Anda di halaman 1dari 3

UTS Sosiologi

1. Apakah manusia bersifat sosial?

Dalam hubungan ini ada 2 pendapat yang bertentangan sebagai mana dikemukakan oleh
David schneder (1976).
Pertama, pendapat kaum stoic yang menyatakan bahwa manusia merupakan bagian dari
dunia keteraturan yang alamiah dan rasional sehingga satu dengan yang lainya secara
bersama – sama mengejar kebahagiaan, karena itu manusia bersifat koorperatif, etis, altruis
(suka menolong), dan penuh cinta kasih.
Kedua, pendapat kaum epicurean, menyatakan bahwa manusia pada dasarnya hedonis
tertarik pada interes dan mau menang sendiri. Ia terbentuk karena interes individu untuk
bergabung demi keamanannya sendiri dan demi kehidupan ekonomi yang lebih baik jadi
manusia itu kompetitif, hedonistik, dan pencari kesenangan.
Kedua, pandangan itu mempunyai problem/masalah. Problem kaum stoic “Jika manusai
koorperatif mengapa ada perang” sedangkan kaum epicurean “Jika manusia hedonis
mengapa ada masyarakat”. Ini merupakan problem keteraturan dari hobbes. Menurut
Hobbes ketakutan akan kematian yang tinggi dinilai lebih kuat dari pada mengejar
kebebasan, mengejar tujuan individu. Karena itu manusia mau bekerjasama menghindari
bahaya, mengurangi ketakutan akan kematian.
Salah satu bentuk kerjasama adalah masyarakat.

2. Hal – hal apa saja yang merupakanpengetahuan bersifat sosiologis ?


1. Menjadi anggota masyarakat.
2. Penglaman dalam hubungan sosial.
3. Menyadari bahwa kebudayaan dan peradaban merupakan hasil masa – masa silam.
4. Mengetahui dalam berbagai hal, antara manusia yang satu dengan manusia yang lain
mempunyau persamaan dan perbedaan.

3. Interaksi sosial merupakan kunci kehidupan sosial, tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada
kehidupan sesama, mengapa ?

Karena, interaksi sosial merupakan hubungan orang perorangan, antara kelompok –


kelompok manusia maupun antara perorangan dengan kelompok.

4. Sebutkan dan jelaskan 2 bentuk proses sosial sebagai akibat adanaya interaksi sosial !

Ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial :
1. Proses asosiatif
a. Kerja sama
Kerjasama merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok dan utama. Hal ini timbul
apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan – kepentingan
yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan
pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan – kepentingan
tersebut. Kesadaran adanya kepentingan – kepentingan yang sama, adanya
organisasi merupakan fakta penting dalam kerja sama yang berguna.
Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama, ada lima bentuk kerja sama, yaitu:
i. Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong menolong.
ii. Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai penukaran barang jasa
antara dua organisasi lebih.
iii. Ko-optasi (co-optation) yakni suatu proses penerimaan unsur – unsur baru
dalam kepemimpinan sebagai suatu cara untuk menghindari tergoncangan
dalam stabilitas organisasi.
iv. Koalisi (coalitation). Kombinasi antara dua organisasi atau lebih
v. Joint-venture, yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu
misalnya, pertambangan, perfilman, perhotelan dan seterusnya.
b. Akomodasi
Akomodasi memiliki dua pengertian yaitu menunjuk pada suatu keadaan dan
menunjuk pada suatu proses. Akomodasi yang menunjuk suatu keadaan berarti
adanya suatu keseimbangan (equilibrium) dalam interaksi orang perorangan atau
kelompok - kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma - norma sosial dan
nilai nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha manusia untuk meredakan
pertentangan yaitu usaha untuk mencapai kestabilan.
Bentuk - bentuk akomodasi :
1. Coecion
2. Compromise
3. Arbitration
4. Mediation
5. Conciliation
6. Teleration
7. Stalemete
8. Adjudication
c. Asimilasi
Asimilasi merupakan proses sosial taraf lanjut yang ditandai adanya usaha untuk
mengurangi perbedaan – perbedaan yang terdapat antara orang perorangan atau
kelompok manusia untuk mempertinggi sikap, kesatuan tindak serta proses mental
dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan Bersama.

2. Proses – proses yang disosiatif


a. Persaingan (competition)
Proses sosial dimana individua tau kelompok kelompok manusia bersaing mencari
keuntungan melalui bidang bidang kehidupan.
b. Kontravensi (contravention) kontravensi pada hakikatnya suatu bentuk proses sosial
yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Dalam bentuknya
yang murni, kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap orang
orang lain atau terhadap unsur unsur kebudayaan suatu golongan tertentu. Sikap
tersembunyi tersebut dapat berubah menjadi kebencian.
c. Pertentangan (pertikaian atau conflict)
Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses dimana individua atau kelompok
berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang
disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.
5. Jelaskan apa yang menjadi inti kebudayaan sebutkan dengan beberapa indikatornya

Inti kebudayaan setiap masyarakat adalah sistem nilai yang mencakup konsepsi – konsepsi
abstrak tentang apa yang dianggap baik.
Dengan demikian dikenal pembedaan antara nilai – nilai yang positif dengan negatif.
Yang mempunyai indicator sebagai berikut:
1. Konsepsi mengenai hakikat hidup
2. Konsepsi mengenai hakikat karya
3. Konsepsi mengenai hakikat waktu
4. Konsepsi mengenai hakikat lingkungan sosial

Anda mungkin juga menyukai