Anda di halaman 1dari 12

EFEKTIVITAS KOMBINASI TENS DAN MOBILIZATION UNILATERAL GLIDE

ATAU PASSIVE EXERCISE TERHADAP PERUBAHAN LUAS GERAK SENDI


DAN FUNGSIONAL CERVICAL PADA NON-SPECIFIC NECK PAIN
DI KELURAHAN TAMALANREA JAYA

Oleh : Rahmayani Amini1, Sudaryanto2


1,2
Jurusan Fisioterapi Poltekkes Makassar

ABSTRAK

Latar belakang : Non Specific neck pain didefinisikan sebagai nyeri leher sederhana tanpa
penyakit khas yang mendasari sebab rasa sakit. Non spesific neck pain umumnya menjadi masalah
bagi pekerja, salah satunya terjadi pada penjahit, menimbulkan nyeri gerak yang hebat dan
keterbatasan gerak cervical terutama keterbatasan gerak ekstensi dan rotasi cervical.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian quasi ekspirimen dengan desain randomized control
group pre test-post test, bertujuan untuk mengetahui efektivitas antara kombinasi TENS,
mobilization unilateral glide dan kombinasi TENS, passive exercise terhadap perubahan luas gerak
sendi dan fungsional cervical pada non specific neck pain. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan
Tamalanrea Jaya dengan sampel sebanyak 22 penjahit yang sesuai dengan kriteria inklusi, dibagi
secara acak kedalam 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan yang diberikan TENS dan mobilization
unilateral glide dan kelompok kontrol diberikan TENS dan passive exercise. Alat ukur yang
digunakan adalah inclinometer dan NDI.
Hasil : Berdasarkan analisis uji paired sample t pada kelompok perlakuan dan control diperolah
nilai p=0,000 yang berarti bahwa kombinasi TENS dan mobilization unilateral glide serta
kombinasi TENS dan passive exercise dapat memberikan peningkatan LGS dan fungsional
cervical yang signifikan pada penderita non specific neck pain. Kemudian, berdasarkan uji
independent sample t diperoleh nilai p=0,000 yang berarti bahwa ada perbedaan pengaruh yang
signifikan diantara kedua kelompok sampel terhadap perubahan LGS dan fungsional cervical.
Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa pemberian TENS dan mobilization unilateral glide lebih
efektif secara signifikan dibandingkan dengan TENS dan passive exercise terhadap perubahan
LGS dan fungsional cervical pada penderita non specific neck pain.

Kata kunci : Mobilization unilateral glide, TENS, Passive exercise, Luas Gerak Sendi,
Fungsional cervical

1
EFFECTIVENESS OF COMBINATION TENS AND MOBILIZATION UNILATERAL
GLIDE OR PASSIVE EXERCISE FOR RANGE OF MOTION AND CERVICAL
FUNCTIONAL CERVICAL ON NON-SPECIFIC NECK PAIN AT
KELURAHAN TAMALANREA JAYA

By : Rahmayani Amini1, Sudaryanto2


Department Physiotheraphy of Health Polythechnic Macassar

ABSTRACT

Background : Non Specific neck pain is defined as simple neck pain without a typical disease
underlying the cause of pain. Non specific neck pain is generally a problem for workers, one of
which occurs in tailors, causing severe motion pain and limited cervical motion, especially the
limitations of cervical rotation and extension
Method : This research was a quasi experimental design with a randomized control group pre-
post test design, aims to know finding the effectiveness between a combination of TENS,
mobilization unilateral glide and combination of TENS, passive exercise to range of motion and
functional cervical at non specific neck pain. This research was in Kelurahan Tamalanrea Jaya
with a sample of 22 tailors in accordance with the inclusion criteria, divided randomly into 2
groups, namely the treatment group given TENS and mobilization of unilateral glide and the
control group given TENS and passive exercise. The measuring instrument used is an inclinometer
and NDI.
Result : Based on the analysis of paired sample t test in the treatment and control groups obtained
value p = 0,000 which means that combination of TENS and mobilization unilateral glide and the
combination of TENS and passive exercise can provide significant increase range of motion and
functional cervical at non specific neck pain. Then, based on the independent sample t test
obtained value p = 0,000 which means that there is a significant difference in influence between
the two groups of samples on changes in range of motion and functional cervical.
Conclusion : It can be concluded that giving of TENS and mobilization of unilateral glide is
significantly more effective than TENS and passive exercise on changes in range of motion and
function cervical at non specific neck pain.

Keywords: Mobilization Unilateral Glide, TENS, Passive Exercise, Range of Motion,


Functional Cervical, Non Specific Neck Pain.

