Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PENGARUH DISIPLIN KERJA

TERHADAP KINERJA PEGAWAI


PADA KECAMATAN PATARUMAN KOTA BANJAR

Oleh:
SUTARNO *)

Abstract

This research based on main problem, that is the low of Employee Performace. This
conditions is predicted because of has not implemented of Discipline of Work factors at
Pataruman Subdistrict of Banjar. Approach in this research about Discipline of Work and
Employee Performace from Public Policy and Public Administration as master theory to
develop science area of public administration. Research method is explanatory survey
descriptive. This method used to explain social phenomenon which in this case used to check
influence of Discipline of Work (X) as independent variable to employee performace (Y) as
dependent variable. This research use quantitative analysis and Path Analysis as a Method to
know value of influence Discipline of Work variable to Employee Performace at Pataruman
Subdistrict of Banjar either through simultan and also by parsial. Researcher can conclude that
Discipline of Work influential in positive and significance to Employee Performace at
Pataruman Subdistrict of Banjar. That accross the board Discipline of Work has been executed
and implemented according to Employee Performace factors.

Keywords: public administration, discipline of work, employee performance.

A. Latar Belakang Penelitian anggota organisasi yang idealnya dilakukan


Pengertian organisasi secara umum dapat dalam suasana kerja yang harmonis.
dipandang dari dua pendekatan, yaitu Melalui organisasi, manusia dapat
pendekatan secara struktural dan pendekatan mengkoordinasikan sejumlah besar tindakan-
secara keprilakuan. Dalam pendekatan secara tindakan agar mampu menciptakan alat-alat
struktural organisasi diartikan sebagai wadah sosial yang ampuh dan dapat diandalkan.
atau tempat orang-orang berkumpul, bekerja Sebab itu, di dalam organisasi setiap orang
sama secara rasional dan sistematis, terencana, mampu menggabungkan sumber daya yang
terorganisasi, terpimpin serta terkendali dalam dimilikinya dengan didukung sumber-sumber
hal memanfaatkan sumber daya materi daya lain di luar organisasi, yakni terjalinnya
maupun non materi, sarana dan prasarana hubungan antara pemimpin organisasi,
serta data yang digunakan secara efisien dan kelompok pekerja atau tenaga ahli, mesin dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi. bahan baku menjadi satu. Pada saat
Pendekatan secara keprilakuan bersamaan, organisasi secara terus menerus
menyoroti organisasi sebagai suatu organisme berfungsi dan berusaha menyesuaikan dirinya
yang dinamik. Sorotan demikian bertitik tolak sesuai dengan tujuan yang diharapkan agar
dari latar belakang pemikiran bahwa dinamika tercapai tujuan secara optimal.
organisme itulah yang memberikan makna Manusia merupakan unsur yang sangat
kepada organisasi sebagai alat pencapaian penting dalam organisasi, karena berhasil
tujuan. Dengan perkataan lain organisasi tidaknya suatu organisasi dalam mencapai
sebagai alat hanyalah benda mati. Perwujudan tujuan organisasi ditentukan oleh sumber daya
hidupnya suatu organisasi terlihat pada adanya manusia yang ada di didalamnya. Kedudukan
kegiatan manusia organisasional yang menjadi dan peranan orang dalam organisasi
merupakan unsur yang utama dalam

1
2

menentukan keberhasilan organisasi. Sebab untuk menangani sebagian urusan otonomi


