Anda di halaman 1dari 9

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERLIBATAN

AKUNTAN DALAM PRAKTEK SUSTAINABILITY MELALUI


TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Saarce Elsye Hatane1*,Eden Victoria2, and Melissa Wong2
2Program Studi Akuntansi Bisnis, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra
Jalan Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236, Indonesia
*Corresponding author; Email: elsyehat@petra.ac.id

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada beda persepsi mahasiswa
akuntansi dalam kelompok gender, angkatan dan universitas tentang teknologi sistem informasi
dalam praktek sustainability. Penelitian ini menggunakan kuisioner yang dengan metode purposive
sampling dan menggunakan skala Likert 1-5. Pengolahan hasil menggunakan bantuan software
SPSS. Terdapat perbedaan signifikan dari variabel universitas, angkatan terhadap teknologi sistem
informasi dalam praktek sustainability menurut persepsi siswa, sedangkan dari variabel gender tidak
ditemukan perbedaan signifikan Penelitian ini memberikan bukti empiris perbedaan dari universitas,
angkatan terhadap teknologi sistem informasi dalam praktek sustainability menurut persepsi siswa.

Keywords: Sustainability; Teknologi Sistem Informasi; Persepsi Akuntan; Persepsi Siswa;

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine whether there are different perceptions of
accounting students in gender, batch and university groups regarding information system technology
in sustainability practice. This study used questionnaire with a purposive sampling as a method and
used a Likert scale of 1-5. The results was processed using the help of SPSS software. There is a
significant difference between the university and batch variable towards information system
technology in the practice of sustainability according to students perceptions, while the gender
variable does not find a significant difference. This research provides empirical evidence of differences
from universities and batch to information system technology in sustainability practices according to
students perceptions.

Keywords: Sustainability; Information System Technology; Perceptions of Accountants; Student


Perception;

