Anda di halaman 1dari 16

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Identitas
1. Nama : Tn.S
2. No Rm : C141873
3. Tanggal Lahir : 13 Juni 1956
4. Alamat : Kemang Pratama 1
5. Status : Menikah
6. Pekerjaan : pegawai swasta
7. Jenis Kelamin : Laki – Laki
8. Diagnosa : chilelithiasis
9. Rencana Tindakan : laparatomi chole
10. Operator : dr. Zulfebrri Arief, Sp.BD (K)
11. Dokter Anestesi : dr
12. Jenia Anestesi : umum
13. Perawat Instrument : - instrument 1 : Br. achmad
- Instrument 2 : Zr. Lia
14. Perawat Sirkuler : Zr. Mala
15. Perawat Anestesi : Zr.
16. Mulai Anestesi : 15:40 WIB Sampai Dnegan 17:10 WIB
17. Melai Pembedahan : 15:50 WIB Sampai Dengan 17:00 WIB
18. Alamat Rawat :

B. Pre operasi
1. Pengkajian.
a. Pukul 15:10 pasien datang d ruang A dengan menggunakan brankar dengan
keadaan sadar penuh. Hasil pemetriksaan tanda – tanda vital di dapat sebagai
berikut: Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi : 91 x/m, Suhu : 36°C, Respirasi :
18 x/m.
b. Pada saat dilakukan pengkajian pasiem tampak cemas dan kontak mata kurang
saat diajak berkomunikasi nmapak murung.
c. Pasien mengatakan takut akan dilakukan operasi
d. pasien mengatakan belum di karuniai anak
e. pasien mengatakan tidak nyaman dengan adanya benjolan di atas testis.
f. Memeriksa kelangkapan data tilik atau kelengkapan administrasi.
1) Surat izin operasi
2) Lembar pernyataan / persetujuan tindakan anastesi
3) Form anastesi dan sedasi
4) Adminitrasi

13
5) Status pasien
6) Identitas pasien : pasien terpasang gelang identitas
7) Hasil rotgen, hasil lab
8) Puasa : puasa jam berapa
9) Obat yang disertakan
10) Mengkonfirmasi kepada pasien untuk melepas semua perhiasan serta gigi palsu jika
ada
11) Set marking
g. Riwayat penyakit : pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi, penyakit
asma, hipertensi, diabetes dan penyakit lainnya.
h. Puasa mulai pukul 24:00 WIB Antibiotik yang diberikan : cefotacime 20 g
(telah dilakukan skin test dan hasilnya tidak ada alergi)

2. Data penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil
Jenis pemeriksaan Nilai rujukan
Saat ini
Hematologi
Hematologi rutin
Hemoglobin 14.5 13,0 – 18,0 dL
Hematokrit 42 40 – 52 %
Eritrosit 5,0 4,3 – 6,0 juta / μL
Leukosit 8620 4,800 – 10,800 /
μL
Trombosit 312000 150,000 –
400,000 / μL
MCV 84 80 – 96 Fl
MCH 29 27 – 32 pg
MCHC 35 32 – 36 g/dL
KOAGULASI
Waktu prrotromin
Kontrol 10,7 Detik
Pasien 10,1 9,3 – 11,8 g/Dl
APTT
Kontrol 23,2 Detik
Pasien 28,3 23,4 – 31,5 detik
INR 0,92 0,8 – 1,30 (tampa
th/ anti koag)
KIMIA KLINIK
SGOT (AST) 28 <35 U/L
SGPT (ALT) 30 <40 U/L
Ureum 21 20 – 50 mg/dL
Kreatinin 0,91 0,5 – 1,5 mg// dL

14
eGFR 109,57
Glukosa darah 94 70 – 140 mg / dL
Natrium (Na) 139 135 – 147
mmol/L
Kalium (K) 4,0 3,5 – 5,0 mmol/L
Klorida (Cl) 100 95 – 150 mmol /
L

b. Hasil pemeriksaan spermatozoa


Nama pemeriksaan Hassil Nilai rujukan Satuan
Leukosit - <1 10 ^ 6/mL
Immature germ cell - 10 ^ 6/mL
Viabilotas - >=58 %
Morfologi
1. normal - %
>=4
2. morfologi - %
Kesimpulan cryptozoospermia
spermatologi * ditemukan 4 spermatozoa pada seluruh lapang
pandang objek setelah sampai di centrifunge
pemeriksaan motilitas, morfologidan monsentrasi
tidak di kerjakan