itu, di dalam aktivitasnya memerlukan daerah dan menyelenggarakan tugas umum
kerjasama dan harus saling pengertian antara pemerintahan lainnya berdasarkan ketentuan
atasan dan bawahan untuk mencapai tugas- Peraturan Perundang-undangan. Camat
tugas yang telah ditetapkan. Pataruman Kota Banjar dalam melaksanakan
Kebersamaan dalam organisasi menjadi tugasnya membawahi unit organisasi sebagai
kekuatan yang strategis agar organisasi dapat beriut: Sekretariat, Seksi Pemerintahan, Seksi
melayani dan memenuhi berbagai kebutuhan Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan
suatu masyarakat maupun anggota Sosial, Seksi Ekonomi Pembangunan dan
organisasinya secara lebih efisien dan efektif. Pelayanan Umum serta Seksi Ketentraman
Pencapaian tujuan organisasi sangat dan Ketertiban. Selain itu Kecamatan
ditentukan kemampuan manusia di dalam Pataruman juga terdiri dari 2 kelurahan, yaitu:
organisasi dalam memahami dan Kelurahan Pataruman dan Kelurahan
mendayagunakan potensi yang dimiliki oleh Hegarsari.
organisasi, baik material maupun tindakan Kecamatan Pataruman Kota Banjar
disiplin kerja dari pegawai. Disiplin kerja di dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi,
maksud tindakan yang dilakukan pegawai rincian tugas unit dan tata kerja mengalami
dalam segala hal dengan tidak melanggar berbagai hambatan dalam melakukan
aturan. Siagian (1999: 305) mengemukakan tugasnya, mengingat kemampuan pegawai
bahwa “Disiplin merupakan tindakan dalam menterjemahkan perintah atasan sering
manajemen untuk mendorong para anggota salah pengertian yang mempengaruhi terhadap
organisasi dalam memenuhi tuntutan berbagai kinerja pegawai sehingga kinerja pegawai
ketentuan tersebut”. Bahkan dengan optimal tersebut tidak berjalan secara efektif.
dan efektifnya disiplin kerja bila Berdasarkan hasil penelitian awal,
diimplementasikan secara tepat dan konsisten ditemukan masalah rendahnya kinerja
akan dapat mendorong peningkatan kinerja pegawai pada Kecamatan Pataruman Kota
pegawai secara menyeluruh berkaitan dengan Banjar. Hal ini dapat dilihat dari indikator-
tecapainya sasaran kerja dengan tepat sesuai indikator masalah sebagai berikut:
dengan waktu dan target yang telah 1. Kuantitas kerja pegawai masih rendah.
ditetapkan. Contohnya pada Kelurahan Pataruman
Menurut Mangkunegara (2001: 67) dalam melakukan pelaksanaan verifikasi
bahwa “kinerja pegawai adalah hasil kerja keuangan belum sesuai ketentuan.
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai Verifikasi keuangan yang seharusnya
seorang pegawai dalam melaksanakan tugas- diumumkan dan dilakukan setiap 1 bulan
tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang sekali, pada kenyataannya hanya
diberikan kepadanya”. Setiap pekerjaan yang dilakukan setiap 3 bulan sekali, hal
diselesaikan memiliki nilai dan mutu sesuai disebabkan karena tidak adanya
dengan standar baku yang telah ditentukan konsistensi kerja sehingga tidak sesuai
oleh organisasi, sehingga dapat bermanfaat dengan harapan publik.
dan berguna bagi pertumbuhan organisasi 2. Kualitas kerja pegawai rendah. Contohnya
untuk berkembang dan maju mencapai sasaran pada Kelurahan Hegarsari, dalam
utama sesuai dengan tujuan yang telah penyusunan laporan akuntabilitas kinerja
ditetapkan termasuk pada Kecamatan kelurahan tidak sesuai dengan aturan yang
Pataruman Kota Banjar. berlaku dan standar yang baku yang
Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor menyebabkan pengulangan perbaikan.
29 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok, Fungsi Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja
dan Tata Kerja Unsur Organisasi Kecamatan seharusnya dapat selesai tanpa
di Wilayah Kota Banjar, Camat mempunyai memerlukan perbaikan, pada
tugas pokok melaksanakan kewenangan kenyataannya diperlukan perbaikan hingga
pemerintah yang dilimpahkan oleh Walikota 5 kali.
3

Moenir (2006: 97) mengemukakan 5 (lima)


