PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada hakikatnya, penelitian merupakan salah satu cara yang tepat dalam memperoleh
informasi yang sahih dan dapat dipertanggungjawabankan. Dalam penelitian pendidikan
juga menjadi salah satu cara dilakukan para pendidik untuk menyelidiki masalah
pendidikan yang dapat digunakan sebagai informasi yang signifikan dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah yang berarti dapat dilandasi oleh fakta-fakta atau
data yang dianalisis untuk dipakai sebagai wahana pengambilan keputusan. Oleh sebab itu,
informasi-informasi yang ditemukan akan menjadi pusat perhatian dalam penelitian.
Didalam penelitian tidak terlepas dari keberadaan data yang merupakan bahan baku
informasi untuk memberikan gambaran spesifik mengenai obyek penelitian. Data
merupakan fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan
masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Data yang didapatkan berasal dari berbagai
sumber yang dapat dikumpulkan dengan menggunakan berbagai teknik yang ada selama
proses penelitian berlangsung.
Menurut Lofland dalam Djaelani (2013:82) menyatakan bahwa data penelitian
kualitatif bersumber dari kata-kata dan tindakan dan data tambahan seperti dokumen dan
lainnya. Sedangkan dalam penelitian kuantitatif menjadi titik perhatian dalam
pengumpulan data adalah sampel yang diperlakukan sebagai subyek penelitian, sedangkan
di dalam penelitian kualitatif tidak berbicara tentang sampel sebagaimana penelitian
kuantitatif, tetapi tentang informan dan aktor/pelaku, kata-kata dan tindakan informan dan
pelaku itulah yang dijadikan sumber data untuk diamati/diobservasi dan diminta
informasinya melalui wawancara/diskusi/dokumentasi.
Pengumpulan data dalam penelitian sangat besar peranannya. Data dapat menentukan
kualitas hasil dari penelitian yang mempengaruhi keakuratan dan ketepatan analisis data.
Sehingga masalah yang dihadapi diantaranya klasifikasi data, penilaian beracuan norma
dan beracuan patokan yang akan dikaji. Selain itu analisis data juga akan dilibatkan dalam
kegiatan penelitian. Berdasarkan pengertian diatas, maka makalah ini membahas materi
mengenai data dalam penelitian pendidikan.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimanakah pengertian dari data penelitian ?
1.2.2. Bagaimanakah manfaat dari data penelitian ?
1.2.3. Bagaimanakah klasifikasi dari data penelitian ?
1.2.4. Bagaimanakah persamaan dan perbedaan penilaian beracuan norma dan penilaian
beracuan patokan?
1.2.5. Bagaimanakah teknik analisis data penelitian?
1.3.Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian data penelitian.
1.3.2. Untuk mengetahui manfaat dari data penelitian.
1.3.3. Untuk mengetahui klasifikasi dari data penelitian.
1.3.4. Untuk mengetahui perbedaan penilaian beracuan norma dan penilaian beracuan
patokan.
1.3.5. Untuk mengetahui teknik analisis data penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Data Penelitian
Data berasal dari bahasa Latin yang berarti “ Sesuatu yang Diberikan”.
Menurut Siswandari (2009) dalam Aditya (2013:1) menyatakan bahwa data
merupakan fakta-fakta yang digunakan sebagai bahan penarikan kesimpulan. Data
bisa menjadi hasil catatan peneliti yang dapat berupa angka atau fakta
(Arikunto,2002). Data memiliki kemiripan definisi dengan definisi informasi
namun pada informasi lebih menonjolkan segi servis dan data lebih menonjolkan
aspek materi. Dari hasil pendefinisian data oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa
data merupakan sekumpulan fakta/informasi yang diperoleh dari suatu pengukuran
(angka).
Menurut Aditya (2013:2), data harus dapat memenuhi syarat-syarat agar dapat
dianalisis dengan baik yaitu :
1. Obyektif
Data yang diperoleh dari lapangan/hasil penelitian, harus ditampilkan dan
dilaporkan apa adanya.
2. Relevan
Data yang ditampilkan atau dikumpulkan harus disesuaikan dengan
permasalah yang sedang dihadapi atau diteliti.
