Anda di halaman 1dari 10

LABORATORIUM BAKTERIOLOGI VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS UDAYANA
Jl.P.B.Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791

LAPORAN PEMERIKSAAN

No. protocol : 347/N/19 Hewan/Ras : Babi Pietrain


Tanggal diterima : 23 November 2019 Kelamin : Jantan
Pemeriksa : I Gede Pratama Candra Wibawa Umur/BB : 2 Bulan/ 5 Kg
S.KH
Nim : 1909611067 Warna : kuning dan putih
TTD Dosen Piket :

1. Sinyalemen
Nama Pemilik : Bapak Anom
Hewan : Babi
Ras hewan : Babi Pietrain
Umur : ± 2 bulan
Jenis Kelamin : Jantan
Berat Badan : 5kg
Warna : kuning dan putih Gambar 1. Babi Kasus

2. Anamnesa
Babi kasus berusia sekitar 2 bulan dengan berat badan berkisar 5kg. Babi kasus
berasal dari Banjar Yeh Gangga, Kecamatan Gubug, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
Pemilik babi bernama Bapak Anom. Babi tersebut merupakan hasil peternakan
keluarganya yang berada di Banjar Yeh Gangga, Kecamatan Gubug, Kabupaten
Tabanan, Provinsi Bali. Lokasi peternakan Bapak Anom tersebut berada di tegalan
belakang rumah warga yang dekat dengan sungai kecil, kandang yang digunakan adalah
kandang permanen dengan menggunakan lantai semen. Babi tersebut mulai menunjukan
gejala adanya penyakit pada minggu 2 setelah di sapih sebelum dilakukan nekropsi
yaitu pada tanggal 23 November 2019.
Adapun informasi dari Bapak Anom, dalam satu indukan terdapat anakan babi
lain yang mengalami gejala yang sama dan mati pada tanggal 23 November 2019. Cara
pemeliharaan babi yaitu dengan cara di jadikan satu pada anakan babi yang baru lahir,
dan disapih ketika sudah berumur diatas 4 minggu atau yang sudah sakit. Para tetangga
memelihara babi, namun tidak setiap rumah memelihara babi. Sebelumnya juga pernah
terjadi kematian babi dengan gejala yang sama pada hari tersebut. Babi tersebut pada
awalnya lemas, dan beberapa hari setelahnya muncul gejala klinis seperti terjadi
mencret, demam, anoreksia, dan kaki bengkak. Babi tersebut pernah divaksin dengan
vaksin microplasmo, choera. Babi tersebut belum pernah diberi pengobatan. Pakan yang
diberikan berupa konsentrat dan yang belum disapih dengan air susu induknya, dan
sumber air minum yang diberikan berasal dari air sumur yang di aliri dengan pipa ke
kandang.
LABORATORIUM BAKTERIOLOGI VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
Jl.P.B.Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791

3. Tanda Klinis e.
a. Lemas
b. Anoreksia
c. Nafsu makan
menurun
d. Feses cair atau
diare

Gambar 2. Feses Anak babi

4. Epidimiologi
a. Lingkungan
Lingkungan peternakan Bapak Anom berada ditegalan ujung belakang rumah dekat
dengan sungai. Cara pemeliharaan babi yaitu dengan dikandangkan. Babi merupakan
hasil peternakan keluarga Bapak Anom yang tinggal di Banjar Yeh Gangga, Kecamatan
Gubug, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Tipe kandang babi kasus adalah tipe persegi
empat dengan lantai sudah disemen.Cara pemeliharaan babi yaitu dengan dikandangkan
bersama induknya sampai disapih umur diatas 4 minggu.
Para tetangga rata-rata memelihara babi, hampir tiap rumah memelihara babi
dengan pola yang sama. Sebelumnya juga pernah terjadi kematian babi dengan gejala
yang sama pada hari tersebut. Dilokasi tersebut pada bulan desember-januari sedang
mengalami musim pancaroba yaitu peralihan dari musim namun terkadang cuaca panas
namun berikutnya turun hujan dengan suhu yang tidak menentu, sehinggl hal tersebut
menyebabkan kondisi hewan menurun.
b. Hospes
Babi pietrain berusia sekitar ± 2 bulan dengan berat badan berkisar 5kg, dan berjenis
kelamin jantan. Populasi sebanyak ± 200 ekor, dengan indukan 20ekor. Babi kasus mati
setelah kurang dari 2 bulan dipelihara.
c. Agen
Berdasarkan anamnesa Babi kasus belum pernah mendapatkan pengobatan, namun
sudah mendapatkan vaksin microplasmo dan cholera. Hasil anamnesa dan gejala klinis
menunjukkan bahwa kasus lebih mengarah ke infeksi akibat bakteri karena waktu
kesakitan yang relatif lama (kronis).
LABORATORIUM BAKTERIOLOGI VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
Jl.P.B.Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791

d. Patologi Anatomi

Untuk meneguhkan diagnosa perlu dilakukan nekropsi untuk melihat perubahan


pada organ dalam tubuh anjing dan pengambilan spesimen organ untuk pemeriksan
lebih lanjut di laboratorium. Beberapa perubahan yang di amati adalah :

