaman
menuntut tambahan inflasi premium untuk mengkompensasi hilangnya daya beli.
d. Risiko Bisnis
Risiko melakukan bisnis di industri atau lingkungan tertentu disebut risiko bisnis.
misalnya pembangkit tenaga telepon tradisional, menghadapi perubahan besar hari ini
di industri telekomunikasi yang berubah dengan cepat.
e. Risiko Finansial
Risiko yang berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan hutang
dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar proporsi hutang yang digunakan
perusahaan maka semakin besar risiko finansial yang dihadapi oleh perusahaan.
f. Risiko Likuiditas
Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan
bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas
diperdagangkan, semakin likuid sekuritas tersebut.
g. Risiko Nilai Tukar Mata Uang

7
Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar uang domestik (negara perusahaan
tersebut) dengan nilai mata uang negara lainya. Risiko ini juga sering dikenal sebagai
risiko mata uang (country risk).
h. Risiko Negara
Risiko ini juga sering disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan
perpolitikan suatu negara. Dengan lebih banyak investor berinvestasi secara
internasional, baik secara langsung maupun tidak langsung, politik, dan karena itu
ekonomi, stabilitas dan kelangsungan hidup ekonomi suatu negara perlu
dipertimbangkan. Amerika Serikat memiliki salah satu risiko negara terendah, dan
negara-negara lain dapat dinilai secara relatif menggunakan Amerika Serikat sebagai
patokan. Dalam dunia sekarang ini, negara-negara yang mungkin memerlukan
perhatian yang cermat termasuk Rusia, Pakistan, Yunani, Portugal, dan Meksiko.
2. Jenis-jenis Risiko
a. Risiko Sistematis
Seorang investor dapat membangun portofolio yang terdiversifikasi dan
menghilangkan sebagian risiko total, bagian yang terdiversifikasi atau non-pasar. apa
yang tersisa adalah bagian yang tidak dapat diubah atau risiko pasar. variabilitas dalam
pengembalian total sekuritas yang secara langsung terkait dengan pergerakan
keseluruhan di pasar umum atau ekonomi disebut risiko pasar sistematis. hampir
semua sekuritas memiliki beberapa risiko sistematis, obligasi atau saham, karena
risiko sistematis secara langsung mencakup risiko suku bunga, pasar, dan inflasi.
investor tidak dapat lepas dari risiko ini karena tidak peduli seberapa baik dia
melakukan diversifikasi, risiko pasar secara keseluruhan tidak dapat dihindari.
b. Risiko Tidak Sistematis
Risiko tidak sistematis. variabilitas dalam total pengembalian sekuritas yang tidak
terkait dengan variabilitas pasar secara keseluruhan disebut risiko nonsistematis (non-
pasar). risiko ini unik untuk sekuritas tertentu dan dikaitkan dengan faktor-faktor
seperti risiko bisnis dan keuangan serta risiko likuiditas. walaupun semua sekuritas
cenderung memiliki risiko yang tidak sistematis, umumnya dihubungkan dengan
saham biasa.
3. Mengukur Risiko
Risiko ini sering dikaitkan dengan dispersi dalam kemungkinan hasil. Risiko
diasumsikan muncul dari variabilitas, yang konsisten dengan definisi kita tentang risiko
sebagai kemungkinan bahwa hasil sebenarnya investasi akan berbeda dari hasil yang

8
diharapkan. Jika pengembalian aset tidak memiliki variabilitas, pada dasarnya akan tidak
memiliki risiko.Risiko adalah kesempatan bahwa hasil aktual berbeda dari hasil yang
diharapkan dan standar deviasi mengukur deviasi pengembalian dari rata-rata.

Variabilitas karena semua informasi dalam sampel. Simbol σ2 digunakan untuk


menunjukkan varians, dan σ untuk menunjukkan standar deviasi. Standar deviasi adalah
ukuran dari total risiko aset atau portofolio. Ia menangkap total variabilitas dalam aset
atau pengembalian portofolio, apa pun sumber (s) variabilitas itu. Standar deviasi dapat
dihitung dari varians, yang dihitung sebagai :

a. Premi Risiko
Sebuah premi risiko adalah kembali tambahan investor mengharapkan untuk
menerima, atau memang menerima, dengan mengambil pada peningkatan jumlah
risiko. Ini mengukur hadiah untuk mengambil berbagai jenis risiko. premi tersebut
dapat dihitung antara dua kelas efek. Misalnya, waktu langkah-langkah premi
tambahan kompensasi untuk berinvestasi dalam obligasi jangka panjang terhadap
Treasury bills, dan default tindakan premium tambahan kompensasi untuk
berinvestasi di obligasi korporasi berisiko terhadap sekuritas Treasury tanpa risiko.
(1+𝑇𝑅𝑐𝑠)
ERP = –1
(1+𝑅𝐹)

Keterangan :