c. hasil pemeriksaan USG


kesan :
varocicele kiri, tidk terdapat varicocele kanan, testis bilateral normal.
d. Hasil pemeriksaan thorak
Kesan :
Fraktur tibia sinstra proksimal
e. Hasil pemeriksaan MRI
Kesan :
Bursitis supra-retro- infra pattella. Fraktur tibial platen tipe 1. Bone edema
proksimal tibia ACL, PCL, NCL, LCL, intak. Tear anterior dan posterior
meniscus lateralis serta anterior hom meniscus medialis grade 1. Tear posterios
hom meniscus medialis grad 2.
3. Persiapan alat
a. Basic equipment
1) Meja operasi
2) Meja mayo
3) Meja tray
4) Standar wakom
5) Lampu operasi
6) Msein suction

15
7) Mesin diametri
8) Mesin anestei
9) Tiang infus
10) Tempat sampah
b. Alat steril
1) Linen steril
2) Jas operasi
3) Laken atas dan bawah
4) Laken kecil
5) Sarung meja mayo
6) Sarung meja tray
7) Instrument (set laparatomy)
c. Medikal supply
1) Kassa x- ray
2) Kassa polos
3) Alkohol
4) Betadine
5) Linapen
6) Benaang (chromik 2.0 , prolane 3.0 , T- silk 2.0)
7) Apron
8) Handscoon
9) Aquabides
10) Pet elektroda
11) Supratul
12) Hypapik
13) Pisau
14) Spuit

4. Analisa data
Data Etiologi Masalah
Ds :
- pasien mengatakan belum di
karuniai anak
- pasien mengatakan tidak nyaman
dengan adanya benjolan di atas
Gangguan konsep
testis.
Fertilitas diri harga diri
Do
rendah
- klien nampak murung, kontak mata
kurang
- Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi
: 76 x/m, Suhu : 36°C, Respirasi :
18 x/m.

16
-
Ds :
- Pasien mengatakan takut akan
dilakukan operasi

Do : Kurangnya
- pasiem tampak cemas dan kontak informasi
Cemas
mata kurang saat diajak prosedur
berkomunikasi. pembedahan
- Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi
: 91 x/m, Suhu : 36°C, Respirasi :
18 x/m.
-

5. Diagnosa
a. Gangguan konsep diri harga diri rendah berhubungan dengan fertilitas
b. Cemas berhungan dengan Kurangnya informasi prosedur pembedahan

17
6. asuhan keperawatan
No Diagnosa Tujuan intervensi Implementasi Evaluasi
1 Gangguan konsep Setelah dilakukan a. Anjurkan klien a. Menganjurkan klien S : klien mengatan
diri harga diri tindakan diharapkan mengungkapkan mengungkapkan dapat menerima
rendah cemas pasien hilang perasaannya tentang perasaannya tentang kondisinya saat ini
berhubungan dengan kritera hasil : infertilitas yang infertilitas yang
dengan fertilitas a. Klien mampu dideritanya dideritanya O : klien nampak
mengekspresikan b. Dorong dan motivasi b. Mendorong dan tidak murung dan
perasaan tentang klien untuk motivasi klien untuk mau bercerita
infertile mengidentifikasi mengidentifikasi aspek
b. Terjalin kontak aspek positif pada positif pada dirinya A: masalah teratasi
mata saat dirinya c. Memberikan informasi sebagian
berkomunikasi c. Berikan informasi mengenai pembedahan
c. Klien mampu mengenai serta alterna tive lain P : inyervensi
mengidentifikasi pembedahan serta yang diperlukan da lam dlanjutkan.
aspek positif diri alterna tive lain yang memecahkan masalah
diperlukan da lam klien
memecahkan masalah d. Membantu klien untuk
klien memilih alternative
d. Bantu klien untuk yang tepat dan sesuai
memilih alternative dengan klien
yang tepat dan sesuai memecahkan

18
dengan klien masalahnya
memecahkan
masalahnya
2 Cemas berhungan Setelah dilakukan a. Kaji tingkat ansietas a. Mengkaji tingkat S : klien mengatakn
dengan tindakan diharapkan dan ekspresi klien ansietas dan ekspresi lebih tenang
Kurangnya cemas pasien hilang b. Berikan kesempatan klien
informasi dengan kritera hasil : klien untuk b. Memberikan O:
prosedur a. Klien dapat mengekspresikan kesempatan klien klien nampak lebih
pembedahan dan mengungkapkan perasaanya untuk tenang, klien mau
perawatan pasda kecemasan yang Berikan informasi mengekspresikan bercerikan mengenai
operasi dirasakan mengenai prosedur perasaanya keluhannya
b. Klien dapat pembedahan yang c. Memberikan Tekanan darah
menyebutkan akan dijalankan informasi mengenai 110/80 mmHg, Nadi
kembali tentang prosedur pembedahan : 75 x/m, Suhu :
prosedur yang akan dijalankan 36°C, Respirasi : 18
pembedahan x/m.
Ekspresi wajah
tidak tegang A : masalah teratasi