3. Mengikuti perkembangan jaman
Data harus mengikuti perkembangan jaman yang telah ada agar dapat
menyesuaikan dengan keadaan nyata.
4. Representatif
Data harus diperoleh dari sumber yang tepat dan dapat menggambarkan
kondisi senyatanya atau mewakili suatu kelompok tertentu atau populasi.
Dari konsep yang demikian itu, dalam penelitian dilapangan , data lebih banyak
disinggung, baik itu jenisnya maupun teknik memperolehnya. Bahkan pada
beberapa penelitian tertentu, disinggung singgung bagaiman data tersebut sudah
dapat dianalisi dilapangan, sehingga betul betul dapat mencerminkan wajah dari
sebuah fakta yang utuh.
2.2 Manfaat Data Penelitian
Manfaat data secara garis besar dapat dikelompokkan dalam empat kategori,
yakni a) dasar penyusunan rencana dan program, b) alat kontrol atau monitor
pelaksanaan program, c) dasar penilaian atau evaluasi, dan d) pengambilan
keputusan atau penentuan kebijakan.
1. Dasar penyusunan rencana dan program
Peranan data sangat penting untuk penyusunan program oleh unit kerja
perencanaan di tingkat Provinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kota dapat mencapai
sasaran. Data mengenai kondisi maupun situasi akan membantu menemukan titik
yang tepat untuk melakukan pemrograman sehingga dapat menemukan rencana
lain untuk mencegah terjadinya rencana atau program yang sulit dilaksanakan. Data
tentang situasi yang dimaksud misalnya wilayah kerja provinsi atau
kabupaten/kota, keamanan sosial, ekonomi, sosial budaya masyarakat dan
demografi, sedangkan yang dimaksud dengan data kondisi misalnya struktur
organisasi Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota, sumber daya manusia
Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota, dana, sarana dan prasarana serta
waktu yang disiapkan.
tertentu. Menurut Siyoto (2015), data dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk yaitu
data kualitatif (yang berbentuk kata-kata/kalimat) dan data kuantitatif (yang berbentuk
data diskrit dan data kontinum. Berdasarkan sifatnya, data kuantitatif terdiri atas data
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk
yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data
kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman
video.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai
1) Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh
dengan cara membilang. Contoh data diskrit misalnya: Jumlah Sekolah Dasar
pecahan).
atau pecahan tergantung jenis skala pengukuran yang digunakan. Contoh data
dikelompokan dalam empat jenis (tingkatan) yang memiliki sifat berbeda yaitu:
1) Data nominal
Sering disebut juga data kategori yaitu data yang diperoleh melalui
atau makna matematis sehingga tidak dapat dibandingkan. Contoh data nominal
antara lain: Jenis kelamin yang terdiri dari dua kategori yaitu:
Laki-laki (1)
Perempuan (2)
Angka (1) untuk laki-laki dan angka (2) untuk perempuan hanya merupakan
simbol yang digunakan untuk membedakan dua kategori jenis kelamin. Angka-
angka tersebut tidak memiliki makna kuantitatif, artinya angka (2) pada data di
atas tidak berarti lebih besar dari angka (1), karena laki-laki tidak memiliki
2) Data ordinal
Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori yang
telah disusun secara berjenjang menurut besarnya. Setiap data ordinal memiliki
tingkatan tertentu yang dapat diurutkan mulai dari yang terendah sampai
tertinggi atau sebaliknya. Namun demikian, jarak atau rentang antar jenjang
yang tidak harus sama. Dibandingkan dengan data nominal, data ordinal
memiliki sifat berbeda dalam hal urutan. Terhadap data ordinal berlaku
perbandingan dengan menggunakan fungsi pembeda yaitu “>” dan “<”. Contoh
5. Diploma
6. Sarjana
misalnya SD (2) + SMP (3) ≠ (5) Diploma. Dalam hal ini, operasi matematika
3) Data Interval
Data interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar
kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal.
Kelebihan sifat data interval dibandingkan dengan data ordinal adalah memiliki
sifat kesamaan jarak (equality interval) atau memiliki rentang yang sama antara
data yang telah diurutkan. Namun demikian masih terdapat satu sifat yang
belum dimiliki yaitu tidak adanya angka Nol mutlak pada data interval. Contoh
Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh
data nominal, data ordinal, serta data interval. Data rasio adalah data yang
berbentuk angka dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik
Nol absolute (mutlak) sehingga dapat diterapkannya semua bentuk operasi
matematik ( + , – , x, : ).
