Anda di halaman 1dari 8

PENCEMARAN LINGKUNGAN

A. Kompetensi Dasar :
3.11. Menganalisis data perubahan lingkungan, penyebab, dan dampaknya bagi kehidupan
4.11. Merumuskan gagasan pemecahan masalah perubahan lingkungan yang terjadi
dilingkungan sekitar.

B. Indikator Pembelajaran :
3.11.1 Menjelaskan konsep perubahan lingkungan.
3.11.2 Menjelaskan macam-macam pencemaran lingkungan.
3.11.3 Menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan lingkungan.
3.11.4 Menganalisis dampak perubahan lingkungan dan cara menanggulangi dampak
perubahan lingkungan.
4.11.1 Merumuskan pemecahan masalah perubahan lingkungan yang terjadi di
lingkungan sekitar.

C. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan konsep perubahan lingkungan.
2. Siswa dapat menjelaskan macam-macam pencemaran lingkungan.
3. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan lingkungan.
4. Siswa dapat menganalisis dampak perubahan lingkungan dan cara menanggulangi
dampak perubahan lingkungan.
5. Siswa dapat merumuskan pemecahan masalah perubahan lingkungan yang terjadi di
lingkungan sekitar.

D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Menurut : Undang – Undang pokok pengelolaan Lingkungan Hidup nomor 4
Tahun 1982. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkan –
nya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
2. Macam – macam Pencemaran Lingkungan
1. Berdasarkan Sifat Zat Pencemaran
 Pencemaran Biologis. Pencemaran biologis adalah pencemaran yang disebabkan
oleh adanya mikroorganisme, seperti : salmonella typhosa.
 Pencemaran fisik. Pencemaran fisik adalah pencemaran yang disebabkan oleh
benda cair, benda padat, maupun gas, seperti : kaleng, plastic, kaca, kare
 Pencemaran Kimiawi. Pencemaran kimiawi adalah pencemaran yang disebabkan
oleh zat kimia, seperti : adanya senyawa logam, detergent, nitrat, asam sulfat,
DDT.
2. Berdasarkan Tempat Terjadinya
a. Pencemaran Air.
Pencemaran air dapat berupa :
1) Limbah industry. Limbah Industri dapat berupa jenis logam berat seperti
Cadmium (Ccl), merkuri (Hg), dan timbal (Pb). Selain itu, juga pewarna sintetis
dan zat kimia lain sesuai dengan jenis industrinya. Melalui rantai makanan zat –
zat di atas terakumulasi pada tubuh hewan dan manusia yang dapat menyebabkan
kematian.
2) Limbah Pertanian. Penggunaan pupuk yang berlebihan akan mengakibatkan
terjadinya penimbunan NO di air sehingga terjadi eutrofikasi, akibatnya gulma di
air seperti eceng gondok alga dan sebagainya tumbuh lebat menutupi permukaan
air dan sinar matahari tidak dapat menembus masuk air.
3) Limbah Rumah Tangga. Beberapa contoh limbah rumah tangga seperti detergent,
kaca, plastic dan sebagainya menumpuk diperairan bersama limbah industri akan
menyebabkan kematian organism dan penyusutan oksigen yang dapat
menyebabkan parairan menjadi miskin oksigen.
4) Limbah Minyak. Limbah minyak bumi yang tumpah ke laut akibat kecelakaan
kapal tengker atau kebocoran kilang minyak lepas pantai menyebabkan
tercemarnya air laut, karena permukaan laut dilapisi oleh minyak dengan
ketebalan tertentu. Akibat yang ditimbulkan :
• Cahaya matahari tidak dapat menembus kedalam air.
• Fitoplankton tidak dapat hidup, karena tidak dapat berfotosintesis.
• Pertukaran udara dari udara ke air dan sebaliknya menjadi terganggu.
b. Pencemaran Tanah.
Pencemaran tanah disebabkan oleh adanya :
a. Limbah rumah tangga, seperti : kaleng, kantong plastic, baterai bekas, karet,
kaca, detergent, dan sebagainya.
b. Limbah industry, seperti asam sulfat.
c. Hujan asam berupa sulfur oksida (SOx) dan nitrogen oksida (NOx).
Berdasarkan sifatnya polutan pencemaran tanah dibedakan menjadi dua macam, yaitu
:
a. Biogradable, yaitu polutan yang dapat diuraikan oleh proses alam misalnya : kayu,
kertas, sisa makanan, dedaunan.
b. Nonbiodegradable, yaitu polutan yang aktif dapat diuraikan oleh proses alam,
misalnya : plastic, gelas, pestisida, radioaktif, logam toksit.