B. Identifikasi Masalah faktor disiplin kerja sebagai berikut:
Berdasarkan latar belakang penelitian di 1. Pembagian tugas dan pekerjaan telah
atas, maka peneliti mengemukakan pernyataan dibuat lengkap dan dapat diketahui dengan
masalah (Problem Statement), yaitu Kinerja sadar oleh para pegawai.
Pegawai rendah diduga disebabkan oleh 2. Adanya petunjuk kerja yang singkat,
belum dijalankannya faktor-faktor Disiplin sederhana tetapi lengkap.
Kerja secara penuh. Selanjutnya berdasarkan 3. Kesadaran setiap pekerja terhadap tugas
pernyataan masalah tersebut dirumuskan atau pekerjaan yang menjadi
identifikasi masalah sebagai berikut: tanggungjawab.
1. Berapa besar pengaruh Disiplin Kerja 4. Perlakuan adil terhadap setiap
terhadap Kinerja Pegawai pada Kecamatan penyimpangan oleh manajemen.
Pataruman Kota Banjar. 5. Adanya keinsyafan pada pekerjaan bahwa
2. Berapa besar pengaruh Disiplin Kerja akibat dari kecerobohan atau kelalaiannya
yang ditentukan faktor-faktor Disiplin dapat merugikan organisasi dan dirinya
Kerja: faktor Pembagian Tugas dan serta adanya kemungkinan membahayakan
Pekerjaan; faktor Petunjuk yang singkat; orang lain.
faktor Kesadaran pada tugas; faktor Faktor-faktor disiplin kerja di atas
Perlakuan adil; dan faktor Keinsyafan merupakan sayarat yang harus dipenuhi oleh
pada Pekerjaan terhadap Kinerja Pegawai suatu organisasi dalam upayanya menerapkan
pada Kecamatan Pataruman Kota Banjar. disiplin kerja terhadap anggota organisasinya.
Setelah dikemukakan tentang faktor-faktor
C. Tujuan Penelitian disiplin kerja sebagaimana dikemukakan di
Tujuan dari penelitian ini dikemukakan atas, selanjutnya dikemukakan pemahaman
sebagai berikut: mengenai kinerja pegawai, menurut Sentono
1. Menganalisis besarnya pengaruh Disiplin dalam Dharma (1985: 2) sebagai berikut:
Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada “Kinerja/ performance pegawai adalah hasil
Kecamatan Pataruman Kota Banjar. kerja yang dapat dicapai oleh seorang atau
2. Mengembangkan faktor-faktor Disiplin sekelompok orang dalam suatu organisasi
Kerja dan Faktor-faktor Kinerja Pegawai sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
pada Kecamatan Pataruman Kota Banjar. masing-masing dalam rangka upaya mencapai
3. Menerapkan secara teoritis Disiplin Kerja tujuan organisasi yang bersangkutan secara
dalam memecahkan masalah Kinerja legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
Pegawai pada Kecamatan Pataruman Kota dengan moral ataupun etika”.
Banjar. Kinerja pegawai merupakan penampilan
kerja atau hasil kerja dari seorang atau
D. Kerangka Berpikir sekelompok orang pegawai dalam
Keberhasilan suatu organisasi, baik melaksanakan pekerjaannya atau unjuk kerja
pemerintah maupun swasta tidak terlepas dari secara optimal yang dapat dikatakan pula
fungsi Disiplin Kerja. Watkins dalam Moenir bahwa kinerja adalah hasil dari suatu proses
(2006: 94) mengemukakan definisi disiplin pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan yang
kerja sebagai berikut: “disiplin dalam arti utuh diharapkan. Lebih lanjut Miner dalam
adalah suatu kondisi atau sikap yang ada pada Sudarmanto (2009: 12) mengemukakan 4
semua anggota organisasi yang tunduk dan dimensi kinerja pegawai sebagai berikut:
taat pada aturan organisasi”. 1. Kualitas, yaitu tingkat kesalahan,
Berdasarkan uraian di atas, dapat kerusakan dan kecermatan dalam bekerja.
diketahui bahwa disiplin merupakan suatu 2. Kuantitas, yaitu jumlah pekerjaan yang
bentuk sikap dari pegawai baik itu secara dihasilkan atau keluaran.
sukarela maupun terpaksa untuk taat terhadap
aturan yang telah ditetapkan organisasi.
4