2
PENDAHULUAN Patients with Non-specific Neck Pain”
menjelaskan bahwa mobilisasi dan manipulasi
Non spesific neck pain didefinisikan sebagai cervical merupakan terapi manual yang efektif
nyeri leher sederhana tanpa penyakit khas yang untuk penanganan non-specific neck pain grade I
mendasari sebab rasa sakit. Postur yang jelek saat dan II. (Jasper D et al, 2018). Salah satu teknik
beraktivitas juga menjadi faktor penyebab mobilisasi untuk penanganan non-specific neck
terjadinya non-spesific neck pain pada beberapa pain adalah mobilization unilateral glide yang
kasus, seperti forward head posture saat bekerja merupakan mobilisasi cervical yang ditujukan
(Parisa Nejati et al, 2015). pada sendi facet dengan menghasilkan efek
Salah satu pekerjaan yang berisiko mekanikal (Kisner and Colby, 2014).
terjadinya nyeri leher adalah penjahit. Bagi seorang Passive exercise merupakan metode
penjahit, bekerja dalam posisi leher menunduk ke konvesional, dimana fisioterapi paling sering
depan lebih dari 200 dari garis vertical dapat terjadi mengaplikasikan pada kondisi non-spesific neck
stress mekanikal pada kapsul sendi zygapophyseal pain. Passive exercise merupakan pemberian
(facet joint) (McKenzie and May, 2008). gerakan yang dilakukan secara pasif dan general
Berdasarkan observasi peneliti di Kelurahan untuk elastisitas otot dengan tujuan penambahan
Tamalanrea Jaya pada akhir Desember 2018 luas gerak sendi.
didapatkan 25 penjahit yang mengalami keluhan Jurnal dengan judul “Manual Therapy
nyeri leher yang bersifat non specific neck pain effectiveness ini comparison with TENS in patients
dengan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya with Neck Pain” menyimpulkan bahwa manual
nyeri dan keterbatasan gerak cervical. Menurut terapi dan TENS dapat mengurangi intensitas nyeri
Tim Kenny (2010), non spesific neck pain pada pasien mechanical neck disorder (E.Escortell
umumnya menimbulkan nyeri gerak yang hebat et al, 2011).
dan keterbatasan gerak cervical terutama Berdasarkan latar belakang masalah diatas,
keterbatasan gerak ekstensi dan rotasi cervical. maka peneliti dapat merumuskan penelitian ini
Loebl pertama kali menggunakan istilah yaitu “Apakah ada perbedaan efektivitas
“inclinometer” untuk menggambarkan instrumen kombinasi TENS dan mobilization unilateral glide
pengukuran luas gerak sendi yang mengandalkan atau passive exercise terhadap perubahan luas
pada prinsip gravitasi. Posisi awal/zero gerak sendi dan fungsional cervical pada non-
ditunjukkan oleh level cairan atau lebih umumnya spesific neck pain?”. Dengan demikian tujuan
oleh jarum yang diberi beban (Nancy and William, penelitian in adalah untuk mengetahui perbedaan
2002). efektivitas kombinasi TENS dan mobilization
Dalam ‘Clinical guidelines for best practice unilateral glide atau passive exercise terhadap
management of acute and chronic whiplash- perubahan luas gerak sendi dan fungsional cervical
associated disorders’ merekomendasikan pada non-spesific neck pain
penggunaan Neck Disability Index (NDI) untuk
memeriksa faktor risiko dan mengevaluasi
PROSEDUR DAN METODE
efektifitas penanganan gangguan pada leher
(Tracsa, 2008). Jenis Penelitian
Metode pemberian terapi yang akan Penelitian randomized pre test-post test
digunakan peneliti adalah dengan membandingkan control group design. Sampel yang diperoleh
teknik manual terapi yaitu TENS, mobilization diacak ke dalam 2 kelompok sampel yaitu
unilateral glide dengan passive exercise. kelompok perlakuan yang diberikan TENS dan
Berdasarkan evidence based sebelumnya mobilization unilateral glide dan kelompok kontrol
dengan judul “Clinical Practice Guideline for diberikan TENS dan passive exercise.
Physical Therapy Assessment and treatment In

