Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN PRAKTIK PERSALINAN SPONTAN

KLINIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman

………………… ………………….. 1/6


Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur Utama

…………………. dr. Sri Pamuji Eko Sudarko, M.Kes


RSUD SALATIGA NIP. 196501272002121001

Persalinan spontan (eustosia) adalah suatu proses pengeluaran hasil


Pengertian konsepsi (janin dan plasenta) yang sudah cukup bulan, melalui
(Definisi) jalan lahir (pervaginam), dengan kekuatan ibu sendiri atau tanpa
bantuan
1. Nama, umur dan alamat
2. Gravida
3. Hari pertama haid terakhir
4. Kapan bayi akan lahir (menurut taksiran ibu)
5. Riwayat alergi obat-obatan tertentu
6. Riwayat kehamilan yang sekarang:
a. Apakah ibu pernah melakukan pemeriksaan antenatal? Jika
ya, periksa kartu asuhan antenatalnya (jika mungkin).
b. Pernahkah ibu mendapat masalah selama kehamilannya
Anamnesis
(misalnya; perdarahan, hipertensi, dll)?
c. Kapan mulai kontraksi?
d. Apakah kontraksi teratur? Seberapa sering kontraksi
terjadi? Apakah kontraksi makin lama makin kuat dan
sering ?
e. Apakah ibu masih merasakan gerakan bayi? Apakah bayi
dirasakan bergerak lebih aktif atau kurang aktif ?
f. Apakah selaput ketuban sudah pecah? Jika ya, apa warna
cairan ketuban? Apakah kental atau encer? Kapan saat
selaput ketuban pecah? (Periksa perineum ibu untuk
melihat air ketuban di pakaian dalamnya).
g. Apakah keluar cairan bercampur darah dari vagina ibu?
Apakah berupa bercak atau darah segar per vaginam?
(Periksa perineum ibu untuk melihat darah segar atau lendir
bercampur darah di pakaian dalamnya).
h. Kapan ibu terakhir kali makan atau minum?
i. Apakah ibu mengalami kesulitan untuk berkemih?
7. Riwayat kehamilan sebelumnya:
a. Apakah ada masalah selama persalinan atau kelahiran
sebelumnya (bedah sesar, persalinan dengan ekstraksi
vakum atau forseps, induksi oksitosin, hipertensi yang
diinduksi oleh kehamilan, preeklampsia/eklampsia,
perdarahan pascapersalinan)?
b. Berapa berat badan bayi yang paling besar yang pernah ibu
lahirkan?
c. Apakah ibu mempunyai bayi bermasalah pada
kehamilan/persalinan sebelumnya?
8. Riwayat medis lainnya (masalah pernapasan, hipertensi,
gangguan jantung, berkemih dll)
9. Masalah medis saat ini (sakit kepala, gangguan penglihatan,
pusing atau nyeri epigastrium bagian atas). Jika ada, periksa
tekanan darahnya dan protein dalam urin ibu.
1. Status Generalis
a. Keadaan umum
b. Kesadaran
c. Gizi
Pemeriksaan Fisik
d. Tanda vital :
1) Tekanan Darah
2) Respirasi
3) Nadi
4) Suhu
e. Kepala : konjungtiva, sklera,
f. Leher : JVP meningkat (-/+)
g. Toraks : bentuk dan gerak simetris
h. Pulmo : sonor (-/+)
i. Cor : bunyi jantung murni regular (-/+)
j. Abdomen : bentuk, TFU, leopold
k. Ekstremitas : edema -/-, sianosis -/-, akral dingin (-/+)
2. Pemeriksaan dalam:
a. Genitalia eksterna
b. Cairan vagina dan tentukan apakah ada lendir darah,
perdarahan per vaginam atau mekonium. Jika ada
perdarahan pervaginam, jangan lakukan pemeriksaan
dalam, jika ketuban sudah pecah, lihat warna dan bau air
ketuban
c. Nilai vagina luka parut di vagina mengindikasikan adanya
riwayat robekan perineum atau tindakan episiotomi
sebelumnya
d. Nilai pelunakan serviks, arah, pembukaan dan penipisan
serviks
e. Pastikan tali pusat dan/atau bagian-bagian kecil (tangan
atau kaki) tidak teraba pada saat melakukan periksa dalam
f. Nilai penurunan bagian terbawah janin dan tentukan apakah
bagian tersebut telah masuk ke dalam rongga panggul
g. Jika bagian terbawah adalah kepala, pastikan penunjuknya
(ubun-ubun kecil, ubun-ubun besar atau fontanela magna)
dan celah (sutura) sagitalis untuk menilai derajat
penyusupan atau tumpang tindih tulang kepala dan apakah
ukuran kepala janin sesuai dengan ukuran jalan lahir.
1. Proses pengeluaran bayi pervaginam yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-40 minggu)
2. Letak memanjang atau sejajar sumbu badan
3. Presentasi belakang kepala, ubun-ubun kecil di depan
Kriteria Diagnosis 4. Lahir spontan dengan tenaga ibu sendiri
5. Proses kelahiran berlangsung dalam kurang lebih 18 jam
6. Tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
7. Berat janin ≥ 2500 gr - < 4000 gr
8. Janin hidup dan tanpa kelainan kongenital

