Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

MATA KULIAH : PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

ISOLASI BIAKAN MURNI BAKTERI

DISUSUN OLEH:

NAMA : NOVITA SAHARA SIREGAR

NIM : 4173141047

KELAS : PENDIIDKAN BIOLOGI

KELOMPOK : II (DUA)

TGL. PELAKSANAAN : 19 SEPTEMBER 20119

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2019
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
________________________________________________________________________
I. JUDUL PERCOBAAN : ISOLASI BIAKAN MURNI BAKTERI
II. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mengetahui cara mengisolasi biakan bakteri campuran menjadi biakan murni bakteri
2. Mengetahui metode-metode isolasi bakteri
3. Mengetahui teknis aseptis dalam isolasi bakteri
4. Mengetahui alasan dibalik penggunaan media agar miring sebagai media isolasi biakan
murni bakteri
5. Mengetahui penyebab kegagalan dalam isolasi biakan murni bakteri
III. TINJAUAN TEORITIS :
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan
menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah
memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran
bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam
media padat, karena dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel
yang tetap pada tempatnya. Lokasi bakteri atau biakan yang terjadi dari satu jenis
mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan murni atau biakan aksenik. Biakan yang
berisi lebih dari satu macam mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan campuran,
jika hanya terdiri dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan sengaja dipelihara satu sama
lain dalam asosiasi, dikenal sebagai biakan dua jenis (andjaja, 1992).
Isolasi bakteri. Sampel yang telah dihaluskan, kemudian dilakukan seri pengenceran.
Metode seri pengenceran yang dilakukan dengan mengambil sebanyak 1 g sampel,
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml akuades sehingga didapat
pengenceran 10-1, untuk mendapatkan pengenceran 10-2 dilakukan dengan mengambil 1 ml
dari pengenceran 10-1 dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml akuades,
demikian seterusnya dilakukan seri pengenceran hingga 10-5. Pengenceran 10-4 dan 10-5
diambil 1 ml kemudian dimasukkan ke dalam cawan petri yang telah berisi media TSA dan
diratakan, lalu diinkubasi dengan posisi cawan terbalik selama 24-48 jam pada temperatur
30ºC. Identifikasi bakteri. Setelah inkubasi selama 48 jam, dilakukan isolasi bakteri
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
________________________________________________________________________
dengan metode goresan kuadran beberapa tahap hingga diperoleh 1 isolat yang murni
(Yulvizar, 2013).
Bakteri yang hadir dalam lingkungan tanpa atau dengan kadar salinitas yang rendah,
akan memiliki daya difusi air ke dalam sel. Hal ini dikarenakan tekanan osmotik yang
disebabkan oleh tingginya konsentrasi cairan dalam sitoplasma sel. Konsentrasi komponen
anorganik yang lebih tinggi dalam lingkungan akan neningkatkan tekanan osmotik,
menghasilkan sebuah difusi berbalik dari cairan intraseluler keluar sel. Hal ini membuat
keseimbangan air dalam sel negatif dan mengalami dehidrasi. Sel yang kering akan
kehilangan aktivitasnya dan akhirnya mati atau tidak tumbuh (Lay, dkk., 2010).
Bakteri ditumbuhkan pada medium tumbuh untuk mengetahui jenisnya. Bakteri
diidentifikasi melalui uji morfologi secara langsung dengan mikroskop dan dengan
pewarnaan gram serta uji fisiologis yang meliputi uji amilolitik, proteolitik, lipolitik,
fermentasi karbohidrat, reduksi nitrat serta uji katalase. Medium cawan yang telah diberi
kultur bakteri dari medium inokulasi ditumbuhi berbagai macam bakteri. Pembuatan
biakan murni dilakukan agar dapat dihasilkan bakteri yang berasal dari satu famili dengan
memindahkan bakteri-bakteri ke dalam medium NA yang baru menggunakan metode
goresan kuadran. Bakteri-bakteri kemudian terpisah-pisah membentuk koloni-koloni
tunggal (Lestari, dkk., 2008).
Kegagalan identifikasi isolat bakteri dikarenakan beberapa kemungkinan antara lain
isolat yang diuji belum murni sehingga hasil reaksi yang diperoleh tidak valid. Hal ini
menyulitkan dalam penggunaan kunci identifikasi. Ketika gagal mengidentifikasi isolat, hal
yang perlu diperiksa antara lain (a) kemurniannya, (b) kesesuaian tes yang telah dilakukan,
(c) metode yang digunakan tepat, dan (d) menggunakan berbagai kunci dan tabel
identifikasi manual dengan benar. Penyebab paling sering dari kesalahan identitas bakteri
adalah kesalahan dalam penentuan bentuk, reaksi pewarnaan Gram, dan motilitas serta
kontaminasi dari mikroorganisme lain (Wijanarka, dkk., 2017).
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
________________________________________________________________________
IV. ALAT DAN BAHAN :
IV.1. ALAT
No Nama Alat Jumlah
1 Bunsen 1 unit
2 Jarum Ose 1 unit
3 Korek api 1 unit
4 Tabung reaksi 2 unit
5 Inkubator 1 unit