3
Populasi dan Sampel 2. Pelaksanaan :
Populasi penelitian adalah penjahit yang a. Jelaskan ke pasien bahwa tes ini adalah
mengalami gangguan non specific neck pain di mengukur keterbatasan gerak dengan
Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kec.Tamalanrea inclinometer dan kemampuan fungsional
Kota Makassar. cervical dengan NDI.
Sampel dalam penelitian ini adalah b. Pasien mencentang pertanyaan questioner
penjahit yang mengalami gangguan non specific sesuai apa yang dialami pasien.
neck pain berdasarkan pada kriteria inklusi dalam 3. Evaluasi :
pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel a. Jika LGS ekstensi dibawah 70o maka
yang digunakan adalah simple random sampling. dikatakan terbatas.
Kriteria inklusi b. Jika LGS rotasi cervical dibawah 80o maka
1. Hasil pemeriksaan fisioterapi menunjukkan dikatakan terbatas.
adanya : c. Kriteria NDI :
a. Keterbatasan gerak rotasi dan ekstensi Disabilitas ringan : 0%-20%
cervical. Disabilitas sedang : 21%-40%
b. Positif nyeri segmental pada tes PACVP, Disabilitas berat :41% - 60%
PAUVP, dan TVP. Aktivitas sangat terbatas : 61% -80%
c. Muscle tight pada upper trapezius, scaleni, Tidak mampu beraktivitas :81% -100%
dan splenius capitis/cervicis.
2. Nyeri leher diatas 1 bulan. Prosedur Pelaksanaan Intervensi
3. Usia 20 – 50 tahun. Intervensi yang diberikan pada kelompok
4. Bersedia menjadi responden dan bersedia perlakuan diberikan TENS dan mobilization
menjalani terapi sebanyak 6 kali terapi. unilateral glide dan kelompok kontrol diberikan
Kriteria eksklusi TENS dan passive exercise.
1. Mengalami gangguan neck pain radicular. Prosedur Pelaksanaa yaitu :
2. Memiliki riwayat whiplash injury sebelumnya. 1. TENS
3. Hasil pemeriksaan fisioterapi ditemukan a. Persiapan alat :Basahkan spon yang akan
instabiliy cervical. digunakan, nyalakan alat dengan menekan
Besar sampel tomnol on. Siapkan 2 pad elektoda.
Berdasarkan rumus pengambilan sampel b. Persiapan pasien : Lakukan tes sensibilitas
sebagai berikut : tajam tumpul, fisioterapiss menjelaskan
2𝜎 2 (𝑍1−𝛼/2 + 𝑍1−𝛽 )2 kepada pasien mengenai prosedur dan tujuan
= dari pemberian TENS. Pasien dalam posisi
(𝜇1 − 𝜇2)2
tengkurap. Daerah yang akan diterapi bebas
Maka diperoleh sampel masing-masing 11 dari pakaian.
orang penjahit pada kelompok perlakuan dan c. Teknik aplikasi : Letakkan elektoda pada
kelompok kontrol. sepanjang serabut otot upper trapesius.
Dosis terapi adalah : frekuensi >80 Hz,
Prosedur Pengumpulan Data durasi pulse >100 µsec, intensitas mitis-
Pengumpulan data dilakukan pada awal normalis, waktu 30 menit, jumlah intervensi
penelitiaan dan akhir penelitian sebagai data pre 6 kali.
test dan post test. Adapun prosdur pengukuran 2. Mobilization unilateral glide
yang digunakan sebagai pre test dan post test a. Persiapan pasien : Pasien dalam posisi
adalah : duduk dengan posisi trunk tegak lurus.
1. Alat yang digunakan : Inclinometer dan lembar b. Persiapan fisioterapis dan peletakan tangan
quisioner NDI. fisioterapis : Berdiri di belakang pasien.

4
Kedua ibu jari tangan di facet joint yang b. Persiapan fisioterapis dan peletakan tangan
akan dimobilisasi. Jari-jari memegang otot- fisioterapis :
otot anterior cervical sebagai stabilisasi. 1) Ekstensi cervical : fisioterapis berdiri di
c. Teknik Pelaksanaan belakang pasien, kedua tangan
1) Ekstensi cervical fisioterapis di bagian sisi lateral kepala.
Tekan kearah superior anterior dan
instruksikan pasien bergerak kearah
ekstensi cervical. Berikan gerakan pasif
sliding grade 2-3.

2) Rotasi cervical : fisioterapis berdiri di


belakang pasien, kedua tangan
fisioterapis pada setiap sisi lateral kepala.

2) Rotasi cervical
Tekan kearah superior anterior dan
instruksikan pasien bergerak kearah
rotasi cervical. Berikan gerakan pasif
sliding grade 2-3.

3) Lateral fleksi : fisioterapi berdiri diujung


bed, satu tangan di bahu dan satunya di
sisi lateral kepala.

3) Lateral fleksi cervical


Tekan kearah superior anterior dan
instruksikan pasien bergerak kearah
lateral fleksi cervical. Berikan gerakan
pasif sliding grade 2-3.
c. Teknik pelaksanaan :
1) Ekstensi cervical : pasien diminta untuk
relaks, kedua tangan fisioterapis
menggerakkan cervical kearah ekstensi.
2) Rotasi cervical : pasien diminta untuk
relaks, kedua tangan fisioterapis
menggerakkan cervical kearah rotasi
kanan dan kiri.
3. Passive Exercise 3) Lateral Fleksi : pasien diminta untuk
a. Persiapan pasien : pasien dalam duduk, relaks, kedua tangan fisioterapis
cervical dalam posisi netral (zero).

5
menggerakkan cervical kearah lateral Tabel 2.
fleksi kanan dan kiri. Persentase Sampel berdasarkan jenis kelamin