INTRODUCTION faktanya profesi akuntan masih banyak yang kurang


memahami akan pentingnya pentingnya peranan
Peranan teknologi sistem informasi dalam teknologi sistem informasi dalam praktek
praktek sustainability merupakan konsep sustainability. Kebanyanyakan dari mereka hanya
pengembangan teknologi yang berbasis ramah menggunakan teknologi untuk memudahkan dalam
lingkungan dan hemat energi. Kegiatannya meliputi pekerjaan tanpa menyadari akan dampaknya bagi
pengembangan dan perancangan perangkat keras, lingkungan sekitar. Universitas memiliki peran
perangkat lunak dan perangkat sumber daya manusia penting untuk membentuk perubahan sosial (Stephens
dan juga cara daur ulangnya (Sari muchlis et al., 2017). et al., 2008). Untuk itu perlu dalam memahami
Secara perspektif akuntan dapat secara langsung bagaimana persepsi siswa tentang penting nya praktek
berkontribusi dalam praktek sustainability melalui sustainability serta bagaimana perannya di masa depan
pembelajaran mengenai manajemen aset dan efisiensi sebagai profesional di bidangnya.
energi secara tidak langsung serta pengendalian Penting bagi mahasiswa akuntansi untuk
manajemen yang berbasis strategi yang ramah dapat memahami akan pentingnya peranan teknologi
lingkungan (Junger da Silva et al., 2020). Namun sistem dalam praktek sustainability untuk dapat
membantu mengurangi waste terhadap lingkungan. tanda peringatan yang menunjukan bahwa
Namun masih jarang penelitian mengenai bagaimana seseorang mungkin mencapai batas tindakan
pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap peranan yang beralasan (De Leeuw et al., 2015).
teknologi sistem informasi dalam praktek
sustainability. IT Sebagai Sarana Praktek Sustainability
Menurut Junger da silva (2020) diharapkan
mahasiswa akuntansi tidak hanya lulus dalam profesi Selama dekade terakhir ini telah
akuntan, melainkan menjadi seorang akuntan yang menjadi pertumbuhan pesat yang didorong
profesional di bidangnya. Akuntan yang profesional oleh internet pusat data, biaya energi terkait,
adalah akuntan yang dapat berkontribusi terhadap
dan jejak karbon yang memotivasi awal
praktik teknologi informasi yang sustainability.
pengembangan strategi sustainability melalui
Akuntan dapat berperan agar dapat membantu
teknologi informasi, atau sering disebut green
perusahaan dalam membuat sebuah laporan keuangan
yang relevan serta dapat berkontribusi dalam proses go technology. Praktek sustainability juga
green yang dapat membantu perusahaan dalam mencakup tujuan mengendalikan dan
mengefisiensikan energi maupun menghemat biaya. mengurangi jejak lingkungan dari operasi
Oleh karena itu, evaluasi mengenai teknologi Informasi dengan meminimalkan
pemahaman mahasiswa sangat perlu untuk dilakukan penggunaan dan pembuangan bahan
demi mengetahui bagaimana peran akuntan dalam berbahaya, menghemat air dan sumber daya
pendidikan dan juga praktek sustainability melalui langka lainnya, dan mengurangi limbah
teknologi sistem informasi. Objek penelitian ini terkait TI. Dengan demikian, fokus yang besar
berfokus pada mahasiswa-mahasiswa akuntansi yang pada praktek sustainability melalui teknologi
tersebar di beberapa universitas di berbagai daerah di informasi telah mengarah pada definisi yang
Indonesia. Sebagai calon lulusan akuntansi yang siap baik mengenai strategi efisiensi energi yang
masuk dalam dunia kerja diharapkan mereka dapat dapat dengan cepat dilaksanakan dan
memahami akan pentingnya penerapan praktek menawarkan keuntungan yang lebih rendah
sustainability. Dengan adanya penelitian ini maka biaya, jejak karbon yang lebih rendah, dan
diharapkan peneliti dapat mengetahui seberapa besar seringkali dapat meningkatkan kinerja pusat
pemahaman mahasiswa akuntansi tentang peranan data dan operasi TI. Manfaat tersebut dan
teknologi sistem informasi dalam praktek dorongan dari penggunaan energi yang lebih
sustainability dalam sebuah organisasi perusahaan. rendah dan peraturan lingkungan akan
memastikan bahwa pengembangan praktek
Teori Of Planned Behavior sustainability melalui teknologi informasi
akan tetap menjadi prioritas utama organisasi
Theory of Planned Behaviour (PB) TI dengan baik dimasa depan (Harmon &
merupakan kerangka kerja yang menonjol Auseklis, 2009).
untuk mengetahui dan menjelaskan perilaku Fokus praktek sustainability melalui
