Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMERIKSAAN DAN PENYIDIKAN PAJAK

DOSEN PEMBIMBING
Yeni Vera, SE. M.Ak

Oleh :
1. M. Hidayat Ubaidillah (071910067)
2. Gita Nindi Cahyani (071910023)
3. Falencia Elok Pradita (071910020)
4. Anik Nadhifah (071910056)

FAKULTAS ILMU EKONOMI


UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
LAMONGAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan kita kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
ini dengan judul “Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hukum Pajak.
Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah
pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Lamongan, 15 januari 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ 1


KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4


A. Latar belakang ............................................................................................................ 4
B. Rumusan masalah ...................................................................................................... 4
C. Tujuan penulis ............................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 5


A. Pengertian dan tujuan pemeriksaan pajak .................................................................. 5
B. Ruang lingkup pemeriksaan pajak ............................................................................. 5
C. Jenis dan jangka waktu pemeriksaan pajak ............................................................... 5
D. Metode dan teknik pemeriksaan pajak ....................................................................... 6
E. Pemeriksaan hal tertentu ............................................................................................ 7
F. Penolakan dan penyegelan dalam pemeriksaan ......................................................... 8
G. Penyelesaan dan pembatalan perumusaan ................................................................. 9
H. Gugatan dan pemeriksaan pajak .............................................................................. 10

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 11


A. Kesimpulan…..…..…...............................…............................................................ 11
B. Saran......................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSAKA............................................................................................................ 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Yang mendasari penulisan makalah ini adalah tugas presentasi kelompok
sebagai bagian dari aspek penilaian mata kuliah Perpajakan II. Sehingga kita mencoba
menjelaskan mengenai pengertian, tujuan, tata cara, metode, ruang lingkup, jangka
waktu, penyelesaian, pembatan, dan gugatan dalam pemeriksaan pajak.
Dalam proses perpajakan di Indonesia yang menggunakan system self-
assessment maka tidak lepas dari kesalahan dan kelalaian dari Wajib Pajak sendiri.
Sehingga diperlukan proses pemeriksaan atas penghitungan atau data-data yang
terdapat dalam SSP. Dan untuk menguji kepatuhan serta merupakan upaya
pengawasan terhadap Wajib Pajak.

B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dan tujuan pemeriksaan pajak?
2. Apa saja ruang lingkup pemeriksaan pajak?
3. Apa saja jenis dan jangka waktu pemeriksaan pajak?
4. Apa saja metode dan tehnik pemeriksaan pajak?

C. Tujuan Penulisan
1. Memenuhi kelengkapan penilaian kelulusan mata kulian.
2. Untuk menjelaskan Pengertian dan tujuan pemeriksaan pajak, Ruang lingkup
pemeriksaan pajak, Jenis dan jangka waktu pemeriksaan pajak, Metode dan tehnik
pemeriksaan pajak.

4
BAB II
Pemeriksaan Dan Penyidikan Pajak

A. Pengertian dan Tujuan Pemeriksaan Pajak


Menurut UU Nomor 16 Tahun 2009 KUP, pengertian pemeriksaan adalah
serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti
yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar
pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau
untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
Tujuan Pemeriksaan Pajak :
1. Untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak
2. Untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.

B. Ruang Lingkup Pemeriksaan Pajak


Satu atau beberapa bulan (masa): ruang lingkup untuk menguji kewajiban
pemungutan atau pemotongan. Seperti PPn, PPnBM, PPh pasal 21, PPh pasal 22, 23,
26, PPh pasal 4 (2)
Bagian tahun pajak atau tahun pajak: menguji kewajiban PPh badan atau PPh
OP. Tidak selalu 12 bulan. Contoh: bulan Mei sebuah perusahaan dibubarkan dan
likuidasi bulan Agustus. Maka pemeriksaan tahun tersebut disebut bagian tahun pajak.

C. Jenis dan Jangka Waktu Pemeriksaan Pajak


1. Jenis Pemeriksaan:
1) Pemeriksaan Lapangan dilakukan di tempat WP atas satu jenis pajak, beberapa
jenis pajak atau seluruh jenis pajak, untuk tahun-tahun yang lalu maupun untuk
tahun berjalan.
2) Pemeriksaan Kantor adalah Pemeriksaan yang dilakukan di kantor Direktorat
Jenderal Pajak.
2. Jangka Waktu:
1) Pemeriksaan Lapangan dilakukan dalam jangka waktu paling lama 4 (empat)
bulan dan dapat diperpanjang menjadi paling lama 8 (delapan) bulan yang

5
dihitung sejak tanggal Surat perintah Pemeriksaan sampai dengan tanggal
Laporan Hasil Pemeriksaan.
2) Pemeriksaan Kantor dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan
dan dapat diperpanjang menjadi 6 (enam) bulan yang dihitung sejak tanggal
Wajib Pajak datang memenuhi surat panggilan dalam rangka Pemeriksaan
Kantor sampai dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan.
Apabila dalam pemeriksaan lapangan ditemukan indikasi yang terkait dengan
transfer pricing dan atau transaksi khusus lain. Dalam hal pemeriksaan dilakukan
berdasarkan kriteria pemeriksaan pajak.