Hipotesis Penelitian Kelompok Kelompok


Jenis Perlakuan Kontrol
Ada perbedaan efektivitas kombinasi TENS
kelamin
dan mobilization unilateral glide atau passive n Persen n Persen
exercise terhadap perubahan luas gerak sendi dan Laki-laki 4 36,4 3 27,3
fungsional cervical pada non-spesific neck pain.
Perempuan 7 63,6 8 72,7
Analisis data
1. Uji statistik deskriptif, untuk memaparkan Berdasarkan tabel kelompok perlakuan
karakteristik sampel berdasarkan usia dan jenis diperoleh jumlah sampel laki-laki sebanyak 4
kelamin. orang (36,4%) dan perempuan sebanyak 7 orang
2. Uji normalitas data, menggunakan uji Shapiro (63,6%), sedangkan pada kelompok kontrol
Wilk untuk mengetahui data berdistribusi diperoleh jumlah sampel laki-laki sebanyak 3
normal (p>0,05) atau tidak berdistribusi normal orang (27,3%) dan perempuan sebanyak 8 orang
(p<0,05). (72,7).
3. Uji analisis komparatif (uji hipotesis), hasil uji Tabel 3.
Rerata LGS dan Fungsional Cervical
normalitas data menunjukkan data berdistribusi berdasarkan nilai pre test, post test, dan selisih
normal maka digunakan uji statistik parametrik
yaitu uji paired t sample dan uji independent t Kelompok Fungsional
sample. Ekstensi Rotasi
Sampel Cervical
Kelompok Perlakuan
HASIL PENELITIAN Pre test 52,36±6,84 61,82±7,29 31,64±6,18
Pos test 61,09±6,26 71,45±7,51 17,09±5,24
Tabel 1.
Selisih 8,73±3,03 9,64±2,80 14,55±3,11
Rerata Sampel berdasarkan Usia Di Kelurahan
Tamalanrea Jaya Kelompok Kontrol
Pre test 53,82±5,65 64,55±5,53 31,82±4,85
Kelompok Kelompok Post test 57,64±5,76 69,09±5,77 22,36±4,63
Karakteristik Perlakuan Kontrol Selisih 3,82±1,94 4,55±1,75 9,45±2,38
Sampel
Rerata SB Rerata SB
Umur (tahun) 41,09 6,640 40,18 8,448 Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai
rerata LGS ekstensi, rotasi kanan dan rotasi kiri
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai serta NDI (fungsional cervical) pada kelompok
rerata umur sebesar 41,09±6,640 tahun untuk perlakuan yaitu :
kelompok perlakuan dan nilai 40,18±8,448 tahun 1. LGS ekstensi : diperoleh pre test sebesar
untuk kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan 52,36±6,845 dan post test sebesar 61,09±6,268
bahwa rata-rata sampel tergolong kedalam usia dengan rerata selisih sebesar 8,73±3,036, yang
dewasa baik pada kelompok perlakuan maupun berarti terjadi peningkatan LGS lateral fleksi
kelompok kontrol. dengan rerata sebesar 8,73 setelah intervensi
TENS dan Mobilization unilateral glide.
2. LGS rotasi : diperoleh pre test sebesar
61,82±7,291 dan post test sebesar 71,45±7,515
dengan rerata selisih sebesar 9,64±2,803, yang
berarti terjadi peningkatan LGS rotasi kanan

6
dengan rerata sebesar 9,64 setelah intervensi Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil uji
TENS dan Mobilitation unilateral glide. paired sample t yaitu nilai p < 0,05 untuk LGS
3. Fungsional cervical : diperoleh pre test sebesar ekstensi, rotasi serta NDI (fungsional cervical),
31,64±6,185 dan post test sebesar 17,09±5,243 yang berarti bahwa intervensi TENS dan
dengan rerata selisih sebesar 14,55±3,110, Mobilization unilateral glide dapat memberikan
yang berarti terjadi peningkatan fungsional peningkatan luas gerak sendi ekstensi dan rotasi
cervical dengan rerata sebesar 14,55 setelah cervical serta peningkatan fungsional cervical
intervensi TENS dan Mobilitation unilateral yang signifikan pada penderita non-spesific neck
glide. pain.
Pada kelompok kontrol diperoleh nilai rerata Tabel 5.
LGS ekstensi, rotasi kanan, dan rotasi kiri serta Uji Beda Rerata LGS dan Fungsional Cervical
fungsional cervical yaitu : Pre Test Dan Post Test Pada Kelompok Kontrol
1. LGS ekstensi : diperoleh pretest sebesar
Kelompok
53,82±5,654 dan post test sebesar 57,64±5,767 Sebelum Sesudah t P
Data
dengan rerata selisih sebesar 3,82±1,940, yang Ekstensi
berarti terjadi peningkatan LGS ekstensi dengan Rerata 53,82 57,64
rerata sebesar 3,82 setelah intervensi TENS dan Simpang -6,52 0,000
5,65 5,76
Passive Exercise Baku
2. LGS rotasi : diperoleh pre test sebesar Rotasi
64,55±5,538 dan post test sebesar 69,09±5,770 Rerata 64,55 69,09
-8,60
dengan rerata selisih sebesar 4,55±1,753, yang Simpang 0,000
5,538 5,77
berarti terjadi peningkatan LGS rotasi dengan Baku
rerata sebesar 4,55 setelah intervensi TENS dan NDI
Passive Exercise. Rerata 31,82 22,36
13,16
3. Fungsional cervical: diperoleh pre test sebesar Simpang 0,000
4,85 4,63
31,82±4,854 dan post test sebesar 22,36±4,632 Baku
dengan rerata selisih sebesar 9,45±2,382, yang
berarti terjadi peningkatan fungsional cervical Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil uji
dengan rerata sebesar 9,45 setelah intervensi paired sample t yaitu nilai p < 0,05 untuk LGS
TENS dan Passive Exercise. ekstensi dan rotasi cervical serta NDI (fungsional
cervical), yang berarti intervensi TENS dan
Tabel 4. Passive Exercise dapat memberikan peningkatkan
Uji Beda Rerata LGS dan Fungsional Cervical luas gerak sendi ekstensi dan rotas cervical serta
Pre test Dan Post test Pada Kelompok Perlakuan peningkatan fungsional cervical yang signifikan
pada penderita non-spesific neck pain.
Kelompok Data Pre test Post t p
test
Ekstensi Tabel 6.
Uji Beda Rerata Selisih LGS dan Fungsional
Rerata 52,36 61,09
-9,53 0,000 Cervical antara kelompok perlakuan
Simpang Baku 6,84 6,26 dan kelompok kontrol
Rotasi
Rerata 61,82 71,45 Kelompok Kelompok
-11,40 0,000 Data t p
Simpang Baku 7,29 7,51 Perlakuan Kontrol
NDI Ekstensi
Rerata 31,64 17,09 15,51 0,00 Rerata 8,73 3,82 4,51 0.000
Simpang Baku 6,18 5,24 0