9
ERP = the equity risk premium
TRcs = the total return on stocks
RF = the risk free rate (the treasury bill rate)
b. Mendefinisikan Ekuitas Risiko Premium
Premi risiko sering dibahas adalah premi risiko ekuitas, didefinisikan sebagai
perbedaan antara pengembalian saham dan tingkat bebas risiko menggunakan
sekuritas Treasury. Premi risiko ekuitas mengukur kompensasi tambahan untuk
mengasumsikan risiko, karena sekuritas Treasury memiliki sedikit risiko default.
Premi risiko ekuitas merupakan konsep penting dalam keuangan. Perhatikan bahwa
langkah-langkah premi risiko ekuitas sejarah perbedaan antara return saham dan
obligasi selama beberapa periode terakhir waktu. Ketika kita berbicara tentang masa
depan, namun, kita harus mempertimbangkan premium yang diharapkan risiko
ekuitas yang, tentu saja, kuantitas yang tidak diketahui, karena melibatkan masa
depan.
Indeks kekayaan kumulatif
Gambar di bawah menunjukkan kekayaan indeks kumulatif untuk aset keuangan
utama dan cor- menanggapi nomor indeks untuk di asi fl dari data pada Tabel 6-6. seri
dimulai pada awal 1926 dan menunjukkan hasil kumulatif mulai dengan $ 1 di
masing-masing seri ini melalui akhir 2010.
Kekayaan kumulatif untuk saham, yang diukur dengan Indeks Komposit S&P
500, sepenuhnya mendominasi pengembalian obligasi korporasi selama periode ini.
Perhatikan bahwa kita menggunakan rata-rata geometrik dari table 6-6 untuk
menghitung kekayaan akhir kumulatif untuk setiap seri yang ditunjukkan pada gambar
6-2 dengan menaikkan (1 + rata-rata geometrik sebagai desimal) ke daya ke-85.

10
Inflasi Disesuaikan Kekayaan Kumulatif atas dasar penyesuaian inflasi, kekayaan
akhir kumulatif untuk setiap seri dapat dihitung sebagai:
CWI
IA
CWI
CI
INF

Keterangan :
CWIia = The cumulative wealth index value for any asset on inflation-adjusted
basis
CWI = The cumulative wealth index value for any asset on a nominal basis
CIinf = The ending index value for inflation , calculated as (1 + geometric rate of
inflation)n, where n is the number of periods considered.
Komponen kekayaan kumulatif
Indeks kekayaan kumulatif setara dengan indeks pengembalian total kumulatif.
Karena CWI adalah hubungan multiplikasi, kedua komponen ini adalah multiplikatif.
Untuk menyelesaikan salah satu dari keduanya, kami membagi CWI dengan yang lain,
seperti dalam Persamaan :

CPC = CWI / CYI


CDY = CWI / CPC

Keterangan :
CPC = the cumulative price change component of total return.
CWI = The cumulative wealth index or total return index for a series.
CDY = The cumulative dividend yield component of total return.

C. Hubungan Tingkat Risiko dan Tingkat Pengembalian urut Paul L. Krugman dan Mora
Menurut Paul L. Krugman dan Maurice Obstfeld bahwa pada kenyataanya, seorang investor
yang netral terhadap risiko cenderung mengambil posisi agresif maksimum. Ia akan
membeli sebanyak mungkin aset yang menjanjikan hasil tinggi dan menjual sebanyak
mungkin aset yang hasilnya lebih rendah. Perilaku inilah yang menciptakan kondisi paritas
suku bunga. Adapun karakteristik tersebut secara umum dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
inv
1. Takut pada risiko (RISK AVOIDER)
Karakteristik ini di mana sang decision maker sangat hati-hati terhadap keputusan yang
diambilnya bahkan ia cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang sifatnya

11
mengindari risiko yang akan timbul jika keputusan diaplikasikan. Karakter pebisnis yang
melakukan tindakan seperti ini disebut dengan safety player.
2. Hati-hati pada risiko (RISK INDIFFERENCE)
Karakteristik ini di mana sang decision maker sangat hati-hati atau begitu menghitung
terhadap segala dampak yang akan terjadi jika keputusan diaplikasikan. Bagi kalangan
bisnis, mereka menyebut orang dengan karakter seperti ini secara ekstrem disebut sebagai
tipe peragu.
3. Suka pada risiko (RISK SEEKER atau RISK LOVER)
Karakteristik ini adalah tipe yang begitu suka pada risiko. Mereka terbiasa dengan
spekulasi dan itu pula yang membuat penganut karakteristik ini selalu saja ingin menjadi
pemimpin dan cenderung tidak ingin menjadi pekerja. Mental risk seeker adalah mental
yang dimiliki oleh pebisnis besar dan juga pemimpin besar. Karakter ini yang paling
mendominasi jika dilihat dari kedekatannya pada risiko.

