Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

PERENCANAAN PEMBELAJARAN
IPS SD 1
DOSEN PENGAMPU
DR. H. METROYADI, SH., M.Pd
DIANI AYU PRATIWI, M.Pd

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 8
KELAS 3A
HUSNA 1810125220021
BAITI UTAMI 1810125220029
HERLIANA 1810125220028
KHAIRULLAH 1810125310046
SHAPWATUNNISA 1810125220030

KEMENTRIAN RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU PRA-SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2019

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur jika panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan nikmat dan
karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat memenuhi tugas perkuliahan yang kami
harapkan dapat dapat bermanfaat dalam menambah wawasan dan pengetahuan. Oleh karena
itu , dengan usaha yang maksimal kami mencoba menyajikan makalah ini dengan harapan
bisa menjawab pertanyaan yang dapat membantu proses pembelajaran.
Makalah ini kami susun sesuai dengan beberapa buku referensi yang kami temukan
diperpustakaan dan beberapa jurnal yang kami baca. Waktu, tenaga, dan pikiran telah kami
berikan agar makalah ini dapat menjadi referensi lainnya. Kami menyadari masih terdapat
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan makalah ini selanjutnya.
Terimakasih

Banjarmasin, 30 Agustus 2019

Kelompok 8

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3


A. Pengertian Perencaan Pembelajaran .................................................... 3
B. Perencanaan Pembelajaran Ips Ranah Dan Tingkatan Kerja Kognitif,
Afektif, Dan Psikomotorik Dalam IPS ................................................ 4
C. Bentuk Program Tahunan Pembelajaran IPS ....................................... 10
D. Bentuk Program Semester Pembelajaran IPS ...................................... 13
E. Bentuk Silabus Dalam Pembelajaran IPS ............................................ 15
F. Bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS ................................. 20

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 34


A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran pada dasarnya adalah suatu supaya yang digunakan oleh tenaga
pendidik maupun guru untuk membantu kegiatan siswa dalam melakukan kegiatan
belajar. Seorang pendidik harus memilki yang namanya penguasaan terhadap materi
pembelajaran, penguasaan cara penyesuaian diri untuk melaksanakan tugasnya.
Perubahan yang terjadi pada zaman sekarang mendorong juga perubahan atas pola
ajar guru yang pada awalnya guru sebagai sumber informasi bagi siswa dan selalu
mendominasi kegiatan dalam kelas, serta selalu adanya interaksi satu arah. Pada
nyatanya sekarang guru diharuskan untuk meningkatkan kemampuannnya terutama
dalam memberikan keteladanan, membangun kemauan, serta mengembangkan daya
kreatifitas anak murid dalam kegiatan proes belajar dan mengajar.
Penyusunan rancangan pembelajaran sangat penting bagi seorang pendidik.
Pentingnya persiapan dalam proses mengajar sebagai sebuah acuan demi terwujudnya
kelancaran proses kegiatan belajar. Dengan adanya perencanaan pembelajaran maka
akan membantu para pendidik sebagai sarana untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan paparan diatas perencanaan pembelajaran IPS pada daarnya
berkaitan dengan bagaimana mengatur dan menata 4 komponen, yaitu kompetensi
dasar Mata pelajaran IPS sesuai tingkatan kelas, materi IPS, metode pembelajaran
IPS, dan penilaian hasil belajar IPS sehingga komponen satu dengan yang lain saling
berhubungan dapat menumbuhkan kegiatan belajar sesua dengan tujuan yang
diharapkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud perencanaan pembelajaran IPS ?
2. Apa yang dimaksud dengan ranah dan tingkatan kata kerja kognitif, prikomotorik,
dan afektif dalam IPS ?
3. Apa yang dimaksud bentuk program tahunan pembelajaran IPS?
4. Apa yang dimaksud dengan program emester pembelajaran IPS ?
5. Apa itu bentuk silabus dalam pembelajaran IPS ?
6. Apa itu bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS ?

4
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksdu dengan perencanaan pembelajaran IPS.
2. Untuk mngetahui ranah dan tingkatan kata kerja kognitif, afektif, dan psikomotorik
dalam IPS.
3. Untuk mengetahui bentuk program tahunan pembelajaran IPS.
4. Untuk mengetahui bentuk program semester pembelajaran IPS.
5. Untuk mngetahui bentuk silabus dalam pembelajaran IPS.
6. Untuk mengetahui bentuk Rencana oelaksanaan Pembelajaran IPS (RPP).

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perencanaan Pembelajaran IPS

Perencanaan pembelajaran merupakan hal yang penting bagi pendidik. Dimana


pentingnya persiapan dalam proses belajar adalah sebagai acuan kelangsungan dalam
sebuah kegiatan, kelncaran proses belajar, dan sebagai alat evaluasi. Oleh karena itu,
dengan adanya persipan mengajar berupa perencanaan pembelajaran akan bisa
membantu guru dan tenaga pendidik dikarenakan perencanaan merupakan sarana untuk
mencapai tujuan yang resmi.

Pembelajaran IPS ini berupaya untuk dapat mengembangkan kemampun siswa


tentang cara individu dan makhluk sosial agar dapat berinteraksi dengan sesamanya.
Selain itu siswa juga diberikan bimbingan untuk mengembangkan rasa bangga terhadap
warisan budaya yang positif dan kritis.

Ada beberapa definisi tentang perencanaan pembelajaran :

Menurut Philip H. Coombs, perencanaan pembelajaran adalah suatu penetapan


yang rasional yang sistematis terhadap proses perkembangan endidikan dengan tujuan
agar pendidik lebih efektif dan efisien dengan kebutuhan dan tujuan para peserta didik
serta masyarakat.

Menurut Sa’ud dan Makmum, perencanaan pembelajaran adalah adalah suatu


kegiatan melihat masa depan dalam hal menentukan kebijakan, prioritas dan biaya
pendidikan dengan memprioritaskan kenyataan yang ada dalam ekonomi, sosial, dan
politik untuk mengembangkan sistem pendidikan negara dan peserta didik yang dilayani
oleh sistem tersebut.

