Anda di halaman 1dari 11

BAB III

AKTIVITAS KERJA PRAKTEK

Kegiatan Kerja Praktek dilakukan di divisi engineering yang tergabung dalam

departemen operation PT. Cipta Kridatama site TIA yang bertanggung jawab dalam

merencanakan dan mengontrol kegiatan produksi di PT. Cipta Kridatama Site TIA.

3.1 Aktivitas Kerja Praktek

Aktivitas Kerja Praktek dimulai pada tanggal 25 November 2019 di bawah

bimbingan Bapak Sigit Rahmad Wibowo selaku Operation Control Center (OCC). Waktu

kerja yang diterapkan berdasarkan kontrak permagangan yaitu shift siang pukul 07.00

hingga 19.00. Total jam kerja operasional per shift adalah 11 jam diluar jam istirahat.

Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan lokasi kegiatan dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Aktivitas Kerja Praktek


No. Tanggal Waktu Lokasi Aktivitas

1. 25 November 2019 08.00 Office Induksi HCA, induksi OSHE,

pengenalan karyawan PT. CK-TIA

dan pembuatan mine permit.

3. 26 November 2019 07.00 Office Pengenalan business process PT.

CK-TIA

4. 27-29 November 07.00 Office Pemaparan proposal tugas akhir

2019 dan konsultasi

5. 30 November 2019 07.00 Office Pembuatan time frame

6. 1-2 Desember 2019 08.00 Office Bimbingan mengenai tugas akhir

20
7. 3-20 Desember 07.00 pit Perkenalan kepada seluruh

2019 foreman dan Pengambilan data

cycle time

No. Tanggal Waktu Lokasi Aktivitas

8. 21 Desember 2019 10.00 Pondok Daily meeting yang dihadiri pihak

meeting owner dan PT. CK-TIA (dilakukan

setiap hari)

9. 2-23 Desember 07.00 Office Pengambilan data spesifikasi alat

2019 dan hours meter alat

10. 24-30 Desember 10.00 Office Bimbingan mengenai

2019 produktivitas dan produksi

11. 31 Desember 2019 06.00 Pit B3KL Safety talk general (dilakukan

setiap bulan satu kali)

12. 1-20 Januari 2019 06.00 Office Pengolahan data

13. 21-26 Januari 2019 06.00 Office Penyusunan laporan penelitian

14. 27 Januari 2019 10.00 Office Presentasi hasil penelitian

15 28-29 Januari 2019 10.00 Office Revisi dan penyerahan laporan

penelitian

16. 30 Januari 2019 10.00 Office Perpisahan dengan seluruh staf

PT.CK-TIA

17. 31 Januari 2019 05.00 Pemberangkatan

3.1.1 Pengenalan dan Persiapan Kerja Praktek

Pengenalan dan persiapan Kerja praktik diawali dengan induksi umum pada pukul

08.00 WITA oleh Departemen HCA mengenai PT. Cipta Kridatama yang berada pada Site

TIA secara umum. Induksi umum bertujuan untuk memberikan gambaran informasi PT.

Cipta Kridatama baik mengenai profil perusahaan, peraturan perusahaan, serta tata

21
tertib perusahaan. Pada insuksi umum ini, dilakukan pula penandatanganan kontrak

permagangan.

Kegiatan selanjutnya yaitu induksi safety dan K3L oleh staf Departemen

Occupational Safety Health and Enviroment (OSHE). Induksi safety dan K3L menjelaskan

mengenai kebijakan mutu, keselamatan dan kesehatan lingkungan PT. CK-TIA.

Departemen OSHE juga menjelaskan mengenai identifikasi bahaya dan prosedur K3L

yang terdapat pada PT. CK-TIA. Departemen ini juga bertanggungjawab terhadap

pembuatan izin masuk area penambangan (mine permit).

Salah satu program kerja departemen OSHE yaitu melaksanakan pelaksanaan

safety talk office yaitu setiap hari Jum’at pada pukul 6.30 WITA dan general safety talk

yang dilaksanakan sekali sebulan. Safety talk office wajib diikuti oleh seluruh staf yang

berada di-office. Sedangkan General safety talk wajib diikuti seluruh karyawan PT.CK-

TIA. Kegiatan safety talk general dapat dilihat pada Gambar 3.1.