D. Estimasi return dan risiko sekuritas


Mengetahui secara pasti berapa The Return yang akan diperoleh dari suatu investasi di
masa datang adalah pekerjaan yang sangat sulit, bahkan mustahil. Return investasi hanya
bisa diperkirakan melalui pengestimasian. Return investasi di masa datang adalah return
Harapan dan sangat mungkin berlainan dengan return aktual yang diterima. Jika seorang
investor misalnya mengharapkan return suatu investasi sebesar 10% maka mungkin saja
tingkat return aktual yang akan diperolehnya tidak sama dengan 10%, bisa kurang atau
lebih. Pada dasarnya, tingkat return harapan sebesar 10% tersebut hanyalah sebuah angka
estimasi yang kenyataannya mungkin bisa di bawah atau di atas angka tersebut.
Di samping mengestimasi return harapan dari suatu sekuritas kita juga perlu
menghitung beberapa besarnya Resiko yang terkait dengan investasi pada sekuritas
bersangkutan titik resiko sebagai sisi lain dari return menunjukkan kemungkinan
penyimpangan antara return harapan dan return aktual yang diperoleh.
1. Menghitung return harapan
Untuk mengestimasi return sekuritas sebagai aset tunggal atau stand alone risk,
investor harus memperhitungkan setiap kemungkinan terwujudnya tingkat return
tertentu, atau yang lebih dikenal dengan probabilitas kejadian. Sedangkan hasil dari
perkiraan return yang akan terjadi dan probabilitas nya disebut sebagai distribusi
probabilitas dengan kata lain distribusi probabilitas menunjukkan spesifikasi beberapa
tingkat return yang akan diperoleh dan beberapa probabilitas terjadinya elektron tersebut.

12
Estimasi return suatu sekuritas dilakukan dengan menghitung return harapan atau
sekuritas tersebut. Return Harapan pada dasarnya adalah rata-rata. Jika kita memiliki
distribusi probabilitas return suatu sekuritas nilai return harapannya dapat dihitung
dengan cara menentukan nilai rata-rata tertimbang dari distribusi tersebut titik dalam
perhitungan rata-rata tertimbang ini bobotnya ditentukan atas dasar nilai probabilitas
masing-masing elektron yang terjadi di titik secara mathematics, rumus untuk
menghitung return harapan dari suatu sekuritas bisa dituliskan dalam persamaan berikut
ini :

Disamping cara perhitungan diatas, perhitungan return harapan juga bisa dilakukan
dengan dua cara lain yang dikenal sebagai perhitungan rata-rata aritmatika atau aritmatik
mean dan rata-rata geometrik atau geometrik mean. Kedua metode perhitungan itu sesuai
untuk menghitung suatu rangkaian aliran return dalam suatu periode tertentu misalnya
return suatu aset selama 5 atau 10 tahun berturut-turut.
Metode aritmatik Mean adalah metode perhitungan statistik yang biasa kita pakai
untuk menghitung nilai rata-rata dan biasanya diberi simbol X bar secara matematis,
rumus aritmatik men bisa ditulis sebagai berikut :

13
Metode aritmatik mean kadang bisa menyesatkan terutama jika pola distribusi retron
selama suatu periode mengalami persentase perubahan yang sangat fluktuatif. Oleh
karena itu ada suatu metode lain yang disebut sebagai metode geometrik main game bisa
menggambarkan secara lebih akurat nilai rata-rata yang sebenarnya dari suatu distribusi
selama satu periode tertentu titik rumus untuk menghitung geometri mean sebagai
berikut:
ba
Dalam hal ini, n adalah return relatif pada periode n. Relatif diperoleh dari
penjumlahan 1,0 terhadap return. Penambahan nilai 1,0 tersebut berguna untuk

menghilangkan nilai negatif dalam perhitungan geometrik mean.


Hasil penghitungan return dengan metode geometric mean lebih kecil dari hasil
perhitungan metode aritmatik mean. Hal ini disebabkan perhitungan geometrik Mean
adalah perhitungan yang bersifat pelipatgandaan atau komponen dari aliran elektron

selama periode tertentu titik perhitungan seperti ini memang menghasilkan nilai yang
lebih kecil dibanding metode perhitungan aritmatik mean titik di samping itu geometric
mean selalu bernilai lebih kecil karena metode ini merefleksikan variabilitas return dalam
suatu periode tertentu.

2. Menghitung risiko
Investor harus mampu menghitung resiko dari suatu investasi titik karena tingkat
risiko merupakan kepentingan penyimpanan return aktual dari return harapan atau rata-
rata secara statistik tingkat risiko ini dapat diwakili oleh ukuran Penyimpangan atau
ukuran penyebaran data titik2 ukuran penyebaran yang sering digunakan untuk mewakili
nya adalah nilai varians dan deviasi standar. Varian maupun deviasi standar merupakan
ukuran besar penyebaran data variabel random dari nilai rata-ratanya. Semakin besar

14
penyebaran distribusi return suatu investasi, semakin tinggi tingkat risiko investasi

tersebut.

