Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

PENGANTAR ILMU SEJARAH

“GOA MANDALA & BENTENG MADANG”

Disusun Oleh:

Nama: Ahmad Syifa’ul Anwari Arif

NIM: 1910111210024

Kelas: A1

Prodi/Angkatan: Pendidikan Sejarah/2019

1. Goa Mandala

Goa Mandala terletak di daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kecamatan


Telaga Langsat, Desa Mandala. Dalam laporan ini penulis menyatakan Goa Mandala
adalah salah satu objek gambaran atau ilustrasi hunian manusia purba dimasa lampau.
Goa ini dapat menjadi gambaran hunian karena aspek geografi dan aspek tata ruang
yang cocok sebagai hunian di masa lampau. Dari aspek geografi goa ini terletak di atas
gunung, dalam artian mampu melindungi manusia purba dari binatang buas yang
berada di kaki gunung untuk kelangsungan hidup mereka. Dilihat dari aspek tata ruang,
goa ini memiliki panjang dan kelebaran ruang yang memudahkan jalannya sirkulasi
udara dan kestabilan suhu goa yang terjaga dengan baik.
Adapun sumber yang berkaitan dengan objek ini, Goa Mandala digadang-
gadang oleh para peneliti merupakan fakta bahwa pernah tinggalnya manusia purba
disana dengan ditemukannya sampah dapur (kejokkenmodinger), namun sumber ini
tidak dapat dibuktikan karena selama ekskavasi sisa-sisa sampah dapur tidak ditemukan
dan ekskavasi atau penelitian ini tidak dirampungkan. Oleh karena itu, penulis
mengarahkan objek ini bagi pembaca sebagai gambaran atau ilustrasi saja.
Dalam perjalanan di dalam goa, penulis dapat mengilustrasikan bahwa manusia
purba sudah mengenal gambar yang mereka jadikan sebuah simbol dalam memaknai
sesuatu, walaupun di dalam goa tersebut merupakan tulisan atau gambaran manusia
modern yang singgah disana dan hal ini lah yang diilustrasikan oleh penulis sebagai
hasil karya manusia purba. Manusia purba juga memahami kondisi tempat yang mereka
tinggali dengan beberapa aspek seperti geografis sebagai antisipasi bahaya hewan buas
dan aspek tata ruang sebagai pengatur sirkulasi udara dan kestabilan suhu. Jadi penulis
menyimpulkan seperti ini lah keadaan hunian manusia purba dimasa lampau.

2. Benteng Madang

Benteng Madang terletak di daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kecamatan


Padang Batung, Desa Madang. Dalam laporan ini penulis mengawali dari sejarah
pembuatan benteng ini yang diambil dari tulisan yang terdapat di batu atau tugu
informasi tentang salah satu cagar budaya ini.
Berawal dari perang banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari dimulai pada
tahun 1857. Atas saran dari Pangeran Antasari, Pangeran Hidaya, Demang Lehman,
Temenggung Antaludin menyusun strategi pertahanan dengan membangun benteng di
bukit Madang pada Agustus 1860. Benteng ini dibangun dengan bahan baku pohon
Madang yang besar melingkar, benteng ini dibangun strategis berada di puncak bukit
yang digunakan sebagai wadah atau tempat pengintaian tentara Belanda, bukan hanya
berada di puncak tapi benteng ini juga menunjang strategi gerilya para pahlawan karena
letaknya diselimuti hutan.
Konon menurut kepercayaan masyarakat sekitar benteng tersebut dilindungi
oleh hal yang berbau mistis, karena konon benteng tersebut tidak terlihat oleh pihak
tentara Belanda. Jadi penulis menghimbau agar pembaca mampu meresapi atau
merasakan betapa letihnya perjuangan para pahlawan dimasa lalu dan penulis mengajak
melestarikan cagar budaya dengan mempelajari sejarahnya, karena pemerintah kita
telah sedemikian rupa menghadirkan fasilitas untuk kita dapat mencapai puncak dengan
menyediakan 418 anak tangga dan menyediakan tugu informasi sejarah tentang benteng
tersebut yang dapat kita baca.
Lampiran

Gambar 1 Goa Mandala

Gambar 2 Goa Mandala


Gambar 3 Jalan Menuju Benteng Madang

Gambar 4 Tugu Kecil (Informasi Tentang Sejarah Benteng Madang)


Gambar 5 Benteng Madang

Anda mungkin juga menyukai