dalam berbagai domain. PB juga semakin teknologi informasi adalah dengan
banyak digunakan sebagai kerangka kerja mengurangi biaya energi dari operasi TI.
untuk melakukan intervensi perubahan Bermanfaat seperti pengurangan biaya dan
perilaku. Karakteristik seperti usia, jenis kegiatan kepatuhan penggunaan energi
kelamin, ras, agama, pendidikan, juga adalah untuk perusahaan. Peranan teknologi
dianggap penting. Karakteristik tersebut sistem informasi dalam praktek sustainability
dianggap sebagai faktor yang menjadi latar baru akan mengintegrasikan TI peran bisnis
belakang dalam PB dan diharapkan dapat organisasi dengan sustainability global dan
mempengaruhi niat serta perilaku seseorang tanggung jawab sosial (Harmon et al., 2012).
(Ajzen, 2015) . Perubahan ini mencerminkan pergeseran
Pada intinya PB memperhatikan persyaratan pelanggan dari primer fokus pada
keyakinan dan persepsi tentang kontrol manfaat biaya yang nyata dari TI sebagai
perilaku yang menjelaskan niat perilaku. produk misalnya penggunaan energi yang
Kekuatan hubungan niat perilaku sebagian berkurang ke lebih banyak manfaat hijau tak
tergantung pada faktor diluar kendali individu berwujud dari peranan teknologi informasi
yang dimoderasi oleh kontrol aktual atas dalam praktek sustainability sebagai layanan
perilaku, kecuali kelemahan metodologis. untuk diterapkan secara sosial model bisnis
Hubungan niat perilaku yang rendah adalah
yang bertanggung jawab (Harmon, 2011; bagaimana hubungan antara wanita dan pria
Senge et al., 2008). Praktek industri yang dapat mempengaruhi dalam pemahaman
ramah lingkungan diimplementasikan melalui mengenai praktek sustainability melalui
penerapan eco-efisiensi dalam praktek teknologi sistem informasi.
manajemen atau teknologi informasi yang Gender membentuk motivasi, sarana,
sustainbility dalam praktek akuntansi. dan peluang bagi laki-laki dan perempuan
untuk berkontribusi pada praktek
Peranan teknologi Sistem Informasi sustainability. Masalah gender dan
dalam Praktek Sustainability sustainability memiliki dua sisi : perbedaan
kontribusi pria dan wanita terhadap
Apa yang diharapkan dari praktek sustainability dan perbedaan dampak
sustainability melalui teknologi sistem sustainability (atau degradasi lingkungan)
informasi adalah bahwa hal itu diintegrasikan pada pria dan wanita (Meinzen-Dick et al.,
ke dalam perencanaan strategis organisasi 2014).
untuk melengkapi operasi bisnis dan strategi
aset (Olson, 2008). Dalam TI, praktek Angkatan Mahasiswa
sustainability mengandaikan pembuatan,
pemantauan, dan evaluasi indikator yang Angkatan mahasiswa dapat diartikan
umumnya memerlukan penerapan Sistem mahasiswa yang secara resmi diterima
Informasi Akuntansi Lingkungan (EAIS). menjadi siswa-siswi berdasarkan peraturan
Jadi, mengadopsi strategi sustainability yang berlaku pada sekolah atau lembaga
melalui informasi teknologi dapat tertentu pada tahun tertentu. Dalam dunia
dikategorikan oleh tiga tindakan berikut: perkuliahan angkatan dibagi menjadi
1. Green Data Center : karakter beberapa semester berdasarkan tahun
utamanya adalah mengurangi sumber daya masuknya. Angkatan dalam penelitian ini
energi, fisik dan ruang untuk menghasilkan dibagi menjadi 2 yaitu junior dan senior.
lebih sedikit emisi CO2. Semakin junior semakin banyak informasi
2. Sustainability informasi teknologi: yang diterima mengenai materi-materi
mencakup pengalihdayaan semua atau perkuliahan tentang peranan teknologi sistem
sebagian infrastruktur dan / atau layanan TI informasi dalam praktek sustainability karena
dengan mempekerjakan penyedia layanan mahasiswa baru biasanya masih fresh dalam
cloud di Data Center yang memenuhi praktik menerima pembelajaran. Selain itu, penting
terbaik dalam sustainability TI. untuk memperhatikan efek demografis (usia)
3. EAIS (Environtment Accounting dalam memahami persepsi
Sistem Information) : terdiri dari sistem yang mahasiswa. Tingkat studi berperan dalam
mampu mengumpulkan dan memproses data proses pemahaman mengenai teknologi sistem
(non) keuangan, terkait dengan indikator informasi (Min & Khoon, 2014).
lingkungan yang ditetapkan oleh parameter
internal (manajerial) atau eksternal (undang- Universitas
undang dan peraturan).
Menurut Stephens (2008), universitas
Gender atau perguruan tinggi memiliki peran yang