Dari beberapa pengertian diatas mengenai perencanaan pembelajaran IPS maka


menurut saya perencanaan pembelajaran IPS adalah suatu rangkaian yang dibuat oleh
pendidik dan tenaga pengajar sebelum melakukan kegiatan proses belajar mengajar.
Perencanaan disini adalah sebuah proses penyiapan seperangkat keputusan bagi kegiatan
proses belajar mengajar ke depannyayang bertujuandemi tercapainya tujuan pendidikan
IPS secara sistematik, partisipatif,efektif dan efisien. Selain itu pendidikan IPS ini juga

6
memilki tujuan guna membentuk manusia sosial sesuai dengan cita-cita pandangan
pengetahuan sosial.

Dalam mengimplementasikan program yang sudah dibuat dalam bentuk silabus ,


maka perlu adanya pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sering
disebut RPP. RPP itu sendiri adalah pegangan bagi guru dan tenaga pendidik dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan baik di dalam maupun di luar
kelas. Semua sudah tercantum dan tersistematis dalam bentuk RPP. Dalam RPP ini
beriikan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar termasuk pencapaian
siswa da;lam penguasaan suatu kompetensi dasar. Dalam RPP ini termuat tentang tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran yang akan digunakan,
langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran, sumber belajar, serta penilaian.

B. Ranah Dan Tingkatan Kata Kerja Kognitif, Afektif Dan Psikomotorik Dalam IPS
Dalam pembahasan mengenai ranah dan tingkatan kata kerja kognitif,
psikomotorik, dan afektif berkaitan dengan yang namanya Taksonomi Bloom. Sebelum
mengetahui apa yang dimakud dengan ranah-ranah yang tersebutkan diatas, pertama-
tama kita harus tau apa yang dimkasud dengan Taksonomi Bloom.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Taksonomi berarti klasifikasi bidang


ilmu; dan prinsip yang meliputi pengklasifikasian objek. Taksonomi ini sendiri pertama
kali di rancang oleh Benjamin S.Bloom pada tahun 1956. Yang dimana menurut Bloom
tujuan pendidikan dalam taksonomi ini terbagi menjadi beberapa ranah yang didalamnya
telah terinci berdasarkan hierarkinya. Benjamin. S. Bloom membuat suatu klasifikasi
berdasarkan urutan keterampilan berpikir dalam suatu proses yang semakin lama
semakin tinggi tingkatannya. Mulamula taksonomi bloom terdiri atas dua bagian yaitu
ranah kognitif dan ranah afektif . Pada tahun 1966 Simpson menambahkan ranah
psikomotor melengkapi apa yang tekah dibuat oleh bloom. Dengan demikian menjadi
tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor

Tujuan pendidikan dibagi kedalam 3 ranah, diantaranya :

1. Ranah Kognitif,

Ranah kognitif ini membahas mengenai kemampuan menyatakan kembali


suatu konsep yang telah dipelajari. Dalam menyatakan kembali suatu konsep, maka

7
itu berkaitan dengan kemampuan berpikir, kemampuan pemerolehan pengetahuan
,kemampuan pemahaman, kemampuan bernalar dan sebagainya.

2. Ranah afektif;
Ranah efektif yang berkaitan dengan aspek-aspek emosional,
seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya
didalamnyamencakup: penerimaan ( receiving/attending ), sambutan ( responding ), p
enilaian ( valuing ), pengorganisasian (organization), dan karakterisasi(characterizatio
n).

3. Ranah psikomotor
Ranah psikomotor yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang
melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot dan fungsi psikis. Ranah ini terdiri dari :
kesiapan ( set ), peniruan (imitation). Membiasakan ( habitual ),
menyesuaikan (adaptation) dan menciptakan(origination). Taksonomi ini merupakan
kriteria yang dapat digunakan oleh guru untuk mengevaluasi mutu dan efektivitas
pembelajarannya
a. Manfaat Penggunaan Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom digunakansebagai cara untuk mengembangkan dan mengevaluasi
petanyaan yang diajukan guru kepada siswa. Dengan mengembangkan keterampilan
untuk mengajukan pertanyaan pada setiap tingkat dari taksonomi, guru merangsang
siswa untuk lebih menggunakan kemampuan kognitif mereka dan mengembangkan
keterampilan berfikir tinggi. Siswa memerlukan latihan dan kesempatan untuk belajar
berpikir dengan cara yang efektif. Jika guru belajar untuk nengajukan pertanyaan
yang lebih baik, siswa juga akan mengembangkan kemampuan mereka dibidang ini.
Mula-mula guru dapat menggunakan catatan dengan pertanyaan pada setiap tingkat
Taksonomi Bloom untuk bahan yang di ajarkan.
b. Revisi Taksonomi Bloom
Sei ring perkembangan teori pendidikan, Krathwohl dan para ahli psikologi
aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi Bloom agar sesuai dengan perkembangan
zaman yang semakin maju. Hasil dari perevisian itu dipublikasikan pada tahun 2001
dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Revisi yang dibuat hanya pada ranah kognitif
dengan menggunakan kata kerja.

8
Perubahan ini dilakukan dengan memberi versi baru pada ranah kognitif yaitu
dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan kognitif Selanjutnya ada empat
kategori dalam dimensi pengetahuan kognitif yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan
konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif. Sedangkan pada
ranah kognitif terbagi menjadi 6 tingkatan diantaranya : Mengingat (remembering),
memahami (understanding), mengaplikasikan (appliying), menganalisis (analyzing),
mengevaluasi ( evaluating), dan mencipta (creating).