P : intervennsi
dihentikam

19
C. Intra operasi
1. Pengkajian
a. Pukul 15.35 dibacakan sign in oleh Sr Merlin setelah di lakukan sign in
dipimpin doa oleh operator dr. Nugroho Budi Utomo, Sp.U(Sub)
b. Pasien di posisikan telentang
c. Pukul 15.40 dilakukan pembiusan oleh dr anestesi dengan jenis general
anastesi
d. Pemasagan cateter oleh Br. Maryoto
e. Pemasangan plat di paha sebelah kana atas oleh Br. Maryoto setelah pasien di
pasang plat pasien di posisikan supine oleh tim operasi
f. Pmenyiapkan alat steril
g. Perawat instrumen memakai apron dan melakukan cuci tangan bedah setelah
itu perawat intrumen memakai jas steril dan sarung tangan steril
h. Perawat instrumen memasang cover mayo, lalu menyusun instrument (set
laparatomi)
1) O hak
2) Langen bek
3) Gunting jaringan
4) Gunting benang
5) Pinset sirugis
6) Pinset anatomis
7) Scapel
8) Klem bengkok
9) Klem lurus
10) Duk klem ‘
11) Dalen 90
12) Peblok
i. Perawat instrumen menyiapkan betadine 10 % , alkohol dan kasa polos untuk
diserahkan kepada operator untuk melakukan aseptik dan antiseptik
j. Perawat instrumen dan asisten melakukan drapping
k. Memasang duk jlem pada 4 sisi di area yang akan di operasi.
l. Mendekatkan kauter dan selang suction lalu menyambungkan kabel diatermi
ke mesin dan menyambungkan selang suction dengan coagulasi 60 dan cuting
50.
m. Pukul 15.45 WIB sebelum operator memulai operasi di bacakan time out oleh
sirkuler.
n. Sebelum dilakukan insisi perawat instrumen menghitung kassa yang ada dan
melaporkan kepada operator dan sirkuler
o. Pukul 15.50 operasi dimulai operator mulai melakukan insisi di abdomen mulai
dari epidermis sampai bagian kulit bagian dalam

20
p. Perawat instrumen memberikan instrumen sesuai urutan prosedur secara benar
dan tepat.
q. Setelah itu persiapan menutup operasi, sebelum itu cek kelengkapan kassa,
memastikan kelengkapan instrument, dan alat-alat lainnya. Setelah itu di
laporkan pada dpjp bahwa kassa, instrument lainnya lengkap.
r. Melaporkan perkiraan pendarahan pada operator sesuai dengan junlah kassa
yang terpakai.
s. Setelah luka selesai di jahit, melakukan perawatan luka dengan memasang
supratrule sesuai kenutuhan dan menutup luka operasi dengan menggunakan
kassa steril polos dan fiksasi memggunakan hypapik oleh perawat sirkuler.
Evaluasi penjutupan luka operasi selesai pukul 17: OO WIB
t. Mencata alat yang telah dipakai bersama perawat sirkuler.
u. Membuka jas operasi dan sarung tangan dan cuci tangan.

2. Analisa data
Data Etiologi Masalah
DS : -
DO:
 terpasang elektroda
 Elektroda di pasang
di paha kanan
 Alas sudah
terpasang
 Tubuh pasien tidak
ada yang nempel
Penggunaan ESU Resiko luka bakar
pada alat yang
berbahan logam
 Coogulasi : 60
 Cating : 50
 TD: 92 / 62 mmHg
Nadi:76 x/menit
RR: 16 x/menit
Suhu : 36°C

DS : -
DO
- Dilakukan operasi
ligasi varicocele
- Terdapat luka
Proses pembedahan Resiko infeksi
terbuka ± 4 cm.
- TD: 92 / 62 mmHg
Nadi:76 x/menit
RR: 16 x/menit
Suhu : 36°C