penting dalam pertumbuhan ekonomi dengan
Gender adalah pembeda antara pria melatih dan mengembangkan sumber daya
dengan wanita. Menurut Gupta (2019) gender manusia. Selain itu universitas berperan
merupakan fenomena aseksual dimana laki - dalam menginformasikan dan mendidik
laki dan perempuan memahami perilaku individu tentang isu-isu lingkungan serta
masing - masing. Tinjauan ini berfokus pada dalam penerapannya universitas dapat
peran gender, tanggung jawab, dan membantu untuk meningkatkan konsep
pemahaman tentang praktek sustainability. sustainability kepada mahasiswa. Sebagai
Namun, ini juga melihat wanita dan pria institusi pendidikan, universitas sangat
sebagai kategori terpisah untuk membantu dalam mengajarkan dan
mengidentifikasi bukti apa yang ada tentang menjalankan prinsip sustainability dengan
baik sebagai langkah yang penting untuk ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
menunjukkan komitmen sustainability, persepsi mahasiswa akuntansi berdasarkan
karena dengan hal demikian program kelompok angkatan, maka hipotesis yang
sustainability diharapkan dapat diajukan adalah:
meningkatkan kesadaran, minat dan H2: Ada beda persepsi mahasiswa
keterlibatan mahasiswa mengenai isu akuntansi per angkatan tentang tentang
lingkungan serta sebagai agen untuk teknologi sistem informasi dalam
perubahan. Di Indonesia universitas praktek sustainability
dibedakan menjadi 2 tipe yaitu universitas
negeri dan universitas swasta. Menurut Stephens (2008), universitas
memiliki peran yang penting dalam
Hipotesis Penelitian pertumbuhan ekonomi dengan melatih dan
mengembangkan sumber daya manusia.
Menurut Emslie dan Hunt (2009), baik Selain itu universitas berperan dalam
laki – laki maupun perempuan pasti memiliki menginformasikan dan mendidik individu
perbedaan persepsi terkait dengan tentang isu-isu lingkungan serta dalam
penggungan teknologi. Menurut (Leach et al., penerapannya universitas dapat membantu
1995) gender dapat berpengaruh dalam untuk meningkatkan konsep sustainability
perbedaan pendapat terhadap masalah kepada mahasiswa. Di Indonesia universitas
lingkungan dan ekologi dan gaya dibedakan menjadi 2 tipe yaitu universitas
kepemimpinan (Burke & Collins, 2001). negeri dan universitas swasta. Perbedaan yang
Karena wanita pada dasarnya lebih sensitif menarik dari negeri dengan swasta ialah
daripada pria mengenai masalah lingkungan berdasarkan cakupan yang ditentukan oleh
dan ekologi, sementara penemuan lain pemerintah dan menurut standar mata kuliah
mengungkapkan posisi yang berlawanan yang diberikan perguruan tinggi pasti ada
(Mwangi et al., 2011). Terlepas dari klaim beda. Matakuliah akuntansi dari setiap
bahwa wanita secara alami lebih melestarikan universitas swasta maupun negeri hampir
sumber daya alam daripada pria mengenai isu sama, yang membedakan ialah dalam cakupan
lingkungan dan ekologi, sehingga memberikan materi dan pengajar yang real time kerja
gambaran bahwa gender berpengaruh dalam dengan materi yang dalam dunia kerja yang
sebuah persepsi sehingga berdasarkan hal nyata. Menurut Anshori dkk (2016) universitas
tersebut, maka penelitian ini menggunakan negeri lebih menerapkan pembelajaran
hipotesis: sustainability dibandingkan dengan
H1: Ada beda persepsi mahasiswa universitas swasta. Berdasarkan temuan
akuntansi laki-laki dan perempuan tersebut universitas negeri maupun
tentang teknologi sistem informasi universitas swasta pasti memiliki perbedaan
dalam praktek sustainability persepsi terkait dengan tenologi sistem
informasi dalam praktek sustainability, oleh
Dalam masa perkuliahan mahasiswa karena itu peneliti ingin meneliti lebih lanjut
terbagi menjadi beberapa angkatan mengenai:
berdasarkan tahun masuknya. Hasil dari H3: Ada beda persepsi mahasiswa
penelitian Manganaris dan Spathis (2012) akuntansi per jenis universitas tentang
menunjukan bahwa mahasiswa pada awal tentang teknologi sistem informasi
semester pertama memiliki persepsi positif dalam praktek sustainability
mengenai teknologi informasi, yang
bertambah positif seiring dengan berjalannya RESEARCH METHODS
waktu. Tingkat studi berperan dalam proses
pemahaman mengenai teknologi sistem Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
informasi (Min & Khoon, 2014). Berdasarkan bagaimana persepsi mahasiswa akuntansi