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :


1) Terganggunya kehidupan organism, terutama mikro organisme dalam tanah.
2) Berubahnya sifat kimia dan fisik tanah.
3) Merubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologis.

 Pencemaran Udara.
Pencemaran udara adalah pengotoran udara akibat masuknya bahan asing (zat
pencemar) ke dalam udara secara berlebihan. Zat pencemar udara dapat berupa : asap,
debu, dan gas buangan bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil tersebut dapat berasal dari
minyak tanah dan batu bara.

Gas pencemar udara yang mengandung zat yang berbahaya :


1) Gas Karbonmonoksida (CO). Terkenal sebagai gas pembunuh (mati lemas)
karena daya ikatnya terhadap Haemoglobin (HB) melebihi daya ikat oksigen. Efek
lainya adalah sakit kepala, mual, pening dan jantung. Sumber gas CO adalah hasil
pembakaran yang tidak sempurna seperti asap kendaraan bermotor.
2) Gas Karbondioksida (CO2). Gas CO2 yang berlebihan di udara akan
menyebabkan efek rumah kaca, sehingga akan menaikkan suhu udara bumi dan
akan terjadi pemanasan global yang berpengaruh terhadap iklim global serta
ancaman mencairnya es abadi di daerah kutub. Sumber polutan CO2 adalah
pembakaran minyak bumi, batu bara, industry, dan kebakaran hutan.
3) Gas Belerang (SO2) dan Nitrogen Oksida (NO2). Gas ini bersama air hujan
menyebabkan hujam asam. Dalam jangka waktu lama tanah, sungai, dan danau
menjadi asam, sehingga akan merusak tumbuhan, mikro organism tanah dan
hewan air tawar. Pada manusia menimbulkan iritasi paru – paru, mata, dan
hidung. Selain itu, akan merusak benda berharga karena mempercepat proses
pelapukan dan korosi pada logam, cat menjadi pudar, kertas menjadi pudar dan
rapuh. Sumber polutan ini berasal dari pembakaran minyak bumi, batu bara, dan
letusan gunung berapi.
 Pencemaran Suara.
Pencemaran suara disebabkan oleh suara bising secara terus – menerus. Sumber
pencemaran suara disebabkan oleh : suara mesin pabrik, suara kereta api, bus, motor,
pesawat terbang, dan suara gaduh lainnya.
Sumber kekuatan suara :
• Percakapan normal : 40 dB
• Keributan : 80 dB
• Kereta api : 95 dB
• Mesin motor 5 PK : 105 dB
• Pesawat jet lepas landas : 150 dB
3. Faktor Penyebab Perubahan Lingkungan
Lingkungan senantiasa berubah sepanjang sejarah. Perubahan itu dapat menjurus ke arah
keseimbangan lingkungan, dapat pula menjurus ke arah kerusakan lingkungan. Faktor-faktor
yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan adalah faktor alam dan manusia.

a. Faktor Alam
Faktor alam yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan inisalnya letusan gunung, gempa
buini, perubahan iklim, banjir, kekeringan, angin topan, dan kebakaran hutan. Biasanya,
manusia hanya dapat memperkirakan dan mengurangi dampaknya.

b. Faktor manusia
Manusia memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memanfaatkan sumber daya alam dan
lingkungannya.
Sumber daya alam (sda) itu berupa makanan, pakaian, perumahan, berbagai macam peralatan
dan transportasi. Semakin besar populasi manusia dan semakin maju teknologinya, akan
semakin banyak ragam dan jumlah sda yang diambil dan lingkungannya. Maka terjadilah
kerusakan lingkungan dan pencemaran.

