KOSMETIKA
Nabila Putri Azzahra
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang km 21 Jatinangor 45363
aylaazzahra2000@gmail.com
ABSTRAK
Alga adalah organisme fotosintetik air yang sering kali dimanfaatkan karena mengandung banyak
senyawa bioaktif. Makroalga telah menarik perhatian industri makanan, kosmetik, farmasi, dan
nutrasetikal. Dari alga tersebut banyak diturunkan metabolit sekunder yang dikenal memberikan
banyak manfaat terhadap kulit, yang meliputi perlindungan dari radiasi UV, memperbaiki dan
pencegahan tekstur kulit yang kasar, keriput, dan mempertahankan elastisitas kulit. Alga juga
dikenal dapat menghindari penuaan kulit karena mengandung senyawa antioksidan. Variasi
formulasi kosmetik menggunakan ekstrak alga meningkat karena alga juga merupakan bahan baku
yang aman dari sumber daya lingkungan.
Kata kunci : Alga, kulit, kosmetik
ABSTRACT
Algae are photosynthetic aquatic organisms that are often used because they contain many
bioactive compounds. Macroalgae has attracted the attention of the food, cosmetics,
pharmaceutical and nutritional industries. From these algae there are many secondary
metabolites that are known to provide many benefits to the skin, which include protection from UV
radiation, improve and prevent rough skin texture, wrinkles, and maintain skin elasticity. Algae
are also known to avoid skin aging because they contain antioxidant compounds. The variation of
cosmetic formulations using algal extracts is increasing because algae is also a safe raw material
from environmental resources.
Keyword : Algae, skin, cosmetic
PENDAHULUAN dengan aktivitas biologis, dari makroalga,
telah meningkat secara signifikan dalam tiga
Kosmetik adalah sesuatu yang
dekade terakhir. Di sisi lain, rumput laut baru-
digunakan untuk memperindah penampilan
baru ini mendapat perhatian signifikan karena
agar lebih menarik dan mengurangi serta
potensinya sebagai antioksidan alami
mengatasi masalah-masalah estetika.
(Yanuarti, et al., 2014).
Kosmetik secara umum memiliki formulasi :
zat aktif, fase minyak, dan fase air yang diolah Secara umum, alga dapat
sedemikian rupa agar dapat menimbulkan efek dikategorikan sebagai makroalga multiseluler
yang diinginkan. Zat aktif dari alga meemiliki dan mikroalga uniseluler (ganggang
banyak manfaat diantaranya sebagai mikroskopis). Ganggang makro, biasanya
antioksidan, pelembab, pemutih, anti-aging, ditemukan di daerah pantai, diwakili oleh tiga
serta fotoproteksi (Oktarina, 2017). kelas utama: ganggang hijau
(Chlorophyceae), ganggang coklat
Istilah rumput laut mengacu pada
(Phaeophyceae), dan ganggang merah
ganggang laut besar yang tumbuh hampir
(Rhodophyceae). Mikroalga dapat ditemukan
secara eksklusif di perairan dangkal di tepi
di semua ekosistem dan di wilayah perairan
lautan dunia. Rumput laut menyediakan
laut sebagai fitoplankton (Kandale, et al.,
perlindungan dan makanan untuk berbagai
2011).
hewan laut, memberikan keindahan bagi
pemandangan bawah laut, dan secara langsung Sel ganggang mengubah energi
bernilai bagi manusia sebagai bahan baku matahari menjadi energi kimia melalui proses
makanan dan industri (Saso, et al., 2012). fotosintesis. Energi kimia disimpan dalam
bentuk senyawa kimia dengan aktivitas
Rumput laut segar, baik liar maupun
biologis tertentu yang disebut "senyawa
budidaya, telah lama digunakan dalam
bioaktif". Dari perspektif alam, ekskresi
makanan, sediaan farmasi termasuk obat-
bahan kimia tersebut dapat terkait dengan
obatan dan kosmetika, serta untuk kebutuhan
regulasi bakteri dan populasi alga. Mereka
industri. Telah dilaporkan bahwa rumput laut
lebih sederhana daripada tanaman darat
berfungsi sebagai sumber penting zat alami
terutama karena mereka menyerap nutrisi
bioaktif. Banyak metabolit yang diisolasi dari
yang mereka butuhkan dari air di sekitarnya
ganggang laut yang telah terbukti memiliki
dan tidak memerlukan akar atau jaringan
efek bioaktif. Faktanya, penemuan metabolit
penghantar yang rumit (Fleurence and Levine, Namun terdapat pula kekurangan
2016). menggunakan alga, diantaranya produksi alga
skala besar yang homogen dapat
Produksi kosmetik yang mengandung
menimbulkan masalah bagi aplikasi alga
mikroalga yang dikombinasikan dengan
dalam kosmetik (Fleurence and Levine, 2016).