hal tersebut mahasiswa lama atau senior pasti tentang keterlibatan akuntan dalam praktek
memiliki persepsi yang berbeda dengan sustainability melalui teknologi sistem
mahasiswa baru mengenai sustainable informasi. Dalam penelitian ini gender
informasi teknologi. Oleh karena itu penelitian mahasiswa, angkatan, dan universitas
merupakan variabel independent, sedangkan
peranan teknologi sistem informasi dalam
praktek sustainability merupakan variabel Gambar 1 Model Analisis
dependent. Model analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(Gambar 1). Pengumpulan data menggunakan
kuisioner dengan skala Likert 1-5. Metode
pemilihan sampel menggunakan purposive
sampling yaitu metode pemilihan sampel
terhadap kelompok target spesifik yang
diharapkan mampu menyediakan informasi
terkait (Sekaran & Bougie, 2016). Dalam
penelitian memberikan kriteria yang harus
dipenuhi untuk menjadi sampel yaitu
mahasiswa aktif jurusan akuntansi dari
universitas negeri dan universitas swasta yang
tersebar di berbagai daerah di Indonesia tanpa
batasan wilayah daerah tertentu.yang berusia
dari 18 sampai 22 tahun. Cara pemilihan
universitas dengan melihat apakah
universitas tersebut memiliki program studi
akuntansi. Tipe data yang digunakan adalah RESULTS AND DISCUSSION
data kuantitatif yang dianalisis menggunakan
metode statistika. Sumber data yang Kuesioner disebarkan pada mahasiswa
digunakan adalah data primer yang dan mahasiswa aktif jurusan akuntansi dari
dikumpulkan dengan menyebar kuesioner ke universitas negeri dan universitas swasta yang
beberapa mahasiswa akuntansi di berbagai tersebar di berbagai daerah di Indonesia tanpa
daerah di Indonesia. Kuesioner disebarkan batasan wilayah tertentu. Jumlah jawaban
secara online tanpa batasan wilayah daerah kuesioner yang diteliti adalah 387 responden
tertentu. Kuisioner diadaptasi dari penelitian dari beberapa wilayah seperti Jakarta, Bali,
Junger de silva, et al. (2020) di Brazil. Madura, Surabaya, Malang, Sidoarjo,
Analisis data terdiri dari uji, Semarang, Makassar, Manado dan
normalitas, uji validitas, reliabilitas dan sebagainya. Sebagian dari responden berjenis
hipotesis menggunakan SPSS. Aplikasi SPSS kelamin perempuan dengan total 288
digunakan untuk mengolah data, agar dapat mahasiswi (74,04%). Sedangkan, sisanya
mengetahui perbedaan persepsi antar gender, merupakan responden laki-laki dengan total
angkatan, dan universitas. Jika tingkat 99 mahasiswa (25,06%). Dapat disimpulkan
signifikansi yang dimiliki tiap variabel < 0,05 bahwa mayoritas responden berjenis kelamin
maka terdapat perbedaan persepsi yang perempuan 74,04%. Berdasarkan kriteria
signifikan pada setiap variabel yang universitas sebagian besar koresponden
digunakan. Jika tingkat signifikansi > 0,05 merupakan mahasiswa senior semester 5 – 8
maka tidak terdapat perbedaan yang ke atas dengan jumlah sebanyak 202 orang
signifikan. (52,2%), lalu di ikuti oleh mahasiswa junior
semester 1 - 4 dengan jumlah sebanyak 185
orang (47,8%), dapat disimpulkan bahwa
mayoritas responden adalah mahasiswa senior
semester 5 – 8 ke atas 52,2%.
signifikan signifikan antara mahasiswa yang
Tabel 1.1 Hasil uji beda antara jenis junior dan senior berdasarkan variabel
kelamin terhadap teknologi sistem angkatan. Dimana nilai p-value < 0.05, dan 0.1
informasi dalam praktek sustainability serta memiliki selisih mean rank yang
signifikan pada semua item. Sementara pada
Mean Rank Gender
Kelo
Items Type
Mann-
Whitney
Wilcoxon
Z
Asymp.
Sig. (2-
item GRTS6 (Saya perlu memahami
mpok
Male Female
U
W
tailed) bagaimana cara pengelolaan limbah elektronik
GRTS1 192,39 194,55 14097.00 19047.00 -0.182 0.856
yang baik dan benar) dan GRTS10 (Penting
bagi saya untuk dapat berkontribusi dalam
GRTS2 198,45 192,47 13815.50 55431.50 -0.489 0.625
indikator kinerja fisik / finansial dalam
GRTS3 201,44 191,44 13519.50 55135.50 -0.821 0.412
teknologi informasi) nilai p-value > 0.1 yang
GRTS4 197,51 192,79 13908.50 55524.50 -0.385 0.700
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
Perse GRTS5 201,84 191,30 13479.50 55095.50 -0.863 0.388
psi persepsi pada item per pernyataan tersebut
Siswa
(GRT
GRTS6 196,87 193,01 13972.00 55588.00 -0.312 0.755
berdasarkan uji beda per angkatan.
S) GRTS7 198,11 192,59 13849.50 55465.50 -0.455 0.649