7
Simpang melaporkan nyeri leher dalam satu tahun. Adapun
3,03 1,94
Baku analisis faktor mengungkapkan bukti bahwa usia
Rotasi dewasa tua 45-55 tahun dua kali lebih beresiko,
Rerata 9,64 4,55 jenis kelamin perempuan, postur kerja yang statis
Simpang 5,10 0.000 tuntutan pekerjaan yang monoton, tekanan waktu,
2,80 1,75
Baku
beban di tempat kerja dan stress merupakan
NDI
pencetus terjadinya non specific neck pain
Rerata 14,55 9,45
4,31 0.000 (Sionnadh Mairi et al, 2010).
Simpang 3,11 2,38
Berdasarkan pengujian hipotesis dengan
Baku
menggunakan uji paired sample t diperoleh nilai
p<0,05 untuk LGS ekstensi dan rotasi cervical
Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil uji
serta fungsional cervical, yang berarti bahwa
independent sample t untuk LGS ekstensi dan
TENS dan Mobilization unilateral glide dapat
rotasi cervical serta NDI yaitu nilai p < 0,05 yang
meningkatkan luas gerak sendi ekstensi dan rotasi
berarti bahwa ada perbedaan rerata yang signifikan
cervical serta perubahan fungsional cervical secara
antara kelompok perlakuan dan kontrol. Hal ini
signifikan pada penderita non-spesific neck pain.
menunjukkan bahwa TENS dan Mobilization
Mobilisasi sendi yang ringan dapat
unilateral lebih efektif secara signifikan
menangani nyeri dan muscle guarding dengan
dibandingkan dengan TENS dan Passive Exercise
merangsang efek neurofisiologis dan mekanik,
terhadap peningkatan luas gerak gerak ekstensi dan
sementara mobilisasi sendi dengan teknik regangan
rotasi cervical serta peningkatan fungsional
pada kapsul-ligamen sendi digunakan untuk
cervical pada penderita non-spesific neck pain.
menangani keterbatasan gerakan (Kisner and
Hasil pengujian hipotesis di atas dapat
Colby, 2014).
disimpulkan bahwa “intervensi TENS dan
Mobilization unilateral glide dapat
Mobilization unilateral glide lebih efektif secara
menurunkan keterbatasan sendi dan dapat
signifikan dibandingkan dengan TENS dan Passive
memberikan efek yang berhubungan dengan
exercise terhadap peningkatan luas gerak ekstensi
immobilisasi sendi dan kontraktur kapsul sendi.
dan rotasi cervical serta peningkatan fungsional
Efek lokal pada jaringan yaitu memberikan
cervical pada penderita non-spesific neck pain.
stimulasi mekanis pada ligament dan kapsul sendi.
PEMBAHASAN Efek mekanik dapat mempercepat penyembuhan
jaringan dan mengubah cairan ekstraseluler atau
Non specific neck pain didapatkan 3,5% intravascular menjadi dinamik serta perbaikan
kasus per 1.000 orang. Kondisi ini dialami dua dari struktur dan fungsional gerak lebih fleksibilitas
tiga orang selama masa hidupnya. Perempuan (Kevin Haussler, 2016).
mempunyai resiko lebih tinggi megalami non Mekanisme neurofisiologis pada
specific neck pain dengan rentang usia 25-53 tahun mobilization unilateral glide dapat membantu
dan paling banyak terjadi dipertegahan umur 30-40 pelepasan mediator nosisepif dan inflamasi pada
tahun (Bambang T, 2017). Perempuan lebih sendi. Selain itu dapat menurunkan kadar serotonin
banyak mengalami non specific neck pain daripada dan meningkatkan level β-endorphin dalam darah.
laki-laki dikarenakan ambang nyeri yang rendah Mobilisasi sendi mengurangi nyeri melalui efek
dan memiliki anggota gerak atas lebih lemah mediasi spinal dimana terjadi mekanisme potensial
daripada laki-laki (Whittfield et al, 2005) . yaitu penghambatan fiber C oleh dorsal horn
Pekerja memiliki prevalensi tahunan yang spinal untuk mengurangi nyeri atau hypoalgesia
lebih tinggi berkisar 17,7-63% dan insidennya setelah di mobilisasi cervical (Bialosky et al
berkisar 34-49%. Dalam penelitian lain (2009). Efek biomekanik pada restorasi mobilisasi
menyatakan sekitar seperlima dari orang dewasa mempengaruhi peningkatan mobilitas cervical dan