21
3. Diagnosa keperawatan

a. Reiko luka bakar berhubungan dengan penggunaan ESU


b. Resiko infeksi berhubungan dengan proses pembedahan

22
No Diagnosa Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
1 Reiko luka bakar Setelah dilakukan a. Beri alas tempat tidur a. Memberi alas tempat S:-
berhubungan tindakan b. Observasi pasien tidur O: tidak ada luka
dengan keperawatan selama selama operasi b. Mengobservasi pasien bakar
penggunaan ESU 10 menit diharapkan c. Tempel elektroda selama operasi A: maslaah teratasi
luka bakar terjadi pada daerah yang c. Menempel elektroda P : intervensi di
dengan kriteria hasil cekung dan tebal pada daerah yang hentikan
: d. Pastikan semua cekung dan tebal
Luka bakar tidak bagian elektroda d. Memastikan semua
terjadi merekat ke kulit bagian elektroda
merekat ke kulit

2 Resiko infeksi Setelah dilakukan a. Cuci tangan d. mencuci tangan S :-


berhubungan tindakan bedah dan bedah dan gunakan O : luka klien bersih
dengan proses keperawatan selama gunakan jas dan jas dan handscoon Tidak terdapat tanda
pembedahan 10 menit diharapkan handscoon steril steril – tanda infeksi
infeksi tidak terjadi b. Pertahankan e. mempertahankan TD: 92 / 62 mmHg
dengan kriteria hasil kesterilan selama kesterilan selama Nadi:76 x/menit
: pembedahan pembedahan RR: 16 x/menit Suhu
 Infeksi tidak c. Tutup luka f. Menutup luka : 36°C
terjdi dengan kassa dengan kassa steril A: masalah teratasi
steril. 23 sebagian
P: intervensi di
pertahankan
4. Asuhan keperawatan

24
D. Post operasi
1. Pengkajian
a. 17:00 WIB operai selesai dan pasien selesai dibius pukul 17 : 10 WIB sebelum
pasien dibawa ke ruang RR
b. Pada saat di bangunkan paisien nampak merespon menggerakkan tangan dan kaki
nya , masih terpasang ventilator
c. Terpasang cateter urine dan infus
d. Kulit utuh, terdapat luka tertutup kasa bersih
2. Analisa data
Data Etiologi Masalah
Ds : -
Do :
- paisien nampak
merespon
menggerakkan
tangan dan kaki nya Pengaruh anestesi Resiko jatuh
- TD: 92 / 62 mmHg
Nadi:76 x/menit
RR: 16 x/menit
Suhu : 36°C
Ds : -
Do :
- Terrasang cateter
urine dan selang
infus Tercabutnya infus dan
Resiko cedera
- TD: 92 / 62 mmHg cateter
Nadi:76 x/menit
RR: 16 x/menit
Suhu : 36°C
-

3. Diagnosa
a. Resiko jatuh berhubungan dengan pengaruh anestesi
b. Resiko cedera berhubungan dengan tercabutnya infus dan cateter

25
Asuhan keperawatan
No diagnosa Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
1 Reiko luka bakar Setelah dilakukan e. Beri alas tempat tidur e. Memberi alas tempat S:-
berhubungan tindakan f. Observasi pasien tidur O: tidak ada luka
dengan keperawatan selama selama operasi f. Mengobservasi pasien bakar
penggunaan ESU 10 menit diharapkan g. Tempel elektroda selama operasi A: maslaah teratasi
luka bakar terjadi pada daerah yang g. Menempel elektroda P : intervensi di
dengan kriteria hasil cekung dan tebal pada daerah yang hentikan
: h. Pastikan semua cekung dan tebal
Luka bakar tidak bagian elektroda h. Memastikan semua
terjadi merekat ke kulit bagian elektroda
merekat ke kulit

2 Resiko infeksi Setelah dilakukan g. Cuci tangan j. mencuci tangan S :-


berhubungan tindakan bedah dan bedah dan gunakan O : luka klien bersih
dengan proses keperawatan selama gunakan jas dan jas dan handscoon Tidak terdapat tanda
pembedahan 10 menit diharapkan handscoon steril steril – tanda infeksi
infeksi tidak terjadi h. Pertahankan k. mempertahankan TD: 92 / 62 mmHg
dengan kriteria hasil kesterilan selama kesterilan selama Nadi:76 x/menit
: pembedahan pembedahan RR: 16 x/menit
 Infeksi tidak i. Tutup luka l. Menutup luka Suhu : 36°C
terjdi dengan kassa dengan kassa steril A: masalah teratasi

27
steril. sebagian
P: intervensi di
pertahankan

27
27

Anda mungkin juga menyukai