Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Payudara


Payudara (mammae) berisi glandula mammaria, dan terdapat dalam fasia
superfisialis dinding thoraks ventral. Bagian yang paling menonjol disebut papilla,
yang dikelilingi oleh daerah kulit lebih gelap disebut areola. Mammae berisi 20
glandula mammaria yang masing-masing memiliki saluran dalam bentuk duktus
laktiferus yang akan bermuara pada papilla mammae.10

Gambar 2.1 Anatomi payudara.


Dikutip dari: Ti.24

Alas mammae wanita berbentuk seperti lingkaran yang dalam arah


kraniokaudal terbentang antara kosta II–VI. Sebagian glandula mammaria meluas
ke kraniolateral sepanjang tepi kaudal muskulus pektoralis mayor ke aksila untuk
membentuk ekor aksilar. Dua pertiga bagian mammae bertumpu pada fasia
(pektoralis) profunda yang menutupi muskulus pektoralis mayor.10
Vaskularisasinya berasal dari rami insterkostalis, arteri thoracica, arteri
interkostalis anterior, arteri thoraksika lateralis, dan arteri aksilaris. Aliran vena
terutama dari thoraks ke vena aksilaris dan vena thoraksika interna. Limfe

6
7

disalurkan ke pleksus limfatikus subareolaris dari nodi limphoidei aksilaris dan


nodi limphoidei infraklavikularis, supraklavikularis, dan parasternalis.10

2.2 Definisi ASI


ASI (Air Susu Ibu) adalah istilah untuk cairan putih yang dihasilkan oleh
kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi. ASI terdiri dari berbagai
komponen gizi dan non gizi. Komposisi. ASI tidak sama selama periode menyusui,
pada akhir menyusui kadar lemak 4–5 kali dan kadar protein 1,5 kali lebih tinggi
dari pada awal menyusui dan juga terjadi variasi dari hari ke hari selama periode
laktasi.11

2.2.1 ASI Eksklusif


Pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja,tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh,air putih, dan tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya,bubur susu, biskuit, bubur nasi,
dan tim. Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu sampai
6 bulan.11

2.3 Fisiologi Air Susu Ibu (ASI)


2.3.1 Perkembangan Payudara
Perkembangan payudara distimulasi oleh estrogen yang berasal dari siklus
seksual wanita bulanan. Estrogen merangsang pertumbuhan kelenjar mammaria
payudara ditambah dengan deposit lemak untuk memberi massa payudara. Estrogen
akan meningkat selama kehamilan, jaringan kelenjar berkembang untuk
pembentukan air susu. Aktivitas ini analog dengan efek sekresi progesteron pada
endometrium uterus selama pertengahan akhir siklus seksual wanita.12,13
2.3.2 Permulaan Laktasi (Fungsi Prolaktin)
Estrogen dan progesteron dalam kehamilan akan mencegah sekresi air susu.
Terdapat hormon lain yang mempunyai efek berlawanan atau untuk meningkatkan
sekresi susu yaitu prolaktin. Prolaktin disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior dan
8

kadarnya semakin meningkat 10 sampai 20 kali sejak kehamilan minggu ke lima


sampai kelahiran bayi.12,13
Plasenta menyekresi HCS yang bersifat laktogenik (menyokong prolaktin dari
hipofisis ibu selama kehamilan). Cairan yang disekresikan hanya beberapa mililiter
setiap hari sampai beberapa hari setelah bayi dilahirkan, cairan ini disebut
kolostrum. Kolostrum mengandung protein dan laktosa, lemak. Setelah bayi lahir,
prolaktin kembali ke kadar semula tetapi pada saat menyusui, sinyal saraf dari
puting akan mengirimkan sinyal ke hipotalamus dan menyebabkan sekresi prolaktin
meningkat 10-20 kali dalam 1 jam. Bila bayi terus menyusu ASI akan terus
diproduksi selama beberapa tahun.12,13

2.3.3 Pengaturan Sekresi Prolaktin Oleh Hipotalamus


Sekresi prolaktin diatur oleh sebuah faktor penghambat yang dibentuk di
hipotalamus dan ditransportasikan ke hipofisis anterior. Faktor ini disebut hormon
penghambat prolaktin yang sama dengan dopamin-katekolamin.12

Gambar 2.2 Regulasi prolaktin oksitosin.