Terdapat banyak para ahli mengemukakan defenisi dari analisis data. Menurut
Patton, analisis data merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikan
kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Lexy J. Moleong
mengemukakan, bahwa analisis data merupakan proses mengurutkan data kedalam
pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Sedangkan menurut
Suprayogo analisis data merupakan rangkaian kegiatan penelaahan,
pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena
memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah.
Data yang dikumpulkan oleh peneliti tidak ada gunanya jika tidak dianalisis.
Analisis data adalah bagian yang amat penting, karena dengan melakukan analisis,
data tersebut dapat berarti dan bermakna yang dapat digunakan dalam memecahkan
masalah penelitian.
Analisis data dilakukan setelah data diperoleh dari sampel melalui instrumen
yang telah dipilih dan digunakan untuk menjawab masalah dalam penelitian. Secara
umum data yang disajikan untuk dianalisa dapat berupa karakteristik wilayah dan
sampel kasus penelitian. Penyajian data diharapkan dapat memperlihatkan kepada
pembaca setting dan konteks yang spesifik dari penelitian yang sedang dibaca. Data
ada baiknya disajikan dari bentuk yang sederhana, dengan penyajian data yang
relatif kompleks.
Oleh karena itu data yang terkumpul perlu diolah dan dianalisis agar dapat
memecahkan masalah penelitian. Menganalisis data merupakan langkah yang
sangat kritis dalam peneliltian. Karena pada peneliti harus memilih dan
memastikan pola analisis yang digunakna sesuai dengan jenis data yang telah
dikumpulkan.
Dalam penelitian kuantitatif analisis data merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik dalam penelitian
kuantitatif adalah menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang
digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan
statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik
non parametris.
Statistika deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan mendeskripsikan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Penelitian yang dilakukan pada populasi menggunakan statistik deskriptif dalam
analisisnya. Tetapi apabila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya
dapat menggunakan statistik deskriptif atau statistik inferensial. Statistik deskriptif
dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak
ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil.
Tetapi bila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka
teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial.
Dalam penelitian kualitatif data yang diperoleh dari berbagai sumber dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan
dilakukan secara terus menerus tersebut mengakibatakan variasi data sangat tinggi.
Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitattif sehingga teknik analisa
yang digunakan belum ada pola yang jelas. Oleh Karena itu sering mengalami
kesulitan dalam melakukan analisis.
a. Data Reduction
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu maka perlu
dicatat secara teliti dan rinci.semakin lama peneliti di lapangan maka jumlah data
yang diperoleh semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera di
lakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila diperlukan.
b. Data Display
c. Conclusion drawing/verification
a. Analisis Domain
Domain yang dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan menjadi lebih rinci untuk
mengetahui struktur internalnya. Dilakukan observasi terfokus.
c. Analisis Komponensial
1. Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul dalam tahap pengumpulan data, perlu diolah terlebih
dahulu. Pengolahan data tersebut bertujuan untuk lebih menyederhanakan semua
data yang terkumpul dan menyajikannya dalam susunan yang baik dan rapi
kemudian dianalisis. Tahapan dalam pengolahan data adalah:
a. Penyuntingan (editing)
b. Pengkodean (coding)
Setelah diakukan penyuntingan data, kegiatan berikutnya adalah pemberian kode
(pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan cara memberikan simbol/tanda
berupa angka terhadap jawaban responden yang diterima. Tujuannya adalah untuk
menyederhanakan jawaban dari responden. Misalnya: 1 untuk jawaban ya/setuju
dan kode 0 untuk tidak setuju. Seluruh kode yang telah ditentukan ditulis dalam
buku kode. Buku kode ini selain diperlukan dalam pengkodean, juga digunakan
sebagai pedoman untuk analisis data dan penulisan laporan.
c. Tabulasi (tabulating)
Kegiatan dalam tahap tabulasi adalah menyusun dan menghitung data hasil
pengkodean, untuk kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Cara tabulasi ada dua
macam:
2. Penganalisisan Data
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan