Anda di halaman 1dari 2

After The Trip

Muhammad Aziz Rosyadi

17/410088/TK/45445

1. Upaya regenerasi kawasan bersejarah di Jakarta-Bandung mengalami beberapa kendala seperti :


A. Kurangnya kesadaran pemerintah terhadap pentingnya upaya regenerasi kawasan
B. Minimnya partisipasi dan kesadaran masyarakat sekitar akan pentingnya objek bersejarah
C. Masih banyak kontradiksi berbagai metode regenerasi kawasan yang tepat digunakan

2. A
3. Objek bersejarah yang terletak di tengah-tengah masyarakat biasanya akan mempengaruhi
kehidupan masyarakat sekitar tersebut. Pengaruh ini lebih kepada layer tempat dimana objek
tersebut berada, misal objek bersejarah pada zaman kolonial, kerajaan hindu, kerajaan islam, dsb.
Objek bersejarah yang fungsional juga mempengaruhi interaksi social di masuarakat sekitar. Tidak
hanya interaksi social, kehidupan ekonomi juga dapat dipengaruhi oleh objek bersejarah.
Misalnya suatu masyarakat yang hidup kawasan bersejarah masa kerajaan akan memiliki mata
pencaharian yang cenderung sama dengan keadaan kerajaan saat itu, perilaku, adat istiadat juga
relative hamper sama. Contoh lain ketika objek bersejarah dijadikan sebuah objek wisata akan
mempengaruhi kondisi ekonomi di sekitarnya, masyarakat sekitar banyak berjualan cenderamata
untuk oleh-oleh dari objek wisata tersebut, berjualan makanan, minuman, atau hal lain yang
mendukung pariwisata.
4. Biasanya lingkungan yang sadar akan adanya objek bersejarah akan melakukan beberapa
penyesuaian, misalnya dilakukan penataan kawasan agar menunjang eksistensi objek bersejarah
tersebut. Penataan kawasan ini dapat berupa landscaping, penataan bangunan, penataaan fasad,
dll. Orientasi masyarakat sekitar juga akan mengacu pada objek tersebut.
5. Untuk menunjang perekonomian sekitar di sekitar objek wisata bersejarah dilakukan berbagai
macam langkah. Yang paling utama yaitu mengangkat kembali eksistensi objek itu sendiri dengan
metode-metode seperti revitalisasi, restorasi, konservasi, renovasi, dll. Setelah hal itu dilakukan
barulah mengadakan beberapa fasilitas pendukung wisata, misalnya toilet umum, kantin, dsb. Hal
itu mampu meningkatkan sector perekonomian local dengan membuka lapangan pekerjaan baru.
Dengan adanya objek wisata bersejarah, hal itu akan menjadi sebuah landmark kawasan tersebut.
6. Dengan adanya bangunan komersil, tentunya akan meningkatkan perekonomian di sekitarnya,
terutama di sektor pariwisata objek bersejarah. Namun apabila jumlah bangunan dan
pembangunannya tidak dikontrol akan menurunkan eksistensi dan nilai objek bersejarah di
dekatnya. Pemerintah harus memberikan regulasi terkait pembangunan sektor komersi di kawsan
sekitar objek bersejarah. Misal sebuah hotel dibangun di dekat objek bersejarah yang cukup kecil,
dengan tinggi hotel 10 lantai dan megah justru akan membuat objek bersejarah tersebut
kehilangan eksistensi yang ditonjolkannya, orang justru akan terfokus pada hotel yang ada.
Keduanya harus seimbang atau sektor komersi seharusnya tidak lebih menonjol daripada objek
itu sendiri.
7. Bangunan bersejarah yang dialihfungsikan menjadi sektor komersi akan menonjolkan cir khas dari
layer sejarah saat itu, nilai local/budaya dapat diangkat menjadi andalan sektor komersil itu
sendiri. Dengan memanfaatkan ornamentasi dan filosofi penempatan ruang akan menambah nilai
jual sektor komersi itu sendiri. Hal ini akan memberikan daya Tarik bagi pengunjung. Dengan
mengangkat nilai local/budaya akan memberikan tema atau nuansa yang lebih unik daripada
sektor komersi di daerah lain.

Anda mungkin juga menyukai