Dikutip dari: Cummings.14
9

2.3.4 Proses Ejeksi atau Let Down dalam Sekresi Air Susu (Fungsi prolaktin)
Air susu secara kontinyu disekresikan ke dalam alveoli payudara. Air susu
harus diejeksikan dari alveoli ke dalam duktus sebelum bayi dapat memerolehnya.
Impuls mekanik dari puting ditransmisikan menjadi impuls sensorik kemudian ke
hipotalamus membantu sekresi oksitosin saat hipotalamus menyekresi prolaktin.
Oksitosin dalam kelenjar payudara menyebabkan alveoli berkontraksi dan
mengalirkan air susu ke duktus. Isapan bayi menjadi efektif dalam 30 detik sampai
1 menit setelah bayi mengisap payudara, air susu mulai mengalir. Proses ini disebut
ejeksi air susu atau pengaliran (let-down) air susu.12,13

2.4 Kandungan ASI


ASI mengandung komponen makronutrien dan mikronutrien. Yang termasuk
ke dalam makronutrien adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Karbohidrat utama
dalam ASI adalah laktosa. Protein dalam ASI terdiri dari protein whey dan kasein.
ASI tidak mengandung beta laktoglobulin yang merupakan fraksi dari protein whey
dan potensial menyebabkan alergi. Terdapat asam amino taurin dan nukleotida yang
mempunyai peran dalam meningkatkan pertumbuhan dan daya tahan tubuh. Lemak
di dalam ASI terdiri dari omega 3, omega 6, DHA, dan ARA yang berperan dalam
perkembangan jaringan saraf dan retina mata, mendukung pertumbuhan otak yang
cepat selama masa bayi.15
Mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral. Vitamin tersebut seperti vitamin
A, D, E, K yang tidak larut dalam air dan vitamin B, C yang larut dalam air.
Vitamin-vitamin ini berperan dalam perkembangn tulang, kekebalan tubuh, dan
pertumbuhan. Mineral utama dalam ASI adalah kalsium, besi dan zinc. Di dalam
ASI juga terdapat Imunoglobulin A, laktoferin, sitokin, growth factor yang akan
meningkatan daya tahan tubuh.15-17

2.5 Manfaat ASI


Dua manfaat utama ASI bagi bayi yaitu sebagai makanan yang tepat dan
perlindungan terhadap penyakit. Pemberian makanan secara alami ini dapat
membuat ikatan cinta dan keamanan antara ibu dan bayi. Lembaga internasional
10

seperti WHO menghimbau pemerintah untuk memastikan bahwa para ibu menyusui
bayi mereka selama empat sampai enam bulan dari lahir, ditambah oleh makanan
lain yang sesuai, hingga tahun kedua kehidupan dan seterusnya.18
Menurut AHQR menyusui mempunyai manfaat bagi ibu dan bayi. Menyusui
membuat ibu dapat menurunkan berat badan, terhindar dari risiko osteoporosis,
kanker payudara 28%, kanker ovarium 21%, dan diabetes tipe 2 2-12%, sedangkan
bagi bayi dapat menurunkan angka kejadian otitis media akut (OMA) sebanyak
50%, infeksi gastroistestinal 64%, infeksi saluran nafas bawah 72%.19
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2001) membagi manfaat ASI
menjadi 4 yaitu untuk bayi, ibu, keluarga dan negara:20
2.5.1 Bayi
Manfaat ASI untuk bayi yaitu membantu memulai kehidupannya dengan baik
karena komposisinya yang tepat, mengandung antibodi, mengurangi kejadian
karies dentis, terhindari dari alergi, meningkatkan kecerdasan bagi bayi, membantu
perkembangan rahang dan pertumbuhan gigi, serta memberi rasa nyaman dan aman
pada bayi dan meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi.
2.5.2 Ibu
Manfaat ASI untuk ibu yaitu selain sebagai kontrasepsi alami, membantu
involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan, serta
menurunkan berat badan.
2.5.3 Keluarga
Selain menambah kebahagiaan untuk keluarga, dana untuk membeli susu dapat
digunakan untuk keperluan lain karena ASI gratis, praktis, dan dapat diberikan
dimana saja dan kapan saja.
2.5.4 Negara
Pemberian ASI juga memiliki manfaat untuk negara yaitu menurunkan angka
kesakitan dan kematian bayi, menghemat devisa negara, mengurangi subsidi untuk
rumah sakit dan meningkatan kualitas generasi penerus bangsa.
11