3. Penggunaan waktu, yaitu tingkat


ketidakhadiran, keterlambatan dan
keefektipan kerja.
4. Kerjasama, yaitu kemampuan
bekerjasama dengan orang lain, saling
memahami dan pengertian.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat
diketahui bahwa dua hal di atas terkait dengan
aspek keluaran atau hasil pekerjaan, yaitu
kualitas dan kuantitas, sedangkan dua hal
lainnya terkait aspek perilaku individu yaitu
penggunaan waktu dan kerjasama. Keempat
dimensi kinerja tersebut dapat dikatakan
bertujuan untuk mengukur kinerja pada level
individu. Setelah dijelaskan kerangka berpikir
variabel Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai
menurut ahli, selanjutnya dikemukakan
keterkaitan antara kedua variabel tersebut.
Menurut Saydam (2000: 284) mengemukakan
bahwa: “Disiplin merupakan pelatihan,
khususnya pelatihan pikiran dan sikap untuk
menghasilkan pengendalian diri, kebiasaan-
kebiasaan untuk mentaati peraturan yang
berlaku sesuai dengan tugas dan Gambar 1
tanggungjawab masing-masing dengan Paradigma Berpikir tentang
harapan agar kinerja pegawai dapat berjalan - Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai
secara efektif dan efisien”.
Pendapat di atas menyatakan bahwa E. Hipotesis
dengan menerapkan disiplin diharapkan dapat Berdasarkan identifikasi masalah dan
meningkatkan kinerja pegawai. Selanjutnya kerangka berpikir di atas, penulis mengajukan
untuk melihat hubungan keterkaitan variabel hipotesis sebagai berikut:
Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai dapat 1. Besarnya Disiplin Kerja berpengaruh
dilihat pada gambar berikut ini: terhadap Kinerja Pegawai pada Kecamatan
Pataruman Kota Banjar.
2. Besarnya Disiplin Kerja yang ditentukan
oleh faktor-faktor: Pembagian Tugas dan
Pekerjaan; Petunjuk yang singkat;
Kesadaran pada tugas; Perlakuan adil;
serta Keinsyafan pada Pekerjaan
berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai
pada Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

F. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah explanatory survey.
Populasi dalam penelitian ini Kecamatan
Pataruman Kota Banjar. Adapun jumlah
responden pada penelitian ini yaitu 30 orang.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam melaksanakan penelitian ini
5

yaitu: (1) studi kepustakaan, yaitu studi


dengan mempelajari buku-buku atau bahan-
bahan tertulis lainnya yang ada hubungannya
dengan penelitian yang dilakukan; (2)
Observasi, yaitu teknik pengumpulan data
yang dilakukan melalui pengamatan lapangan
terhadap obyek penelitian secara non
partisipan; (3) Wawancara, yaitu teknik
pengumpulan data dengan mengadakan tanya- Gambar 2
jawab dengan Camat Pataruman Kota Banjar; Pengaruh Langsung Variabel X terhadap Y
(4) Angket, yaitu teknik pengumpulan data Gambar di atas memperlihatkan bahwa
primer yang diajukan kepada 30 pegawai Pengaruh Langsung Variabel X terhadap Y
Kecamatan Pataruman Kota Banjar dengan sebesar 74,61%, sementara Pengaruh
teknik sensus. Langsung Variabel Lain () terhadap Y
Sebelum angket digunakan dalam sebesar 25,39%. Statistik uji yang digunakan
pengumpulan data, maka terlebih dahulu diuji adalah Statistik F-Snedechor. Hasilnya nilai F
validitas dan reliabilitas-nya terhadap alat hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka
ukur (angket) penelitian yang akan hipotesis nol ditolak (signifikan), yang berarti
dipergunakan. Uji validitas dilakukan dengan bahwa sedikitnya ada satu koefisien jalur yang
cara mengkorelasikan skor untuk setiap item berpengaruh secara signifikan. Adapaun
dengan skor total melalui rumus korelasi pengaruh langsung dan tidak langsung
Person, sedangkan uji reliabilitas variabel X1 sampai X5 terhadap Y ditunjukkan
menggunakan rumusan koefisien alfa pada gamabar sebagai berikut:
cronbach. Teknik analisis data yang
digunakan untuk menguji model dan hipotesis
yang digunakan adalah analisis jalur (Path
Analysis).

G. Hasil Penelitian
Hasil uji validitas dan reliabilitas
menunjukkan setiap angket telah
menunjukkan validitas dan reliabilitas yang
baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai r atau
nilai korelasi antara skors item dengan
totalnya menunjukkan koefisien yang
signifikan dan mempunyai nilai reliabilitas
yang reliabel.
Gambar 3
Penetapan Pengaruh Langsung Variabel
Pengaruh Tidak Langsung Variabel X1
X terhadap Y dan Pengaruh Tidak Langsung
sampai dengan X5 terhadap Y
Variabel X1 sampai X5 terhadap Y
berdasarkan analisis jalur (Path Analysis) Kesimpulan Pengaruh Langsung dan
serta keterkaitannya dengan hipotesis Tidak Langsung Variabel X1 sampai dengan
penelitian yang dibangun sebelumnya, X5 sebagai Tingkatan-tingkatan Disiplin Kerja
dirangkum pada gambar berikut ini: terhadap variabel Y Kinerja Pegawai dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
6

Tabel 1 tujuan untuk meningkatkan Kinerja Pegawai


Kesimpulan Analisis Statistik secara menyeluruh. Atas dasar itu, dapat
Variabel Disiplin Kerja terhadap dinyatakan bahwa variabel Disiplin Kerja
Kinerja Pegawai cukup signifikan bagi peningkatan Kinerja
Xi t hitung t tabel Kesimpulan Ket. Pegawai pada Kecamatan Pataruman Kota
X1 3,887 1,671 HO Ditolak Signifikan Banjar.
Makna dari besaran nilai di atas, dapat
X2 Tidak
0,229 1,671 HO Diterima diasumsikan bahwa semakin efektif
Signifikan
pelaksanaan Disiplin Kerja, semakin besar
X3 3,850 1,671 HO Ditolak Signifikan Kinerja Pegawai untuk memberi kontribusi
X4 4,327 1,671 HO Ditolak Signifikan terhadap keberhasilan organisasi secara
Tidak keseluruhan. Keberhasilan Disiplin Kerja ini
X5 -2,235 1,671 HO Diterima telah sesuai dengan visi dan misi serta tujuan
Signifikan
Sumber: Hasil Analisis Penelitian 2016. yang ingin dicapai oleh Kecamatan Pataruman
Kota Banjar. Visi Kecamatan Pataruman Kota
H. Pembahasan Banjar yaitu, Terwujudnya Aparatur
Setelah diketahui hasil penelitian melalui Kecamatan Pataruman yang Profesional
analisis jalur (Path Analysis), maka dalam Pelayanan. Sedangkan misinya: (1)
selanjutnya dilakukan analisis tahapan Meningkatkan aparatur Kecamatan Pataruman
pembahasan. Pembahasan pengaruh Disiplin yang profesional, (2) Meningkatkan kualitas