D. Metode dan Tehnik Pemeriksaan Pajak


1. Metode Pemeriksaan Pajak :
1) Metode Langsung adalah teknik dan prosedur pemeriksaan dengan melakukan
pengujian atas kebenaran pos-pos Surat Pemberitahuan (SPT) termasuk
lampirannya, yang dilakukan secara langsung terhadap buku, catatan, dan
dokumen terkait.
2) Metode Tidak Langsung adalah teknik dan prosedur pemeriksaan dengan
melakukan pengujian atas kebenaran pos-pos Surat Pemberitahuan (SPT)
termasuk lampirannya, yang dilakukan secara tidak langsung melalui suatu
pendekatan penghitungan tertentu.
Pendekatan:
a) Transaksi Tunai dan Bank;
b) Sumber dan Penggunaan Dana;
c) Penghitungan Rasio;
d) Satuan dan/atau Volume;
e) Pertambahan Kekayaan Bersih (Net Worth);
f) Penghitungan Biaya Hidup
2. Tehnik Pemeriksaan Pajak
1) Pemanfaatan informasi internal dan/atau eksternal Direktorat Jenderal Pajak;
2) Pengujian keabsahan dokumen;
3) Evaluasi;
4) Analisis angka-angka
5) Penelusuran angka-angka (tracing)
6) Penelusuran bukti

6
7) Pengujian keterkaitan
8) Ekualisasi atau rekonsiiasi
9) Permintaan keterangan atau bukti
10) Konfirmasi
11) Inspeksi
12) Pengujian kebenaran fisik
13) Pengujian kebenaran pengitungan matematis
14) Wawancara
15) Uji petik (sampling)
16) Teknik audit berbantuan computer (TABK)
17) Teknik-teknik lainnya.

E. Pemeriksaan Hal Tertentu


1. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Khusus harus dilakukan melalui PL atau PSL untuk satu, beberapa
atau seluruh jenis pajak kewajiban Wajib Pajak termasuk Wajib Pajak yang
diberikan fasilitas pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak,
berdasarkan:
1) Adanya dugaan melakukan tindak pidana di bidang perpajakan
2) Pengaduan masyarakat, termasuk melalui Kotak Pos 5000
3) Data baru atau data yang semula belum terungkap
4) Permintaan Wajib Pajak
5) SPT lebih bayar hasil edit
6) Pertimbangan Direktur Jendral Pajak
Khusus untuk kriteria pemeriksaan pada butir 3 hanya diberlakukan terhadap
Wajib Pajak yang telah diberikan fasilitas pengembalian pendahuluan kelebihan
pembayaran pajak.
2. Pemeriksaan Bukti Permulaan
Adalah Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan bukti permulaan tentang
adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan. Bukti Permulaan,
Keadaan, perbuatan, dan/atau bukti berupa keterangan, tulisan, atau benda yang
dapat memberikan petunjuk adanya dugaan kuat bahwa sedang atau telah terjadi
suatu tindak pidana di bidang perpajakan yang dilakukan oleh siapa saja yang
dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara.

7
3. Pemeriksaan Ulang
Pemeriksaan ulang berdasarkan:
1) Persetujuan Dirjen Pajak, dan
2) Intruksi Dirjen Pajak.
Pemeriksaan ulang hanya dapat dilakukan dalam hal :
1) Terdapat data baru dan atau data yang semula belum terungkap yang dapat
mengakibatkan penambahan pajak terutang
2) Pertimbangan Dirjen Pajak
3) Terdapat indikasi bahwa Wajib Pajak melakukan tindak pidana di bidang
perpajakan
Ruang lingkup dari Pemeriksaan Ulang :
1) Semua jenis pajak
2) Beberapa jenis pajak
3) Satu jenis pajak
4. Perluasan Pemeriksaan
Perluasan pemeriksaan dilakukan karena adanya :
1) SPT Tahunan PPh Tahun-Tahun Pajak Sebelumnya menyatakan Rugi Tidak
Lebih Bayar
2) SPT Masa PPN masa-masa sebelumnya menyatakan LB Kompensasi
5. Pengalihan Pemeriksaan
Dilakukan karena:
1) WP pindah domisili ke KPP lain;
2) Instruksi/Persetujuan/Penugasan/LP2 telah terbit; dan
3) Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan/Panggilan Pemeriksaan Kantor
belum disampaikan ke WP.

F. Penolakan dan Penyegelan dalam Pemeriksaan


1. Penolakan Pemeriksaan
1) Pemeriksaan Lapangan
Diakukan karena WP tidak memenuhi kewajiban pasal 29 ayat (3) huruf a, b, c
UU KUP. Dan WP diwajibkan menandatagani Surat Pernyataan Penolakkan
Pemeriksaan. Lalu Pemeriksa membuat BA penolakan Pemeriksaan.
2) Pemeriksaan Kantor

8
Dilakukan karena WP memenuhi panggilan namun menolak adanya
pemeriksaan. Dan sama seperti pemeriksaan lapangan WP harus
menandatangani Surat Pernyataan Penolakan Pemeriksaan. Lalu Pemeriksa
membuat BA penolakan Pemeriksaan.