Gambar 3. Jantung Gambar 4. Paru - Paru Gambar 5. Usus


Perubahan warna Perubahan warna memucat Perubahan Hiperemi
memucat dan adanya perdarahan

e. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Bakteriologi dan Mikologi

Hasil Biakan Media Nutrient Agar


usus (NA):

Pada kultur usus, paru-paru dan hati


: pada usus tumbuh koloni berbentuk bulat,
berwarna putih dengan permukaan halus
dengan diameter koloni ± 1-3 µ m

paru hati
LABORATORIUM BAKTERIOLOGI VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA
Jl.P.B.Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791

Hasil biakan pada media selektif


diferensial EMBA Agar :
Paru-paru
Pada sampel usus yang dikultur
pada media EMBA Agar tumbuh koloni
berwarna hijau metalik.

Hati Usus

Hasil Pewarnaan Gram :

Hasil pewarnaan Gram dari kultur


sampel usus terlihat berbentuk batang dan
berwarna merah (Gram negatif).
LABORATORIUM BAKTERIOLOGI VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA
Jl.P.B.Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791

Hasil Biakan pda media Blood Agar :


(BA)
Hasil Biakan Media Blood Agar pada
sampel hati, paru-paru, dan jantung
:Tumbuh koloni dengan bentuk bulat,
berwarna putih mukoid.

Hasil Uji Katalase Hasil Uji Oksidasi

Oksidase (-) yang ditunjukkan dengan


Katalase (+) ditunjukkan dengan adanya tidak terjadi perubahan warna menjadi
gelembung udara setelah koloni diusapkan ungu pada kertas uji oksidase. Kegunaan
pada kaca objek yang sudah ditetesi reagen Uji oxidase untuk menentukan
H2O2 3%. mikroorganisme memiliki sitokrom
oxidase.
LABORATORIUM BAKTERIOLOGI VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA
Jl.P.B.Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791

Hasil Uji TSIA


(Triple Sugar Iron Agar):

a. Bidang miring (slant) berubah warna


menjadi kuning (asam), yang
menunjukkan bakteri memfermentasi
a karbohidrat.
b. Bidang tegak (butt) berubah warna
menjadi kuning (asam).
b
c. Media terangkat artinya bakteri
memproduksi gas (+).

 Media tidak berwarna hitam, berarti


c H2S negatif (-).

Hasil Uji SIM


(Sulfide Indole Motility):

a. Terbentuk cincin berwarna merah


setelah ditetesi reagen covac’s, yang
berarti indol positif (+).
b. Tempat tusukan needle terlihat
keruh, yang menandakan bakteri
motil/ bergerak (+).
a
 Media tidak berwarna hitam, berarti
H2S negatif (-)
b
LABORATORIUM BAKTERIOLOGI VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA
Jl.P.B.Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791

. Hasil Uji SCA (Simons Citrat Agar):

Tidak terjadi perubahan warna atau


sitrat negatif (-), yang menandakan
bahwa bakteri tidak menggunakan sitrat
sebagai sumber karbon

Hasil uji MR (Methyl Red):

Terjadi perubahan warna menjadi


merah, setelah ditetesi reagen MR,
yang berarti hasil positif (+). Bakteri
memiliki kemampuan untuk
memanfaatkan glukosa dengan
memproduksi asam yang stabil
LABORATORIUM BAKTERIOLOGI VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA
Jl.P.B.Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791

Uji Glukosa

a. Terbentuk gas dalam tabung


durham yang menandakan
glukosa positif

b. Terjadi perubahan warna dari biru


menjadi kuning

b
LABORATORIUM BAKTERIOLOGI VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA
Jl.P.B.Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791

Uji Laktosa

a. Terbentuk gas dalam tabung


durham yang menandakan
glukosa positif

b. Terjadi perubahan warna dari biru


menjadi kuning

b
LABORATORIUM BAKTERIOLOGI VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA
Jl.P.B.Sudirman Denpasar 80232Telp/Fax (0361)701808;223791

Kesimpulan Diagnosa :

Berdasarkan morfologi koloni pada Nutrient Agar dan EMBA, Pewarnaan Gram, uji
katalase, uji oksidase, TSIA, SIM, SCA, MR, dan uji gula gula berhasil di isolasi dari sampel
usus menujukkan Escherichia coli.

Denpasar, 4 Febuari 2020

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Mahasiswa

Drh. Ketut Tono PG, M. Kes I Gede Pratama Candra Wibawa S.KH
NIP: 195912311986011001 NIM: 1909611067

Anda mungkin juga menyukai