Kerja terhadap Kinerja Pegawai dimaksud pelayanan publik.
untuk mengungkapkan dan menjelaskan hasil Berkaitan dengan visi dan misi
penelitian serta menganalisis hasil penelitian organisasi tersebut, maka sasaran yang telah
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dicapai antara lain: (1) Terpenuhuinya
dan kualitatif, juga membahas hasil pengujian Kebutuhan minimum Aparatur Kecamatan
hipotesis dengan mengungkapkan temuan- (PNS), (2) Meningkatnya pengelolaan
temuan yang akan dibahas, baik pembahasan administrasi perkantoran, (3) Meningkatnya
secara langsung (simultan) maupun tidak sarana dan prasarana aparatur, (4)
langsung (parsial) Meningkatnya disiplin aparatur, (5)
1. Pembahasan Pengaruh Simultan Meningkatnya sistem pelaporan capaian
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja kinerja dan keuangan, (6) Meningkatnya
Pegawai Pada Kecamatan Pataruman pengelolaan keuangan daerah, (7)
Kota Banjar Meningkatnya sistem pengawasan internal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dan pengendalian kebijakan KDH, serta (8)
besarnya pengaruh Disiplin Kerja Meningkatnya tata kerja.
menunjukkan besaran nilai yang signifikan Berdasarkan uraian di atas, makna dari
terhadap Kinerja Pegawai secara optimal, pelaksanaan Disiplin Kerja tersebut
yaitu 74,61%, artinya pengaruh Disiplin Kerja menunjukkan bahwa Disiplin Kerja memiliki
terhadap Kinerja Pegawai menunjukkan peran penting bagi peningkatan Kinerja
pengaruh positif. Nilai tersebut menunjukkan Pegawai. Keberhasilan ini memberi pengaruh
bahwa Disiplin Kerja telah dilakukan oleh bagi keberhasilan organisasi secara
pimpinan terhadap bawahan untuk keseluruhan untuk memberikan pelayanan
meningkatkan kinerja pegawai. Dalam hal ini kepada masyarakat secara penuh. Dengan
pimpinan telah memberlakukan aturan demikian, pengaruh secara simultan
Disiplin Kerja secara konsisten dan menunjukkan hasil yang valid dan potensial
terprogram sedemikian rupa, sehingga Kinerja untuk meningkatkan Kinerja Pegawai pada
Pegawai dapat diketahui dari evaluasi yang Kecamatan Pataruman Kota Banjar.
dilakukan secara rutin. Melihat kenyataan di
lapangan pelaksanaan Disiplin Kerja ini telah
dijalankan dengan penuh kesungguhan dengan
7

