Anda di halaman 1dari 2

PRINCIPLES OF ETHIC

1. Veracity (Jujur)
Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu dengan
sesungguhnya dan apa adanya, tidak ditambahi ataupun dikurangi. Jujur merupakan
hal yang mempunyai banyak pahala, tetapi susah untuk dijalankan. Sikap jujur
harus dimulai sejak kanak-kanak, karena semenjak kanak-kanak sikap jujur akan
selalu melekat pada diri sendiri.
Orang tua saya juga mengajarkan saya untuk berperilaku jujur sejak kecil.
Misalnya ketika meminta uang jajan, alasan mengapa saya pulang telat, dan berkata
jujur bila sedang ada masalah. Orang tua saya pernah berkata “kejujuran adalah
bekal bagi kita untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Jika sekali saja kita
berbohong, maka jangan heran kepercayaan orang akan hilang kepada kita”. Dari
pesan itulah saya berusaha menerapkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari
dimanapun dan kapanpun.
Tidak hanya di rumah, di sekolahpun saya diajarkan kejujuran. Misalnya
jika ada ulangan, setiap guru selalu berpesan kepada semua siswa untuk tidak
mencontek. Karena mencontoh atau mencontek adalah perbuatan yang tidak
dibenarkan. Sebab soal ulangan yang diberikan tersebut adalah untuk perorangan
yang tidak boleh satu sama lain mencontek. Andai saja hasil dari mencontek
mendapat nilai bagus sesungguhnya nilai bagus tersebut bukanlah nilai kita, tetapi
nilai orang lain tempat kita mencontek. Pendek kata, perbuatan mencontek adalah
perbuatan yang tidak jujur dan menipu diri sendiri. Dan sudah jelas mencontek
adalah perbuatan dosa. Pesan itu saya dengar baik-baik dan berusaha saya terapkan
pada saat ulangan. Walaupun sebenarnya sangat sulit apalagi saat sudah kepepet.
Saya memang bukan orang yang paling jujur di dunia. Tapi di dalam diri
saya masih ada keinginan dan kerinduan untuk bersikap jujur. Dengan kesadaran
dari hati dan didasari niat ikhlas karena Allah SWT, pasti sikap jujur akan tertanam
dalam diri saya secara cepat. Saya akan selalu mengingat bahwa Allah SWT tidak
pernah tidur. Allah selalu melihat dan mengawasi kita dimanapun dan kapanpun.
2. Autonomy (Mandiri)
Mandiri adalah sikap untuk tidak menggantungkan diri kepada orang lain.
Setiap orang dituntut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri.
Untuk membentuk kemandirian, perlu dikembangkan sejak dini. Begitu juga
dengan orang tua saya yang sudah mengajarkan kemandirian kepada saya sejak
kanak-kanak. Seperti belajar untuk membereskan mainan sendiri, merapikan tempat
tidur, makan dan minum sendiri, memakai sepatu sendiri, dan masih banyak lagi.
Dari hal-hal kecil itulah saya mulai belajar untuk mandiri. Hingga sampai saat ini
ketika saya sudah menjadi mahasiswa dan anak kost.
Sekarang saya benar-benar dituntut untuk melakukan segala hal sendiri
tanpa tergantung dari orang tua. Saya harus memanage waktu, uang, dan semua
aktivitas sendiri. Memang berat dan sedih rasanya saat jauh dari orang tua. Namun
jika saya terus bersikap seperti ini, saya tidak akan maju. Saya harus bertahan.
Sudah saatnya saya berubah menjadi pribadi yang dewasa, mandiri, dan bermental
positif.
Orang tua dan guru saya pernah berkata “hidup mandiri adalah salah satu
indikator kesuksesan kita. Karena orang sukses hidupnya tidak terus bergantung
kepada pemberian orang lain. Sebagaimana kita tahu, bahwa untuk mencapai
sesuatu yang besar perlu adanya perjuangan”. Saya akan pegang amanat dari orang
tua saya dan terus untuk belajar mandiri. Karena saya ingin membahagiakan kedua
orang tua saya yang sudah menaruh harapan besar kepada saya.

Nama : Eka Oktaviani Budiarsih

Prodi : DIV Keperawatan Semarang

NIM : P1337420615044

Anda mungkin juga menyukai