Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

KB SUNTIK

Disusun oleh :

Yosiana Muftianingrum ( P1337420615022 )

JURUSAN DIV KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2017
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

A. TOPIK
KB Suntik.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan audien, terutama wanita
subur dapat memahami tentang KB suntik
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan audien, terutama
wanita subur dapat :
a. Memahami pengertian, jenis KB suntik.
b. Mengetahui indikasi dan kontra indikasi KB Suntik.
c. Mengetahui efek samping KB suntik.
d. Mengetahui cara kerja KB suntik

C. SASARAN
Wanita usia subur atau pasangan usia subur di Puskesmas Tlogosari Wetan.
D. METODA PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media yang digunakan adalah leaflet, poster serta materi SAP.
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
KEGIATAN
NO TAHAP WAKTU SASARAN MEDIA
PENYULUHAN
1. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan a. Menjawab Kata-
salam salam kata/
b. Memperkenalkan b. Bertanya kalimat
diri mengenai
c. Menyampaikan perkenalan dan
tujuan pokok tujuan
materi c. Mendengarkan
d. Menyampaikan dan menyimak
pokok bahasan
e. Kontrak waktu

2. Pelaksanaan 15 menit a. Penyampaian a. Mendengarkan Leaflet


materi dan menyimak dan
1
b. Menjelaskan apa b. Bertanya poster
itu pengertian, mengenai hal-
jenis KB suntik hal yang belum
c. Menjelaskan jelas dan
indikasi dan dimengerti
kontra indikasi
KB Suntik
d. Menjelaskan efek
samping KB
suntik
e. Menjelaskan cara
kerja KB suntik
Fleksibel a. Tanya jawab a. Sesi Tanya Kata-
jawab kata/
kalimat

3. Penutup 5 menit a. Melakukan a. Sasaran dapat Kata-


evaluasi menjawab kata /
b. Menyampaikan pertanyaan yang kalimat
kesimpulan diajukan
materi b. Mendengar
c. Mengakhiri c. Memperhatikan
pertemuan dan d. Menjawab
menjawab salam salam
G. WAKTU PELAKSANAAN
Dilaksanakan pada 18 Januari 2017.
H. MATERI
Terlampir
I. EVALUASI
a. Struktur
1) Sasaran dan media disiapkan sebelum proses penyuluhan kesehatan
2) Materi yang digunakan sudah siap
3) Peerta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
4) Denah lokasi
Keterangan :
A : Penyaji
B B : LCD
C : peserta
C

b. Proses
1) Peserta dapat mengulang kembali materi yang telah disampaikan
2) Peserta dapat menjawab pertanyaan yang di berikan
c. Hasil
TOOL EVALUASION

PROSEDUR: INJEKSI DEPOPROVERA (KB)


NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK

A PRAKTEK BERDASARKAN ETIKA

1 Memberi salam
2 Memperkenalkan diri

3 Berpamitan dan berterimakasih pada klien atas kerjasamanya

B PERSIAPAN ALAT

4 Mempersiapkan ruang, dan mengkondisikannya

5 Mempersiapkan LCD

6 Mempersiapkan media (materi SAP, leaflet, PPT, video)

7 Membagikan leaflet pada peserta

C BERFIKIR KRITIS DAN ANALIS

8 Menanyakan pada klien tentang KB suntik

9 Meminta klien untuk memposisikan diri dengan nyaman

10 Menyiapkan alat dan keperluan yang sesuai

D MANAJEMEN ASUHAN

11 Menyapa sasaran dengan ramah

12 Menyampaikan salam pembuka pada sasaran

13 Menyampaikan tujuan pokok materi

14 Menjelaskan tentang pokok bahasan

15 Menjelaskan apa itu pengertian, jenis, KB suntik

16 Menjelaskan indikasi dan kontra indikasi KB Suntik

17 Menjelaskan efek samping KB suntik

18 Menjelaskan cara kerja KB suntik

19 Memutarkan video tentang KB suntik

20 Membuka sesi tanya jawab dengan sasaran

21 Menjawab pertanyaan dari sasaran


E. KEAMANAN, KOMUNIKASI DAN PROMOSI KESEHATAN

22 Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan kepada sasaran

23 Melakukan komunikasi terapeutik

24 Ketelitian selama melakukan tindakan

25 Mengakhiri pertemuan dan menjawab salam

NILAI = YA / 25X 100


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Bari, Saifudin. 2006. Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka.

https://forbetterhealth.wordpress.com/2008/11/19/kontrasepsi-suntik/ (dibuka pada sabtu, 14


januari 2017, pukul 19.44 WIB)
LAMPIRAN MATERI

A. PENGERTIAN
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin
banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif
murah dan aman.
Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya.
Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB
mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh
memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5
tahun.

