Anda di halaman 1dari 14

Halaman 1

Lihat diskusi, statistik, dan profil penulis untuk publikasi ini di: https://www.researchgate.net/publication/308787970

Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Kewirausahaan Siswa


Niat Universitas Swasta di Bandung
Makalah Konferensi · September 2016
CITATIONS
3
BACA
1,508
2 penulis , termasuk:
Beberapa penulis publikasi ini juga mengerjakan proyek-proyek terkait ini:
disertasi Lihat proyek
Ina Ratnamiasih
Universitas Pasundan
15 PUBLIKASI 5 CITASI
LIHAT PROFIL
Semua konten yang mengikuti halaman ini diunggah oleh Ina Ratnamiasih pada 03 Oktober 2016.
Pengguna telah meminta peningkatan file yang diunduh.

Halaman 2
Seminar Internasional Widyatama ke-8 tentang Keberlanjutan
394
Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Kewirausahaan
Siswa
Niat Universitas Swasta di Bandung
Ina Ratnamiasih
1
, Bayu Indra Setia
2
1 Departemen Manajemen, Universitas Pasundan, Bandung, Indonesia
2 Jurusan Manajemen, Universitas Pasundan, Bandung, Indonesia
( inaratnamiasih@gmail.com)
Abstrak E ntrepreneurship adalah mesin mengemudi
pengembangan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Ini penting untuk
diimplementasikan dalam pendekatan baru untuk memecahkan masalah
pengangguran. Di sisi lain, universitas berperan penting
peran dalam pelatihan terampil untuk memasuki pasar tenaga kerja.
Mengingat pentingnya masalah, penelitian ini membahas
menyelidiki faktor internal dan eksternal pada siswa
niat kewirausahaan. Niat siswa di
kewirausahaan dipengaruhi oleh banyak faktor. Selain
karakteristik internal seorang individu, yang penting
faktor dalam mendorong niat siswa dalam
kewirausahaan adalah faktor luar individu. Di
Dalam penelitian ini, faktor internal dipelajari berdasarkan locus of
kontrol, kecenderungan mengambil risiko, dan lokus kepribadian.
Sedangkan faktor eksternal adalah dukungan akademik, dukungan sosial,
dan dukungan lingkungan. Penelitian dilakukan pada tiga
universitas di Bandung oleh responden sebanyak 120
orang-orang. Alat analisis data menggunakan SEM-Lisrel
analisis. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang signifikan keduanya
faktor internal dan eksternal pada niat siswa di
kewiraswastaan. Faktor eksternal memiliki yang terbesar
pengaruh dalam mendorong niat siswa dalam
kewiraswastaan.
Kata kunci - Faktor internal, faktor eksternal, siswa
niat berwirausaha
I. PENDAHULUAN
Usaha kecil semakin diakui sebagai
kontribusi terhadap perekonomian suatu negara, provinsi, atau
kota [1]. Kewirausahaan, khususnya terkait dengan
usaha kecil dan mikro, sering dipandang sebagai kunci
kendaraan untuk penciptaan lapangan kerja [2]. Sebuah negara bisa
mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan jika masyarakat di Indonesia
kewirausahaan setidaknya 2% [3]. Dalam beberapa dikembangkan
negara, jumlah pengusaha mencapai lebih banyak
dari 10%. Namun, jumlah wirausahawan di Indonesia
Indonesia masih kurang; hanya 0,18%. Oleh karena itu,
Pemerintah berupaya untuk meningkatkan niat orang dalam
kewirausahaan dengan memberikan beberapa kemudahan seperti itu
sebagai kemudahan dalam memperoleh izin dan pinjaman modal kerja.
Pengusaha adalah salah satu aspek terpenting di Indonesia
perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Ini
tidak mungkin kecuali mengingat kreativitas dan
inovasi dan perhatian terhadap kewirausahaan. Berdasarkan
data dari Departemen Perdagangan, nilai kotor
tambah sektor Industri Kreatif meningkat
secara signifikan dari Rp 256.848 miliar pada 2006 menjadi Rp
297.557 miliar pada tahun 2007 dan pada tahun 2008 menjadi Rp 360.663
milyar. Data ini menunjukkan industri kreatif nasional
perkembangannya positif. Sektor Industri Kreatif
memberikan kontribusi terhadap PDB nasional; peringkat ke-6
sebesar 7,8% atau senilai Rp235,633 miliar, lebih tinggi dari
kontribusi rata-rata sektor konstruksi, keuangan
sektor, real estat & sektor jasa bisnis, transportasi
dan komunikasi serta listrik, gas dan
sektor jaring air [4]. Alasan lain pemerintah
mendorong pengembangan kewirausahaan adalah untuk
mengurangi jumlah penganggur [1].