c. Tiga Domain dalam Taksonomi Bloom


1) Ranah Kognitif
Adalah Perilaku yang menekankan aspek intelektual, Seperti
pengetahuan,pengertian, dan keterampilan berpikir. Ranah kognitif meliputi fungsi
memproses informasi,pengetahuan, dan keahlian mentalis. Ranah kognitif
menggolangkan dan mengurutkan keahlian berpikir yang menggambarkan tujuan
yang di harapkan. Proses berpikir mengekspresikan tahap-tahap kemampuan yang
harus siswa kuasai sehingga dapat menunjukan kemampuan mengolah pikirannya
sehingga mampu mengaplikasikan teorikedalam perbuatan. Mengubah teori
keterampilan terbaiknya sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang baru sebagai
produk inovasi pikirannya. Bloom membagi Domain kognisi ke dalam 6 tingkatan.
Domain ini terdiri dari dua bagian Bagian pertama berupa pengetahuan
dan bagian ke dua berupa kemampuan dan keterampilan intelektual

2) Ranah Afektif
Ranah afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi, misalnya
perasaan,nilai, penghargaan, semangat, minat, motivasi, sikap. Adapun kategori ranah
afektif:
a) Karakterisasi : kemampuan mengendalikan perilaku berdasarkan nilai yang
dianutdan memperbaiki hubungan interpersonal, interpersonal dan sosial.
b) Penerimaan (Receiving/Attending) yaitu kesediaan untuk menyadari adanya suatu
fenomena dilingkungannya.Dalam pengajaran bentuknya berupa
perhatian,mempertahankannya, dan mengarahkannya.
c) Tanggapan (Responding) yaitu memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada
dilingkungannya.Meliputi perswetujuan, kesediaan, dan kepuasan
dalammemberikan tanggapan.

9
d) Penghargaan (Valuing) yaitu berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan
pada suatu objek, fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasarkan pada
internalisai dari serangkain nilai tertentu yang diekspresikan kedalam tngkah laku
e) Pengorganisasian (Organization) yaitu memadukn nilai-nilai yang berbeda,
menyelesaikan konflik diantaranya,dan membentuk suatu system nilai yang
komsisten

3) Ranah Psikomotor
Yaitu berisi perilaku perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik
seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoprasiakan mesin. Rincian dalam
domain ini tidak dibuat oleh Bloom.tapi oleh ahli lain berdasarkan domain yang
dibuat Bloom.
a) Persepsi yaitu penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam
membatugerakan.
b) Kesiapan yaitu berupan kesiapan baik kesiapan fisik, mental, maupun emosional
untuk melakukan gerakan.
c) Respon Terpimpin yaitu tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang
kompleks,termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
d) Mekanisme Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil
dengan meyakinkan dan cakap
e) Respon Tampak yang kompleks yaitu gerakan motoris yang terampil,yang di
dalamnya terdiri dari pola- pola gerakan yang kompleks.
f) Penyesuaian yaitu sebuah keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat
disesuaikan dalam berbagai situasi dan kondisi di lapangan.
g) Penciptaan yaitu membuat pola atau gerakan baru yang dimana gerakan itu
disesuaikan berdasarkan situasi atau permasalahan tertentu

4) Kata Kerja Operasional Kognitif, Afektif dan Psikomotor


a) Kata kerja ranah kognitif

10
C1 C2 C3 C4 C5 C6 Kreasi
Mengingat Pemahaman Aplikasi Analisis Evaluasi Mengatur
Mengutip Memperkira Memerlukan Menganalis Menimbang Mengumpulk
Menyebutkan kan Menyesuaika is kan an
Menjelaskan Menjelaskan n Memeriksa Menilai Mendanai
Menggambar Mengkategor Mengalokasi Memecahk Membandin Mengkategor
Membilang ikan kan an gkan ikan
Mengidentifi Mencirikan Mengurutkan Menegaska Menyimpul Mengkode
kasi Merinci Menerapkan n kan Mengkombin
Mendaftar Mengasosias Menentukan Mengkorel Mengkontra asikan
Menunjukkan ikan Menugaskan asikan skan Menyusun
Member label Menbanding Memperoleh Mendeteksi Mengarahk Mengarang
Memberi kan Mencegah Mendiakno an Membangun
indeks Menghitung Mencanangk sis Mengkirtik Menanggulan
Memasangka Mengkontras an Mendiagra Menimbang gi
n kan Mengkalkula mkan Mempertah Menghubung
Menamai Mengubah si Menyeleksi akan kan
Menandai Mempertaha Menangkap Menominas Memutuska Menciptakan
Membaca nkan Memodifikas ikan n Mengkreasik
Menyadari Menguraikan i Memisahka an
Menghafal Menjalin Mengklasifik n Mengoreksi
Membedaka asikan Mempredik Memotret
n Melengkapi si
Mendiskusi Menilai
Memperjela
s
Merangking

b. Kata kerja ranah afektif

11
Menerima Menanggapi Menilai Mengelola Menghayati
A1 A2 A3 A4 A5
Memilih Menjawab Mengasumsika Menganut Merubah
Mempertany Membantu n Mengubah perilaku
akan Menangajukan Meyakini Menata Berakhlak
Mengikuti Mengompromik Melengkapi Mengklasifikasik mulia
Membagi an menyenangi Meyakinkan an Mempengaruhi
Menganut Menyambut Memperjelas Mengombinasika Mendengarkan
Mematuhi Mendukung Memprakarsai n Mengkualifikas
Meminati Menyetujui Mengimani Mempertahankan i
Menampilkan Mengundang Membangun Melayani
Melaporkan Menggabungk Membentuk Menunjukkan
Memilih an Pendapat Membuktikan
Mengatakan Mengusulkan Memadukan Mememcahkan
Memilah Menekankan Mengelola
Menolak Menyumbang Menegosiasi
Merembuk

a. Kata kerja ranah psikomotorik


Menirukan Memanipulasi Pengalamiahan Artikulasi

P1 P2 P3 P4
Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Mengalihkan
Menyesuaikan Mendemostrasikan Menggantikan Mempertajam
Menggabungkan Merancang Memutar Membentuk
Melamar Memilah Mengirim Memadankan
Mengatur Melatih Memindahkan Menggunakan
Mengumpulkan Memperbaiki Mendorong Memulai
Menimbang Mengidentifikasikan Menarik Menyetir
Memperkecil Mengisi Memproduksi Menjeniskan
Membangun Menempatkan Mencampur Menempel
Mengubah Membuat Mengoperasikan Mensketsa

12
Membersihkan Memanipulasi Mengemas Melonggarkan
Memposisikan Mereparasi Membungkus Menimbang
Mengonstruksi Mencampur

C. Bentuk Program Tahunan Pembelajaran IPS

Penyusunan program tahunan (PROTA) yang merupakan bagian dari


pengembangan silabus itu adalah membuat alokasi waktu untuk setiap topik bahsan
dalam satu tahun pelajaran. Pengalokasian waktu pada program tahunan ini ditetapkan
besarannya secara global pada setiap topik satuan bahasan sesuai cakupan lingkup
bahasan pada SK dan KD berdasarkan kalender pendidikan, dan jumlah minggu efektif
dalam satu tahun pelajaran.

