TINJAUAN PUSTAKA
kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah. (Perkeni, 2011).
glukosa darah selalu normal. Tipe ini akan normal kembali setelah
melahirkan. Faktor resiko pada DGM adalah wanita yang hamil
4) Diabetes tipe lain disebabkan karena defek genetik fungsi sel beta,
Wahid, 2016) :
terkadang tidak terdeteksi tetapi jika gula darah tinggi baru dapat
dirasakan seperti kelemahan, irritabilitas, polyuria, polydipsi, proses
Gambar 2.1
Anatomi Pankreas
Sumber : Parker, S (2007).
Pankreas terdiri dari dua jenis jaringan utama, yakni: asini yang
mensekresikan getah pencernaan ke dalam duodenum, dan pulau
dari gula dari makanan yang masuk melalui mulut dicerna di usus,
sumber energi utama bagi sel tubuh di otot dan jaringan, agar dapat
dalam aliran darah. Ibarat kunci, insulin membuka pintu sel agar
glukosa masuk. Dengan demikian, kadar glukosa dalam darah menjadi
turun.
normal, bila ada rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan
metabolisme karbohidrat.
insulin).
insulin).
jaringan tubuh.
Gangguan
transport glukosa
Resistensi Insulin
Glukosa darah
Pankreas
Insulin
Pankreas
Glukosa darah
HIPERINSULINEMIA – DM TIPE 2
Skema 2.1
Patogenesis & Patofisiologi DM tipe 2
1) Kelainan genetika
2) Faktor Usia
terhadap insulin.
tubuh dan otot akan makin resisten terhadap kerja insulin. Lemak ini
darah akan menjadi lebih baik dan resiko terjadinya DM tipe 2 akan
turun hingga 50 %.
Melitus pada awalnya sering kali tidak dirasakan dan tidak disadari oleh
adalah :
1) Keluhan Klasik
(1) Polyuria
Jika insulin tidak ada atau sedikit maka ginjal tidak dapat
kemih cepat penuh dan hal ini otomatis akan membuat para
(2) Polydipsi
(3) Polyfagia
2) Keluhan lain
(5) Keputihan
(6) Kulit kering dan bila terjadi luka akan lama proses
penyembuhannya.
Glukosa Darah Puasa (GDP) ≥ 126 mg/dl juga dapat digunakan untuk
pemeriksaan glukosa darah abnormal satu kali saja belum cukup kuat
yaitu GDP ≥ 126 mg/dl, GDS ≥ 200 mg/dl pada hari yang lain atau
1) Komplikasi akut
ketidakmampuan pasien.
3) Komplikasi makrovaskuler
cenderung dan sering terjadi pada pasien usia lebih muda, dan
4) Komplikasi mikrovaskuler
area yang dipengaruhi oleh perubahan ini adalah retina dan ginjal.
diabetik.
5) Neuropati
gula darah, ada empat faktor penting yang harus diperhatikan yaitu :
serat.
0,8 g/kg/hari.
2) Latihan fisik
3) Edukasi Kesehatan
4) Terapi Farmakologi
oleh suatu pemikiran, salah satu dari teori Social Cognitif Theory yang
2010).
Efikasi diri merupakan persepsi individu akan kemampuannya
(Hartono, 2012).
influence over event that effect their lives. Self efficacy beliefs
determine how people feel, think, motivate themselves and believe such
beliefs produce there diverse effect throught four major processes. They
penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk,
tepat atau salah, bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuai dengan yang
dari lingkungannya.
2) Proses Motivasional
3) Proses Afektif
4) Proses Seleksi
dimensi, yaitu:
1) Magnitude
2) Generality
tetapi seseorang dengan harapan yang kuat pada dirinya akan tetap
lainnya.
bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Pada usia dewasa, efikasi diri
meliputi penyesuaian pada masalah perkawinan, menjadi orang tua, dan
pekerjaan. Sedangkan pada masa lanjut usia, efikasi diri berfokus pada
pasien berusia 60 tahun. Menurut Potter dan Perry (2005) usia 40-
General Self Efficacy oleh Born tahun 1995. Instrumen efikasi diri ini
– 40.
pasien DM tipe 2.
Instrumen ini terdiri dari 15 butir pernyataan yang bersifat positif
berikut:
4) Skor 4 : Mampu
Tabel 2.1
Nilai Interpretasi kategori untuk efikasi diri
proses pemindahan materi dari seseorang ke orang lain dan bukan pula
1) Kemampuan
2) Perhatian
3) Motivasi
5) Partisipasi aktif
Menurut Kozier & Erbs (2010 dalam Yunita 2016) tujuan dari
7) Mencegah kematian
sekitarnya.
masyarakat umum.