2.6 Teknik Menyusui


Semua wanita menyusui harus mengetahui teknik dasar mengekspresikan ASI
dari payudara. Idealnya teknik diperoleh sebelum pulang dari rumah sakit dengan
bantuan edukasi dari perawat pascasalin.21 Seringkali kegagalan menyusui
disebabkan karena kesalahan dalam memposisikan dan melekatkan bayi. Perlekatan
mulut bayi pada payudara yang salah bisa berakibat puting lecet dan luka. Posisi
yang salah bisa menyebabkan pengeluaran ASI tidak lancar. ASI yang tidak lancar
akan memengaruhi produksi ASI selanjutnya sehingga bayi merasa malas atau
enggan menyusui.22

2.6.1 Posisi Bayi


Pertama, bayi dipegang dengan satu lengan dengan kepala bayi diletakkan
dekat lengkungan siku ibu. Bagian bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu
dan perut bayi harus menempel pada payudara ibu. Kemudian letakkan mulut bayi
di depan puting ibu dan perut bayi menempel ke tubuh ibu. Lengan bayi yang
dibawah merangkul tubuh ibu, jangan berada diantara tubuh ibu dan bayi. Tangan
yang diatas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu. Telinga dan lengan
yang diatas harus berada dalam satu garis lurus.22,23

Gambar 2.3 Posisi bayi.


Dikutip dari: WHO.29
12

2.6.2 Perlekatan Bayi


Terdapat beberapa tanda yang dapat dilihat dari luar yang menunjukan bahwa
bayi melekat secara benar pada payudara. Tanda tersebut antara lain dagu bayi
menempel ke payudara ibu, mulut terbuka lebar (Terutama untuk payudara besar).
Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi.
Bibir bayi terlipat atau melengkung keluar.22 Pipi bayi tidak boleh kempot (Karena
tidak menghisap, tetapi memerah ASI). Tidak boleh terdengar bunyi dercak, hanya
boleh terdengar bunyi menelan. Ibu tidak merasa kesakitan dan bayi akan tampak
tenang.22,23

Gambar 2.4 Perlekatan bayi.


Dikutip dari ichrc.org.25

2.7 Tanda Bayi Cukup ASI


Saat bayi sudah kenyang maka suara menelan akan menyusut dan berhenti, air
susu menyembur, lengan dan kaki rileks, bayi tertidur dan biasanya melepaskan
putting.25 Sedangkan menurut Soetjiningsih (1997), tanda-tanda bayi yang
mendapat cukup ASI yaitu kencing 6-8 kali dalam sehari, kenaikan berat badan 500
gram perbulan, menyusui sering 2-3 jam atau 8-12 kali dalam sehari, bayi tampak
sehat, warna kulit dan turgor baik, serta bayi cukup aktif.26

2.8 Masalah-Masalah Yang Timbul Dalam Masa Menyusui Bayi


Masalah-masalah yang sering terjadi pada menyusui terutama terdapat pada ibu
primipara. Oleh karena itu perlu diberikan penjelasan tentang perawatan payudara,
cara menyusui yang benar, dan hal-hal lain yang erat hubungannya dengan proses
menyusui. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting lecet yaitu
13

57%, payudara bengkak, mastitis dan juga abses payudara. Kebanyakan puting
nyeri atau lecet disebabkan oleh kesalahan dalam teknik menyusui. Idealnya teknik
diperoleh sebelum pulang dari rumah sakit dengan bantuan edukasi dari perawat
pascasalin atau staf rumah sakit.26

2.9 Pengetahuan
2.9.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt
behaviour). Ahli lain menjelaskan bahwa pengetahuan adalah kemampuan
seseorang untuk mengungkapkan kembali apa yang diketahuinya dalam bentuk
bukti jawaban baik lisan atau tulisan, bukti tersebut merupakan suatu reaksi dari
stimulasi yang berupa pertanyaan baik lisan ataupun tulisan.27

2.10 Cara Memeroleh


Cara untuk memeroleh pengetahuan dikelompokan menjadi dua, yaitu cara
tradisional atau non ilmiah (tanpa melalui penelitian ilmah) dan cara modern atau
ilmiah (melalui proses penelitian ilmiah).27
Cara tradisional terdiri dari sepuluh cara yaitu yang pertama cara coba salah
(trial and error), penemuan kebenaran secara kebetulan, cara kekuasaan atau
otoritas, berdasarkan pengalaman pribadi, cara akal sehat (common sense),
kebenaran melalui wahyu (ajaran arau dogma agama), kebenaran secara intuitif,
melalui jalan pikiran, cara induksi dan cara deduksi.27
Cara modern atau ilmiah memeroleh pengetahuan lebih sistematis, logis, dan
ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut
metodologi penelitian. Cara ini merupakan perkembangan dari metode berpikir
induktif. Dalam memeroleh suatu kesimpulan sebagai pengetahuan perlu dilakukan
observasi langsung dan melakukan pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta
sehubungan dengan objek yang diamatinya.27
14