Berbagai fasilitas telah disediakan oleh
pemerintah tetapi belum tentu memberi manfaat bagi yang kecil
pengusaha. Ada masalah dalam sosialisasi, dan
persepsi dukungan pemerintah kurang positif.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi mengatakan itu
pendidikan kewirausahaan perlu diimprovisasi
lebih lanjut dalam kurikulum di universitas. Itu
pemerintah telah menetapkan jumlah target universitas
lulusan yang berhasil menjadi pengusaha oleh
20%. Ini diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran
lulusan universitas. Terutama di kota Jakarta
Bandung, setiap tahun jumlah pencari kerja adalah
rata-rata 30 ribu orang, di mana 40% di antaranya
didominasi oleh pencari kerja dengan latar belakang pendidikan
sarjana. Karena itu, universitasnya adalah
bertanggung jawab untuk membantu pemerintah dalam mempromosikan
kewirausahaan pada siswa, sehingga pengangguran
tingkat tidak akan meningkat.
Beberapa universitas telah memberikan perhatian khusus kepada
kewiraswastaan. Ini terbukti dari kurikulum
yang jelas memperhatikan kewirausahaan.
Namun, kurikulumnya tidak otomatis
mendorong siswa untuk memiliki minat dalam kewirausahaan.
Berdasarkan penelitian [5], niatnya adalah kognitif
demonstrasi kehendak seseorang untuk berolahraga a
tingkah laku. Kemudian, [6] mengatakan bahwa niat untuk membuat a
perusahaan adalah fungsi dari tingkat yang menguntungkan atau
evaluasi yang tidak menguntungkan dari perilaku yang dimaksud.
Karena itu, jika kita ingin memiliki niat untuk menciptakan
perusahaan, perlu sikap yang menguntungkan
menuju perilaku yang trampil.
Niat kewirausahaan didefinisikan sebagai
keadaan pikiran sadar yang tumbuh yang diinginkan seseorang
memulai perusahaan baru atau menciptakan nilai inti baru yang sudah ada
organisasi [7]. Yang lain mengatakan bahwa kewirausahaan
niat adalah representasi kognitif dari tindakan yang akan
dilakukan oleh seseorang untuk membangun bisnis baru [8].

Halaman 3
Seminar Internasional Widyatama ke-8 tentang Keberlanjutan
395
Niat Kewirausahaan dan Faktor Internal
Upaya mendorong kewirausahaan di Indonesia
siswa membutuhkan perhatian pada berbagai aspek dari keduanya
faktor internal dan eksternal [9]; [10]. Hasil dari
[11] penelitian menyatakan bahwa minat siswa pada
kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal
diri. Kepribadian Mahasiswa terbukti berpengaruh pada
minat siswa dalam kewirausahaan. Yang paling penting
Faktor internal yang perlu diperhatikan adalah perlunya prestasi. [12]
menyatakan bahwa siswa yang memiliki sifat pribadi positif
biasanya adalah siswa yang memiliki catatan baik di kampus.
[13] mengatakan bahwa kreativitas dan proaktif siswa telah
dampak positif pada kecerdasan emosional dan
niat siswa terhadap kewirausahaan.
[14], [10] dan [20] menemukan bahwa kebutuhan untuk
Prestasi atau motivasi menjadi sikap terhadap seorang
pengusaha. Kebutuhan akan prestasi akan membuat
orang melakukan sesuatu yang lebih baik daripada orang lain atau lebih baik
dari prestasi sebelumnya [3]. Kebutuhan untuk
Prestasi akan mendorong orang untuk mencari
pekerjaan wirausaha untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi [3].
Pengaruh perlunya prestasi pada siswa
dengan membentuk semacam unit inkubator bisnis [23].