GRTS8 189,24 195,64 13784.50 18734.50 -0.526 0.599


Tabel 1.3 Hasil uji beda antara universitas
GRTS9 204,61 190,35 13205.50 54821.50 -1.160 0.246 terhadap teknologi sistem informasi
GRTS10 204,70 190,32 13197.00 54831.00 -1.189 0.234 dalam praktek sustainability
GRTS11 206,45 189,72 13023.00 54639.00 -1.363 0.173
Mean Rank University Asymp.
Sumber : data primer yang diolah Kelo
Items Type Mann- Wilcoxon
Z Sig. (2-
mpok Whitney U W
tailed)
Private Public
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa tidak GRTS1 180,42 217,96 13935.50 45523.00
-
0.001
3.477
ada perbedaan persepsi yang signifikan untuk -
GRTS2 176,62 224,66 12997.50 43498.50 0.000
semua items antara laki-laki dan perempuan 4.325
-
berdasarkan pernyataan dari masing-masing GRTS3 179,71 219,21 13760.50 44207.50
3.574
0.000

item mengenai peranan teknologi sistem GRTS4 180,33 218,12 13913.50 44428.50
-
0.001
3.400
informasi dalam praktek sustainability. Perse -
GRTS5 183,24 212,98 14632.50 46115.00 0.007
Dilihat dari semua item pernyataan psi 2.682
Sisw -
berdasarkan nilai p-value lebih besar dari 0.1 a
GRTS6 181,03 216,88 14087.00 46049.50
3.200
0.001
(GRT -
S) GRTS7 181,36 216,30 14168.50 46223.00 0.002
3.173
-
GRTS8 180,77 217,35 14021.00 46113.50 0.001
3.309
Tabel 1.2 Hasil uji beda antara angkatan -
GRTS9 184,62 210,55 14973.50 45848.50 0.020
terhadap teknologi sistem informasi 2.323
-
dalam praktek sustainability GRTS10 181,09 216,78 14101.00 45421.50
3.251
0.001
-
GRTS11 187,97 204,65 15799.50 45677.50 0.135
1.496