B. JENIS KB SUNTIK
Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
a. Suntikan / bulan
Sesuai namanya, KB ini disuntikkan tiap 30 hari sekali. Suntik KB ini bekerja
dengan menghentikan pelepasan sel-sel telur dari rahim dan juga membuat cairan
vagina menebal sehingga mencegah sperma bertemu dengan sel telur. Selain itu
suntikan ini juga mempertipis dinding rahim sehingga mempersulit implantasi sel
telur. Jika tidak terlambat diberikan, suntikan KB bulanan ini efektif menunda
kehamilan hingga 99%. Contoh : cyclofem.
Kelebihan suntik KB 1 bulan:
 Risiko gangguan menstruasi lebih kecil dibanding suntikan 3 bulan.
 Aman digunakan wanita dengan HIV/AIDS yang mengonsumsi obat
antiretroviral (ARV).
 Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil kontrasepsi setiap hari.
Kekurangan suntik KB 1 bulan:
 Butuh waktu beberapa bulan untuk mengembalikan kesuburan.
 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
termasuk HIV sehingga penggunanya masih perlu menggunakan kondom
saat berhubungan seksual.
 Berpotensi mengakibatkan efek samping pendarahan serta menstruasi tidak
lancaratau bahkan berhenti. Setelah suntikan dihentikan, menstruasi baru
akan kembali normal sekitar 2 - 3 bulan kemudian. Beberapa wanita bisa
mengalami sakit kepala, nyeri pada payudara, dan pertambahan berat badan.

b. Suntikan / 3 bulan
Suntik KB 3 bulan bisa disuntikkan ke bokong atau di lengan atas. Ada juga
yang disuntikkan ke lapisan kulit di area perut atau paha atas. Suntikan KB 3 bulan
mencegah kehamilan dengan melepaskan hormon progestin ke dalam pembuluh
darah. Contoh : Depoprovera, Depogeston.
Progestin adalah hormon yang serupa dengan progesteron, yaitu hormon
yang diproduksi ovarium. Progestin dalam suntik KB 3 bulan bekerja dengan
menghentikan pelepasan sel telur ke dalam rahim sehingga mencegah terjadinya
pembuahan. Selain itu, hormon ini juga mencegah sperma untuk mencapai sel telur
dengan menebalkan cairan vagina dan mencegah pertumbuhan janin dengan
menipiskan dinding rahim.

Kelebihan suntik KB 3 bulan :

 Tidak berinteraksi dengan obat-obatan lain.

 Relatif aman untuk ibu menyusui

 Bermanfaat bagi wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang


mengandung estrogen.

 Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil kontrasepsi setiap


hari.

 Tidak perlu berhitung lebih dulu saat berhubungan seksual. Bergantung


jenisnya, suntikan dapat bertahan hingga 8 – 13 minggu.

 Jika ingin berhenti, tak perlu repot harus ke dokter, cukup hentikan saja
pemakaiannya.

 Dapat memberikan perlindungan terhadap kanker rahim dan penyakit


radang panggul.

Kekurangan suntik KB 3 bulan:


- Dapat mendatangkan efek samping berupa sakit kepala, kenaikan berat
badan, payudara nyeri, pendarahan, dan menstruasi tidak teratur. Efek ini
bisa terus terasa selama jangka waktu penyuntikan berlangsung karena
kandungan suntikannya akan terus berada dalam tubuh.
- Bisa memakan waktu hingga setahun setelah dihentikan jika ingin kembali
subur. Hal ini membuat kontrasepsi jenis ini tidak dianjurkan untuk
mereka yang ingin segera memiliki anak.
- Suntikan ini diduga dapat sedikit mengurangi kepadatan tulang, namun
akan segera kembali normal apabila injeksi dihentikan.
- Kontrasepsi suntikan tidak memberikan perlindungan dari penyakit
menular seksual sehingga perlu tetap menggunakan kondom saat
berhubungan seksual.