Langkah-langkah penyusunan program tahunan adalah sebagai berikut :

1. Menelaah kalender pendidikan, dan ciri khas sekolah/madrasah berdasarkan


kebutuhan tingkat satuan pendidikan.
2. Menandai hari-hari lubur, pemulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur meliputi (1) jeda
tengah semester, (2) jeda antar semester, (3) libur akhir tahun pelajaran, (4)
hari libur keagamaan, (5) hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional,
dan (6) hari libur khusus. Hari-hari libur tersebut dapat mengurangi jumlah
minggu efektif yang tersedia dalam satu tahun pelajaran.
3. Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu
tahun, dan memasukan dalam format matrik yang tersedia.
4. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu mata pelajaran,
pada setiap KD dan topik bahasannya pada minggu efektif, sesuai ruang
lingkup cangkupan materi, tingkat kesulitan dan pentingnya materi tersebut,
serta mempertimbangkaan waktu untuk ulangan serta review materi.
5. Penyusunan program semester merupakan bagian dari pengembangan
kurikulum. Karena itu sebelum penyusunan silabus terlebih dahulu dilakukan
penyusunan PROMES. Berikut ini dikemukakan langkah-langkah
penyusunannya.

13
Format program tahunan diantaranya memuat identitas nama suatu satuan
pendidikan, mata pelajaran, mata pelajaran, kelas, semester, dan tahun pelajaran.
Selanjutnya dalam tabel memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok,
dan alokasi waktu. Hal ini dapat dilihat pada contoh berikut :

Contoh format program tahunan.

PROGRAM TAHUNAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )


Satuan Pendidikan : .............................................
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020
Kelas :V

Sm Alokasi
No Standar Kopetensi/Kompetensi Dasar Keterangan
t waktu

1 1 Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh


sejarah yane berskala nasional pada masa
Hindu-Budha dan Islam, keragaman
kenampakan alam dan suju bangsa, serta
kegiatan ekonomi di Indonesia
1.1 Mengenal makna penin'galan-
peningg`lan sejarah yang berskala
nasional dari masa Hindu-Budha dan
Islam di Indonesia
1.2 Menceriterakan tokoh-tokoh sejarah pada
iasa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia
1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam
dan buatan serta pembagian wilayah
waktu di Indonesia dengan menggunakan
peta/atlas/globe dan media lainnya
1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan
budaya di Indonesia
1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan
ekonomi di Indonesia
Ulangan harian

14
Menghargai peranan tokoh pejuang dan
masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
2 2
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh
pejuang pada masa penjajahan Belanda
dan Jepang
2.2 Menghargaijasa dan
peranantokohperjuangandalammempersia
pkankemerdekaan Indonesia
2.3 Menghargaijasa dan
peranantokohdalammemproklamasikanke
merdekaan
2.4 Menghargaiperjuangan para
tokohdalammempertahankankemerdekaa
n
Ulangan harian

JUMLAH

Mengetahui, ................................, ................


Kepala SD/MI Guru Mata Pelajaran IPS

........................................................ ........................................................
NIP / NIK ......................... NIP / NIK .........................

15
D. Bentuk Program Semester Pembelajaran IPS

Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan


program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan untuk penyelenggaraan program
pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap
muka, praktikum, kerja lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan
lainnya yang diberi penilaian keberhasilan. Satu semester terdiri dari minimal 17 dan
maksimal 19 minggu efektif kerja termasuk penyelenggaraan tatap muka, mid
semester dan ujian semester.
Dalam program pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu
satuan semester untuk menyatakan lamanya satu program pendidikan. Masing-masing
program semester sifatnya lengkap dan merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri.
Pada setiap akhir semester genap bahan kegiatan program semester yang disajikan
harus sudah selesai dilaksanakan dan mahasiswa/siswa yang mengambil program
tersebut sudah dapat ditentukan lulus atau tidak.
Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar mengenai
hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program
semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Isi dariprogram semester
adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang
direncanakan, dan keterangan-keterangan.
Program semester merupakan pemerian/penjabaran dari program tahunan
sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan.
Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak
dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya program semester
ini berisikan:
a. Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran).
b. Format isian (standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, indikator,
Jumlah Jam Pertemuan (JJP), dan bulan).
Seperti program tahunan, program semester juga banyak alternatifnya. Berikut
disajikan format program semester yang disarikan dari berbagai model yang ada:

16
Program Semester
Satuan Pendidikan : ………………………...
Mata Pelajaran : ………………………...
Kelas/Semester : ………………………...
Tahun Pelajaran : ………………………...

Juli Agustus October Oktober December Desember


SK KD Materi Pokok Indikator JJP
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

17
E. BENTUK SILABUS DALAM PEMBELAJARAN IPS
Silabus adalah rencana pembelajaran padasuatu kelompok mata pelajaran dengan
tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Silabus digunakan untuk menyebutkan
suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan menjelaskan tentang
pokok-pokok materi yang dipelajari siswa.