Kelomp
Mean Rank Mann-
Wilcoxo
Asymp. Sumber : data primer yang diolah
Items Angkatan Type Whitney Z Sig. (2-
ok nW
Junior Senior U tailed)
GRTS1 206,31 182,73 16407.50 36910.50 -2.271 0.023
GRTS2 208,94 180,31 15920.50 36423.50 -2.680 0.007
Berdasarkan tabel 1.3, dapat dilihat
GRTS3 207,87 181,30 16119.00 36622.00 -2.499 0.012 bahwa ada beda persepsi signifikan per item
GRTS4 206,16 182,86 16434.50 36937.50 -2.180 0.029 pernyataan antara mahasiswa yang berasal
GRTS5 206,80 182,28 16317.50 36820.50 -2.298 0.022 dari universitas negeri dan universitas swasta.
Persepsi
Siswa
GRTS6 202,39 186,32 17133.50 37636.50 -1.491 0.136
Dimana nilai p-value < 0.01, dan 0.5 serta
GRTS7 207,24 181,88 16236.00 36739.00 -2.394 0.017
(GRTS)
GRTS8 206,21 182,82 16426.50 36929.50 -2.199 0.028
memiliki selisih mean rank yang signifikan
GRTS9 203,88 184,95 16857.00 37360.00 -1.763 0.078 pada hampir semua item pernyataan.
GRTS1
202,21 186,49 17167.00 37670.00 -1.489 0.137
Sementara pada item GRTS11 (Saya memiliki
0
GRTS1 peran penting dalam melaporkan kinerja
206,36 182,68 16398.50 36901.50 -2.208 0.027
1 lingkungan teknologi informasi kepada
Sumber : data primer yang diolah pengguna eksternal) nilai p-value > 0.1 yang
menunjukkan bahwa tidak ada persepsi pada
Berdasarkan tabel 1.2, dapat dilihat item per pernyataan tersebut.
secara keseluruhan per item pernyataan
menunjukkan bahwa ada beda persepsi Hasil yang telah didapatkan pada
ketiga variabel yang telah dianalisis dapat
disimpulkan bahwa terdapat berbagai macam perubahan sosial, tetapi pada saat yang sama,
perbedaan persepsi terhadap mahasiswa- mengubah praktik pengajaran pendidikan
mahasiswi baik dalam perguruan tinggi negeri tinggi merupakan tantangan berat dan hasil
maupun perguruan tinggi swasta, serta gender studi aktual masih jauh dari citra yang
dan angkatan. Sesuai dengan penelitian diinginkan dari pendidikan tinggi. Karena ada
sebelumnya oleh junger de silva (2020) dimana beberapa bidang dalam sektor pendidikan
gender tidak memberikan perbedaan tinggi di mana konsep sustainability belum
signifikan yang ditemukan dalam hasil uji sepenuhnya dipahami oleh mahasiswa
persepsi responden tentang pentingnya akuntansi.
peranan teknologi sistem informasi dalam
praktek sustainability. Hal ini juga sesuai CONCLUSION, LIMITATION AND
dengan analisa data yang dilakukan menurut FUTURE RESEARCH
persepsi siswa tentang keterlibatan akuntan
dalam praktek sustainability melalui teknologi Penelitian ini bertujuan untuk
sistem informasi. Hasil analisis dalam studi mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa
ini, variabel yang angka signifikansinya paling akuntansi di berbagai daerah di Indonesia
besar didapatkan pada variabel universitas, tanpa batasan wilayah tertentu terhadap
yaitu universitas negeri dan signifikansi kedua keterlibatan akuntan dalam praktek
diikuti oleh variabel angkatan dari segi sustainability melalui teknologi sistem
persepsi mahasiswa akuntansi. informasi dari 387 mahasiswa yang tersebar
Teori PB juga menjawab hipotesa- baik dari universitas negeri maupun
hipotesa yang ada, dimana perbedaan ini universitas swasta. Penelitian ini menguji
membuktikan temuan yang diteliti bahwa beda persepsi mahasiswa akuntansi
persepsi seseorang dapat dilihat dari berdasarkan kelompok gender (laki-laki dan
karakteristik seperti usia, jenis kelamin, ras, perempuan), angkatan (junior dan senior), dan
agama, pendidikan, karena dianggap penting. tipe universitas (universitas negeri dan
Karakteristik tersebut dianggap sebagai faktor universitas swasta). Berdasarkan hasil
yang menjadi latar belakang dalam PB dan penelitian yang telah dijelaskan dalam bab
diharapkan dapat mempengaruhi niat serta sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
perilaku seseorang (Ajzen, 2015). PB juga mayoritas mahasiswa akuntansi dari
semakin banyak digunakan sebagai kerangka universitas negeri dan universitas swasta baik
kerja untuk melakukan intervensi perubahan mahasiswa yang junior maupun senior sudah
perilaku. Ketika menggunakan PB sebagai mengetahui dan sadar akan pentingnya
kerangka teoritis, intervensi bertujuan untuk peranan teknologi sistem informasi dalam
mengubah keyakinan perilaku, normatif, praktek sustainability walaupun beberapa
kontrol, dan akibatnya, memotivasi kinerja komponen variabel menunjukkan hasil yang
perilaku. Artinya, intervensi yang berhasil tidak signifikan berdasarkan hasil uji beda
dapat meningkatkan keyakinan tentang hasil gender, universitas dan angkatan. Sehingga
positif, menurunkan keyakinan tentang hasil dalam hal ini, universitas dan dosen berperan
negatif, meningkatkan persepsi bahwa orang penting untuk mendukung mahasiswa agar
lain yang penting menyetujui perilaku, memahami apa kontribusi yang mereka
meningkatkan keterampilan atau berikan sebagai profesional di bidangnya,
pengetahuan untuk melakukan perilaku, dan dalam memahami akan peranan teknologi
mengurangi hambatan aktual (Steinmetz et sistem informasi dalam praktek sustainability
al., 2016). Selain itu secara intuitif, akuntansi sehingga universitas dapat memberikan soft
dapat secara langsung berkontribusi pada skill maupun hard skill yang dapat
praktek sustainability melalui studi dalam menghasilkan lulusan yang kompeten.
manajemen aset dan efisiensi energi atau Penelitian ini adalah mahasiswa
secara tidak langsung, melalui sistem kendali akuntansi yang belum menjadi akuntan.
manajemen yang membantu dalam Penelitian ini juga dilakukan hanya dengan
pemantauan dan penyelarasan strategi menggunakan sampel mahasiswa semester 1 -
sustainability. Sehingga dapat dikatakan semester 8 keatas, serta penyebaran kuesioner
universitas adalah agen penting dalam yang tidak mencakup seluruh universitas
negeri maupun swasta di Indonesia melihat [3] Burke, S., & Collins, K. M. (2001).
dari kuantitas dan penyebaran sampel Gender differences in leadership styles