22
Gambar 3.1 Safety Talk General Diikuti Oleh Seluruh Staf dan Karyawan

Di area penambangan (pit), secara rutin dilaksanakan Kegiatan P5M (Pertemuan

5 Menit) pukul 6.30 WITA tang dihadiri oleh engineering, mine plan, survey, dan

foreman. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan penambangan pada hari

sebelumnya dan rencana penambangan pada hari tersebut.

Gambar 3.2 Kegiatan P5M

3.1.2 Orientasi Lapangan

Kegiatan orientasi lapangan diawali dengan perkenalan dengan seluruh foreman.

Kegiatan ini dilakukan untuk melihat kondisi penambangan yang dilakukan oleh PT. Cipta

Kridatama secara langsung. Kegiatan ini juga sekaligus memberikan gambaran lokasi

penambangan serta informasi mengenai unit-unit yang digunakan. Lokasi Kerja Praktek

di lapangan dapat dilihat pada Gambar 3.3.

23
Gambar 3.3 Lokasi Kerja Praktek Pit 3 dan Pit PT CK-TIA

Kegiatan daily meeting dilaksanakan setiap hari pukul 10.00 WITA yang dihadiri

oleh pihak PT. Cipta Kridatama dan pihak owner yaitu PT. Tunas Inti Abadi. Kegiatan ini

bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan penambangan, mulai dari teknis hingga

produksi yang dihasilkan secara plan maupun actual. Kegiatan daily meeting dapat dilihat

pada gambar 3.4.

24
Gambar 3.3 Kegiatan Dailiy Meeting

Pengambilan data dilakukan pada tanggal 3-21 Desember 2019. Data yang

diambil berupa data cycle time dari unit hauler yang digunakan yaitu Off Highway Truck

(OHT). Unit OHT yang menjadi sampel berjumlah 15 unit dengan rincian 11 CAT 773

dan empat CAT 775 (30% dari total populasi OHT yang digunakan). Pengambilan data

dilakukan pada sepuluh fleet yang berbeda. Form untuk pengambilan data cycle time

OHT dapat dilihat pada Lampiran B.

3.3 Cycle Time Hauler

Cycle time atau waktu edar adalah waktu yang dibutuhkan suatu alat untuk

menyelesaikan suatu kegiatan. Data cycle time diperoleh secara observasi pada hauler

jenis off highway truck (OHT). Hauler yang digunakan PT. Cipta Kridatama site TIA yang

25
disebut dengan berjumlah 54 unit dengan rincian CAT 740 3 unit, CAT 773 38 unit, dan

CAT 775 13 unit. Cycle time hauler didapatkan dari pengambilan data pada 15 hauler

selama 15 hari pada 10 fleet yang berbeda untuk memenuhi validasi data 30%. 15 hauler

tersebut terdiri dari empat hauler kelas 70 ton model CAT 775 dan sebelas hauler kelas

60 ton model CAT 773. Sampling data tidak dilakukan untuk tipe CAT 740 dikarenakan

penggunaannya yang hanya sebagai backup unit lainnya.

Pasangan Digger yang dilakukan pengambilan data berjumlah 10 unit dengan

rincian delapan kelas 100 ton model Liebherr R984C dan Hitachi 1200 serta dua kelas

90 ton model CAT 390D. Cycle time digger diperoleh dari waktu loading time hauler.

Pengambilan data dilakukan pada jarak pengangkutan yang bervariasi yaitu 900 m, 1100

m, 1300 m, 1500 m, 1550 m, 1600 m, 1700 m, 1850 m, 1900 m, 2100 m, 2150 m, 2200

m, 3600 m, dan 3700 m dengan material freedig dan ripping. Pengolahan data dilakukan

pada material ripping dikarenakan material tersebut merupakan material dominan pada

saat proses pemuatan. Cycle time hauler rata-rata yang diperoleh di lokasi penambangan

dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 3.1 Cycle time rata-rata digger dan hauler


Dum
Dista Travel ping Dum Travel Que Avg Ctr Avg Ctr
Digger Hauler Loadi Spottin
Material nce Load spott ping Empty uing Digger Hauler
Class Class ng (s) g (s)
(m) (s) ing (s) (s) (S) (s) (s)
(S)