2. Pengaruh Variabel Lain di luar Pegawai menunjukkan pengaruh yang positif


Variabel yang Dikaji berdasarkan hitungan statistik dengan besaran
Selain variabel yang dikaji di muka, angka 27,78%. Hal ini menunjukkan bahwa
banyak variabel lain yang berpengaruh Faktor Kesadaran pada tugas telah memberi
terhadap Kinerja Pegawai untuk dikaji dan makna positif pada Kecamatan Pataruman
dibahas lebih lanjut di kemudian hari untuk Kota Banjar. Tingginya pengaruh Faktor
memperkuat dan memperkokoh teori-teori Kesadaran pada tugas terhadap Kinerja
yang telah dibahas dan dikembangkan dalam Pegawai, terlihat dari kesadaran pegawai yang
penelitian ini, pengaruh lain tersebut sebesar menunjukkan keterampilan dalam tugasnya
25,39%. yang disertai dengan ketepatan penyelesaian
Variabel lain yang berpengaruh ini tugas, sehingga hal ini cukup memberi
mengingatkan bahwa variabel luar sama gambaran tentang penguasaan pekerjaan yang
pentingnya dengan variabel yang telah dimiliki pegawai.
dibahas dalam penelitian ini. Untuk itu Pengaruh Disiplin Kerja melalui Faktor
variabel luar ini dapat dijadikan studi lanjutan Perlakuan adil terhadap Kinerja Pegawai
dalam penelitian mendatang agar dapat menunjukkan pengaruh yang positif
menemukan hasil penelitian lebih luas dilihat berdasarkan hitungan statistik dengan besaran
dari berbagai variabel yang multivarian. angka 31,91%. Hal ini menunjukkan bahwa
3. Pembahasan Pengaruh Parsial Disiplin Faktor Perlakuan adil telah memberi makna
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada positif pada Kecamatan Pataruman Kota
Kecamatan Pataruman Kota Banjar Banjar. Tingginya pengaruh Faktor Perlakuan
Pengaruh Disiplin Kerja melalui Faktor adil terhadap Kinerja Pegawai, karena Camat
Pembagian Tugas dan Pekerjaan terhadap telah memperlakukan pegawai dengan sebaik-
Kinerja Pegawai menunjukkan pengaruh yang baiknya, sehingga hasil kerja dicapai dengan
positif berdasarkan hitungan statistik dengan tepat.
besaran angka 21,80%. Hal ini menunjukkan Pengaruh Disiplin Kerja melalui Faktor
bahwa Faktor Pembagian Tugas dan Keinsyafan pada Pekerjaan terhadap Kinerja
Pekerjaan telah dijalankan secara optimal oleh Pegawai menunjukkan pengaruh yang negatif
Camat Pataruman Kota Banjar. Tingginya berdasarkan hitungan statistik dengan besaran
pengaruh Faktor Pembagian Tugas dan angka -6,67%. Hal ini menunjukkan bahwa
Pekerjaan terhadap Kinerja Pegawai, karena Faktor Keinsyafan pada Pekerjaan belum
pembagian tugas dan pekerjaan telah dibuat sepenuhnya dijalankan oleh Camat
lengkap dan dapat dipahami dengan sadar Kecamatan Pataruman Kota Banjar.
oleh para pegawai. Rendahnya pengaruh Faktor Keinsyafan pada
Pengaruh Disiplin Kerja melalui Faktor Pekerjaan terhadap Kinerja Pegawai, karena
Petunjuk yang singkat terhadap Kinerja para pegawai belum memiliki kesadaran agar
Pegawai menunjukkan pengaruh yang negatif tidak berbuat ceroboh yang dapat merugikan
berdasarkan hitungan statistik dengan besaran negara atau orang yang dilayani.
angka -0,21%. Hal ini menunjukkan bahwa
Faktor Petunjuk yang singkat belum memberi I. Kesimpulan
makna penting bagi peningkatan Kinerja Berdasarkan hasil penelian tentang
Pegawai di Kecamatan Pataruman Kota pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Banjar. Rendahnya pengaruh Faktor Petunjuk Pegawai pada Kecamatan Pataruman Kota
yang singkat terhadap Kinerja Pegawai, Banjar, selanjutnya dapat disimpulkan hasil-
karena pedoman kerja yang ada terlalu singkat hasil analisis dan pembahasan penelitian
dan sederhana sehingga menyebabkan tersebut sebagai berikut:
pegawai kesulitan dalam menafsirkan 1. Secara simultan variabel Disiplin Kerja
pekerjaan yang akan dilakukan. telah berpengaruh signifikan terhadap
Pengaruh Disiplin Kerja melalui Faktor Kinerja Pegawai pada Kecamatan
Kesadaran pada tugas terhadap Kinerja Pataruman Kota Banjar, dalam hal ini
8