Namun, mayoritas universitas swasta, ini
upaya belum berhasil karena dihadapkan pada
beberapa kendala. Rasio mahasiswa per dosen adalah
relatif tinggi dan sering menemui kendala. Di
Selain itu, siswa tidak memiliki kompetensi
diperlukan untuk berwirausaha. Faktor lain yaitu
sangat penting untuk dipertimbangkan adalah mendapatkan beberapa
dukungan dari keluarga dan tercinta [24]. Keluarga
Lingkungan juga berperan dalam mendorong siswa
kewirausahaan [1]. Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya,
penting untuk menguji pengaruh internal dan
faktor eksternal dalam merangsang niat siswa pada
universitas swasta dalam kewirausahaan. Kerangka kerja
dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Lokus dari
Kontrol
Mengambil resiko
Kecenderungan
niat kewirausahaan telah diakui oleh
[9], dan [8]. Ini tentu bisa dimengerti karena
siswa berprestasi rendah biasanya tidak memiliki
ciri-ciri kepribadian yang diperlukan untuk kewirausahaan.
Hasil penelitian [15], dan [16] memperkuat anggapan tersebut
bahwa kebutuhan akan prestasi memengaruhi niat
siswa dalam kewirausahaan
Selain itu pentingnya perlunya
prestasi, [17] membuktikan bahwa lokus internal
Kepribadian
Akademik
dukung
Sosial
dukung
Prestasi
motivasi
Pengusaha
niat
kontrol mempengaruhi niat siswa untuk
kewiraswastaan. Seorang individu yang cenderung memiliki
locus of control internal merasa bahwa hasil dari apa yang dia
tidak tergantung pada perilakunya sendiri yang relatif
permanen. Di sisi lain, [18] menyatakan bahwa risiko-
kecenderungan mengambil mempengaruhi niat siswa di
kewiraswastaan. Kecenderungan mengambil risiko adalah kecenderungan
yang tidak takut mengambil risiko, tetapi tidak terlalu percaya diri atau
sembrono atau malu dan terlalu berhati-hati dalam mengambil risiko [8].
Selain mengambil risiko kecenderungan, penting lainnya
Faktor yang perlu diperhatikan adalah kepribadian.
Ciri-ciri kepribadian disebut extraversion, openness,
neuroticism, conscientiousness, dan agreeableness [19];
[21]
Niat Kewirausahaan dan Faktor Eksternal
Berdasarkan penelitian oleh [22] menunjukkan bahwa universitas
yang menyediakan kursus yang mendorong kewirausahaan
cenderung mendorong siswa untuk lebih tertarik
kewiraswastaan. [14] hasil penelitian menyatakan bahwa
Jumlah dosen yang terbukti berhasil
dalam berwirausaha mempengaruhi minat siswa untuk
buka bisnis baru.
Universitas telah mendorong kewirausahaan di Indonesia
siswa baik dengan memberikan kursus yang relevan juga
Gambar. 1. Kerangka Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
- Ada pengaruh locus of control pada
motivasi berprestasi
- Ada pengaruh kecenderungan pengambilan risiko pada
motivasi berprestasi
- Ada pengaruh kepribadian terhadap prestasi
motivasi
- Ada pengaruh dukungan akademik pada
motivasi berprestasi
- Ada pengaruh dukungan sosial terhadap
motivasi berprestasi
- Ada pengaruh motivasi berprestasi terhadap
niat berwirausaha
II METODOLOGI
Ada sekitar 21 universitas yang berlokasi di Bandung.
Universitas yang menerapkan visi dan misi
menuju pengembangan kewirausahaan masih
sangat kecil. Responden berasal dari tiga pribadi
universitas di Bandung. Mereka adalah siswa yang memiliki
bisnis. Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner
yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Itu
kuesioner terdiri dari 19 pertanyaan tentang internal

Halaman 4
Seminar Internasional Widyatama ke-8 tentang Keberlanjutan
396
Faktor internal
Membangun
Indikator
Diadopsi dari
Lokus dari
kontrol
Aktualisasi diri
Menginginkan kreativitas
Ingin terlibat secara keseluruhan
proses
Memiliki kemampuan memilih
pekerjaan sendiri
[26]; [8]
Mengambil resiko
kecenderungan
Percaya akan berhasil
Memiliki kemampuan
Maukah kamu menjadi bos bagi dirimu sendiri
Ingin membuat keputusan sendiri
Ingin bekerja lebih bebas
Suharti &
Sirine, 2011;
[1]; [8]
Membutuhkan
mencapai
ment
Ingin pekerjaan yang menantang
Ingin bekerja dengan penghasilan besar
Ingin berinteraksi dengan orang lain
Suharti &
Sirine, 2011;
[9]; [8], [10]
Neurotisme Kepribadian.