2.11 Sumber Pengetahuan


Pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal, akan tetapi juga
dapat diperoleh pada pendidikan nonformal. Sumber pengetahuan ada tiga, yaitu
pertama intuisi (daya atau kemampuan) untuk mengetahui atau memahami sesuatu
tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu. Pengetahuan intuisi bersifat langsung,
pengalaman langsung orang yang bersangkutan tidak dikomunikasikan melalui
simbol, yang menghadirkan pengetahuan yang lengkap bagi orang yang
mengalaminya, tetapi bersifat subyektif.28
Kedua, pengetahuan rasional atau pengetahuan yang bersumber dari akal adalah
suatu pengetahuan yang dihasilkan dari proses belajar. Hal ini berbeda dengan
pengetahuan intuitif atau pengetahuan yang berasal dari hati.28
Ketiga, empirisme merupakan paham filsafat yang mengajarkan bahwa yang
benar ialah yang logis dan ada bukti empiris. Pengetahuan inderawi bersifat parsial, itu
sebabkan oleh adanya perbedaan antara indera yang satu dengan yang lainnya,
berhubungan dengan sifat khas indera dan dengan objek yang dapat ditangkap sesuai
dengan fungsi organnya. Tidak diragukan bahwa indera-indera lahiriah manusia
merupakan alat dan sumber pengetahuan dan manusia mengenal objek-objek fisik
dengan perantaraanya.28

2.12 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengetahuan


Usia memengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambah usia, proses perkembangan mental seseorang akan semakin baik
sehingga berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan
yang diperolehnya semakin baik.27 Pada penelitian Jones di Amerika (2011)
didapatkan bahwa ibu yang berusia ≥30 tahun memberikan ASI Eksklusif lebih
besar dibandingkan dengan ibu yang berusia 21-29 tahun dan ibu 20 tahun.
Menurut Jones usia akan berhubungan dengan pemberian air susu ibu. Penelitian
lain yang sejalan adalah penelitian yang dilakukan di Aceh pada tahun 2014 yang
menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara umur ibu dengan pengetahuan ibu
tentang teknik menyusui.29
15

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan


kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan
memengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah
orang tersebut untuk menerima informasi. Semakin banyak informasi yang masuk
semakin luas pengetahuan yang didapat. Penelitian Dardiana menyatakan bahwa
terdapat hubungan antara pendidikan dengan teknik menyusui. Didapatkan bahwa
ibu menyusui dengan pendidikan rendah (SD) mempunyai teknik menyusui yang
salah sebesar 35,1%, sedangkan pada pendidikan menengah (SMP, SMA) dan
tinggi (PT) mempunyai teknik menyusui yang benar sebanyak 62,2%. Penelitian
Sartono di Semarang pada tahun 2012 menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan
antara pendidikan formal dengan menyusui eksklusif.30
Sumber informasi berupa media yang digunakan sebagai sumber informasi
adalah media cetak, media elektronik dan petugas kesehatan. dalam penyampaian
informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang
berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru
mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif baru terbentuknya pengetahuan
terhadap hal tersebut. Penelitian Djami (2013) menyatakan bahwa pengetahuan ibu
tentang ASI Eksklusif dapat diperoleh dari berbagai sumber informasi salah satunya
Antenatal Care (ANC). Pengetahuan rendah tentang ASI Eksklusif karena tidak
memeroleh penyuluhan intensif saat pemeriksaan kehamilan (kunjungan ANC)
tentang manfaat dan tujuan pemberian ASI Eksklusif. Dari penelitian ini didapatkan
jumlah frekuensi pemeriksaan kehamilan (ANC) dan konseling laktasi
berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif. Dari penelitian Goma di Semarang
(2012) mendapatkan data bahwa uji beda yang menunjukan angka signifikansi
p=0,023 (p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan tingkat pengetahuan yang
bermakna pada ibu hamil yang diberi pamflet mengenai Inisiasi Menyusui Dini
(IMD) dan yang tidak. Ibu hamil yang diberikan pamplet memiliki tingkat
pengetahuan lebih tinggi daripada ibu hamil yang tidak diberi pamflet mengenai
IMD. Penelitian di negara lain juga menyatakan bahwa media massa mempunyai
peran yang signifikan dalam promosi kesehatan mengenai praktik pemberian asi
eksklusif.30
16