penelitian ini, masih diperlukan penelitian and management skills. Women in
lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih Management Review, 16(5), 244–257.
besar dan domisili yang lebih mencakup https://doi.org/10.1108/0964942011039
seluruh wilayah Indonesia. Selain itu dalam 5728
penelitian ini, responden perempuan lebih
banyak jumlahnya dibandingkan dengan [4] De Leeuw, A., Valois, P., Ajzen, I., &
jumlah responden laki-laki sehingga jawaban Schmidt, P. (2015). Using the theory of
responden kurang merata. Diharapkan planned behavior to identify key
penelitian lebih lanjut dapat langsung beliefs underlying pro-environmental
menggunakan akuntan profesional sebagai behavior in high-school students:
responden, selain itu juga peneliti selanjutnya Implications for educational
dapat mendekati aspek lain yang mendasari interventions. Journal of
pertanyaan (yaitu fungsi, kompetensi, dll), Environmental Psychology, 42, 128–
sehingga persepsi profesional akuntansi itu 138.
sendiri dapat dieksplorasi. Dan juga https://doi.org/10.1016/j.jenvp.2015.03.
penyebaran kuesioner lebih merata sehingga 005
sampel yang digunakan jumlahnya lebih
banyak sehingga dapat meningkatkan [5] Emslie, C., & Hunt, K. (2009). ‘Live to
keakuratan data. Diharapkan universitas work’ or ‘Work to live’ A qualitative
dapat memberikan kontribusi lebih dan study of gender and work–life balance
memberikan wadah bagi mahasiswa agar among men and women in mid-life -
semakin mengetahui perannya sebagai emslie - 2008 - Gender, Work &
akuntan dalam praktek sustainability melalui Organization - wiley online library.
teknologi sistem informasi seperti melalui Gender, Work and Organization, 16(1),
studi dalam manajemen aset dan efisiensi 151–172.
energi atau secara tidak langsung, melalui
sistem kendali manajemen yang dapat [6] Gupta, V. K., Wieland, A. M., &
membantu dalam pemantauan dan Turban, D. B. (2019). Gender
penyelarasan praktek sustainability melalui characterizations in entrepreneurship:
teknologi informasi. A multi-level investigation of sex-role
stereotypes about high-growth,
REFERENCES commercial, and social entrepreneurs.
Journal of Small Business
[1] Ajzen, I. (2015). Consumer attitudes Management, 57(1), 131–153.
and behavior: The theory of planned https://doi.org/10.1111/jsbm.12495
behavior applied to food consumption
decisions. Italian Review of [7] Harmon, R. R. (2011). The next wave
Agricultural Economics, 70(2), 121– of sustainable it. 19–26.
138. https://doi.org/10.13128/REA-
18003 [8] Harmon, R. R., & Auseklis, N. (2009).
Sustainable it services: Assessing the
[2] Anshori, M., & W.P, S. (2016). Analisis impact of green computing practices.
persepsi campus sustainability PICMET: Portland International
mahasiswa dalam perilaku pro Center for Management of Engineering
lingkungan di lingkungan kampus and Technology, Proceedings, 1707–
dengan menggunakan metode fta 1717.
(fault tree analysis) (studi kasus : https://doi.org/10.1109/PICMET.2009.
Perbandingan mahasiswa universitas 5261969
diponegoro dan universitas negeri
semarang). Industrial Engineering [9] Harmon, R. R., Demirkan, H., & Raffo,
Online Journal, 5(3). D. (2012). Roadmapping the next wave
of sustainable it. Foresight, 14(2), 121– [16]Olson, E. G. (2008). Creating an
138. enterprise-level “green” strategy.
https://doi.org/10.1108/1463668121122 Journal of Business Strategy, 29(2),
2401 22–30.
https://doi.org/10.1108/0275666081085
[10]Junger da Silva, R., Tommasetti, R., 8125
Zaidan Gomes, M., & da Silva Macedo,
M. Á. (2020). How green is accounting? [17]Sari muchlis, L., Rukun, K.,
Brazilian students’ perception. Krismadinata, & Yahfizham. (2017). A
International Journal of new model mobile learning
Sustainability in Higher Education, management. 00(00), 323–327.
21(2), 228–243.
https://doi.org/10.1108/IJSHE-07- [18]Sekaran, U., & Bougie, R. (2016).
2019-0232 Research methods for business: A skill
building approach (7th ed.).
[11]Leach, M., Joekes, S., & Green, C.
(1995). A predominant set of [19]Senge, M. peter, Smith, B.,
perspectives highlights. Ids Bulletin, Kruschwitz, N., Laur, J., & Schley, S.
26(1). (2008). The necessary revolution: How
individuals and organizations are
[12]Manganaris, P., & Spathis, C. (2012). working together to create a
Greek students’ perceptions of an sustainable worldNo title.
introductory accounting course and
the accounting profession. In Advances [20]Steinmetz, H., Knappstein, M., Ajzen,
in Accounting Education: Teaching I., Schmidt, P., & Kabst, R. (2016).
and Curriculum Innovations (Vol. 13, How effective are behavior change
Issue April). Emerald Group interventions based on the theory of
Publishing Ltd. planned behavior?: A three-level meta
https://doi.org/10.1108/S1085- analysis. Zeitschrift Fur Psychologie /
4622(2012)0000013008 Journal of Psychology, 224(3), 216–
233. https://doi.org/10.1027/2151-
[13]Meinzen-Dick, R., Kovarik, C., & 2604/a000255
Quisumbing, A. R. (2014). Gender and
sustainability. Annual Review of [21]Stephens, J. C., Hernandez, M. E.,
Environment and Resources, 39, 29– Román, M., Graham, A. C., & Scholz,
55. https://doi.org/10.1146/annurev- R. W. (2008). Higher education as a
environ-101813-013240 change agent for sustainability in
different cultures and contexts.
[14]Min, S., & Khoon, C. C. (2014). International Journal of
Demographic factors in the evaluation Sustainability in Higher Education,
of service quality in higher education: 9(3), 317–338.
A structural equation model (sem) https://doi.org/10.1108/1467637081088
approach. International Journal of 5916
Marketing Studies, 6(1), 90–102.
https://doi.org/10.5539/ijms.v6n1p90

[15]Mwangi, E., Meinzen-Dick, R., & Sun,


Y. (2011). Gender and sustainable
forest management in east africa and
latin america. Ecology and Society,
16(1). https://doi.org/10.5751/ES-
03873-160117

Anda mungkin juga menyukai