Diagnosis Kerja Partus spontan

Kehamilan palsu
Diagnosis Banding Intrauterine fetal death

1. Pemeriksaan Darah Lengkap


Pemeriksaan
2. HIV
Penunjang
3. HBSAG
1. Kala I
Pasien dievaluasi menurut partograf meliputi:
a. keadaan ibu: tekanan darah, nadi pernapasan, suhu dan urin
b. kemajuan persalinan: kontraksi uterus, pembukaan,
penurunan dan molase
c. keadaan janin: DJJ, air ketuban
d. obat obatan penujang
Terapi
2. Kala II
a. Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu
b. Mempertahankan kebersihan ibu
c. Mempersiapkan kelahiran bayi
d. Membimbing meneran pada waktu his
e. Melakukan pemantauan keadaan ibu dan denyut jantung
janin terus menerus
f. Melakukan amniotomi bila diperlukan
g. Melakukan episiotomy bila diperlukan
h. Melahirkan kepala dengan benar
i. Melonggarkan atau melepaskan bila ada lilitan tali pusat
pada kepala dan badan bayi
j. Melahirkan bahu dan diikuti badan bayi
k. nilai tanda - tanda kehidupan minimal 3 aspek yaitu adakah
usaha bernapas, denyut jantung, warna kulit
l. Menjaga kehangatan bayi
m. Merangsang pernapasan bayi bila diperlukan
3. Kala III
a. Melakukan masase uterus untuk meyakinkan tidak ada bayi
lain
b. jepit dan gunting tali pusat sedini mungkin
c. Memberikan suntikan oksitosin 10 U/ im
1) dapat diberikan ketika kelahiran bahu depan bayi, jika
petugas lebih dari satu dan hanya ada bayi tunggal
2) dapat diberikan dalam 2 menit setelah kelahiran bayi
jika hanya ada seorang petugas dan hanya bayi tunggal
3) oksitosin 10 U/ im dapat diulang setelah 15 menit jika
plasenta belum lahir
d. Melakukan peregangan tali pusat terkendali
e. Setelah ada tanda - tanda pelepasan plasenta, plasenta
dilahirkan
f. setelah kelahiran plasenta, lakukan masase fundus uteri
4. Kala IV
Lanjutkan pemantauan kontraksi uterus, pengeluaran darah,
tanda - tanda vital :
a. setiap 15 menit selama satu jam
b. setiap 20 - 30 menit selama jam kedua
1. Banyak berdoa
2. Jaga kebersihan perineum
3. Makan – makanan yang bergizi terutama kandungan protein
Edukasi yang tinggi
4. Pembalut jika penuh harus diganti
5. Memberikan ASI kepada anaknya setiap 2 jam
6. Jaga kebersihan tali pusat anaknya
Ad vitam : bonam
Prognosis Ad funcitionam: bonam
Ad sanationam: bonam
Kementerian Kesehatan RI dan WHO. Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI. 2013 (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2013)
World Health Organization, Kementerian Kesehatan, Perhimpunan
Obstetri Dan Ginekologi, Ikatan Bidan Indonesia. Pelayanan
Kepustakaan
Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan. Edisi I.
Jakarta 2013.
Prawirohardjo, S. Saifuddin, A.B. Raschimhadhi, T. Wiknjosastro,
G.H, 2010. Ilmu Kebidanan. Ed 4. Cetakan ketiga. Jakarta: PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2010

Anda mungkin juga menyukai