1) Dimensi Sasaran
(1) Individu
b. Wawancara
(2) Kelompok
a. Diskusi kelompok
cara tukar pikiran antara dua orang atau lebih dalam suatu
c. Bermain peran
kesimpulannya.
e. Simulasi
diantaranya :
a. Seminar
dibicarakan di masyarakat.
b. Ceramah
pasien
karyawan
(5) Rahabilitasi
latihan tersebut.
(1) Penatalaksanaan DM
mandiri.
diabetes meliputi:
huruf atau gabungan huruf, baik dieja huruf demi huruf maupun yang
tidak dieja huruf demi huruf. GOOD LOCK merupakan singkatan dari :
Tabel 2.2
Makna Akronim GOOD LOCK
No Huruf Singkatan dari Artinya
1 G Glukosa Pemantauan glukosa secara
rutin.
2 OO Obat-obatan Obat-obatan/terapi farmakologi
untuk penderita Diabetes
melitus.
3 D Diet Diet atau nutrisi yang tepat bagi
penderita Diabetes melitus
4 L Luka Perawatan pencegahan luka kaki
diabetik
8 O Olahraga Olahraga atau aktivitas Fisik
9 C Cegah Pencegahan terhadap Diabetes
melitus
10 K Konsep Konsep dasar Diabetes melitus
tersebut.
100–140 mg/dl
oral.
Tabel 2.3
Daftar Ukuran Kadar Glukosa Darah
Kadar Glukosa Bukan Belum Pasti
DM
Darah DM DM
Sewaktu Plasma < 100 100-199 > 200
Vena mg/dl mg/dl mg/dl
Darah < 90 99-199 > 200
Kapiler mg/dl mg/dl mg/dl
Puasa Plasma < 100 100-125 > 126
Vena mg/dl mg/dl mg/dl
Darah < 90 90-99 > 100
Kapiler mg/dl mg/dl mg/dl
Sumber : PERKENI (2011)
1) Terapi Insulin
Tabel 2.4
Penggunaan Terapi Insulin
Contoh Cara Penggolongan Kerja
Mekanisme Kerja Indikasi
Senyawa Pemberian Insulin
Actrapid HM Efek kerja insulin Penderita DM Tipe 2 Insulin berikan Masa kerja Singkat
Humulin yang sudah sangat tertentu kemungki-nan melalui penyun- (Shortacting/Insuli
Protamin dikenal adalah me- juga membutuh-kan tikan yang dila- n), disebut juga
Insulatard HM mbantu transpor terapi insulin apabila kukan secara insulin reguler
glukosa dari darah terapi lain yang subkutan (diba- Masa kerja sedang
ke dalam sel & diberikan tidak dapat wah kulit). Pe- Masa kerja sedang,
meningkatkan lipo- mengendalikan kadar nyerapan paling mula kerja cepat
genesis, menekan glukosa darah cepat terjadi di Masa kerja lama
lipolisis, serta men- Keadaan stress berat, daerah abdomen
ingkatkan transport seperti pada infeksi diikuti oleh dae-
asam amino masuk berat, tindakan pem- rah lengan, paha
ke dalam sel. dahan, infark mio- bagian atas dan
kard akut atau stroke bokong. Bila di
DM Gestasional dan suntikkan secara
penderita DM yang intramuskular
hamil membutuhkan maka penyera-
terapi insulin, apabila pan akan terjadi
diet saja tidak dapat lebih cepat, dan
mengendalikan kadar masa` kerjanya
glukosa darah. menjadi lebih
Penderita DM yang singkat.
mendapatkan nutrisi
parenteral atau yang
memerlukan suple-
men tinggi kalori. untuk
memenuhi kebutuhan
energi yang meningkat,
secara bertahap memer-
lukan insulin eksogen
untuk mempertahankan
kadar glukosa darah
mendekati normal sela-
ma periode resistensi
insulin atau ketika ter-
jadi peningkatan
Gangguan fungsi ginjal
dan hati yang berat.
Ketoasidosis Diabe-tik
Insulin seringkali di-
perlukan pada pada
pengobatan sindroma
hiperglikemia, hiperos-
molar non-ketotik
Kontraindikasi atau
alergi terhadap obat
OHO
Sumber : Pharmaceutical Care (2005)
Tabel 2.5
Penggunaan Terapi Obat Hipoglikemik Oral
Contoh
Mekanisme Senyawa
Golongan Indikasi Efek samping Kontraindikasi
Kerja (nama
obat)
Sulfonilurea Merangsang sek- Glibenklamida NIDDM (non-insu- Efek gastrointestinal, Penderita diabetik
resi insulin dike- Dosis : lin dependent Dia- reaksi Hipoglikemia, ketoasidosis
lenjar pankreas, Dosis awal betes melitus)dima- reaksi alergi kulit. Penderita nondia-
sehingga hanya 5 mg/hari na modifikasi diet betiktik dengan gli-
efektif pada pen- Dosis umum gagal untuk meng- kosuria ginjal
penderita diabetes 2,5 mg 1-3 endalikan hipergli- Gangguan fungsi
yang sel-sel β kali sehari. kemia. ginjal dan hati yang
pankreasnya ma- Maksimal : berat.