G. Penyelesaian dan Pembatalan Pemeriksaan


1. Penyelesaian Pemeriksaan
Pemeriksaan Lapangan dan Kantor dapat diselesaikan dengan cara:
1) Menghentikan pemeriksaan dengan membuat LHP Sumir
Dikarenakan:
a) WP tidak ditemukan
b) Pemeriksaan untuk SPT yang bukan restitusi (bukan Ps 17B UU KUP )
disetujui dilakukan Pemeriksaan Bukper
c) Pemeriksaan atas permohonan restitusi (Ps 17B UU KUP) ditangguhkan
karena dilakukan pemeriksaan Bukper
2) Membuat LHP sebagai dasar penerbitan SKP
Dikarenakan:
a) WP tidak ditemukan & Pemeriksaan dilakukan terhadap permohonan
restitusi Ps 17B UU KUP
b) WP ditemukan & Pemeriksaan dapat diselesaikan sesuai jangka waktu
pemeriksaan
c) WP ditemukan & SPHP belum dapat diselesaikan sampai dengan
berakhirnya perpanjangan jangka waktu pemeriksaan
3) Mengusulkan Pemeriksaan Bukti Permulaan
2. Pembatalan Pemeriksaan
Pembatalan pemeriksaan ada dua, yaitu pembatalan hasil pemeriksaan dan
pembatalan penugasan pemeriksaan. Pembatalan hasil pemeriksaan artinya yang
dibatalkan adalah “hasil” pemeriksaan berupa surat ketetapan pajak (SKP).
Sedangkan pembatalan penugasan adalah pembatalan atas Surat Perintah
Pemeriksaan [SP2]. Dengan dibatalkannya SP2 maka “seolah-olah” tidak ada SP2.
Sehingga atas pemeriksaan tersebut tidak ada Surat Pemberitahuan Hasil
Pemeriksaan [SPHP] dan Laporan Hasil Pemeriksaan [LHP].

9
H. Gugatan dalam Pemeriksaan Pajak
Dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Acara cepat
Dilakukan oleh majelis dan dinyatakan terbuka untuk umum dengan kegiatan :
1) Pembukaan sidang
2) Pemeriksaan kelengkapan
3) Memanggil tergugat dan penggugat
4) Penjelasan sengketa
5) Pernyataan kepada tergugat
6) Pertanyaan kepada saksi
7) Penyelesaian siding
2. Acara cepat
Dilakukan oleh majelis atau hakim tunggal. Pemeriksaan dilakukan terhadap :
1) Sengketa pajak tertentu
2) Sengketa pajak yang tergugatnya tidak memenuhi ketentuan :
3) Gugatan diajukan dengan surat gugatan dalam bahasa Indonesia kepada
pengadilan pajak
4) Satu pelaksana penagihan atau satu keputusan diajukan satu surat gugatan.
5) Gugatan yang tidak diputus dalam waktu 6 bulan sejak surat gugatan diterima
6) Keputusan peradilan pajak tidak sesuai ketentuan atau kesalahan tulis dan atau
kesalahan hitung dalam putusan peradilan pajak
7) Sengketa berdasarkan pertimbangan hokum bukan merupakan wewenang
pengadilan pajak.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemeriksaan pajak adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengelola
data, keterangan, dan/atau bukti untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dan/atau untuk tujuan lain. Tujuan Pemeriksaan Pajak adalah untuk
menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan WP. Jenis pemeriksaan :
pemeriksaan kantor dan pemeriksaan lapangan.
Ruang lingkup pemeriksaan pajak ada 2, yaitu : satu atau beberapa bulan
(masa) dan bagian tahun pajak atau tahun pajak. Teknik pemeriksaan pajak antara
lain : pemanfaatan informasi internal dan atau eksternal Direktoral Jendral Pajak,
pengujian keabsahan dokumen, dll. Metode pemeriksaan yaitu metode langsung dan
tidak langsung.

B. Saran
Demikian makalah yang berjudul pemeriksaan dan penyidikan pajak ini
merupakan karya tulis berdasarkan himpunan material yang di ambil dari berbagai
sumber. Oleh karena itu, jika ada kesalahan dalam penulisan dan dalam penyajian
bahan penulis sangat mengharpakan kritik dan saran dari para pembaca demi
terwujudnya kebenaran yang kita kehendaki semua dan demi kesempurnaan
penyelesaian makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abut, Hilarus.2005. Perpajakan Jakarta. Diadit. Media


Djuanda, gustian. 2003. Pajak penghasilan orang pribadi. Jakarta. PT. Salemba empat.
Gunadi. 2002. Ketentuan Dasar pajak penghasilan. Jakarta. PT. salemba empat.
Indonesia, direktorat jendral pajak.2000. KMK 535KMK 03/2000. Tentang wajib pajak
tertentu yang di kecualikan dari kewajiban menyampaikan pemberitahuan surat
pemberitahuan tahunan. 22 Desember 2000.

12

Anda mungkin juga menyukai