KASUS :
Pencatatan piutang usaha kurang saji oleh PT A sebesar Rp1.270.000, seharusnya piutang usaha
PT A sebesar Rp15.240.000 tetapi dicatat sebesar Rp13.970.000
1. BUKTI AUDIT
b. Bukti Dokumenter
tabel penyisihan piutang, tabel umur piutang , faktur penjualan, surat tagihan, bukti
setor, bukti kas masuk, rekening koran bank, bukti transfer dan nota kredit
c. Catatan Akuntansi
Laporan keuangan pada bagian laporan posisi keuangan & laporan arus kas, jurnal
umum, jurnal penjualan, buku pembantu piutang
2. PENGUJIAN PENGENDALIAN
c. Melakukan teknik audit verifikasi, dengan melihat S.K (Surat Keputusan) dan SOP
yang berlaku bagi pengelola piutang, apakah sudah dilaksanakan/dipahami dengan
baik atau belum oleh bagian tersebut.
3. PENGUJIAN SUBSTANTIF
a. Prosedur Analitis
Pada pengujian atas transaksi ini, auditor menggunakan teknik audit vouching untuk
memperoleh temuan mengenai ada tidaknya kesalahan yang bersifat moneter.
Prosedur yang dilaksanakan antara lain:
2. Memeriksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun piutang usaha ke dokumen
yang mendukung timbulnya transaksi tersebut.
5. Melakukan pengujian pisah batas (cut off) antara transaksi penjualan, retur
penjualan, transaksi penerimaan kas
6. Menentukan apakah transaksi akuntansi klien telah dicatat dan diposting dengan
benar pada buku besar jurnal bukti transaksi
Pada pengujian ini, auditor menggunakan teknik audit konfirmasi guna memastikan
saldo piutang yang sesungguhnya. Prosedur yang dilaksanakan antara lain:
4. SUSUNAN DTHA
a. KONDISI
b. KRITERIA
Nominal uang yang seharusnya dicatat pada laporan keuangan adalah sebesar
Rp15.240.000,- dan pencatatan piutang harus direview ulang
c. SEBAB
d. AKIBAT
Mengakibatkan pencatatan piutang kurang saji, karena adanya setorang piutang yang
tidak dicatat oleh pengelola piutang sebesar Rp1.270.000,- . dengan total :
12xRp1.270.000= Rp15.240.000,- namun pada pencatatan akuntansi dicatat sebesar
Rp13.970.000,- sehingga menimbulkan understate dengan selisih Rp1.270.000,-
e. REKOMENDASI
2. PT A harus membuat kebijakan dan peraturan yang cukup selain dari kebijakan
yang ada sebelumnya. Untuk menjadi dasar dalam pengelolaan piutang, terutama
dalam pencatatan piutang.
3. Bagian pengelola piutang harus membuat jurnal koreksi atas kurang sajinya
pencatatan piutang, dengan mendebit akun piutang dan mengkredit akun koreksi
piutang
Yang benar :
Piutang Rp15.240.000
Penjualan Rp15.240.000
Selisih koreksi :
Piutang Rp1.270.000
Penjualan Rp1.270.000
4. Kami selaku auditor memberikan surat teguran ditujukan kepada manajer, staf
akuntansi dan bagian pengelola piutang, untuk diharapkan agar periode
selanjutnya lebih teliti dalam mencatat maupun mengelola piutang.