Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENGUKURAN KEBUGARAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN,


PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB KOTA SAWAHLUNTO

I. LATAR BELAKANG
Olahraga adalah salah satu bentuk aktifitas fisik yang dilakukan secara teratur
dengan tujuan meningkatkan derajat kebugaran jasmani. Dengan olahraga atau
aktifitas fisik secara baik dan benar, teratur dan terukur akan dicapai tingkat
kebugaran yang optimal dan merupakan modal penting dalam meningkatkan
produktifitas kerja dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.
Dalam rangka pelaksanaan evaluasi kebugaran, Dinas Kesehatan Pengendalian
Penduduk dan KB Kota Sawahlunto melaksanakan pengukuran kebugaran karyawan
yang ada di bawah ruang lingkup dinas.

II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Terselenggaranya pengukuran jasmani Pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan
Pengendalian Penduduk dan KB Kota Sawahlunto.
b. Tujuan Khusus
1. Mengukur Kebugaran jasmani Pegawai.
2. Merencanakan latihan – latihan yang sesuai dengan tingkat kebugaran
Pegawai.
3. Melakukan Pengumpulan data kebugaran pegawai

III. Pelaksanaan Test Kebugaran


Sebelum test dimulai maka dilakukan pemeriksaan kesehatan dengan
anamnesis riwayat penyakit dan gaya hidup serta pemeriksaan fisik meliputi tinggi
dan berat badan, tekanan darah, denyut nadi serta lingkar perut.
Test kebugaran dilakukan dengan Metode Rockport yanitu dengan melakukan
jalan cepat atau jogging sepanjang 1,6 KM. Pertimbangannya metode ini mudah
dilakukan dan relative aman bagi orang yang memiliki faktor risiko terhadap penyakit
serta tidak memerlukan alat khusus. Test kebugaran dilakukan dengan cara berikut :
1. Peserta melakukan pemanasan dan peregangan seluruh tubuh, terutama
otot-otot tungkai dan diakhiri dengan berjalan kaki selama 10 – 15 menit.
2. Peserta melakukan jalan cepat atau jogging 2 kali putaran alun-alun dengan
kecepatan konstan, dan dicatat waktu tempuhnya.
3. Volume O2 maksimal dapat diketahui dengan melihat hubungan waktu
tempuh dan Vo2 Max.
4. Untuk menentukan kategori kebugaran jantung paru digunakan table kategori
tingkat kebugaran jantung-paru sesuai jenis kelamin dan kelompok umur.
Kategori tingkat kebugaran jantung-paru dikelompokkan menjadi 5 kelompok
yaitu kurang, cukup, dan baik.

IV. REKOMENDASI-REKOMENDASI
Adapun rekomendasi program latihan fisik untuk masing-masing kategori adalah :
1. Kategori kurang : latihan fisik atau olahraga dengan frekuensi 2 x
seminggu dan intensitas denyut nadi 100-120/menit selama 20 – 30 menit
diluar waktu pemanasan dan pendinginan. Jenis olahraga : jalan santai,
jalan cepat, jogging dan bersepeda.
2. Kategori Cukup : Latihan fisik dengan frekuensi 3 x seminggu dan
intensitas denyut nadi 120 – 130/menit selama 30 – 40 menit. Jenis
olahraga : Jalan santai, jalan cepat, jogging, bersepeda, senam, renang,
dan aerobic.
3. Kategori baik : latihan fisik dengan frekuensi 4 – 5 x seminggu dan
intensitas denyut nadi 130 – 150/menit selama 40 – 60 menit. Jenis
olahraga : jalan santai, jalan cepat, jogging, bersepeda, senam, renang,
sepakbola, tenis lapangan, tenis meja, bul tangkis, basket, voly dll.

V. SASARAN
Pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB,
sebanyak 60 orang.

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan di Lapangan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk
dan KB pada Hari Selasa/29 Oktober 2019.

VII. PELAKSANA KEGIATAN


Penanggung jawab : Dr AL ANSARI
Ketua Pelaksana : 1. Palakhi,SKM
2. Sriwaresky Ismal,SKM
Anggota :
1. Arpil Jumawal,SKM
2. Sri Marlinda, SKM
3. Alsafin M, AMS
4. Rika Suhatry, SST
5. Maria, Amd Kep
6. Ummul Khair,Amd Keb
7. Mulya Cahyana,SKM
8. Lidya Sarvita,SKM
9. Sri Husanti Dewi,SST
10. Weni Yunita,STR. Keb

VIII. SUMBER DANA


Kegiatan dibiayai dari Dana Alokasi Umum (DAU) Program kesehatan olahraga.

IX. PENUTUP
Demikianlah laporan ini kami buat agar dapat digunakan untuk semestinya.

Panitia Pelaksana Teknis Kegiatan

Arpil Jumawal,SKM
NIP. 198104052005011011

Anda mungkin juga menyukai