Ekstraversi
Keterbukaan
Agreeableness
Hati nurani
[11]; [19]:
[21]
Faktor eksternal
Akademik
dukung
Tokoh kewirausahaan di kampus
Dorongan aktif untuk menjadi
kreatif
Banyak orang yang punya
ide kewirausahaan
Dukungan infrastruktur
[1]
Turker &
Selcuk, 2008;
[9]
Sosial
dukung
Dukungan keluarga
Dukungan teman
Dukungan dari orang terdekat
[1]; [12]
Turker &
Selcuk, 2008
Niat kewirausahaan
Karier masa depan sebagai wirausaha
Lebih suka jadi pengusaha
Mulai bisnis dalam 1 hingga 3 berikutnya
tahun
[9]; [6]; [21]
Variabel
Indikator
Keabsahan
CR
Lokus
Kontrol
X1.1
0,898019
0,8832519
X1.2
0.895291
X1.3
0.818956
X1.4
0.862206
Mengambil resiko
kecenderungan
X2.1
0,884901
0,9653962
X2.2
0,920033
X2.3
0.867188
X2.4
0,903244
X2.5
0.856211
Kepribadian
X3.1
0.836789
0,9505876
X3.2
0.843856
X3.3
0.84412
X3.4
0,901843
X3.5
0.810762
X3.6
0,801645
X3.7
0,752487
Akademik
Dukung
X4.1
0,603727
0.8814673
X4.2
0,544725
X4.3
0,534824
X4.4
0,626632
Dukungan sosial
X5.1
0.860857
0,9197308
X5.2
0,937031
X5.3
0,917517
Membutuhkan
Prestasi
Y.1
0.825385
0.7662961
Y.2
0.825533
Y.3
0,752839
Kewiraswastaan
Niat
Z.1
0.824268
0.8314642
Z.2
0,851851
Z.3
0.733751
faktor, dan 11 pertanyaan tentang faktor eksternal, juga
sebagai 4 pertanyaan tentang minat berwirausaha.
Data dikumpulkan melalui tatap muka dengan siswa dan
melalui email. Dari 150 kuesioner yang didistribusikan,
hanya total 120 yang dapat dikumpulkan dan diproses. Itu
Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin adalah 61 laki-laki dan sisanya
59 adalah wanita. Jika dilihat dari jenis usahanya,
36% responden memiliki bisnis di bidang pangan dan
minuman, 31% dalam mode, 25% dalam kerajinan, dan sisanya
8% dalam layanan.
Data diolah dengan menggunakan analisis SEM dengan
bantuan analisis Lisrel 8.5.
TABEL 1.
KONSTRUKSI DAN INDIKATOR
MEJA 2.
RESPONDEN OLEH GENDER
Jenis kelamin
Frekuensi
Persentase
Manusia
77
64%
Wanita
43
36%
Total
120
100%
A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Berdasarkan validitas hasil tes pada masing-masing
item, dapat dilihat pada Tabel 3 bahwa semua item memiliki barang
derajat validitas karena memiliki skor di atas 6. In
dukungan konstruk akademik menemukan dua item dengan a
skor di bawah 6 tetapi masih dihitung dengan pertimbangan
skor mendekati 6.
TABEL 3.
UJI VALIDITAS
AKU AKU AKU. HASIL
Berdasarkan hasil kuesioner, maka
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
Tabel 2. Jumlah siswa laki-laki adalah sebanyak 77
orang (64%) sedangkan jumlah responden wanita
adalah 43 orang (36%). Ini menunjukkan bahwa ada lebih banyak
siswa pengusaha laki-laki daripada perempuan. Lain
karakteristik responden tidak teridentifikasi
karena secara umum, itu relatif homogen.

Halaman 5
Seminar Internasional Widyatama ke-8 tentang Keberlanjutan
397
Hipotesis
Path
koefisien
ent
T-
nilai
Kesimpulan
h1 Lokasi dari
kontrol ->
prestasi
motivasi
0,252
2.943
Ada yang positif
pengaruh Lokus dari
kontrol menuju
prestasi
motivasi
h2 Pengambilan risiko
kecenderungan ->
prestasi
motivasi
-0.229
-2.967
Ada yang negatif
pengaruh risiko
mengambil kecenderungan
menuju prestasi
motivasi
h3 Kepribadian ->
prestasi
motivasi
0,228
2.763
Ada yang positif
pengaruh dari
kepribadian menuju
prestasi
motivasi
h4 Akademik
dukungan ->
prestasi
motivasi
0,253
2.356
Ada yang positif
pengaruh dari
dukungan akademik
menuju prestasi
motivasi
h5 Dukungan sosial
->
prestasi
motivasi
0,337
2.332
Ada yang positif
pengaruh sosial
dukungan terhadap
prestasi
motivasi
Prestasi h6
motivasi ->
wirausaha
niat ip
0.816
6.162
Ada yang positif
pengaruh dari
prestasi
motivasi menuju
kewiraswastaan
niat
Kriteria GOF
Memperkirakan
Hasil
Indeks Kebaikan (GFI)
0,888
Cocok
Root berarti kuadrat kesalahan perkiraan
(RMSEA)
0,079
Cocok
Indeks validasi silang yang diharapkan (ECVI)
7,829
Cocok
Tucker-Lewis Index (TLI) atau Non-Normed
Indeks Kesesuaian (NNFI)
0,958
Cocok
Indeks Normed Fit (NFI)
0,933
Cocok
Indeks Goodness of Fit (AGFI) yang Disesuaikan
0,824
Cocok
Incremental Fit Index (IFI)
0,963
Cocok
Indeks Kesesuaian Banding (CFI)
0,963
Cocok
Parsimonious Goodness of Fit (PGFI)
0,871
Cocok
Parsimonious Normed Fit Index (PNFI)
0,830
Cocok
Pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa setiap skor dikonstruksi
menunjukkan angka di atas 0,7; maka seluruh konstruk
dinyatakan andal.
B. Analisis Model Struktural
Berdasarkan model hipotesis yang dikembangkan,
faktor internal dan eksternal secara tidak langsung diasumsikan
memiliki hubungan dengan Intensi Kewirausahaan
melalui kebutuhan akan prestasi. Ini didasarkan pada
dimensi konstituen, kemudian dibuat jalur awal
diagram yang sudah memiliki nilai estimasi. Selanjutnya adalah
buat model struktural yang sudah memiliki nilai
diperkirakan berdasarkan diagram jalur awal.
Setelah model struktural dibuat, langkah selanjutnya adalah
untuk menguji model. Tes dilakukan pada model
goodness of fit untuk memastikan bahwa model struktural itu
telah disiapkan dapat menjelaskan arah
hubungan dan pengaruh secara akurat dan tidak menyebabkan
estimasi bias.
TABEL 5.
HASIL PENGUJIAN HIPOTES
TABEL 4.
MODEL FIT
Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa hasil
model evaluasi untuk modifikasi struktural penuh
Model telah menunjukkan bahwa kriteria yang lebih baik untuk masing-masing
ukuran nilai goodness of fit sudah tepat,
meskipun tidak semua hasil estimasi menunjukkan dengan sempurna.
Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa model struktural
modifikasi yang telah dilakukan telah dapat menghasilkan
tingkat prediksi yang diharapkan. Menurut [25], jika dua
atau lebih dari seluruh GOF yang digunakan telah menunjukkan hal yang baik
pas, modelnya sudah bisa dibilang bagus.
C. Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengamati jalan
koefisien dan nilai-t. Berdasarkan hasil perhitungan
dapat dilihat bahwa keseluruhan jalur memiliki signifikan
hubungan, maka dapat dinyatakan bahwa semua
hipotesis diterima.
Tinjauan umum hasil pengukuran model penelitian
dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini:
Gambar. 2. Koefisien Jalur

Halaman 6
Seminar Internasional Widyatama ke-8 tentang Keberlanjutan
398
NeedOfAch = 0,252 * Lokus - 0,229 * Risiko + 0,228 * Pribadi +
0.253 * Akademik + 0.337 * Sosial, Errorvar. = 0.359, R² = 0.641
Enterpre = 0,816 * NeedOfAch, Errorvar. = 0,334, R² = 0,666
Berdasarkan Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa:
1. Ada tingkat kontribusi locus of control
variabel terhadap kebutuhan pencapaian sebesar 0,252.
Jadi locus of control yang lebih baik adalah, itu akan berkontribusi
untuk kebutuhan pencapaian sebesar 0,252.
2. Ada tingkat kontribusi pengambilan risiko
variabel kecenderungan terhadap kebutuhan Ach oleh -
0,229. Jadi semakin tinggi kecenderungan pengambilan risiko, itu
akan berkontribusi negatif terhadap kebutuhan
pencapaian oleh 0,229.
3. Ada tingkat kontribusi kepribadian
variabel dengan kebutuhan pencapaian sebesar 0,228. Sehingga
semakin baik kepribadian, itu akan berkontribusi pada kebutuhan
pencapaian dengan 0,228.
4. Ada tingkat kontribusi Akademik
Variabel pendukung untuk kebutuhan pencapaian oleh
0,253. Jadi, Dukungan Akademik yang lebih baik adalah itu
berkontribusi terhadap kebutuhan pencapaian 0,253.
5. Ada tingkat kontribusi dukungan sosial
variabel dengan kebutuhan pencapaian sebesar 0,337. Sehingga
dukungan sosial yang lebih baik adalah, itu akan berkontribusi pada kebutuhan
dari pencapaian 0,337.
6. Ada tingkat kontribusi kebutuhan
variabel prestasi pada intensi berwirausaha
yang besarnya 0,816. Jadi semakin tinggi kebutuhan
prestasi adalah, itu akan berkontribusi pada kewirausahaan
niat sebesar 0,816.
TABEL 6.
HASIL TES KORELASI
Variabel
D
irect In
flu
id
ce
Pengaruh Tidak Langsung melalui
Ind
mempengaruhi Influ
id
ce
T
Hai
tal In
lancar
ce
L.
Hai
cu
s
Risiko
P
ersonal
SEBUAH
cad
em
ic
S
resmi
Lokus dari
kontrol
6,4%
-5,0% 4,4% 4,5% 7,0% 10,9% 17,3%
Risiko
5,2% -5,0%
-4,6% -3,5% -5,8% -18,9% -13,6%
Kepribadian 5,2% 4,4% -4,6%
3,7% 6,1% 9,6% 14,8%
Akademik
dukung
6,4% 4,5% -3,5% 3,7%
8.1% 12.7% 19.1%
Sosial
mendukung 11,4% 7,0% -5,8% 6,1% 8,1%
15,3% 26,6%
Total Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Kebutuhan Ach
64,1%
Total Pengaruh Kebutuhan Ach terhadap
Niat Kewirausahaan
66,6%
Faktor eksternal yang memiliki dua dimensi: sosial
dukungan dan dukungan akademik memberi pengaruh besar daripada
faktor internal. Jika dilihat dari tabel di atas, sosial
Dimensi memberikan dampak terbesar, diikuti oleh
dimensi dukungan akademik.
Pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap
Kebutuhan sakit adalah 64,1% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh yang lain
faktor di luar variabel yang diteliti. Dan pengaruhnya
tentang perlunya prestasi minat siswa dalam
kewirausahaan sebesar 66,6%. Secara keseluruhan, bisa dikatakan
bahwa faktor internal dan eksternal dapat mendorong kebutuhan
bagi siswa untuk unggul sehingga siswa tertarik
kewirausahaan akan meningkat.
IV. DISKUSI
Kontribusi utama dari penelitian ini adalah untuk membuktikan
pengaruh faktor eksternal lebih besar dari internal
faktor minat siswa dalam kewirausahaan. Itu
hasil penelitian konsisten dengan hasil penelitian
dari [12] di Vietnam National University (VNU), yang
membuktikan bahwa lingkungan eksternal memengaruhi minat
siswa dalam kewirausahaan. Temuan itu menegaskan
hasil penelitian menyatakan bahwa kecenderungan pengambilan risiko
dan locus of control internal memiliki pengaruh pada
sikap kewirausahaan [26] Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa sebagian besar faktor eksternal berperan dalam
menumbuhkan semangat kewirausahaan bagi siswa karena
sebagian besar siswa wirausaha adalah perantau yang memiliki
semangat independen sehingga mereka mencoba menggunakan waktu untuk
bisnis. Selain itu, siswa ingin meningkatkan
uang saku yang mereka terima dari orang tua mereka.
Hasil juga menunjukkan bahwa kepribadian mempengaruhi
niat siswa dalam berwirausaha. Bukti ini
konsisten dengan hasil [21] dan [16] yang melakukannya
penelitian pada siswa di mana semakin tinggi skor
kepribadian mereka, niat siswa dalam
kewirausahaan akan meningkat juga.