Pada kurikulum 2004, yang dimaksud dengan silabus sebagai berikut :


1. Seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan
kelas dan penilaian hasil belajar
2. Kompenan silabus menjawab :
a. Kompetensi apa yang akan dikembangkan pada siswa?
b. Bagaimana cara mengembangkannya?
c. Bagaiman cara mengetahui bahwa kompetensi sudah tercapai/dikuasai oleh
siswa?
3. Tujuan pengembangan silabus adalah membantu guru dan tenaga kependidikan
lainnya dalam menjabarkan kompetensi dasar menjadi perencanaan belajar
mengajar.
4. Sasaran pengembangan silabus adalah guru, kelompok guru mata pelajaran di
sekolah/madrasah, musyawarah guru mata pelajaran dan dina pendidikan nasional.

Silabus juga dapat dimaknai dengan rencana pembelajaran pada suatu dan/
atau kelompok mata pelajaran/ tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok/ pembelajaran, kegiatanpembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

1. Prinsip Perkembangan Silabus


a. Ilmiah
Mengingat silabus berisikan garis-garis besar materi pembelajaran yang akan
dipelajari siswa, maka materi pembelajaran yang akan disajikan dalam silabus harus
memenuhi kebenaran ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.

b. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukuran dan urutan penyajian materi dalam
silabus disesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik, fisikis, intelektual, sosial,
emosional, dan spiritual peserta didik.

c. Sistematis
Karena silabus ini dianggap sebagai suatu sistem, maka komponen-komponen
silabus harus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai standar

15
kompetensi dan kompetensi dasar yang telah disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan untuk setiap mata pelajaran.

d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajek, taat asas) antara standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, materi pokok/ pembelajaran, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian.

e. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok/ pembelajaran, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

f. Actual dan Kontekstual


Perkembangan ilmu komunikasi dan informasi saat berlangsung dengan cepat
dan dinamis, sementara itu tidak diiringi dengan kebijakan pengembangan materi-
materi pembelajaran yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dewasa
ini. Oleh karena itu, cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian harus melakukan proses adaptasi dan inovasi terhadap
perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan
pristiwa yang terjadi dewasa ini (up to date).

g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus agar dapat dikembankan secarakomprehensif
dengan mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, memperhatikan dinamika
perubahan yang terjadi di sekolah dan memperhatikan tuntutan masyarakat dewasa
ini.

h. Menyeluruh
Perumusan tujuan pembelajaran beberapa waktu yang lalu dirasakan tidak
mampu mengembangkan seluruh ranah tujuan pembelajaran yakni kognitif, afektif,
dan psikomotorik, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai sesuai dengan yang
diharapkan. Oleh sebab itu, pada rumusan silabus berdasarkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan ini, seluruh komponen silabus harus dapat mengembangkan
keseluruhan ranah kompetensi yakni kognitif, afektif, psikomotor.

2. Manfaat Silabus
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran
lebih lanjut, seperti pembuatan renca pembelajaran, pengelolaan kegiatan
pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok
dalam penyusunan rencana pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu
Standar Kompetensi (SK) maupun satu Kompetensi Dasar (KD). Silabus juga
bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan
pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau
pembelajaran secara individual.

16
3. Penanggung Jawab Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajarn (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG),
dan Dinas Pendidikan.
a. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkut mampu
mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/ madrasah dan
lingkungannya.
b. Apabila guru mata pelajaran karenasesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah/ madrasah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk
mengembangkan silabus yang akan digunakan oelh sekolah/ madrasah tersebut.
c. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas IV, menyusun
silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu
disusun secara bersama oleh guru terkait.
d. Sekolah/ Madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah/ madrasah-madrasah lain melalui
forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan
digunaka oleh sekolah-sekolah/madrasah-madrasah dalam lingkup MGMP/PKG
setempat.
e. Dinas Pendidikan/Departemen yang mengangani urusan pemerintahan di bidang
agama setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk
sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-
masing.
4. Langkah-langkah Pengembangan silabus
Secara umum pengembangan silabus terdiri dari 7 langkah utama yakni; menulis
identitas mata pelajaran, perumusan masalah, standar kompotensi, perumusan
kompetensi dasar, penentuan indikator, penentuan materi pokok, penentuan
pengalaman belajar, penentuan alokasi waktu, serta penentuan sumber belajar.
Adapun langkah-langkah pengembangan silabus dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Mengisi identitas Silabus
Identitas terdiri atas nama sekolah/madrasah, kelas, mata pelajaran, dan semester.
Identitas silabus ditulis di atas matriks silabus.
b. Menuliskan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi diambil dari
Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Mata Pelajaran.
Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji
Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD;
2) Keterkaitan antarstandar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran;
3) Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.

17
Standar Kompetensi dituliskan di atas matrik silabus di bawah tulisan semester.
Menuliskan Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki
peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi
dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi. Sebelum menentukan atau
memilih Kompetensi Dasar, penyusun terlebih dahulu mengkaji standar
kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1) urutan berdasarkan hirarkhi konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan
Kompetensi Dasar;
2) keterkaitan antar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam mata
pelajaran; dan
3) keterkaitan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar antar mata pelajaran.

c. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi


Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat di ukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Indikator dikembnagkan sesuai dengan karateristik peserta didik, mata
pelajaran satuan pendidikan. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat
penilai.

d. Mengidentifikasi Materi Pokok/ Pembelajaran


Materi adalah segala susatu yang hendak di pelajari dan dikuasai siswa-siswi,
baik berupa pengetahuan,keterampilan, maupun sikap melalui kegiatan pembelajaran.
Materi pembelajaran merupakan sesuatu yang disajikan guru untuk diolah dan
dipahami oleh siswa-siswi dalam rangka mencapai tujuan-tujuan instruksional yang
telah diterapkan.
Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran perlu mempertimbangkan:
a. relevansi materi pokok dengan SK dan KD;
b. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta
didik;
c. kebermanfaatan bagi peserta didik;
d. struktur keilmuan;
e. kedalaman dan keluasan materi;
f. relevansi dengan kebutuhan peseta didik dan tuntutan lingkungan; dan
g. alokasi waktu.

e. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran yang dimaksud dapat terwujud melalui
penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta

18
didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta
didik.
Kriteria dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran sebagai berikut.

1) Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada


para pendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan
proses pembelajaran secara profesional sesuai dengan tuntutan kurikulum.
2) Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi
dasar secara utuh.
3) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh
siswa secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
4) Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa (student-centered). Guru harus
selalu berpikir kegiatan apa yang bisa dilakukan agar siswa memiliki
kompetensi yang telah ditetapkan.
5) Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
6) Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yang harus
dikuasai untuk mencapai Kompetensi Dasar.
7) Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting, artinya bagi KD-KD
yang memerlukan prasyarat tertentu.
8) Pembelajaran bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulangan pembelajaran
materi tertentu).

f. Penentuan Jenis Penilaian


Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk
tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna
dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian:
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan
posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta
untuk mengetahui kesulitan siswa.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan
bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.

19
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan
tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses
(keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil
melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

g. Menentukan Alokasi waktu


Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan,
dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam
silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang
dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

h. Menentukan Sumber Belajar


Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada
standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

F. Bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ips


1. Pengertian rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan rencana yang
memberikan gambaran prosedur atau pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah
dijabarkan dalam silabus. Lingkup rencana pembelajaran paling luas mencakup
satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu atau beberapa indikator untuk satu
pertemuan atau lebih.
2. Landasan rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) memiliki landasan PP No. 19
Tahun 2005 Pasal 20 dan dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 41 Tahun 2007. Peraturan-peraturan ini berkaitan dengan
standar proses yang mengisyaratkan bahwa guru diharapkan dapat
mengembangkan perencanaan pelaksaan pembelajaran. Pengembangan dari
rencana pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan
karakteristik peserta didik, mata pelajaran, sekolah dan lainnya.
3. Fungsi rencana pelaksanaan pembelajaran

20
Rencana pelaksaan pembelajaran dapat kita gunakan sebagai acuan dalam
menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan kegaitan pembelajaran yang
lebih tersusun, terarah dan efisien.
4. Alur rencana pelaksanaan pembelajaran

SK &
KD RPP

Silabus

5. Kriteria rencana pelaksanaan pembelajaran


Rencana pelaksaan pembelajaran yang baik memiliki beberapa kriteria, yaitu :
a. Kemampuan dasar dan materi mengacu silabus
b. Proses pembelajaran memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi
siswa
c. Terdapat keselarasan antara kemampuan dasar, materi dan alat penilaian
d. Mudah dimengerti/dipahami
6. Komponen rencana pelaksanaan pembelajaran
Komponen rencana pelaksanaan pembelajaran minimal terdiri diri :
a. Identitas mata pelajaran, yang meliputi :
1) Satuan pendidikan
2) Mata pelajaran atau tema pelajaran
3) Kelas
4) Semester
5) Program (jika ada)
6) Alokasi waktu
7) Jumlah pertemuan
b. Standar kompetensi, ialah kapasitas minimal kemampuan peseta didik yang
diharapkan dapat diraih pada setiap kelas dan semester pada suatu mata
pelajaran.

21
c. Kompetensi dasar, ialah beberapa kemampuan yang harus dikuasai oleh
peserta didik pada mata pelajaran tertentu dengan tujuan untuk rujukan
penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
d. Indikator pencapain kompetensi, ialah sikap atau perilaku yang dapat diamati
serta diukur yang menunjukkan tercapainya kompetensi dasar tertentu sebagai
acuan penilaian mata pelajaran.
e. Tujuan pembelajaran, merupakan gambaran akan proses dan hasil belajar yang
diangankan tercapai oleh peserta didik berdasarkan kompetensi dasar dan nilai
karakter sesuai penjabaran pada silabus.
f. Materi ajar, memuat fakta, prinsip, konsep, dan prosedur yang relevan yang
dituliskan dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi.
g. Alokasi waktu, disesuaikan dengan keperluan untuk pencapaian kompetensi
dasar dan beban belajar.
h. Metode pembelajaran, dipergunakan oleh tenaga pendidik untuk membangun
suasana belajar dan proses pembelajaran dengan harapan peserta didik dapat
mencapai kompetensi dasar atau indikator yang telah ditetapkan. Penggunaan
metode pembelajaran ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik,
karakteristik indikator dan kompetensi yang ingin dicapai.
i. Kegiatan pembelajaran, menyusun kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
oleh tenaga pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran materi dan pilihlah
metode dan pendekatan yang tepat. Struktur pengajaran yang dicantumkan
meliputi :
1) Pendahuluan
Ialah kegiatan awal dalam sebuah pertemuan pembelajaran yang
dimaksudkan untuk membangkitkan motivasi serta memfokuskan
perhatian peserta didik untuk aktif saat proses pembelajaran berlangsung.
Pendahuluan terdiri dari kegiatan (a) Apersepsi dan revisi (b) Bahan dan
motivasi.
2) Inti
Kegiatan ini berisikan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi
dasar yang telah ditentukan. Kegiatan ini terdiri dari kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
Pengembangan
22
a) Bagaimana urutannya ?
b) Pendekatan apa yang cocok ?
c) Pertanyaan kunci apa yang harus disiapkan ?
d) Bagaimana lembar kerja siswa dan apa alat peraganya ?
e) Bagaimana soal-soalnya dirancang untuk melatih skill ?
f) Bagaimana cara menilai keberhasilannya ?
Penerapan
a) Bagaimana soal-soal latihan untuk memantapkan pemahaman
konsep/prinsip ?
b) Bagaimana penerapan pengetahuan tersebut dalam mata pelajaran lain
atau dalam kehidupan sehari-hari ?
3) Penutup
a) Bagaimana rangkuman pelajaran ini ?
b) Soal-soal atau tugas apa untuk pekerjaan rumah ?
Dalam setiap kegiatan dimasukkan nilai-nilai karakter sebagaimanaa telah
dipaparkan pada pembahasan silabus.
j. Media pembelajaran, penggunaannya diharapkan agar dapat membantu
meningkatkan pemahaman sebuah konsep dan kelancaran proses
pembelajaran.
k. Penilaian hasil belajar dan tindak lanjut. Prosedur dan instrumrn penilaian
proses dan hasil belajar disesuaikan dnegan indikator pencapaian kompetensi
dan mengacu kepada standar penilaian.
l. Sumber belajar, dicantumkan dalam pembelajaran sesuai dengan kemampuan
dasar yang telah ditentukan silabus.
7. Prinsip-prinsip penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
Rpp disusun dengan melihat perbedaan-perbedaan setiap individu seperti jenis
kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat,
potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan
belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, lingkungan peserta didik.
b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Dibuatlah proses pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik agar
mendorong minat, motivasi, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian dam
semangat belajarnya.