Untuk menghitung varians maupun deviasi standar, kita harus menghitung terlebih
dahulu distribusi return harapan dengan menggunakan persamaan 4. 2. Secara matematis
rumus untuk menghitung varians dan deviasi standar bisa dituliskan sebagai berikut :

Dalam pengukuran risiko sekuritas kita juga perlu menghitung risiko relatif sekuritas
tersebut. Relative ini menunjukkan resiko per unit return harapan. Hal ini diperlukan
karena informasi risiko yang hanya berupa varians dan deviasi standar akan bermasalah,
Terutama ketika kita ingin membandingkan tingkat risiko antara aset yang masing-
masing memiliki return harapan yang tidak sama. Ukuran risiko relatif yang bisa dipakai

adalah koefisien variasi.

Rumus untuk menghitung koefisien variasi adalah :

15
TEORI PORTOFOLIO

Investor harus memperkirakan dan mengelola pengembalian dan risiko dari investasi
mereka. Mereka mengurangi risiko sejauh itu mungkin tanpa mempengaruhi pengembalian
dengan membangun portofolio yang beragam. Karena itu, kita harus memperhatikan total
portofolio investor dan menganalisis risiko investasi yang sesuai.

Menghadapi Ketidakpastian
Realisasi pengembalian penting karena beberapa alasan. Misalnya, investor perlu tahu
bagaimana portofolio mereka telah relatif melakukan terhadap indeks pasar yang relevan.

16
Realisasi pengembalian juga penting dalam membantu investor untuk membentuk harapan
tentang pengembalian di masa depan dengan menyediakan fondasi untuk membuat estimasi
pengembalian yang diharapkan.
Bagaimana cara kita memperkirakan pengembalian, yang sebenarnya harus dilakukan oleh
investor dalam mengelola portofolio mereka? Pertama-tama, perhatikan bahwa kami akan
menggunakan tindakan pengembalian dan risiko dikembangkan dalam Bab 6. Ukuran
pengembalian total, TR, berlaku apakah seseorang mengukur pengembalian yang direalisasi
atau diestimasi untuk pengembalian di masa yang akan datang. Karena itu termasuk semua
investor dapat mengharapkan untuk menerima selama periode masa depan yang ditentukan,
TR berguna dalam konsep mengualifikasi estimasi pengembalian dari sekuritas.

MENGGUNAKAN PROBABILITAS
Pengembalian yang akan diperoleh investor dari investasi tidak diketahui; itu harus
diperkirakan. Pengembalian masa depan adalah pengembalian yang diharapkan dan mungkin
atau tidak mungkin benar-benar direalisasikan. Risiko, atau kemungkinan terjadinya suatu
peristiwa yang tidak menguntungkan, terlibat ketika keputusan investasi dibuat. Investor sering
terlalu optimis tentang pengembalian yang diharapkan.
Kita dapat menggunakan variabel acak, istilah untuk menggambarkan tingkat pengembalian
satu periode dari suatu saham yang memiliki nilai yang tidak pasti yang berfluktuasi secara
acak.
Untuk menghadapi ketidakpastian pengembalian, investor perlu berpikir secara eksplisit
tentang distribusi keamanan dari TR yang mungkin.
Mengingat bahwa investor harus berurusan dengan masa depan yang tidak pasti, sejumlah
kemungkinan pengembalian dapat, dan akan, terjadi.
DISTRIBUSI PROBABILITAS
Sebuah distribusi probabilitas digunakan untuk menyatukan keamanan atas kemungkinan
hasil yang mungkin terjadi untuk keamanan jangka waktu tertentu bersama dengan probabilitas
yang terkait dengan kemungkinan hasil. Himpunan probabilitas dalam distribusi probabilitas
harus berjumlah 1.0, atau 100 persen, karena mereka harus sepenuhnya menggambarkan semua
kemungkinan kejadian (yang dirasakan).
Bagaimana probabilitas dan hasil terkait ini diperoleh?
Dalam analisis akhir, berinvestasi untuk beberapa periode mendatang melibatkan
ketidakpastian, dan karena itu perkiraan subyektif.

17
Meskipun kejadian masa lalu (frekuensi) dapat diandalkan untuk memperkirakan probabilitas
masa lalu harus dimodifikasi untuk setiap perubahan yang diharapkan di masa depan.

MENGHITUNG PENGEMBALIAN YANG DIHARAPKAN UNTUK KEAMANAN


Untuk menggambarkan hasil yang paling mungkin dari distribusi probabilitas tertentu, perlu
untuk menghitung nilai yang diharapkan . Nilai yang diharapkan dari distribusi probabilitas
adalah rata-rata tertimbang dari semua hasil yang mungkin, di mana setiap hasil ditimbang oleh
masing-masing probabilitas terjadinya.
Karena investor tertarik pada pengembalian, kami akan menyebut nilai yang diharapkan ini
yang tingkat pengembalian yang diharapkan , atau hanya expected return , dan untuk
keamanan apapun, itu dihitung sebagai:

MENGHITUNG RISIKO UNTUK KEAMANAN


Investor harus dapat mengukur dan mengukur risiko. Untuk menghitung total (standalone)
risiko terkait dengan pengembalian yang diharapkan, varians atau standar deviasi digunakan.
Semakin ketat distribusi probabilitas pengembalian yang diharapkan, semakin kecil standar
penyimpangan, dan semakin kecil risikonya
Untuk menghitung varians atau standar deviasi dari distribusi probabilitas, pertama

menghitung pengembalian yang diharapkan dari distribusi menggunakan Persamaan


7-1. Intinya, sama saja prosedur yang digunakan dalam Bab 6 untuk mengukur risiko berlaku
di sini, tetapi sekarang probabilitas terkait dengan hasil harus dimasukkan, seperti dalam
Persamaan 7-2.