variabel Disiplin Kerja ini merupakan administrasi publik yang berkaitan dengan
variabel yang sangat penting untuk Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai,
meningkatkan kinerja pegawai dalam terutama yang terkait dengan variabel-
memecahkan berbagai masalah yang variabel di luar variabel Disiplin Kerja.
dihadapai pada Kecamatan Pataruman 2) Penelitian lanjutan diharapkan dapat
Kota Banjar. Namun masih ada variabel mendukung hasil-hasil penelitian ini untuk
lain yang berpengaruh terhadap kinerja memberikan manfaat bagi pengembangan
pegawai yang perlu dilakukan penelitian ilmu administrasi publik di masa
lebih lanjut. mendatang.
2. Secara parsial Faktor-faktor Disiplin Kerja 2. Saran Praktis:
yang terdiri dari faktor Pembagian Tugas 1) Mengoptimalkan kinerja pegawai melalui
dan Pekerjaan, Petunjuk yang singkat, Disiplin Kerja khususnya ditinjau dari
Kesadaran pada tugas, Perlakuan adil dan faktor-faktor yang belum memberikan
Keinsyafan pada Pekerjaan berpengaruh pengaruh yang positif, yaitu faktor
terhadap Kinerja Pegawai pada Kecamatan Petunjuk yang singkat dan faktor
Pataruman Kota Banjar. Namun hasil Keinsyafan pada Pekerjaan.
penelitian menunjukkan adanya variasi 2) Perlu dilakukan usaha-usaha pemecahan
nilai yang tidak sama diantara faktor- masalah untuk meningkatkan faktor
faktor tersebut. Hasil penelitian Petunjuk yang singkat dan faktor
menunjukkan bahwa ada dua faktor Keinsyafan pada Pekerjaan, karena faktor-
Disiplin Kerja yang menunjukkan faktor ini belum dapat dijalankan dengan
pengaruh tidak signifikan terhadap Kinerja sepenuhnya oleh Camat, karena pedoman
Pegawai yaitu: faktor Petunjuk yang yang ada terlalu luas dan kurangnya
singkat dan faktor Keinsyafan pada kesadaran pegawai pada tugasnya,
Pekerjaan. Faktor ini belum memberikan sehingga faktor ini perlu mendapat
makna positif bagi peningkatan Kinerja perhatian Camat Kecamatan Pataruman
Pegawai, karena pedoman kerja terlalu Kota Banjar.
luas dan pegawai belum memiliki
kesadaran yang tinggi pada tugas. 3. Saran Kebijakan:
Sedangkan tiga faktor lainnya yaitu: faktor 1) Sebaiknya dilakukan Disiplin Kerja
Pembagian Tugas dan Pekerjaan, dengan berorientasi pada petunjuk teknis
Kesadaran pada tugas dan Perlakuan adil dan pedoman kerja guna mendukung
dan telah menunjukkan pengaruh yang perbaikan kinerja pegawai secara
signifikan, karena Camat telah menyeluruh dan melaksanakan aturan-
melaksanakan tugas dengan tepat sesuai aturan yang berlaku.
dengan ketentuan yang telah ditetapkan 2) Guna pencapaian hasil kerja yang
dalam tugas pokok dan fungsi Kecamatan maksimal, sebaiknya Kecamatan
Pataruman Kota Banjar. Pataruman Kota Banjar membuat pedoman
kerja yang berkaitan dengan pelaksanaan
J. Saran-saran teknis dan metode penerapan Disiplin
Berdasarkan temuan penelitian, Kerja pada Kecamatan Pataruman Kota
disampaikan saran-saran peneliti sebagai Banjar.
kontribusi hasil penelitinan untuk
meningkatkan Kinerja Pegawai pada
Kecamatan Pataruman Kota Banjar. Saran- DAFTAR PUSTAKA
saran tersebut dapat dikemukakan sebagai
berikut: Atmosudirdjo, Prajudi. 1982. Administrasi
1. Saran Akademik: dan Manajemen. Jakarta: Ghalia
1) Sebaiknya dilakukan penelitian lebih Indonesia.
lanjut bagi pengembangan ilmu
9

Dharma, Agus. 1985. Manajemen Prestasi


Kerja. Jakarta: Rajawali.
____________. 2001. Manajemen Supervisi.
Jakarta: PT. Raja
Grafindo.Mangkunegara, Anwar. 2000.
Manajemen Sumber Daya
Perusahaan. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Mangkunegara, Anwar. 2004. Manajemen
Sumber Daya Perusahaan. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Moenir, HAS. 2006. Manajemen Pelayanan
Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Nazir, Mohammad. 2011. Metode Penelitian.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Saydam, Gouzali. 2000. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Djambatan.
Siagian, Sondang P. 1985. Filsafat
Administrasi. Jakarta: Gunung
Agung.
_________________. 1994. Pengembangan
Sumber Daya Insani. Jakarta:
Gunung Agung.
_________________. 1999. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Sudarmanto. 2009. Kinerja dan
Pengembangan Kompetensi SDM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiono. 1992. Metoda Penelitian
Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Dokumen-dokumen

Peraturan Walikota Banjar Nomor 29 Tahun


2010 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan
Tata Kerja Unsur Organisasi Kecamatan
di Wilayah Kota Banjar.

*) Mahasiswa Program Magister Ilmu


Administrasi Program Pascasarjana
Universitas Pasundan Bandung.

Anda mungkin juga menyukai