23
c. Memngembangkan budaya membaca dan menulis
Perancangan proses pembelajaran ditujukan untuk mengembangkan
kegemaran membaca, ekspresif dalam berbagai bentuk tulisan dan
pemahaman beragam bacaan.
d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
Dalam RPP dimuat rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan dan remedi.
e. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memerhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK,
KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman
belajar. RPP juga mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan
lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP juga mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komuniasi
dalam penyusunannya.
8. Langkah-langkah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksaan Pembelajaran
(RPP), dimulai dari mencantumkan identitas RPP, tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran,
sumber belajar, dan penilaian. Inilah penjelasan tiap komponen diatas, sebagai
berikut :
a. Mencantumkan identitas
Terdiri dari: Nama sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan alokasi waktu. Dan hal yang
perlu diperhatikan adalah :
1) RPP boleh disusun untuk satu kompetensi dasar
2) Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dikutip dari silabus.
(Standar kompetensi-kompetensi dasar-indikator adalah suatu alur pikir
yang saling terkait tidak dapat dipisahkan)
3) Indikator merupakan :
a) Ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa
peserta didik telah mencapai kompetensi dasar;

24
b) Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
satuan pendidikan, dan potensi daerah;
c) Rumusannya menggunakan kerja operasioanal yang terukur dan/atau
dapat diamati;
d) Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
4) Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar,
dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 45
menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat
diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada
kompetensi dasar.
b. Merumuskan tujuan pembelajaran
Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Misalnya:
Kegiatan pembelajaran: “Mendapat informasi tentang sistem peredaran darah
pada manusia”. Tujuan pembelajaran boleh salah satu atau keseluruhan dari
tujuan pembelajaran, misalnya peserta didik dapat :
1) Mendeskripsikan mekanisme peredaran darah pada manusia’
2) Menyebutkan bagian-bagian jantung;
3) Merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh teman-
teman sekelasnya;
4) Mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah
disampaikan oleh guru.
Apabila pembelajaran dilakukan lebih dari satu pertemuan, ada baiknya tujuan
pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap
pertemuan dapat memberikan hasil.
c. Menentukan materi pembelajaran
Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari
indikator, misalnya: Indikator: Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan.
Materi pembelajaran: Ciri-ciri kehidupan: Nutrisi, bergerak, bereproduksi,
transportasi, regulasi, iritabilitas, bernapas, dan ekspresi.
d. Menentukan metode pembelajaran
Metode dapat diartikan sebagai metode dan dapat pula diartikan sebagai model
atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan yang

25
dipilih. Karena itu pada bagian ini diantumkan pendekatan pembelajaran dan
metode yang diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran siswa:
1) Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya : pendekatan proses,
kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.
2) Metode-metode yang digunakan, misalnya : ceramah, inkuiri, observasi,
tanya jawab, e-learning, dan sebagainya.
e. Menetapkan kegiatan pembelajaran
Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unusr kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan pendahuluan
a) Orientasi: memusatkan perhatian siswa pada materi yang akan
diajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan
ilustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan slide dan
sebagainya.
b) Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada siswa tentang materi
yang akan diajarkan.
c) Motivasi: guru memberikan gamabran manfaat mempelajari gempa
bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi, dan
sebagainya.
d) Pemberian acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan
dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian
materi pelajaran secara garis besar.
e) Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah
pembelajaran)
2) Kegiatan inti
Kegiatan ini berisikan langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta
didik untuk dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame
work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa
mulai dari ekspolrasi, elaborasi, dan konfirmasi agar peserta didik dapat
menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan
pembelajaran dan indikator, termasuk nilai karakter yang diharapkan.
Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran
Kerja Siswa, baik yang berjenis cetak atau noncetak. Khusus untuk

26
pembelajaran berbasis ICT yang online dengan koneksi internet, langkah-
langkah kerja peserta didik harus dirumuskan detil mengenai waktu akses
dan alamat website harus dirumuskan detik mengenai waktu akses dan
alamat website yang jelas. Termasuk alternatif yang harus ditempuh jika
koneksi mengalami kegagalan.
3) Kegiatan penutup
a) Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/simpulan
b) Guru memeriksa hasil belajar siswa. Dapat dengan tes tertulis, lisan
atau meminta siswa mengulang kembali simpulan yang telah disusun
atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil ±25% siswa sebagai
sampel.
c) Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan
di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan.
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh
rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang
dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu,
kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak
harus ada dalam setiap pertemuan.
f. Memilih sumber belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus
yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan,
meida, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih
operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan.
Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP
harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya.
Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut,
pengarang, dan halaman yang diacu. Jika menggunakan bahan ajar berbasis
ICT, maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan bagian atau link
file yang digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan
pembelajaran.
g. Menentukan penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen
yang dipakai, termausk kunci jawaban dan pemberian skornya.

