VKDB awal, terjadi pada bayi yang berusia 0 hingga 24 jam setelah lahir. Pada
kelompok ini, tingkat kekurangan terhadap vitamin K-nya parah dan risiko semakin
meningkat jika ibu mengonsumsi beberapa obat-obatan yang mengobati kejang.
VKDB klasik, terjadi saat 1 hingga 7 hari setelah kelahiran. Gejala yang dapat dilihat
adalah muncul memar-memar pada tubuh bayi dan perdarahan yang paling sering
terjadi adalah pada bagian usus.
VKDB terlambat, yaitu kejadian perdarahan yang terjadi pada 2 hingga 12 minggu
setelah kelahiran, namun bisa terjadi juga hingga bayi berumur 6 bulan. Dari total
bayi yang mengalami VKDB jenis ini, diketahui 30-60%nya mengalami perdarahan
di otak.
Jenis VKDB awal dan klasik merupakan perdarahan yang sering terjadi pada bayi, setidaknya
1 dari 60 hingga 1 dari 250 bayi yang baru lahir bisa mengalami hal ini. Walaupun, risiko
VKDB ini lebih besar pada bayi yang ibunya mengonsumsi obat-obatan selama kehamilan.
Sedangkan VKDB terlambat lebih jarang terjadi, peluang untuk terjadinya yaitu 1 dari 14
ribu hingga 1 dari 25 ribu kelahiran baru. Selain itu, bayi yang baru lahir yang tidak
mendapatkan suntikan tambahan vitamin K ketika sesaat setelah proses kelahiran mempunyai
peluang 81 kali lebih tinggi untuk mengalami VKDB dibandingkan dengan bayi yang
mendapatkan suntikkan,