8
peningkatan fungsioal cervical (Colloca et al, penyebab rasa sakit tetapi bekerja pada persepsi
(2006). atau sensasi rasa sakit. TENS bekerja melalui dua
Mobilization unilateral glide dapat cara yaitu memblokir sinyal nyeri impuls listrik
memberikan perubahan LGS cervical pada bidang sebelum mereka melakukan perjalanan ke otak dan
sagital dan transversal. Pada bidang sagital terjadi memicu pelepasan penghilang rasa sakit dari dalam
perubahan pada mid-cervical sebesar <10° serta tubuh sendiri yaitu zat kimia yang disebut
lebih besar pada upper dan lower cervical. Pada endorfin. Pelepasan endorfiin oleh tubuh
bidang transversal terjadi perubahan ROM lateral menghambat timbulnya nyeri akibat iritasi jaringan
fleksi dan rotasi terutama pada segmen C6-C7 peka rangsang seperti ligament dan secara tidak
(Kevin Haussler, 2016). langsung menurunkan spasme otot.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
sebelumnya dengan judul “The effect of neck oleh Tella BA et al, 2008 dengan judul “The effect
mobilization in patients with cronic neck pain” of TENS on selected symptoms in thee management
pada 68 subjek yaitu pekerja diberikan cervical of patient with cronic tension type headache “ pada
mobilization sebanyak 10 kali selama 4 minggu 8 subjek usia 20-50 tahun diberikan TENS 3 kali
dan diperoleh cervical mobilization lebih efektif selama 10 minggu diperoleh hasil signifikan untuk
mengurangi nyeri dan disabilitas serta mengurangi nyeri, meningkatkan LGS dan
meningkatkan luas gerak sendi. (Farooq et al, perbaikan disabilitas fungsional.
2018). Demikian pula, Tzakitzidis et al (2013), Berdasarkan pengujian hipotesis dengan
bahwa mobilisasi cervical lebih efektif untuk menggunakan uji paired sample t diperoleh nilai p
mengurangi nyeri dan disabilitas pada neck pain. < 0,05 untuk LGS ekstensi dan rotasi cervical serta
Penelitian lain yang mendukung adalah fungsional cervical, yang berarti bahwa TENS dan
penelitian dengan judul “A Randomized clinical Passive Exercise dapat meningkatkan luas gerak
trial of manual therapy for patients with chronic ekstensi dan rotasi cervical serta perubahan
neck pain” yang melaporkan adanya peningkatan fungsional cervical secara signifikan pada
luas gerak sendi pada gerakan fleksi dan ekstensi penderita non spesific neck pain.
cervical sebesar 14°, rotasi sebesar 9° dan lateral Pemberian TENS sebelum passive exercise
fleksi sebesar 8,4. Pada NDI terjadi perubahan ditujukan untuk mengurangi nyeri. TENS bekerja
dimana terjadi penurunan 5,7 poin dari skor NDI dengan menstimulasi serabut saraf tipe α β melalui
sebelum diberikan mobilisasi (Perez HI, 2014). mekanisme gate control, menginhibisi impuls
Modalitas elektroterapi yang biasa nyeri dari serabut saraf kecil dengan menstimulasi
digunakan adalah Transcutaneous Electric Nerve serabut saraf besar, kemudian serabut saraf besar
Stimulation (TENS). Aplikasi TENS dapat akan menutup jalur pesan nyeri ke otak sehingga
mengurangi keluhan nyeri cervical melalui efek mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan aliran
analgetik yaitu melalui sistem inhibisi opioid darah ke area nyeri (James et al 2008).
endogen dengan cara mengaktivasi batang otak dan Pemberian passive exercise dapat digunakan
efek antidromic yang bermanfaat untuk untuk gangguan keterbatasan gerak, stabilitas
memperbaiki dan meningkatkan proses recovery sendi, fleksibilitas otot dan elastisitas jaringan
jaringan lunak melalui respon vasodilatasi kapiler lunak lainnya. Efek fisiologis yang dihasilkan yaitu
serta efek prodomik yang bermanfaat terhadap efek mekanik dan efek neuromuscular (Kisner and
aktivitas beta endorphin dan serotine untuk Colby, 2014).
membantu menurunkan keuhan nyeri pada kondisi Efek mekanik otot terhadap pemberian
muskuloskeletal termasuk non specific neck pain passive exercise tergantung pada myofibril dan
(Pajar H, 2016). sarkomer otot. Serabut myofibril tersusun dari
Menurut Queensland Spinal Cord Injuries beberapa sarkomer yang terletak sejajar dengan
Service atau QSCIS 2013, TENS tidak mengobati serabut otot. Sarkomer memberikan kemampuan