Perubahan lingkungan itu antara lain akibat:

1. Pembangunan perumahan
2. Pembangunan jalan raya dan kereta api
3. Pembangunan gedung-gedung perkantoran
4. Pembangunan industri
5. Penambangan, baik di darat, lepas pantai, dan laut
6. Meningkatnya transportasi darat, air, dan udara
7. Penebangan hutan
8. Kegiatan pertanian
9. Pencemaran darat, air, dan udara.

Perubahan itu dapat terjadi di tingkat lokal, regional, ataupun global. Perubahan di tingkat
lokal dampaknya hanya dirasakan di suatu wilayah tertentu. Inisalnya pembangunan
perumahan dan gedung. Perubahan di tingkat regional dampaknya dapat dirasakan oleh
wilayah yang lebih luas. Di dalam ekosistem, dampak perubahan lingkungan pada suatu
wilayah dapat menjalar ke wilayah lain. Misalnya pembangunan industri di suatu kawasan.
Limbah industry tersebut dibuang ke sungai, atau dihembuskan ke udara.
Maka bahan pencemarnya dapat mencapai wilayah hilir sungai hingga ke laut, atau
pencemaran udaranya dapat terbawa hembusan angin ke daerah lain. Perubahan tingkat
global terjadi jika dampaknya dapat berpengaruh ke seluruh dunia. Misal:

 Penebangan hutan hujan tropik di Indonesia dapat berpengaruh pada perubahan iklim
global.
 Uji coba senjata nuklir berpengaruh pada perubahan iklim global
 CO2 hasil pembakaran dapat menimbulkan efek rumah kaca

3.1. Akibat Pencemaran Lingkungan


1. Pemekatan hayati.
2. Keracunan dan penyakit.
3. Punahnya species.
4. Peledakan hama.
5. Terganggunya keseimbangan lingkungan.
6. Kesuburan tanah berkurang.
7. Terjadinya hujan asam.
Hujan asam dapat disebabkan oleh adanya senyawa nitrogen oksigen (NOx) dan
sulfur oksida (Sox). Kedua senyawa tersebut mudah larut dalam air membentuk
senyawa asam. Bila senyawa asam terbentuk di atmosfer, maka menyebabkan pH air
hujan terlalu tinggi. Akibat hujan asam :
a. Pepohonan akan mati, rusaknya jaringan tumbuhan.
b. Mengakibatkan iritasi saluran pernapasan.
c. Mengganggu kehidupan ekosistem air.
d. Tanah menjadi tandus, pertumbuhan tanaman terganggu.
8. Penipisan lapisan ozon.
Penipisan lapisan ozon diakibatkan oleh adanya CFC di udara. Partikel ozon akan
terikat oleh senyawa klor dari CFC, sehingga terjadi lubang ozon.
Akibat menipisnya lapisan ozon :
a. Intensitas sinar ultraviolet ke bumi meningkat.
b. Meningkatkan suhu bumi.
c. Naiknya permukaan laut.
d. Mengancam kesehatan mahluk hidup di bumi.

9. Efek rumah kaca.


Efek rumah kaca disebabkan oleh adanya gas yang mampu memberikan efek rumah
kaca. Gas rumah kaca terdiri dari CO2, nitrogen oksida, uap air, maupun CFC. Efek
rumah kaca mampu menyerap sinar infra merah yaitu sinar panas. Sinar yang
dipantulkan ke bumi akan diserap efek rumah kaca (CO2). Panas diradiasikan ke
bumi sehingga menaikkan suhu permukaan bumi (pemanasan global).
E. Strategi Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Contextual Teaching and Learning (CTL)
Metode : Tanya jawab, diskusi, penugasan.

1. Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa
agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum dan prinsip melalui
tahapan – tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data
dengan berbagai teknik, menganalisa data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”( Hosnan,2014: 34).
Dalam pembelajaran saintifik diharapkan tercipta kondisi pembelajaran yang
mendorong peserta didik untuk mencari tahu informasi dari berbagai sumber
melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.
a. Mengamati (observasi)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull
learning). Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta
didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode
observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang
dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
b. Menanya
Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa. Kegiatan
belajar menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati.
c. Mengumpulkan informasi
Kegiatan mengumpulkan informasi adalah tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini
dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui
berbagai cara. Peserta didik dapat membaca berbagai sumber, memperhatikan fenomena
atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen.
d. Mengasosiasikan/mengolah informasi
Dalam kegiatan mengasosiasi/mengolah informasi terdapat kegiatan menalar dalam
kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam kurikulum
2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif.
Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang
dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
e. Mengkomunikasikan
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui
menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan, dan menemukan pola.
2. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
CTL sebagai suatu pembelajran memiliki 7 asas. Asas-asa ini yang melandasi pelaksanaan
proses pembelajaran CTL. Seringkali asas ini disebut juga kompone-komponen CTL.
Menurut Triano (2014) ketujuh asas dalam CTL, dijelaskan di bawah ini:
1. Kontruktivisme
Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pendekatan konstektual, yaitu
bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit , yang hasilnya diperluas
melaui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah
seperangkat fakta, konsep, atau kaidah yang untuk diambil dan diingat. Manusia harus
mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
2. Inkuiri

Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual.


Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat
seperangkat fakta, melainkan hasil dari menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang
kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun amteri yang diajarkannya.
3. Bertanya
Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari “bertanya”. Bertanya
merupakan strategi utama yang berbasis konstektual. Bertanya dalam pembelajaran
dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai
kemampuan berpikir siswa.
4. Masyarakat belajar (Learning Community)
Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari
kerja sama dengan orang lain. Dalam kelas CTL, guru disarankan selalu melaksanakan
pembelajaran dalam kelompok. Siswa dibagi dalam kelompok yang anggotanya heterogen,
yang pandai mengajari yang lemah, yang tahu memberi tahu yang belum tahu, yang cepat
menangkap mendorong temannya yang lambat, yang mempunyai gagasan segera memberi
usul, dan seterusnya. Kelompok siswa bisa sangat bervariasi bentuknya, baik keanggotaan,
jumlah, bahkan bisa melibatkan siswa di kelas atasnya, atau guru melakukan kolaborasi
dengan mendatangkan ahli ke kelas.
Masyarakat belajar bisa terjadia apabila ada proses komunikasi dua arah. Seorang
guru yang mengiringi siswanya bukan contoh masyarakat belajar, karena komunikasi
hanya terjadi satu arah, yaitu informasi hanya datang dari guru kearah siswa, tidak ada
arus informasi yang perlu dipelajari guru yang datang dari arah siswa.
5. Pemodelan
Dalam pembelajaran konstektual, guru bukan satu-satunya model. Pemodelan dapat
dirancang dengan melibatkan siswa. Seseorang bisa ditunjuk untuk memodelkan sesuatu
berdasarkan pengalaman yang diketahuinya.
6. Refleksi
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke
belajang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan di masa yang lalu. Siswa
mengedepankan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru, yang
merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. Refleksi merupakan
respons terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang abru diterima.
7. Penilaian autentik (Authentic Assesment)
Assasment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan
gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan belajar siswa perlu
diketahui oleh guru agar dapat memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran
yang benar.
3. Metode Pembelajaran
a. Tanya jawab
b. Diskusi
c. Penugasan

F. Inovasi Pembelajaran
Selama ini penjelasan mengenai materi pencemaran lingkungan dilakukan hanya
melalui penjelasan didepan kelas dengan menggunakan video ataupun PPT. Oleh karena itu,
inovasi pembelajaran pada materi pencemaran lingkungan dapat dilakukan dengan
menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL), dimana siswa diajak untuk
melihat fenomena pencemaran lingkungan secara langsung yang ada dilingkungan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai