Goa Mandala terletak di daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kecamatan
Telaga Langsat, Desa Mandala. Dalam laporan ini penulis menyatakan Goa Mandala adalah salah satu objek gambaran atau ilustrasi hunian manusia purba dimasa lampau. Goa ini dapat menjadi gambaran hunian karena aspek geografi dan aspek tata ruang yang cocok sebagai hunian di masa lampau. Dari aspek geografi goa ini terletak di atas gunung, dalam artian mampu melindungi manusia purba dari binatang buas yang berada di kaki gunung untuk kelangsungan hidup mereka. Dilihat dari aspek tata ruang, goa ini memiliki panjang dan kelebaran ruang yang memudahkan jalannya sirkulasi udara dan kestabilan suhu goa yang terjaga dengan baik. Adapun sumber yang berkaitan dengan objek ini, Goa Mandala digadang- gadang oleh para peneliti merupakan fakta bahwa pernah tinggalnya manusia purba disana dengan ditemukannya sampah dapur (kejokkenmodinger), namun sumber ini tidak dapat dibuktikan karena selama ekskavasi sisa-sisa sampah dapur tidak ditemukan dan ekskavasi atau penelitian ini tidak dirampungkan. Oleh karena itu, penulis mengarahkan objek ini bagi pembaca sebagai gambaran atau ilustrasi saja. Dalam perjalanan di dalam goa, penulis dapat mengilustrasikan bahwa manusia purba sudah mengenal gambar yang mereka jadikan sebuah simbol dalam memaknai sesuatu, walaupun di dalam goa tersebut merupakan tulisan atau gambaran manusia modern yang singgah disana dan hal ini lah yang diilustrasikan oleh penulis sebagai hasil karya manusia purba. Manusia purba juga memahami kondisi tempat yang mereka tinggali dengan beberapa aspek seperti geografis sebagai antisipasi bahaya hewan buas dan aspek tata ruang sebagai pengatur sirkulasi udara dan kestabilan suhu. Jadi penulis menyimpulkan seperti ini lah keadaan hunian manusia purba dimasa lampau.
2. Benteng Madang
Benteng Madang terletak di daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kecamatan
Padang Batung, Desa Madang. Dalam laporan ini penulis mengawali dari sejarah pembuatan benteng ini yang diambil dari tulisan yang terdapat di batu atau tugu informasi tentang salah satu cagar budaya ini. Berawal dari perang banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari dimulai pada tahun 1857. Atas saran dari Pangeran Antasari, Pangeran Hidaya, Demang Lehman, Temenggung Antaludin menyusun strategi pertahanan dengan membangun benteng di bukit Madang pada Agustus 1860. Benteng ini dibangun dengan bahan baku pohon Madang yang besar melingkar, benteng ini dibangun strategis berada di puncak bukit yang digunakan sebagai wadah atau tempat pengintaian tentara Belanda, bukan hanya berada di puncak tapi benteng ini juga menunjang strategi gerilya para pahlawan karena letaknya diselimuti hutan. Konon menurut kepercayaan masyarakat sekitar benteng tersebut dilindungi oleh hal yang berbau mistis, karena konon benteng tersebut tidak terlihat oleh pihak tentara Belanda. Jadi penulis menghimbau agar pembaca mampu meresapi atau merasakan betapa letihnya perjuangan para pahlawan dimasa lalu dan penulis mengajak melestarikan cagar budaya dengan mempelajari sejarahnya, karena pemerintah kita telah sedemikian rupa menghadirkan fasilitas untuk kita dapat mencapai puncak dengan menyediakan 418 anak tangga dan menyediakan tugu informasi sejarah tentang benteng tersebut yang dapat kita baca. Lampiran
Gambar 1 Goa Mandala
Gambar 2 Goa Mandala
Gambar 3 Jalan Menuju Benteng Madang
Gambar 4 Tugu Kecil (Informasi Tentang Sejarah Benteng Madang)