Anda di halaman 1dari 4

Nama Anggota Kelompok 3

1. ADE APRIANTI (2016121108)

2. ALMA IDA SAPITRI (2016121862)

3. ARYANI NUR R.D (2016120974)

4. BAGUS RAFLI NUR IMAN (2016121785)

5. JOKO SETIAWAN (2016120684)

6. RULLY CANDRA (2016121431)

KASUS :

Pencatatan piutang usaha kurang saji oleh PT A sebesar Rp1.270.000, seharusnya piutang usaha
PT A sebesar Rp15.240.000 tetapi dicatat sebesar Rp13.970.000

1. BUKTI AUDIT

a. Sistem Pengendalian Internal (SPI)

Melakukan pemeriksaan pada bagian akuntansi pengelola piutang PT A dimana


terdapat 2 orang karyawan pada bagian tersebut, yaitu pengelola piutang dan
pencatatan piutang untuk memastikan kedua karyawan sudah mengetahui dan
memahami Job Descnya masing-masing.

b. Bukti Dokumenter

tabel penyisihan piutang, tabel umur piutang , faktur penjualan, surat tagihan, bukti
setor, bukti kas masuk, rekening koran bank, bukti transfer dan nota kredit

c. Catatan Akuntansi

Laporan keuangan pada bagian laporan posisi keuangan & laporan arus kas, jurnal
umum, jurnal penjualan, buku pembantu piutang
2. PENGUJIAN PENGENDALIAN

a. Pengajuan pertanyaan dengan menggunakan teknik audit wawancara, yaitu


wawancara kepada 2 karyawan pengelola piutang dari 8 karyawan bagian akuntansi
untuk memastikan bahwa bagian pengelola piutang sudah mengetahui SOP yang
berlaku bagi pengelola piutang.

b. Mengamati kinerja karyawan dengan menggunakan teknik audit pengamatan


(observasi), yaitu mengamati kinerja karyawan terutama pihak akuntansi bagian
bendahara (pengelola piutang) untuk memastikan bahwa kinerja karyawan tersebut
sudah sesuai dengan SOP yang berlaku bagi pengelola piutang.

c. Melakukan teknik audit verifikasi, dengan melihat S.K (Surat Keputusan) dan SOP
yang berlaku bagi pengelola piutang, apakah sudah dilaksanakan/dipahami dengan
baik atau belum oleh bagian tersebut.

d. Melakukan teknik audit inspeksi/peninjauan langsung, yaitu datang langsung ke


customer a.n Syamsul untuk menanyakan berapa setoran yang sudah dibayar lalu
auditor mencocokkan dengan catatan piutang PT A, dan ternyata ditemukan
perbedaan antara yang sudah dibayar oleh tn. Syamsul dengan catatan piutang PT A.

e. Melakukan teknik audit review, disimpulkan bahwa bagian pengelola piutang


kinerjanya tidak sesuai dengan SOP yang ditentukan, yang mengakibatkan
ketidaktelitian dalam melakukan pencatatan.

3. PENGUJIAN SUBSTANTIF

a. Prosedur Analitis

Pada prosedur analitis ini, auditor menggunakan teknik treasure. Auditor


membandingkan nilai piutang usaha pada laporan keuangan tahun sebelumnya
dengan laporan keuangan tahun pelaporan. Perhitungan rasio-keuangan yang
berkaitan dengan piutang usaha, yaitu :

1. Melakukan perhitungan penetapan piutang

2. Tingkat perputaran piutang usaha

3. Ratio piutang usaha dengan aktiva lancar

4. Penetapan umur piutang dengan penagihan

5. Perhitungan piutang usaha yang sesungguhnya tidak tertagih


b. Pengujian Atas Transaksi

Pada pengujian atas transaksi ini, auditor menggunakan teknik audit vouching untuk
memperoleh temuan mengenai ada tidaknya kesalahan yang bersifat moneter.
Prosedur yang dilaksanakan antara lain:

1. Memeriksa postingan atas transaksi untuk memastikan kebenaran dan ketelitian

2. Memeriksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun piutang usaha ke dokumen
yang mendukung timbulnya transaksi tersebut.

3. Memeriksa pendebitan akun piutang ke dokumen pendukung : faktur penjualan

4. Memeriksan pengkreditan akun piutang ke dokumen pendukung : bukti kas


masuk

5. Melakukan pengujian pisah batas (cut off) antara transaksi penjualan, retur
penjualan, transaksi penerimaan kas

6. Menentukan apakah transaksi akuntansi klien telah dicatat dan diposting dengan
benar pada buku besar  jurnal  bukti transaksi

c. Pengujian Terperinci Atas Saldo

Pada pengujian ini, auditor menggunakan teknik audit konfirmasi guna memastikan
saldo piutang yang sesungguhnya. Prosedur yang dilaksanakan antara lain:

a. Auditor melakukan konfirmasi piutang usaha secara langsung kepada customer


PT A

b. Memeriksa kecukupan bukti audit mengenai piutang

c. Memeriksa penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan apakah sudah


sesuai dengan PABU

4. SUSUNAN DTHA

a. KONDISI

Berdasarkan pengujian substantive pada bagian pengujian atas transaksi dengan


menggunakan teknik audit vouching yang sudah dilaksanakan, ditemukannya kurang
saji pada pencatatan piutang, berupa penjualan 12 unit TV seharga Rp1.270.000

b. KRITERIA

Nominal uang yang seharusnya dicatat pada laporan keuangan adalah sebesar
Rp15.240.000,- dan pencatatan piutang harus direview ulang
c. SEBAB

Karyawan bagian pencatatan piutang belum memiliki pengalaman yang memadai


dalam pengelolaan piutang

d. AKIBAT

Mengakibatkan pencatatan piutang kurang saji, karena adanya setorang piutang yang
tidak dicatat oleh pengelola piutang sebesar Rp1.270.000,- . dengan total :
12xRp1.270.000= Rp15.240.000,- namun pada pencatatan akuntansi dicatat sebesar
Rp13.970.000,- sehingga menimbulkan understate dengan selisih Rp1.270.000,-

e. REKOMENDASI

1. Petugas pencatatan piutang dituntut untuk lebih teliti dalam melakukan


pencatatan, penganalisaan, dan menghitungnya.

2. PT A harus membuat kebijakan dan peraturan yang cukup selain dari kebijakan
yang ada sebelumnya. Untuk menjadi dasar dalam pengelolaan piutang, terutama
dalam pencatatan piutang.

3. Bagian pengelola piutang harus membuat jurnal koreksi atas kurang sajinya
pencatatan piutang, dengan mendebit akun piutang dan mengkredit akun koreksi
piutang

Yang benar :
Piutang Rp15.240.000

Penjualan Rp15.240.000

Selisih koreksi :
Piutang Rp1.270.000

Penjualan Rp1.270.000

4. Kami selaku auditor memberikan surat teguran ditujukan kepada manajer, staf
akuntansi dan bagian pengelola piutang, untuk diharapkan agar periode
selanjutnya lebih teliti dalam mencatat maupun mengelola piutang.

Anda mungkin juga menyukai