Pekerjaan adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh responden


sehingga memperoleh penghasilan. Dalam menjalankan tugasnya pekerja tidak
dapat dipisahkan dari berbagai keaddan disekitar tempat mereka bekerja, yaitu
lingkungan kerja. Selama melakukan pekerjaan, setiap pekerja akan berinteraksi
dengan pegawai lainnya yang terdapat dalam lingkungan kerja tersebut.27 Dardiana
(2011) di Desa Leteh Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang menyatakan
bahwa terdapat hubungan antara pekerjaan dengan teknik menyusui. Didapatkan
data bahwa ibu menyusui yang tidak bekerja mempunyai teknik menyusui yang
benar yaitu 29,7%, sedangkan ibu menyusui yang bekerja mempunyai teknik
menyusui yang benar sebanyak 8,1%. Hal ini berbeda dengan penelitian yang
dilakukan Akmalia (2014) di Aceh yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan
antara pekerjaan dengan teknik menyusui.29 Akan tetapi tidak ada hubungan antara
pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif seperti penelitian yang dilakukan oleh
Lestari (2013) di Lampung.32

2.13 Sikap
2.13.1 Definisi Sikap
Sikap diartikan sebagai suatu bentuk kecenderungan untuk bertingkahlaku,
dapat juga diartikan sebagai bentuk respon evaluatif, yaitu suatu respon yang sudah
ada dalam pertimbangan individu yang bersangkutan. Sikap bukanlah suatu
tindakan, tetapi merupakan suatu kesiapan atau kesediaan untuk bertindak.Untuk
mengetahui sikap seseorang dalam penerimaan suatu masalah dapat dibagi menurut
tingkatannya yaitu:15
1. Tingkat penerimaan (receiving), diartikan bahwa orang (subjek) mau dan
memperlihatkan stimulus yang diberikan (objek).
2. Tingkat penjawaban (responding), memberikan jawaban bila ditanya,
mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan.
3. Tingkat pemberian nilai (valuing), mengajak orang lain untuk mengerjakan atau
mendiskusikan dengan orang lain terhadap sesuatu masalah.
17

4. Tingkat pengorganisasian (organization), siap bertanggung jawab terhadap


segala sesuatu yang telah dipolihnya denga resiko.
selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi sikap antara lain :
1. Pengalaman pribadi
2. Pengaruh oranglain yang dianggap penting
3. Pengaruh kebudayaan
4. Media massa
5. Lembaga pendidikan atau lembaga agama
6. Faktor emosional

2.14 Perilaku
2.14.1 Definisi Perilaku
Perilaku Pemberian ASI Eksklusif adalah suatu kondisi pemberian ASI
kepada bayi melalui puting susu ibu tanpa kombinasi atau tambahan makanan
lainnya selama 6 bulan. Waktu 6 bulan pertama ini sangat penting oleh karena
kebutuhanpertumbuhan fisik utamanya sel-sel otak sangat memerlukan bahan-
bahan nutrien yang bergizi tinggi. ASI adalah sumber makanan yang paling ideal
untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan bayi pada periode tersebut.
Namun demikian berbagai faktor, baik sifatnya internal maupun eksternal
cenderung memberi kontribusi terhadap pemberian ASI tersebut. Sehingga
bergantung dari keberadaan faktor intern maupun faktor ekstern pada ibu yang
menyusui menentukan diberikan atau tidakdiberikannya ASI eksklusif pada
bayinya.10

2.15 Ibu Melahirkan (Postpartum)


Ibu melahirkan adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan, plasenta keluar
lepas dari rahim, serta sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan
secara normal berlangsung selama enam minggu atau 42 hari. Kondisi stabil setelah
melahirkan berbeda pada ibu yang melahirkan spontan dan caesar. Pada ibu yang
melahirkan spontan dan tidak mempunyai penyakit berat dalam waktu 4-6 jam
sudah stabil. Penyakit berat ini seperti hipertensi, jantung, diabetes melitus dll. Ibu
18

yang melahirkan caesar membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali stabil
dibandingkan ibu yang melahirkan spontan.34

Anda mungkin juga menyukai