Pengantar Teori Portofolio Modern

18
Pada 1950-an, Harry Markowitz, dianggap sebagai bapak Teori Portofolio Modern (MPT),
mengembangkan prinsip-prinsip portofolio dasar yang mendasari teori portofolio
modern. Kontribusi aslinya diterbitkan pada tahun 1952, membuat teori portofolio sekitar 60
tahun
Dampak utama MPT adalah pada manajemen portofolio, karena memberikan kerangka
bekerja untuk pemilihan portofolio secara sistematis berdasarkan pengembalian yang
diharapkan dan prinsip-prinsip risiko.
Sebagian besar manajer portofolio saat ini menyadari, dan pada tingkat yang berbeda
menggunakan, prinsip-prinsip dasar MPT

Sebelum Markowitz, investor tidak terlalu berurusan dengan konsep pengembalian dan risiko.
Investor telah mengetahui secara intuisi selama bertahun-tahun bahwa hal yang cerdas untuk
melakukan diversifikasi, yaitu, untuk tidak “menempatkan semua milik telur Anda dalam satu
keranjang. " Markowitz, bagaimanapun, adalah yang pertama mengembangkan konsep
diversifikasi portofolio secara formal — ia mengukur konsep diversifikasi.
Apakah risiko portofolio sama dengan jumlah dari risiko sekuritas individual? Jawabannya
adalah tidak! Markowitz yang pertama untuk menunjukkan bahwa kita harus
memperhitungkan keterkaitan antara pengembalian keamanan untukmenghitung risiko
portofolio, dan untuk mengurangi risiko portofolio ke tingkat minimum untuk setiap tingkat
pengembalian.

Pengembalian dan Risiko Portofolio


Ketika kita menganalisis pengembalian dan risiko investasi, kita harus peduli dengan total
portofolio dipegang oleh seorang investor. Pengembalian dan risiko keamanan individu adalah
penting, tetapi pengembalian dan risiko terhadap total portofolio investor pada akhirnya
penting.
Portofolio optimal dapat menjadi terstruktur jika portofolio terdiversifikasi dengan benar
Seperti yang akan kita lihat, risiko portofolio adalah karakteristik yang unik dan bukan sekadar
jumlah risiko keamanan individu. Keamanan mungkin memiliki risiko besar jika dipegang
sendiri tetapi risikonya jauh lebih kecil ketika disimpan dalam portofolio efek.

19
Karena investor lebih mementingkan risiko total kekayaannya, sebagaimana diwakili oleh
portofolionya, saham individual berisiko hanya untuk sejauh mereka menambah risiko pada
total portofolio.
Investor harus selalu melakukan diversifikasi untuk mengurangi risiko mereka. Karena mereka
tidak boleh memegang satu saja keamanan, bahwa risiko keamanan, diambil dengan
sendirinya, bukan masalah yang relevan bagi investor

PENGEMBALIAN PORTOFOLIO
Persentase dari nilai total portofolio yang diinvestasikan di masing-masing
aset portofolio disebut sebagai bobot portofolio , yang akan kami tunjukkan
dengan w . Gabungan bobot portofolio diasumsikan berjumlah 100 persen dari total dana yang
dapat diinvestasikan, atau 1,0, menyatakan bahwa semua dana portofolio diinvestasikan.

Menghitung Pengembalian yang Diharapkan pada Portofolio


Pengembalian yang diharapkan pada portofolio apa pun p dapat dihitung sebagai rata-rata
tertimbang dari sekuritas individual pengembalian yang diharapkan

20
RISIKO PORTFOLIO
Kita tahu bahwa pengembalian dan risiko adalah dasar dari semua keputusan investasi. Karena
itu, selain menghitung pengembalian yang diharapkan untuk portofolio, kita juga harus
mengukur risiko portofolio.
Risiko diukur dengan varians (atau standar deviasi) dari pengembalian portofolio, persis seperti
dalam kasus keamanan masing-masing individu. Biasanya, risiko portofolio dinyatakan dalam
standar deviasi.

Justru karena Persamaan 7-7 adalah ketidaksetaraan, investor dapat mengurangi risiko
portofolio melampaui apa jadinya jika risiko, pada kenyataannya, hanyalah rata-rata tertimbang
individu
risiko efek. Untuk melihat bagaimana pengurangan risiko ini dapat dilakukan, kami akan
menganalisis risiko portofolio secara rinci

Menganalisis Risiko Portofolio


PENGURANGAN RISIKO – THE INSURANCE PRINCIPLE

21
Untuk memulai analisis kami tentang bagaimana portofolio aset dapat mengurangi risiko,
asumsikan bahwa semua sumber risiko dalam portofolio efek bersifat independen. Saat kami
menambahkan sekuritas ke portofolio ini, eksposur sumber risiko tertentu menjadi
kecil. Menurut Law of Large Numbers, semakin besar ukuran sampel, semakin besar
kemungkinan rata-rata sampel akan dekat dengan populasi nilai yang diharapkan.
Pengurangan risiko dalam hal sumber risiko independen dapat dianggap sebagai
the insurance principle, dinamai berdasarkan gagasan bahwa perusahaan asuransi mengurangi
risikonya dengan menulis banyak kebijakan terhadap banyak sumber risiko independen.
Seperti yang ditunjukkan Gambar 7-2, risiko portofolio akan cepat menurun seiring
bertambahnya sekuritas.

DIVERSIFIKASI
The Insurance Principles menggambarkan konsep pengurangan risiko ketika sumber-sumber
risiko berada independen. Situasi ini tidak berlaku untuk saham karena risiko pasar. Karena itu,
kita harus pertimbangkan bagaimana cara mengurangi risiko ketika sumber risiko tidak
independen. Kami melakukan ini dengan diversifikasi portofolio saham kami, dengan
mempertimbangkan bagaimana saham berinteraksi satu sama lain.
Diversifikasi adalah kunci manajemen risiko portofolio karena memungkinkan investor untuk
melakukannya
risiko portofolio secara signifikan lebih rendah tanpa mempengaruhi pengembalian
Diversifikasi acak diversifikasi acak atau naif diversifikasi mengacu pada tindakan secara
acak, diversifikasi tanpa memperhatikan bagaimana pengembalian keamanan terkait satu sama
lain.
Manfaat diversifikasi langsung diterima — dua saham lebih baik daripada satu, tiga

22
saham lebih baik dari dua, dan seterusnya. Namun, diversifikasi tidak dapat menghilangkan
risiko dalam portofolio. Sebagai tambahan saham ditambahkan, risiko berkurang tetapi
pengurangan risiko marjinal kecil.

Komponen Risiko Portofolio

Untuk mengembangkan persamaan yang akan menghitung risiko portofolio yang diukur
dengan varians, harus memperhitungkan dua faktor yaitu:

1. Risiko sekuritas individu tertimbang (mis., varians dari masing-masing sekuritas


individu, dibobot dengan persentase dana investasi yang ditempatkan dalam sekuritas
individu masing-masing).
2. Pergerakan bersama tertimbang antara pengembalian sekuritas (yaitu, kovarians antara
pengembalian sekuritas, sekali lagi ditimbang dengan persentase dana yang dapat
diinvestasikan yang ditempatkan di setiap sekuritas).

Kovarians adalah ukuran absolut dari pergerakan bersama antara pengembalian sekuritas yang
digunakan dalam perhitungan risiko portofolio. Kita perlu kovarians aktual antara sekuritas
dalam portofolio untuk menghitung varians portofolio atau standar deviasi. Namun, sebelum
mempertimbangkan kovarians, kita dapat dengan mudah menggambarkan bagaimana
pengembalian sekuritas bergerak bersama dengan mempertimbangkan koefisien korelasi,
ukuran relatif dari asosiasi yang dipelajari dalam statistik.

KOEFISIEN KORELASI

Seperti yang digunakan dalam teori portofolio, koefisien korelasi ρij (diucapkan "rho") adalah
ukuran statistik dari gerakan relatif antara pengembalian sekuritas. Ini mengukur sejauh mana
pengembalian atas dua sekuritas bergerak bersama; namun, ini hanya menunjukkan hubungan,
bukan sebab-akibat. Ini adalah ukuran relatif dari asosiasi yang dibatasi oleh +1.0 dan -1.0,
dengan :

23
Korelasi Positif Sempurna

Dengan korelasi positif sempurna, pengembalian memiliki hubungan linear langsung yang
sempurna. Mengetahui apa yang akan dilakukan pengembalian pada satu sekuritas
memungkinkan investor untuk memperkirakan dengan sempurna apa yang akan dilakukan oleh
yang lain. Pada Gambar 7-3, saham A dan B memiliki pola pengembalian yang identik selama
periode enam tahun 2007-2012. Ketika pengembalian saham A naik, stok B juga. Saat
pengembalian stok A turun, stok B juga.

Korelasi Negatif Sempurna

Di sisi lain, dengan korelasi negatif sempurna, pengembalian efek memiliki hubungan linier
terbalik sempurna satu sama lain. Oleh karena itu, mengetahui pengembalian pada satu
sekuritas memberikan pengetahuan penuh tentang pengembalian pada sekuritas kedua. Ketika
satu pengembalian sekuritas tinggi, yang lain rendah.