IV.2. BAHAN
No Nama Bahan Volume
1 Biakan campuran Secukupnya
2 Nutrient Agar (NA) Secukupnya
3 Spiritus Secukupnya
4 Alumunium foil Secukupnya
5 Kapas Secukupnya
6 Plastik warp Secukupnya

V. PROSEDUR KERJA :
1. Menyalakan bunsen dan mendekatkan semua alat dan bahan pada bunsen
2. Memijarkan jarum ose dan mendinginkannya selama kurang lebih 15 detik
3. Menuangkan NA dan PDA pada masing-masing tabung reaksi dengan posisi miring dan
diamkan hingga media mengeras.
4. Mengambil koloni bakteri yang akan dimurnikan pada biakan campuran dengan
menggunakan jarum ose secara aseptis
5. Menginokulasikan koloni bakteri pada jarum ose dengan menggunakan metode gores
sepanjang permukaan miring media agar (jangan sampai mengenai dinding tabung)
6. Membakar kembali jarum ose untuk membunuh bakteri yang tersisa pada jarum
7. Menyimpan media di dalam inkubator pada suhu 37oC
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
________________________________________________________________________
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
VI.1. HASIL PENGAMATAN
No. Jenis Biakan Murni Hasil
1 Bakteri (Media NA)

Tidak terdapat bakteri pada media biakan

VI.2. PEMBAHASAN
Isolasi mikroba merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan
mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni. Kultur murni ialah
kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Manfaat
dilakukannya kultur murni adalah untuk menelaah atau mengidentifikasi mikroba,
termasuk penelaahan ciri-ciri kultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, yang
memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja.

Media NA dan PDA


Media yang digunakan dalam peremajaan bakteri adalah media NA (Nutrient
Agar), dimana media ini mengandung nutrisi yang dapat mendukung pertumbuhan
bakteri. Semua organisme termasuk bakteri membutuhkan nutrisi untuk memenuhi
kehidupan yang diperlukan dalam pertumbuhan organisme tersebut. Adapun komponen-
komponen nutrisi yang ada pada media NA adalah ekstrak daging sapi, pepton, dan agar.
Ekstrak daging sapi merupakan salah satu komponen yang mengandung karbohidrat,
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
________________________________________________________________________
nitrogen, vitamin, dan garam. Sedangkan pepton merupakan sumber utama nitrogen.
Sebagai bahan pemadat, dalammedia NA digunakan agar, namun agar disini tidak
merupakan sumber nutrisi bagi pertumbuhan bakteri .
Media yang digunakan untuk peremajaan jamur adalah media PDA (Potato
Dextrose Agar). Media tersebut mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh jamur yaitu
potato (kentang), dextrose, dan agar. PDA merupakan media yang cocok digunakan
untuk pertumbuhan ragi dan jamur. Media ini mengandung kentang yang dapat
mempercepat proses sporulasi dan pigmentasi bagi jamur. Disamping itu juga
mengandung antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri,sehingga
diharapkan tidak terjadi kontaminasi oleh bakteri dan hanya jamur serta ragi saja yang
dapat tumbuh di dalamnya (Pelczar dan Chan, 2008).

Teknik-Teknik Isolasi
a. Isolasi tegak
Yaitu dengan menusukkan jarum inokulum pada agar padat tegak, hal ini bisa
untuk menegetahui apakah mikrobia pada sampel air sungai tersebut termasuk anaerob
atau aerob. Ciri – ciri bentuk mikroorganisme yaitu dalam bentuk papillate, sedangkan
dilihat ciri koloni dari kebutuhan O2 adalah termasuk fakultatif anaerob (bisa dilihat dari
bentuknya yang rata dari permukaan sampai ke dasar tabung reaksi, hal tersebut
menunjukakan bahwa ada tidaknya udara tidak mempengaruhi pertumbuhan mikrobia air
sungai tersebut.
b. Isolasi Miring
Yaitu menggoreskan jarum inokulum tegak dan lurus pada agar miring. Ciri
mikrobia dari segi bentuk, yaitu berbentuk beaded dan berwarna keputihan.
Dibandingkan dengan hasil pada isolasi tegak, isolasi miring lebih terlihat jelas dan
hampir menutupi semua permukaan agar, hal ini bisa disebabkan karena jarum inokulum
yang digunakan dan juga banyaknya sampel yang di tusukkan/goreskan pada agar.
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
________________________________________________________________________
c. Streak Plate
Yaitu dengan menggoreskan ose bulat yang telah dicelupkan ke sampel pada
permukaan agar (NA) secara zig zag. Metode ini ada keuntungan dan kelemahannya,
keuntungannya adalah hemat bahan dan waktu sedangkan kelemahannya adalah
diperlukannya keterampilan dan pengalaman.
Dua macam kesalahan yang umum sekali dilakukan adalah tidak memanfaatkan
permukaan medium dengan sebaik - baiknya untuk digores sehingga pengenceran
mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum
terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel- sel yang digores. Hal tersebut
dialami oleh kelompok kami yaitu kurangnya keterampilan dan tidak memanfaatkan
permukaan medium dengan sebaik- baiknya untuk digores sehingga pengenceran
mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan mikroorganisme yang tumbuh hanya sedikit
sekali.

VII. KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Cara mengisolasi biakan bakteri campuran menjadi biakan murni bakteri ialah dengan
memindahkan inokula di biakan campuran ke media agar miring dengan
menggunakan jarum ose yang kemudian diinkubasi.
2. Metode-metode isolasi bakteri ialah isolasi tegak, isolasi miring, dan streak plate
3. Teknis aseptis dalam isolasi bakteri ialah dengan mengerjakannya didekat api dimana
sebelum melakukan pemurnian, semua alat disterilisasi. Pada saat menanam inokula
ke media agar miring, jangan sampai jarum ose menyentuh dinding tabung.
4. Penggunaan media agar miring sebagai media isolasi biakan murni bakteri karena
isolasi miring lebih terlihat jelas dan hampir menutupi semua permukaan agar, hal ini
bisa disebabkan karena jarum inokulum yang digunakan dan juga banyaknya
sampel yang di tusukkan/goreskan pada agar.
5. Penyebab kegagalan dalam isolasi biakan murni bakteri ialah tidak memanfaatkan
permukaan medium dengan sebaik - baiknya untuk digores sehingga pengenceran
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
________________________________________________________________________
mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum
terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel- sel yang digores

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Lay, W., Y. Liu, and A. Fane. 2010. Impacts of Salinity on the performance of high
retention membrane bioreactors for water reclamation: Areview. Water Research.
44(1) : 21–40.
Lestari, Zusfahair, Dian, dan Senny. 2008. Pemanfaatan Bakteri Hasil Isolasi dari TPA
(Tempat Pembuangan Akhir) Gunung Tugel Kabupaten Banyumas sebagai Agen
Biodegradasi Polimer Polieugenol. Molekul. 3(2) : 53-62.
Sandjaja, B. 1992. Isolasi dan Identifikasi mikrobakteria. Jakarta: Widja Medika
Wijanarkai, Sudarno, dan Novi. 2017. Jurnal Biologi Papua. 9(2) :55-62.
Yulvizar. 2013. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Probiotik pada Rastrelliger sp.
Biospecies. 6(2) : 1-7.

MEDAN, 30 SEPTEMBER 2019


DOSEN/ASISTEN LAOBATORIUM PRAKTIKAN

(DINA RAHMI SOLIHAT NASUTION) (NOVITA SAHARA SIREGAR)


4153220006 4173141047
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
________________________________________________________________________
IX LAMPIRAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
________________________________________________________________________
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
________________________________________________________________________
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
________________________________________________________________________
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. (061) 6625970
________________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai