Anda di halaman 1dari 2

VII.

Perguruan Tinggi Negeri


1. Bagaimana dukungan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi di
Sumatera Utara?
- Universitas telah mendapatkan dukungan pendanaan dari APBD pada tahun tertentu.
Diharapkan dukungan tersebut dapat berkesinambungan setiap tahunnya.
- Sebagai anggota MWA (ex officio), Gubernur Sumatera Utara turut terlibat dalam
berbagai kegiatan di kampus Universitas Sumatera Utara. Sebagai contoh Gubernur
Sumatera Utara membuka kesempatan para Dewan Guru Besar Sumatera Utara untuk
menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam mengatasi permasalahan di Sumatera
Utara melalui Pusat Kajian Selat Malaka USU.

2. Bagaimana evaluasi terhadap program dan kegiatan berikut;


a. Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada
Masyarakat):
o Perlu deregulasi peraturan hibah sumber dana APBN, BPPTN, Non PNBP terkait
pertanggungjawaban kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi agar yang selama ini
persoalan yang selama ini menjadi kendala seperti persyaratan tersedianya bon
kuitansi digantikan dengan surat pernyataan tanggung jawab belanja dan laporan
kegiatan.
o
b. Dosen dan Tenaga Kependidikan, Kenaikan pangkat, Standar Nasional Pendidikan
Tinggi,
o Evaluasi terhadap dosen dan tenaga kependidikan yang telah dilakukan dengan
melakukan pembuatan SKP (Sasaran Kerja Pegawai), EKP (Evaluasi Kinerja
Pegawai).
o
c. Akreditasi Prodi dan Perguruan Tinggi, BOPTN, Beasiswa Bidikmisi, PPA, BPPDN, dan
Afirmasi Pendidikan (ADiK), PNBP.
o Tuntutan akreditasi yang semakin tinggi terutama dalam hal internasionalisasi
pendidikan, sedangkan hal tersebut memerlukan sumberdaya yang besar.
Universitas dituntut untuk meningkatkan angka partisipasi kasar dan menerima
70% mahasiswa dengan sumber pembiayaan pendidikan berbasis Uang Kuliah
Tunggal (UKT), sehingga sumber pembiayaan pendidikan dan kegiatan
internasionalisasi menjadi terbatas. Pada saat ini BOPTN masih belum
sepenuhnya dapat memenuhi kekurangan pendanaan dari SPP yang
mengakibatkan realisasi World Class University masih sulit dilakukan.
o Pemberian dana beasiswa untuk mahasiswa jenjang studi sarjana pada
penetapan sumber biaya pendidikan masih berbasis UKT pada kelompok II. Hal
ini menyebabkan penerimaan universitas dari SPP beasiswa menjadi rendah.
o Mahasiswa yang berasal dari Program Afirmasi Pendidikan terlihat memiliki
kemampuan akademik yang kurang dibandingkan dengan mahasiswa regular
lainnya. Oleh karena itu diperlukan kegiatan matrikulasi sebelum memulai
pendidikan di universitas. Kegiatan matrikulasi ini ditujukan untuk mempersiapkan
mahasiswa afirmasi agar siap didalam proses belajar mengajar di universitas.

d. Sarana dan prasarana;

o Untuk mengatasi kebutuhan akan sarana prasarana karena peningkatan


jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun, USU telah mengembangkan kampus
Kwala Bekala dengan melakukan pembangunan gedung perkuliahan fakultas
kehutanan pertengahan tahun 2019. Selanjutnya pada kampus Kwala Bekala
akan dibangun asrama untuk mahasiswa kehutanan dan juga infrastruktur
jalan di kampus kwala bekala tersebut. Pembangunan ini membutuhkan
anggaran dana yang besar sehingga perlu dukungan dana dari pemerintah
daerah maupun pusat.

3. Permasalahan apa saja yang sering muncul terhadap permasalahan pendidikan tinggi?
- Regulasi hibah sumber dana APBN, BPPTN, Non PNBP terkait pertanggungjawaban
kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi masih berfokus pada bentuk
pertanggungjawaban bukti pengeluaran bon kuitansi yang menyebabkan dosen
peneliti sulit untuk fokus kepada hasil penelitian.
Solusi: Bentuk pertanggungjawaban dapat disederhanakan menjadi Surat Pernyataan
Tanggungjawab Belanja.

- Perubahan nomenklatur di bidang pendidikan sering mengakibatkan terjadinya


perubahan sistem informasi manajemen dosen dan tenaga kependidikan yang
menyebabkan pengulangan pengumpulan data dosen dan tendik tersebut.
Pengulangan ini mengakibatkan inefisiensi waktu dan sumber daya yang digunakan.
Solusi: Pembentukan database kepegawaian yang terintegrasi.

4. Apa yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Pusat untuk memajukan pendidikan tinggi sesuai
amanah UU dan jati diri bangsa. Mohon penjelasan secara komprehensif.

- USU sebagai PTNBH sesuai amanah dalam PP No. 16 Tahun 2014 tentang Statuta
USU merupakan PTNBH yang mengelola bidang akademik dan non akademik secara
otonom. Berdasarkan hal tersebut, selayaknya USU diberikan kebebasan untuk
menetapkan Organisasi Tata Kelola (Ortala), mengelola dana secara mandiri,
transparan dan akuntabel serta kegiatan pelayanan pendidikannya. Namun pada
perjalanan prosesnya USU masih sering mengalami kendala dengan peraturan
mengikat terutama di bidang keuangan dengan sumber dana baik dari APBN, BPPTN
dan sumber dana Non PNBP.

Pemerintah Pusat sebaiknya membuat rancangan Undang Undang yang mendukung


Peraturan Pemerintah tentang Statuta Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum dalam
pengelolaanya.

Anda mungkin juga menyukai