9
pada otot untuk berkontraksi dan rileksasi, serta al “Quantifying the effect of age on passive range
mempunyai kemampuan elastiitas jika diregangkan of motion of the cervical spine in healtht working”,
(Kostopoulus, 2008). penanganan passive exercise pada perempuan
Efek neurofisiologi otot terhadap pemberian pekerja usia 20-59 tahun dengan 4 kali tindakan
passive exercise tergantung pada struktur muscle selama 2 pekan menghasilkan passive exercise
spindle dan golgi tendon organ. Muscle spindle pada semua gerakan cervical dapat menurunkan
berfungsi untuk memonitor kecepatan dan durasi keterbatasan gerak sebesar 6°(Petri K. Sola et al,
regangan atau penguluran serta perubahan panjang 2009).
otot. Serabut saraf aferen primer (tipe I a) dan Berdasarkan pengujian hipotesis dengan
sekunder (tipe IIa) muncul dari muscle spindle dan menggunakan uji independent sample t diperoleh
bersinaps dengan alfa atau gamma motorneuron nilai p < 0,05 untuk LGS ekstensi dan rotasi
secara berurutan, dan memfasilitasi kontraksi dari cervical serta NDI (fungsional cervical), yang
serabut ekstrafusal dan intrafusal. Dengan passive berarti bahwa mobilization unilateral glide dan
exercise akan menstimulasi golgi tendon organ dan TENS lebih efektif secara signifikan dibandingkan
menginhibisi ketegangan otot sehingga dengan Passive Exercise dan TENS terhadap
mengakibatkan terjadjinya relaksasi pada perubahan luas gerak sendi ekstensi dan rotasi
musculotendinous yang mengalami ketegangan serta fungsional cervical pada penderita non
(Kostopoulus, 2008). spesific neck pain.
Ketika otot diregangkan dengan sangat Perbedaan intervensi antara kedua kelompok
cepat, maka serabut aferen primer merangsang alfa sampel adalah antara aplikasi mobilization
motorneuron pada medulla spinalis dan unilateral glide dan passive exercise, sedangkan
memfasilitasi kontraksi serabut ekstrafusal yaitu intervensi yang sama adalah TENS yang diberikan
meningktakan ketegangan (tension) pada otot. Hal pada kedua kelompok sampel.
ini dinamakan dengan monosinapstrik stretch Efek mekanik dan neurofisiologis serta efek
reflex. Tetapi jika peregangan dilakukan secara biomekanik pada mobilization unilateral glide
lambat maka golgi tendon organ terstimulasi dan mempengaruhi peningkatan mobilitas cervical dan
menginhibisi ketegangan pada otot sehingga peningkatan fungsional cervical (Collaco et al,
memberikan pemanjangan pada komponen elastic (2006). Mobilization unilateral glide secara
otot yang parallel (sarkomer). spesifik mengatasi keterbatasan jaringan kapsular
Passive exercise menyebabkan pemanjangan dengan menirukan mekanik sendi normal sambil
otot sehingga terjadi perubahan jaringan ikat dalam meminimalkan tekanan kompresi abnormal pada
otot. Dalam jaringan otot, fibroblast berada di kartilago artikular sendi dan efektif untuk
mysium yang membungkus serat otot, fasikula, mengembalikan atau mempertahankan joint play
tendon serta seluruh otot, fibroblast mengelilingi (Kisner and Colby, 2014). Berbeda dengan passive
pembuluh dara intravaskuler dan neurium yang exercise yang hanya menghasilkan efek mekanik
membungkus serat saraf. Fibroblast merespon pada otot dan neurofisiologi yang menyebabkan
ketegangan otot dan mempengaruhi jaringan ikat perubahan jaringan ikat dalam otot. Saat terjadi
secara proteolitik dan menurunkan kekakuan sendi. permanjangan jaringan otot semua elemen jaringan
Memperpanjang jaringan otot akan akan mengalami penguluran secara general yang
memperpanjang semua elem jaringan ikat pula membantu meningkatkan luas gerak sendi (Danny
sehingga saat membantu meningkatkan luas gerak A, 2011).
sendi dan fungsional cervical (Danny A, 2016). Mobilization unilateral glide menggunakan
Dari efek mekanik dan neurofisiologis yang aplikasi spesifik langsung pada facet joint yang
terjadi menyebabkan terjadinya peregangan mengalami gangguan. Mobilization unilateral
sehingga terjadi perubahan panjang otot yang glide dapat menghasilkan gerakan asesoris dan
menyebabkan peningkatan LGS. Penelitian Petri et gerakan fisiologis pada sendi sehingga efektif

