Oleh
Ayu Novitasari Pane 1923022009
Haza Kurnia D 1923022008
Rika Dwi Kurniati 1923022010
Dosen Pengampu:
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayah
serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dengan judul
“Definisi, Dimensi, Tujuan dan Fungsi Supervisi Pendidikan”. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Supervisi Pendidikan Fisika, serta untuk
menambah pengetahuan dan wawasan berpikir tentang Supervisi Pendidikan.
Terima kasih kepada dosen mata kuliah Supervisi Pendidikan Fisika yang telah
memberikan arahan kepada kami dalam membuat makalah ini. Kami berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Kami menyadari masih
terdapat banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, kami memohon
maaf atas segala kesalahan kami serta mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ .iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................1
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
II. PEMBAHASAN
A. Definisi Supervisi.........................................................................................
B. Dimensi Supervisi .......................................................................................
C. Tujuan Supervisi .........................................................................................
D. Fungsi Supervisi ..........................................................................................
III. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang berperan sebagai salah satu wakil
dari pemerintah pusat Indonesia maka peran sekolah berkewajiban untuk dapat
mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam organisasi sekolah, kedudukan
kepala sekolah merupakan faktor penentu, penggerak segala sumber daya yang
ada dalam sekolah, agar segala komponen yang di dalamnya dapat berfungsi
secara maksimal dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kepala Sekolah yang
berfungsi sebagai edukator, manajer, administrator, leader, motivator dan
supervisor sekolah.
Guru memiliki peran yang sangat besar, besarnya tanggung jawab guru dalam
pendidikan merupakan tantangan bila dikaitkan dengan mutu pendidikan
dewasa kini. Keluhan masyarakat terhadap merosotnya mutu pendidikan
seharusnya dapat menjadi refleksi bagi para guru yang tidak kompeten dan
profesional. Guru profesional bukan hanya sekedar dapat menguasai materi
dan sebagai alat untuk transmisi kebudayaan tetapi dapat mentransformasikan
pengetahuan, nilai dan kebudayaan kearah yang dinamis yang menuntut
produktifitas yang tinggi dan kualitas karya yang dapat bersaing.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
Supervisi secara etimologis berasal dari bahasa inggris “to supervise” atau
mengawasi. Menurut Merriam Webster’s Colligate Dictionary disebutkan
bahwa supervisi merupakan “A critical watching and directing”. Beberapa
sumber lainnya menyatakan bahwa supervisi berasal dari dua kata, yaitu
“superior” dan “vision”. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepala sekolah
digambarkan sebagai seorang “expert” dan “superior” , sedangkan guru
digambarkan sebagai orang yang memerlukan kepala sekolah. Supervisi ialah
suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara
efektif(Purwanto,2000). Manullang (2005) menyatakan bahwa supervisi
merupakan proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan,
menilainya dan bila perlu mengkoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Supervisi merupakan usaha memberi
pelayanan agar guru menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugas
melayani peserta didik.
Supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju
kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya
di dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. la berupa dorongan, bimbingan,
dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru, seperti
bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan pembaharuan-pembaharuan dalam
pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat-alat pelajaran dan metode - metode
mengajar yang lebih baik, cara-cara penilaian yang sistematis terhadap fase
seluruh proses pengajaran, dan sebagainya. Dengan kata lain , Supervisi ialah
suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
Supervisi merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan teknis
edukatif di sekolah, bukan sekedar pengawasan fisik terhadap fisik material.
Supervisi merupakan pengawasan terhadap kegiatan akademik yang berupa
proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar ,
pengawasan terhadap situasi yang menyababkannya. Aktivitas dilakukan
dengan mengidentifikasi kelemahan-kelemahan pembelajaran untuk
diperbaiki, apa yang menjadi penyebabnya dan mengapa guru tidak berhasil
melaksanakan tugasnya baik. Berdasarkan hal tersebut kemudian diadakan
tindak lanjut yang berupa perbaikan dalam bentuk pembinaan.Secara sematik
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan
ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu
mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
Inti dari supervisi pada hakekatnya adalah memperbaiki hal belajar dan
mengajar. Program ini dapat berhasil bila supervisor memiliki ketrampilan
(skill) dan cara kerja yang efisien dalam kerjasama dengan orang lain (guru
dan petugas pendidikan lainnya). Dari beberapa pengertian diatas,
disimpulkan bahwa supervisi pembelajaran adalah usaha supervisor untuk
membantu guru meningkatkan kemampuan dan etos kerja profesionalnya
sehingga lebih mampu mengatasi berbagai masalah pembelajaran yang
muncul serta memperbaiki pembelajaran.
Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa materi supervisi pendidikan telah mulai
diperkenalkan mata kuliah Supervisi Pendidikan, yang menunjukkan bahwa
materi supervisi tidak terlepas dari Administrasi Pendidikan pada umumnya.
Rifai (1982: 124) mengatakan, bahwa di mana ada administrasi harus ada
supervisi, dan jika ada supervisi tentu ada suatu yang dilaksanakan, ada
administrasi sesuatu. Dengan demikian, kedudukan supervisi pendidikan sama
pentingnya dengan administrasi pendidikan, namun secara hirarkis supervisi
merupakan salah satu fase atau tahap dari administrasi. Thomas H Briggs
dalam Rifai (1982: 225) menegaskan, bahwa supervisi merupakan bagian atau
aspek dari administrasi. Khususnya yang mengenai usaha peningkatan guru
sampai kepada taraf penampilan tertentu. Sarwoto (1985: 104) menjelaskan
bahwa secara teoritis yang menjadi objek supervisi ada dua aspek, yaitu:
a) Aspek manusianya, seperti sikap terhadap tugas, disiplin kerja, moral kerja,
kejujuran, ketaatan terhadap peraturan organisasi, kerajinan, kecakapan
kerja, kemampuan dalam bekerja sama, watak;
b) Aspek kegiatannya, seperti cara bekerja kerja (cara mengajar), metoda
pendekatan terhadap siswa, efisiensi kerja, dan hasil kerja.
Pendapat Sarwoto ini secara jelas membedakan apa yang menjadi objek
pengawasan (controlling) dan supervisi (supervision).
Fungsi Administrasi :
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Penyelenggaraan (actuating)
4. Pengawasan (controlling)
Fungsi Controlling:
1. Inspeksi (inspection)
2. Supervisi (supervision)
Sasaran Supervisi:
1. Men (manusianya)
2. Activities (kegiatannya)
Sasaran Controlling:
1. Men (manusia)
2. Money (uang)
3. Material (materi/ bahan)
4. Method (metode/ kurikulum)
5. Mechine (mesin, peralatan)
6. Market (pasar)
A. Kesimpulan
B. Saran
Joni, Raka, T, (editor), JL. Bolla. (1982). Supervisi Klinis, TPPL, BP3,
Depdikbud, Jakarta.
Http//.saidsuhilachmad.blogspot.com: profesikependidikankegiatan5//;