24
Pada Gambar 7-4, saham A dan C berkorelasi negatif satu sama lain.

Korelasi Nol

Dengan nol korelasi, tidak ada hubungan linier antara pengembalian dua sekuritas.
Menggabungkan dua sekuritas dengan korelasi nol satu sama lain mengurangi risiko portofolio.
Jika lebih banyak efek dengan pengembalian tidak berkorelasi ditambahkan ke portofolio,
pengurangan risiko yang signifikan dapat dicapai. Namun, risiko portofolio tidak dapat
dihilangkan dalam kasus nol korelasi. Sementara korelasi nol antara dua pengembalian
sekuritas lebih baik daripada korelasi positif, itu tidak menghasilkan manfaat pengurangan
risiko dari koefisien korelasi negatif.

Kurang Dari Korelasi Positif Sempurna

25
Gambar 7-5 menggambarkan kasus di mana stok A dan D berkorelasi positif satu sama lain
pada tingkat ρ level +055. Investor dapat menghadapi situasi seperti ini dan merasa tidak ada
banyak manfaat yang bisa didapat dari diversifikasi. Perhatikan bahwa standar deviasi dari
masing-masing sekuritas masih 0,215, dengan pengembalian rata-rata 0,12, tetapi ketika
dikombinasikan dengan bobot yang sama dengan 0,50 ke dalam portofolio risiko agak
berkurang, ke tingkat 0,18. Setiap pengurangan risiko yang tidak memengaruhi pengembalian
harus dianggap menguntungkan.

COVARIANCE

Untuk menghitung risiko portofolio (varians), kita harus memperhitungkan tidak hanya risiko
masing-masing sekuritas, tetapi juga interaksi antara pengembalian efek dalam portofolio
berdasarkan koefisien korelasi. Namun, kita harus mengukur jumlah aktual dari pergerakan di
antara pengembalian sekuritas dan memasukkannya ke dalam perhitungan risiko portofolio
karena ukuran dari perubahan tersebut mempengaruhi varians portofolio (atau standar deviasi).

Sedangkan koefisien korelasi mengukur hubungan relatif antara pengembalian untuk sepasang
sekuritas, kovarians adalah ukuran absolut dari derajat asosiasi antara pengembalian untuk
sepasang sekuritas.

Kovarian didefinisikan sebagai sejauh mana dua variabel acak kovari (bergerak bersama) dari
waktu ke waktu. Seperti yang benar sepanjang diskusi kami, variabel yang dipermasalahkan
adalah pengembalian (TR) pada dua sekuritas. Mirip dengan koefisien korelasi, kovarians
dapat :

1. Positif, menunjukkan bahwa pengembalian dua sekuritas cenderung bergerak ke arah


yang sama pada waktu yang sama; ketika satu meningkat (menurun), yang lain
cenderung melakukan hal yang sama. Ketika kovarians positif, koefisien korelasi juga
akan positif
2. Negatif, menunjukkan bahwa pengembalian pada dua sekuritas cenderung bergerak
terbalik; ketika satu meningkat (menurun), yang lain cenderung menurun (naik). Ketika
kovarians negatif, koefisien korelasi juga akan negatif.
3. Nol, menunjukkan bahwa pengembalian dua efek bersifat independen dan tidak
memiliki kecenderungan untuk bergerak ke arah yang sama atau berlawanan.

26
MENGHUBUNGKAN KOEFISIEN KORELASI DAN KOVARIASI

Persamaan ini menunjukkan bahwa koefisien korelasi hanyalah kovarians yang distandarisasi
dengan membaginya dengan produk dari dua standar deviasi pengembalian.

Oleh karena itu, mengetahui koefisien korelasi, kita dapat menghitung kovarians karena standar
deviasi dari tingkat pengembalian aset sudah tersedia. Mengetahui kovarians, kita dapat dengan
mudah menghitung koefisien korelasi.

Ketika menganalisis bagaimana pengembalian keamanan bergerak bersama, selalu nyaman


untuk berbicara tentang koefisien korelasi karena kita dapat segera menilai tingkat asosiasi
(batasnya adalah +1 dan -1). Namun, tujuan akhir kami adalah untuk menghitung risiko
portofolio, dan untuk melakukan itu kita harus memahami dan menghitung kovarian.

Menghitung Risiko Portofolio

27
Pertama, akan mempertimbangkan kasus yang paling sederhana, dua sekuritas, untuk melihat
apa yang terjadi dalam persamaan risiko portofolio. Kemudian akan mempertimbangkan kasus
sekuritas banyak, di mana perhitungan segera menjadi terlalu besar dan kompleks untuk
dianalisis dengan cara apa pun selain komputer.

KASUS DUA-SEKURITAS

Risiko portofolio, yang diukur dengan standar deviasi pengembalian, untuk kasus dua
sekuritas, 1 dan 2, adalah

Dampak Koefisien Korelasi

Standar deviasi portofolio secara langsung dipengaruhi oleh korelasi antara dua saham. Risiko
portofolio akan berkurang ketika koefisien korelasi bergerak dari +1.0 ke bawah, semuanya
konstan.

Dampak Bobot Portofolio

Kami melihat sebelumnya (Gambar 7-4) bahwa dengan portofolio dua arah dan korelasi negatif
sempurna, risikonya dapat dikurangi menjadi nol. Perhatikan bahwa ini tidak terjadi pada
Contoh 7-8 (risiko ketika ρ = -1.0 adalah 5,4 persen). Alasan untuk ini adalah bahwa bobot
untuk setiap stok dipilih menjadi 0,50 untuk tujuan ilustrasi. Untuk mengurangi risiko menjadi
nol dalam kasus dua-sekuritas, dan untuk meminimalkan risiko secara umum, perlu untuk
memilih bobot optimal, yang dapat dihitung.

Mari kita pertimbangkan dampak bobot portofolio dalam perhitungan risiko portofolio. Ukuran
bobot portofolio yang ditetapkan untuk masing-masing sekuritas memiliki efek pada risiko
portofolio, dengan mempertahankan koefisien korelasi konstan.

Risiko portofolio dipengaruhi oleh korelasi antara aset dan persentase dana yang diinvestasikan
dalam setiap aset.

28
KASUS n-SEKURITAS

Kasus dua-sekuritas dapat digeneralisasi ke kasus n-sekuritas. Risiko portofolio dapat


dikurangi dengan menggabungkan aset dengan korelasi positif yang kurang sempurna.
Selanjutnya, semakin kecil korelasi positifnya, semakin baik.

Risiko portofolio adalah fungsi dari risiko sekuritas masing-masing individu dan kovariansi
antara pengembalian pada efek individu. Dinyatakan dalam hal varians, risiko portofolio adalah

Pentingnya Kovarian

Salah satu kontribusi penting Markowitz terhadap teori portofolio adalah wawasannya tentang
kepentingan relatif dari varian dan kovarian. Ketika menambahkan sekuritas baru ke portofolio
besar sekuritas, ada dua dampak.

1. Risiko aset sendiri, yang diukur berdasarkan variansnya, ditambahkan ke risiko


portofolio.
2. Kovarians antara sekuritas baru dan setiap sekuritas lainnya yang sudah ada dalam
portofolio juga ditambahkan.

Karena jumlah sekuritas yang disimpan dalam portofolio meningkat, pentingnya risiko
(varians) sekuritas masing-masing individu menurun, sementara pentingnya hubungan
kovarian meningkat.

Risiko portofolio hampir seluruhnya terdiri dari risiko kovarians antar sekuritas. Dengan
demikian, risiko sekuritas individu dapat didiversifikasi ke dalam portofolio besar, tetapi
ketentuan kovarians tidak dapat didiversifikasi dan oleh karena itu berkontribusi pada risiko
portofolio.

Memperoleh Data

Untuk menghitung risiko portofolio menggunakan Persamaan 7-13, kita perlu estimasi varians
untuk setiap sekuritas dan estimasi koefisien korelasi atau kovariansi. Baik varian dan koefisien
korelasi dapat (dan) dihitung menggunakan data ex post atau ex ante. Jika seorang analis

29
menggunakan data ex post untuk menghitung koefisien korelasi atau kovarians dan kemudian
menggunakan estimasi ini dalam model Markowitz, asumsi implisit adalah bahwa hubungan
yang ada di masa lalu akan berlanjut ke masa depan. Hal yang sama berlaku untuk varian untuk
sekuritas individual. Jika varians historis dianggap sebagai estimasi terbaik dari varians yang
diharapkan, itu harus digunakan. Namun, harus diingat bahwa varians keamanan individu dan
koefisien korelasi antara sekuritas dapat berubah dari waktu ke waktu (dan memang demikian),
seperti halnya pengembalian yang diharapkan.

MENYEDERHANAKAN PERHITUNGAN MARKOWITZ

Tabel 7-2 menunjukkan matriks varians-kovarian yang terkait dengan perhitungan ini. Untuk
kasus dua sekuritas, ada n2, atau empat, total syarat dalam matriks — dua varian dan dua
kovarian. Untuk kasus empat sekuritas, ada n2, atau 16 syarat total dalam matriks— empat
varian dan 12 kovarian. Istilah varians berada pada diagonal matriks dan, pada dasarnya,
mewakili kovarians sekuritas dengan dirinya sendiri.

30
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Return and risk mempunyai hubungan yang positif, semain besar risiko(risk) yang
ditanggung, semakin besar pengembalian (return) yang harus dikompensasikan. Sebaliknya,
semakin kecil return yang yang diharapkan, semakin kecil risiko yang ditanggung.
Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah bersifat linier atau searah,
semakin tinggi tingkat pengembalian semain tinggi pula risiko, semakin besar asset yang
kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semain besar pula risiko yang timbul dari
investasi tersebut.

31
DAFTAR PUSTAKA

Charles P. Jones. 2014. Investments Analysis and Management. Seven Edition. Singapura:

John Wiley and Sons Singapore Pte. Ltd

Tandelilin, Eduardus. 2000. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama

BPFE UGM, Yogyakarta.

https://kushinamaoleen.blogspot.com/2013/06/contoh-makalah-manajemen-keuangan-
risk.html

32

Anda mungkin juga menyukai