10
dalam meningkatkan luas gerak sendi sedangkan Movement Therapies.
passive exercise meningkatkan luas gerak sendi James, J, Baker, C & Swain, H, 2008. Prinsip-
melalui efek mekanikal pada otot dengan hanya Prinsip Sains untuk Keperawatan, EMS,
menghasilkan gerakan fisiologis secara general dan Jakarta
elastisitas mekanikal otot dengan stretch otot-otot Jasper D, Bier, Wendy G.M Scholten-Peeters, J.
disekitar sendi (Christopher H, 2015). Bart Staal, Jan Pool, Maurits W. Van Tulder,
Emmylou Beekman, Jespr Knoop, Gus
DAFTAR PUSTAKA Meerhoff, Arianne P. Verhagen. 2018.
Clinical Practice Guideline for Physical
Bambang Trisnowiyanto. 2017. Teknik Penguluran Therapy Assessment and Treatment in
Otot-Otot Leher Untuk Meningkatakan Patients With Nonspecific Neck Pain.
Fungsional Leher Pada penderita Nyeri American Physical Therapy Association.
Tengkuk Non Spesifik. Jurnal Kesehatan Kenneth A. Olson. 2015. Manual Physical
Terpadu: Poltekkes Therapy of the spine. 2nd Edition. Elsevier
Bialosky JE, Bishop MD, Robinson ME, Barabas Inc.
JA, George SZ. (2009). The Mechanisme of Kevin K. Haussler, DVM, DC, PhD, DACVSMR.
Manual Therapy in Treatment of 2016. Joint Mobilization of the Cervical
Musculoskeletal pain. An experiment study Region. The Author has adhered to the
in normal subjects. BMC. Musculoskeletal Principles of Veterinary Medical Ethics of
Disord.2008;9:19. the AVMA.
Carolyn Kisner and Lynn Allen Colby. 2014. Kostopoulos,. AJ., Nelson, RS., Ingber, RW., &
Terapi Latihan Dasar dan Teknik. Vol 1 dan Larkin. (2008.) Reduction of spontaneous
2. Edisi 6. Jakarta: EGC. electrical activity and pain perception of
Colloca CJ, Keller TS, Harrison DE, Moore RJ, trigger points in the upper trapezius muscle
Gunzburg R, Harrison DD. 2006. Spinal through trigger point compression and
manipulation force and duration affect passive stretching. Journal Musculoskeletal
vertebral movement and neuromuscular Pain, pp. 266–278.
responses. Epub. McKenzie Robin and Stephen May. 2008. The
Christopher H. Wise. 2015. Orthopedic manual Cervical & Thoracic Spine Mechanical
physical therapy from art to evidence. F.A. Diagnosis & Therapy. Volume One. Second
Davis Company. Philadelphia. edition. SpinalPublication: New Zealand
Danny A. Riley, Ph.D, J.M. Van Dyke, Ph.D. Ltd.
2016. The effect of active and passive Nancy Berryman Reese, William D. Randy. 2002.
stretching om muscle length. Joint Range of motion and muscle length
E. Escortell-Mayor, R. Riesgo-Fuertes, S. Garrido- testing. Philadelphia: Saunders company.
Elustondo, A. Asunsolo-del Barco, B. Diaz Pajar Haryanto, Heru Purbo Kuntono. 2016.
Pulido, M. Blanco-Diaz, E. Bejerano- Pengaruh Pemberian TENS dan Myofascial
Álvarez and TEMA-TENS Group. 2011. release terhadap penurunan nyeri leher
Manual therapy effectiveness in comparison mekanik. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan.
with TENS in patients with neck pain. Volume 5, No, 2. Hal 110-237.
Manual Therapy: Elsevier. Parisa Nejati, Sara Lotfian, Azar Moezy, Mina
Farooq, M. N., Mohseni-Bandpei, M. A., Gilani, S. Nejati. 2015. The Study of Correlation
A., Ashfaq, M., & Mahmood, Q. (2018). between Forward Head Posture and Neck
The effects of neck mobilization in patients Pain in Iranian office workers.
with chronic neck pain: A randomized Internastional Journal of Occupation and
controlled trial. Journal of Bodywork and Enviromental Health. Vol. 28(2). Hal: 295-

11
303.
Petri K. Salo, PT, MSc¹. Arja H. Hakkinen PT,
PhD. Hannu Kautiainen, BA. Jari J. Ylinen
MD, PhD4. Salo, P. K., HÄkkinen, A. H.,
Kautiainen, H., & Ylinen, J. J. (2009).
Quantifying the Effect of Age on Passive
Range of Motion of the Cervical Spine in
Healthy Working-Age Women. Journal of
Orthopaedic & Sports Physical Therapy,
39(6), 478–483
Perez HI, Perez JLA, Martinez AG, La Touche R,
Lerma-Lara S, Gonzalez NC, Perez HA,
Bishop MD, Fernández-Carnero J. 2014. A
randomized clinical trial of manual therapy
for patients with chronic neck pain. Man
Ther 19, 215-221.
Sionnadh Mairi McLean, Stephen May, Jennifer
Klaber-Moffett, Donald Macfie Sharp, Eric
Gardiner. 2010. Risk factors for the onset of
non-specific neck pain. Journal Epidemiol
Community Health. Vol. 64, Hal: 565-572.
Tella BA, Unubum EV, Danesi MA. 2008. The
effect of TENS on selescted symptoms in the
management of patients with chronic tension
type headache.Nig Q J Hosp Med.
Tracsa. 2008. Clinical guidelines for best practice
management of acute and chonic whiplash-
associated disorders. Australian
Government, National Health and Medical
Research Council.
Tsakitzidis Giannoula, Roy Remmen, Lieve
Peremans, Paul Van Royen, Christiane
Duchesnes, Dominique Paulus, Marijke
Eyssen, 2009. Non-specific neck pain:
diagnosis and treatment. Belgian Health
Care Knowledge Centre.
Whittfield J, Leqq SJ, Hedderley DI. 2005.
Schoolbag weight and musculoskeletal
symptoms in New Zealand secondary chools.
Appls Ergo. Mart;36(2):193-8.

12

Anda mungkin juga menyukai