antioksidan lain dan / atau senyawa bioaktif
untuk perlindungan kulit dari kerusakan akibat Kondisi kultur alga yang baik selama
sinar matahari dianggap sebagai bidang studi pertumbuhan sangat penting, variasi beberapa
yang sedang berkembang. Alga digunakan parameter dapat mempengaruhi profil
sebagai sumber daya alam karena telah komposisi akhir biomassa. Parameter tersebut
menunjukkan aktivitas biologis dan potensi termasuk intensitas cahaya, kontrol pH,
untuk memberikan manfaat kesehatan. Hanya jumlah CO2, kadar air atau bahkan
sedikit spesies mikroalga yang telah dipelajari kontaminasi (Astiani, et al., 2016).
dan digunakan dalam aplikasi komersial,
termasuk: Spirulina, Chlorella, Botryococcus,
beberapa Dunaliella, Phaeodactylum, dan POKOK BAHASAN
Beberapa metabolit sekunder dari penuaan dini, pembentukan keriput, dan kulit
memperbaiki kulit yang rusak, mengobati senyawa mikrosporine seperti asam amino
seborrhea, menghambat beberapa proses (MMAs) yang dapat menyerap sinar UV,
Selain itu, ekstrak mikroalga merah dapat yang dapat berperan sebagai anti UVA dan
KESIMPULAN
Produk kosmetik yang menghambat
enzim tirosinase mencegah hiperpigmentasi Alga menghasilkan banyak metabolit
kulit dan merangsang pemutihan. Ekstrak sekunder selama pertumbuhannya. Karena itu,
murni Nannochloropsis oculata, yang alga dianggap sebagai sumber bahan alami
mengandung zeaxanthin, zat anti-tirosinase, yang penting sebagai penghasil senyawa
dipatenkan untuk digunakan dalam krim bioaktif dalam formulasi kosmetik. Banyak
(Dolorosa, et al., 2017). kosmetik yang mengandung alga atau bahkan
ekstrak alga telah dikembangkan untuk
Pembentukan melanin yang terjadi
meningkatkan efek biologis pada kulit. Dalam
pada kulit membutuhkan katalisator berupa
industri kosmetik, alga dapat dimanfaatkan
enzim tirosinase. Katalisator lain yang dapat
sebagai krim tabir surya, pelembab, anti-
menimbulkan reaksi pencoklatan pada kulit
penuaan, dan sebagai pemutih maupun
adalah dengan adanya sinar maupun radiasi
pencerah kulit yang lebih baik dari bahan
UV yang menyengat. Proses pembentukan
kimia.
melanin ini dapat dihambat dengan inhibitor
tirosinase. Senyawa yang dapat menjadi
DAFTAR PUSTAKA Indian Bot. Soc. Vol. 94 (1 dan 2) : 81–
88.
Astiani, F., Irma, D., Siska, M. 2016.
Pengaruh Media Kultur yang Berbeda Saso, S., Georg, P., Marthin, L., Maria, M,
Terhadap Laju Pertumbuhan dan Christian, H. 2012. Microalgae in the
Biomassa Spirulina Sp. Jurnal Ilmiah Postgenomic Era: A Blooming
Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Reservoir for New Natural Products.
Unsyiah. Vol. 1 (3) : 441-447. FEMS Microbiology. Rev 36 : 761–785