Cara pemberian KB suntik sebagai berikut:


a. Waktu Pemberian
- Setelah melahirkan : hari ke 3 – 5 pasca salin dan setelah ASI
berproduksi
- Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari
setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi)
- Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
b. Lokasi Penyuntikan
- Daerah bokong/pantat
- Daerah otot lengan atas

C. INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI


a. Indikasi
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki
pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak
sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang
menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan
sanggama, atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang
sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang menunggu
proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.
b. Kontra indikasi
Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi
pemakaian suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika
ibu sedang hamil, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises
(urat kaki keluar), mengidap tekanan darah tinggi, kanker payudara atau organ
reproduksi, atau menderita kencing manis. Selain itu, ibu yang merupakan perokok
berat, sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak jelas dari
vagina, sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi
pantangan penggunaan KB suntik ini

D. EFEK SAMPING
a. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau
sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
d. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
e. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
g. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.
Efek yang terakhir dan efek peningkatan berat badan terjadi karena pengaruh hormonal,
yaitu progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk
mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang
telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak,
sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat
badan bertambah dan menurunnya gairah seksual.
Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air, sehingga organ
yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai kandungan air yang sedikit / kering.
Kondisi ini juga terjadi pada vagina sebagai akibat sampingan dari hormon progesteron.
Vagina menjadi kering, sehingga merasa sakit (dispareuni) saat melakukan hubungan seksual,
dan jika kondisi ini berlangsung lama akan menimbulkan penurunan gairah atau disfungsi
seksual pada wanita.
E. CARA KERJA
a. Menghalangi ovulasi (masa subur)
b. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
c. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
d. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
e. Mengubah kecepatan transportasi sel telur.

Suntikan KB adalah suatu cairan berisi zat untuk mencegah kehamilan selama jangka
waktu tertentu (antara 1 – 3 bulan). Cairan tersebut merupakan hormon sistesis
progesteron. Pada saat ini terdapat dua macam suntikan KB, yaitu golongan progestin
seperti Depo-provera, Depo-geston, Depo Progestin, dan Noristat, dan golongan kedua
yaitu campuran progestin dan estrogen propionat, misalnya Cyclo Provera. Hormon ini
akan membuat lendir rahim menjadi kental, sehingga sel sperma tidak dapat masuk ke
rahim. Zat ini juga mencegah keluarnya sel telur (ovulasi) dan membuat uterus (dinding
rahim) tidak siap menerima hasil pembuahan
Hanafi Hartanto (1996) menjelaskan mekanisme kerja kontrasepsi suntik dalam dua
bagian, yaitu primer dan sekunder. Mekanisme primer adalah mencegah ovulasi. Pada
mekanisme ini, kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi sentakan LH. Respons
kelenjar hipofise terhadap gonadotropin-releasing hormon eksogenous tidak berubah,
sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada di hipofise. Ini berbeda
dengan pil oral kombinasi (POK), yang tampaknya menghambat ovulasi melalui efek
langsung pada kelenjar hipofise. Penggunaan kontrasepsi suntikan tidak menyebabkan
keadaan hipo-estrogenik.
Pada pemakaian KB Suntik Depoprovera, endometrium menjadi dangkal dan atrofis
dengan kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Sering stroma menjadi oedematous. Dengan
pemakaian jangka lama, endometrium dapat menjadi sedemikian sedikitnya, sehingga
tidak didapatkan atau hanya terdapat sedikit sekali jaringan bila dilakukan biopsi. Tetapi,
perubahan-perubahan tersebut akan kembali menjadi normal dalam waktu 90 hari setelah
suntikan berakhir.
Pada mekanisme sekunder, lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga
merupakan barier terhadap spermatozoa. Mekanisme sekunder ini juga membuat
endometium kurang layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi. Mekanisme ini
mungkin juga mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam tuba fallopii.
Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus serviks sehingga
menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga mencegah pelepasan
sel telur yang dikeluarkan tubuh wanita. Tanpa pelepasan sel telur, seorang wanita tidak
akan mungkin hamil. Selain itu pada penggunaan Depo Provera, endometrium menjadi
tipis dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Sedangkan hormon progestin
dengan sedikit hormon estrogen akan merangsang timbulnya haid setiap bulan.

Anda mungkin juga menyukai