27
9. Bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran
Contoh minimal format atau bentuk RPP adalah sebagai berikut:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


A. Identitas
Nama Sekolah : SD Negeri Percobaan 1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas, Semester : 3 A, I
Standar Kompetensi : 1. Memahami Peristiwa Penting Dalam Keluarga
Secara Kornologis
Kompetensi Dasar : 1.1 Memelihara Dokumen Dan Koleksi Benda
Berharga Miliknya
Indikator : 1.1.1. Menyebutkan Macam Dokumen Pribadi
1.1.2. Menjelaskan Cara Merawat Dokumen Pribadi
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
B. Tujuan Pembelajaran
Berisikan poin-poin tujuan pembelajaran ditambahkan dengan nilai karakter
yang sesuai dengan poin-poin tujuan yang diharapkan,
1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa mampu menyebutkan
macam dokumen pribadi
2. Setelah mendengarkan guru, siswa mampu menjelaskan cara merawat
dokumen pribadi
 Karakter siswa yang diharapkan : Kerja keras dan tanggung jawab
C. Materi Pembelajaran
Susunan uraian materi pembelajaran sesuai urutan tujuan pembelajaran.
Dokumen Pribadi
D. Metode Pembelajaran
Gunakan model-model pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam
pembelajaran.
Strategi : Cooperative Learning
Metode : Ceramah, diskusi, penugasan, dan tanya jawab
E. Kegiatan Pembelajaran
28
Langkah-langkah :
1. Kegiatan awal, berisi poin-poin kegiatan pembelajaran ditambah nilai
karakter yang diharapkan
2. Kegiatan Inti :
a. Eksplorasi, berisi poin-poin kegiatan pembelajaran ditambah nilai
karakter yang diharapkan
b. Elaborasi, berisi poin-poin kegiatan pembelajaran ditambah dengan
nilai karakter yang diharapkan
c. Konfirmasi, berisi poin-poin kegiatan pembelajaran ditambah nilai
karakter yang diharapkan
3. Kegiatan penutup, berisi poin-poin kegiatan pembelajaran ditambah nilai
karakter yang diharapkan

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu


1. Menyapa siswa dengan
salam
2. Mengajak siswa berdo’a
menurut agama dan
keyakinan masing-
maisng dengan dipimpin
oleh salah satu siswa
3. Melakukan komunikasi
tentang kehadiran siswa
Kegiatan Awal 4. Melakukan apersepsi 5 menit
yang berkaitan dengan
materi dokumen pribadi
5. Memberi motivasi agar
siswa semangat saat
pembelajaran
berlangsung
6. Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru
mengenai kegiatan yang

29
akan dilakukan hari ini
dan apa tujuan yang
akan dicapai dari
kegiatan tersebut
dengan bahasa yang
sederhana dan dapat
dipahami
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan
materi tentang dokumen
pribadi
2. Guru menjelaskan
materi contoh dokumen
pribadi dengan media
Elaborasi
1. Satu kelas dibagi
menjadi 5 kelompok
2. Tiap kelompok
berdiskusi mengerjakan
LKS yang sudah
Kegiatan Inti 50 menit
disiapkan oleh guru
3. Setelah selesai,
bersama-sama
membahas hasil diskusi.
Konfirmasi
1. Guru bertanya jawab
tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa
2. Guru bersama siswa
bertanya jawab
meluruskan kesalahan
pemahaman,
memberikan penguatan

30
dan penyimpulan
Kegiatan Penutup 1. Bersama-sama siswa
membuat
kesimpulan/rangkuman
hasil belajar
2. Bertanya jawaab tentang
materi yang telah
dipelajari (untuk
mengetahui hasil
ketercapaian materi)
3. Melakukan penilaian
hasil belajar berupa
evaluasi tertulis.
15 menit
4. Memberi tugas kepada
siswa untuk mempelajari
lagi contoh dokumen
pribadi.
5. Mengajak semua siswa
berdo’a menurut agama
dan kepercayaan
masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan
pembelajaran) dengan
dipimpin salah satu
siswa.

F. Alat/Media Pembelajaran/Sumber Belajar


pilih alat/media pembelajaran/sumber belajar yang sesuai.
1. Alat : akta kelahiran, rapor, kartu pelajar, dll,
2. Sumber :
G. Penilaian
Yang berisi teknik, bentuk, instrumen soal, kunci jawaban, dan penskoran
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk Instrumen

31
Kompetensi Penilaian
1.1.1 Menyebutkan macam Tes Isian Singkat
dokumentasi pribadi
1.1.2. menjelaskan cara Tes Isian Singat
merawat dokumen pribadi

Banjarmasin, 1 September 2019


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah ................................

_______________ _________________
NIP. NIP.

32
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perencanaan pembelajaran merupakan hal yang penting bagi
pendidik. Dimana pentingnya persiapan dalam proses belajar adalah
sebagai acuan kelangsungan dalam sebuah kegiatan, kelncaran proses
belajar, dan sebagai alat evaluasi. Oleh karena itu, dengan adanya persipan
mengajar berupa perencanaan pembelajaran akan bisa membantu guru dan
tenaga pendidik dikarenakan perencanaan merupakan sarana untuk
mencapai tujuan yang resmi.didalam perencanaan pembelajaran terdapat
beberapa komponen diantaranya seperti silabus, RPP, program semester,
program tahunan dan sebagainya. Perencanaan pembelajaran juga
merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang dimana memiliki
sasasran dan tujuan pembelajaran tertentu.

B. SARAN
Dengan dibuatnya makalah ini maka diharapkan dapat berguna
bagi siapa saja termasuk orang yang membacanya. Diharapkan bagi para
pembaca makalah ini bisa member masukkan dan saran agar makalah ini
bisa lebih baik lagi kedepannya.

33
DAFTAR PUSTAKA
Coombs, Philip H. 1982. What is Education Planing. Unesco International Institute fot
educational Planing.
Daryono, Aris Dwicahyono. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP,
PHB, Bahan Ajar).Yogyakarta: GAVA MEDIA.
Lapono, Nabisi . 2009. Belajar dan Pembelajaran SD 2 SKS. DIREKTORAT JENDRAL
PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Nasution, S. 2006. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Nurochim. 2013. Perencanaan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.
Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Deain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Sa’ud U.S. dan Makmum, A.S. 2007. Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan
Komperhensif. Bandung: PT.REmaja Rosdakarya.
Hanifa, Nor Isnani. Taksonomi Bloom. https://www.academia.edu/8486410/Tugas _Mata
_Kuliah_ Belajar_dan_Pembelajaran_tentang_Takonomi_Bloom_FKIP_ BIOLOGI diakses
tanggal 28 Agustus 2019
.

34

Anda mungkin juga menyukai