sih berfungsi de- 15mg /hari Penderita DM de-
ngan baik Lansia de- ngan komplikasi
ngan kon- Wanita hamil dan
disi lemah menyusui.
fisik: 2,5mg/
hari
Turunan Meningkatkan ke- Nateglinide NIDDM (non-insu- Efek samping yang Diabetes ketoasido-
fenilalanin cepatan sintesis Dosis : lin dependent Dia- dapat terjadi pada sis
insulin oleh pan- 120 mg 3x/hr betes melitus) tung- penggunaan obat ini Wanita hamil dan
kreas gal / kombinasi de- adalah keluhan in- menyusui.
ngan Metformin. feksi saluran nafas
atas (ISPA).
Biguanida Bekerja langsung Metformin Pengobatan utama Efek samping yang Gangguan saluran
pada hati (hepar), HCL dan tambahan, tu- sering terjadi adalah cerna
menurunkan pro- Dosis : nggal / kombinasi nausea, muntah, Diabetik ketoasi-
duksi glukosa ha- 500 mg 3x/hr dengan insulin. diare, dan dapat dosis
ti. Tidak merang- atau menyebabkan asi-
sang sekresi insu- 850 mg 2x/hr dosis laktat.
lin oleh kelenjar
pankreas.
Tiazolidindi- Meningkatkan ke- Rosiglitazone DM tanpa komp- Erupsi kulit, eritema Diabetik ketoasi-
on pekaan tubuh ter- Dosis : likasi tipe non-keto- multiform, dermatitis dosis
hadap insulin, ser- DM Parah dan tik. eksfoliatif
ta untuk menu- Pemeliharaan
runkan resistensi 250 mg/hr.
insulin
Inhibitor α- Menghambat ker- Acarbose Terapi penambah Efek samping obat ini Gangguan saluran
glukosidase ja enzim-enzim Dosis : untuk diet penderita adalah perut kurang cerna seperti: diare,
pencernaan yang Dosis awal 50 DM enak, lebih banyak kembung, mual dan
mencerna karbo- mg, kemudian flatus dan kadang- muntah
hidrat, sehingga dinaikkan jadi kadang diare, yang
memperlambat 100-200 mg akan berkurang sete-
absorpsi glukosa setelah 4-8 lah pengobatan berla-
ke dalam darah minggu, 3x/hr ngsung lebih lama
disebabkan oleh:
yang kronis
disebabkan oleh:
makanan
1) Jumlah makanan
penyakit DM adalah:
10 – 15 %).
DM yaitu :
kacang-kacangan
direbus.
Tabel 2.4
Jadwal makan penderita DM dan menu makanan
sehari dengan jenis Diet DM 1900 kkal
Menu Berat
Waktu Ukuran
Makanan (gram)
Sarapan Pagi Nasi 100 1 gls
Pukul 07.00 Telur dadar 50 1 ptg
Tempe goreng 25 ½ ptg
Sayur tumis 100 1 gls
Minyak 10 1 sdm
Selingan
Pukul 10.00 Buah 100 1 ptg
Windasari (2014) :
telapak kaki.
dalam air.
kaki.
kulit.
memotong kuku
(3) Alas kaki harus terbuat dari bahan yang lembut untuk
(kebesaran/kekecilan).
terasa dingin.
hari.
(12) Kaos kaki terbuat dari bahan wol atau katun. Jangan
sebelum memakainya.
(3) Selalu mengecek suhu air ketika ingin menggunakan,
yang lama
(1) Jika ada lecet, tutup luka atau lecet tersebut dengan
intensitas.
(6) Komplikasi
(7) Pengobatan
2.3.7 Pelaksanaan Edukasi GOOD LOCK
sebanyak 4 sesi dengan durasi waktu selama 1 jam untuk tiap sesi
untuk tiap sesinya dapat dilihat pada skema 2.3 dibawah ini :
Menjelaskan Menyimpulkan
tujuan kegiatan pembelajaran
Mengucapkan salam
Skema 2.3
Proses Pelaksanaan Edukasi GOOD LOCK
2.3.8 Materi Edukasi GOOD LOCK untuk Tiap Sesi
sebagai berikut :
komplikasi.
dilakukan
glukosa rutin
melitus.
2 salah satunya adalah pemberian edukasi kesehatan. Salah satu teori yang
Efikasi diri hal ini sejalan dengan Teori social kognitif Albert Bandura (1994)
mengenai efikasi diri untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema 3.1 di
bawah ini :