100T 70T Ripping 1500 161 339 18 29 197 75 29 161 849

100T 70T Ripping 1100 144 192 18 29 149 120 23 144 675

100T 70T Ripping 2200 117 361 23 30 260 48 29 117 867

90T 60T Ripping 2100 142 439 22 38 275 96 41 142 1053

100T 70T Ripping 900 151 188 27 39 122 15 29 151 570

100T 60T Ripping 1700 149 368 18 33 225 45 30 149 868

100T 60T Ripping 1300 140 315 23 33 191 31 26 140 759

100T 60T Ripping 1850 137 407 25 37 259 53 28 137 931

100T 60T Ripping 1900 136 410 18 32 266 58 28 136 958

100T 60T Ripping 1550 125 351 24 38 251 47 35 125 869

100T 60T Ripping 1100 142 240 23 41 174 34 26 142 678

26
Data cycle time yang diperoleh diratata-ratakan berdasarkan kelas digger

dan kelas hauler. Rata-rata cycle time berdasarkan kelas digger dan kelas hauler

dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 3.2 Cycle time rata-rata digger dan hauler berdasarkan kelas digger dan kelas hauler.
Avg Avg
Digger Hauler Travel Dumping Travel
Material Loading Dumping Queuing Spotting Ctr Ctr
Class Class Load Spotting Empty
Digger Hauler

100T 70T Ripping 147 261 22 33 172 59 28 147 720

100T 60T Ripping 137 367 23 36 247 42 29 137 886

90T 60T Ripping 142 439 22 38 275 96 41 142 1053

3.4 Kecepatan Pengangkutan

Cycle time rata-rata yang telah diperoleh digunakan untuk menghitung

kecepatan pengangkutan overburden. Kecepatan ini digunakan untuk menghitung cycle

time tiap pertambahan jarak 100 meter. Kecepatan pengangkutan berpengaruh

terhadap travel load time dan travel empty time. Travel load time dan travel empty time

setiap pertambahan jarak dapat dihitung menggunakan kecepatan dari pengangkutan

yang didapatkan sebelumnya. Kecepatan pengangkutan diperoleh menggunakan

persamaan berikut.

𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘/𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
Perhitungan kecepatan pengangkutan dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 3.3 kecepatan pengangkutan rata-rata.
Travel Speed
Digger Hauler Travel Speed Empty
Material Load Load
Class Class Empty (s) (km/jam)
(s) (km/jam)
100T 70T 261 19,86 172 28,72
Ripping 100T 60T 367 16,51 248 24,76
90T 60T 439 17,23 275 27,73

Data kecepatan tersebut digunakan untuk menghitung travel load dan travel

empty setiap pertambahan jarak pengangkutan overburden. travel load dan travel

empty diperoleh menggunakan persamaan berikut.

27
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘
𝑇𝑟𝑎𝑣𝑒𝑙𝐿𝑜𝑎𝑑/𝐸𝑚𝑝𝑡𝑦 =
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛𝐿𝑜𝑎𝑑/𝐸𝑚𝑝𝑡𝑦
Data kecepatan, loading time, travel load time, dumping idle time, dumping time,
travel empty time, queuing time, dan spotting time digunakan untuk membuat base line
cycle time untuk memperoleh cycle time setiap pertambahan jarak pengangkutan. Base
line cycle time dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 3.4 base line cycle time.


Ripping Average Speed
Ex100T, Ex100T, Ex90T,
70T 60T
Haul 70T Haul 60T Haul 60T
Loading (detik) 147 125 142

Speed Load (detik) 19,86 16,17 17,23 19,86 19,05

Travel Load (detik) 163 200 188

Speed Empty (detik) 28,72 24,60 27,73 28,72 28,82

Travel Empty (detik) 113 132 117

Dumping Spotting (detik) 22 22 22

Dumping (detik) 34 34 34
Queuing (detik) 65 65 65
Spotting (detik) 30 30 30

Base line tersebut digunakan untuk memperoleh cycle time tiap pertambahan
100 meter jarak pengangkutan overburden. Cycle time tiap pertambahan jarak 100
meter dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Cycle time hauler tiap pertambahan jarak.


Digger Hauler Komponen Jarak
Class Class Ctr 900 1000 1100 1200 1300 2700
Travel
100T 70T 163 181 199 217 236 489
Load
Travel
113 125 138 150 163 338
Empty
Loading 147 147 147 147 147 147
Dumping
22 22 22 22 22 22
Spotting
Dumping 35 35 35 35 35 35
Queuing 65 65 65 65 65 65
Spotting 30 30 30 30 30 30

28
Cycle
575 606 636 667 698 1127
Time
Travel
100T 60T 169 188 207 226 245 508
Load
Travel
112 125 137 150 162 337
Empty
Loading 137 137 137 137 137 137
Dumping
22 22 22 22 22 22
idle time
Dumping 35 35 35 35 35 35
Queuing 65 65 65 65 65 65
spotting 30 30 30 30 30 30
Cycle
571 602 633 665 696 1134
Time
Travel
90T 60T 169 188 207 226 245 508
Load
Travel
112 125 137 150 162 337
Empty
Loading 142 142 142 142 142 142
Dumping
22 22 22 22 22 22
spotting
Dumping 35 35 35 35 35 35
Queuing 65 65 65 65 65 65
spotting 30 30 30 30 30 30
Cycle
575 606 638 669 700 1138
Time

Berdasarkan perhitungan cycle time tersebut, diperoleh bahwa setiap


pertambahan jarak 100 meter, maka cycle time akan bertambah 30 detik. Cycle time ini
digunakan untuk perhitungan produktivitas hauler.

3.5 Produktivitas Hauler

Produktivitas alat adalah kemampuan suatu alat untuk memproduksi material

pada kurun waktu tertentu. Selain cycle time, data lainnya yang dibutuhkan pada

perhitungan produktivitas hauler adalah data spesifikasi alat dan efisiensi kerja. Hauler

kelas 70 ton (CAT 775) memiliki kapasitas vessel 28 bcm sedangkan hauler kelas 70 ton

(CAT 775) memiliki kapasitas vessel 26 bcm pada keadaan heap. Efisiensi kerja alat

diperoleh 80%.

Persamaan produktivitas hauler yang digunakan merupakan standar yang dipakai

pada PT Cipta Kridatama (Cipta Kridatama, 2015).

29
𝐶𝑣 × 𝐸𝐾 × 3600
Qh = 𝐶𝑇
...................................................................................(3.1)

Keterangan:

Qh = Produktivitas hauler (Bcm/jam)

Cv = Kapasitas vessel (bcm)

EK = Efisiensi Kerja (jam)

CT = Cycle time (detik)

Produktivitas hauler dapat dilihat pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Produktivitas hauler berdasarkan jarak pengangkutan (bcm/jam).


Material Digger Hauler 900m 1000m 1100m 1300m 2700m
Ripping 100T 70T 140,26 133,16 126,74 115,6 71,56
Ripping 100T 60T 131,16 124,35 118,21 107,58 66,03
Ripping 90T 60T 130,19 123,47 117,41 106,92 65,78

3.6 Revenue
Revenue merupakan pendapatan yang diperoleh dari produksi yang dihasilkan. Revenue
yang diperoleh PT Cipta Kridatama terbagi dua, yaitu revenue per bcm yang dihasilkan
dan revenue per over haul distance (OHD). Satu bcm yang didapatkan dihargai $ 1 dan
setiap pertambahan jarak 100 meter dihargai $ 0,01 per bcm yang dihasilkan. Revenue
bcm didapatkan dengan mengalikan produksi yang dihasilkan dengan harga per bcm dan
pertambahan jarak. Perolehan revenue dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 3.7 Revenue per jam yang dihasilkan untuk jarak 1100 meter dan 1200 meter tiap
hauler
Revenue bcm ($) Revenue OHD ($) Revenue Total ($)
Material Digger Hauler
1100m 1200m 1100m 1200m 1100m 1200m
Ripping 100T 70T 438,95 438,95 0,44 0,88 439,39 439,83
Ripping 100T 60T 469,98 469,98 0,47 0,94 470,45 470,92
Ripping 90T 60T 390,65 390,65 0,39 0,78 391,04 391,43

30

Anda mungkin juga menyukai