Kebutuhan akan prestasi adalah variabel itu
memediasi pengaruh variabel independen. Itu
besarnya pengaruh yang perlu ditunjukkan oleh prestasi
bahwa dukungan sosial sebagai variabel yang paling berpengaruh dapat
meningkatkan minat siswa dengan menciptakan kebutuhan
prestasi [26].
Faktor eksternal seperti pendidikan kewirausahaan
terbukti sangat penting. Ini konsisten dengan hasil penelitian
dari [23] dan [7] yang membuktikan bahwa persentase
pendidikan kewirausahaan berkorelasi positif dengan
minat siswa dalam kewirausahaan.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan tentang
pentingnya dukungan faktor eksternal pada siswa
minat berwirausaha. Pengaruh sosial
dukungan lebih besar dibandingkan dengan pengaruh yang lain
variabel. Dukungan sosial, yaitu dukungan orang tua,
teman, dan yang terdekat penting bagi siswa.
Sebagai individu yang secara psikologis masih tergantung
pada orang tua dan teman mereka, dukungan dari orang tua dan
Teman adalah yang paling berpengaruh pada minat siswa
kewiraswastaan. Selanjutnya, dukungan akademik dan

Halaman 7
Seminar Internasional Widyatama ke-8 tentang Keberlanjutan
399
locus of control berperan penting. Kampus
[6] A. Farouk, dan A. Ikram, "Pengaruh
mendukung dalam bentuk figur kewirausahaan yang dimiliki
Faktor Individu Pada Kewirausahaan
berhasil serta peluang untuk mengembangkan
Niat ", International Journal of Managing
ide penting untuk diperhatikan oleh universitas. Itu datang
Rantai Nilai dan Pasokan (IJMVSC) Vol. 5,
dengan keadaan locus of control siswa yang cenderung
No. 4, Desember 2014, hlm. 47-57
berada di internal.
[7] RD Remeikiene dan G. Startiene,
Hasil penelitian memberikan gambaran beberapa
“Menjelaskan maksud kewirausahaan dari
dari faktor-faktor yang penting untuk mendorong
siswa dalam kewirausahaan, sehingga Pemerintah perlu
untuk bersosialisasi dengan lebih baik untuk membantu masyarakat sebagai orang tua
memperhatikan peluang kewirausahaan untuk
siswa. Universitas dapat mengatur materi kurikulum
dan metode pengajaran untuk mendorong niat siswa
dalam kewirausahaan. Selain itu, universitas perlu
mendorong dosen untuk menjadi sosok bagi mahasiswa di Indonesia
kewiraswastaan. Selain itu, universitas dapat bekerja sama
dengan pihak di luar kampus atau perusahaan di
memberikan motivasi dan bahan ajar agar
siswa memiliki sosok yang diambil sebagai contoh dan
motivasi dalam membangun bisnis baru.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu objek PT
Penelitian hanya menggunakan tiga universitas swasta di Bandung
jadi hasilnya kemungkinan akan berbeda jika dilakukan di depan umum
universitas. Selain itu, tidak memperhatikan
latar belakang ekonomi keluarga yang dapat mempengaruhi penelitian
hasil. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menyelesaikan ini
penelitian dengan membandingkannya dengan objek di universitas oleh
dengan mempertimbangkan karakteristik objek dengan
lebih detail.
REFERENSI
[1] C. Gerry, CS Marques, dan F. Nogueira,
“Melacak potensi kewirausahaan siswa:
atribut pribadi dan kecenderungan untuk
memulai bisnis setelah lulus dalam
Universitas Portugis ",
Masalah dan
Perspektif dalam Manajemen , Volume 6, Masalah
4, hlm. 45-53, 2008
[2] S. Folster, "Apakah pengusaha menciptakan pekerjaan?",
Ekonomi Bisnis Kecil, 14: 137-148, 2000
[3] McClelland, D. (1965). Dalam Prestasi dan
Kewirausahaan: Studi Longitudinal,
Jurnal Kepribadian dan Psikologi Sosial ,
1,389-392.
[4] I. Barlian, CB Nawangpalupi, dan E. Maria,
" Peran
Wirausaha
Muda
Terhadap
Perkembangan Kewirausahaan Kreatif Di
Bandung ”,
Lembaga
Penelitian
Dan
Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas
Katolik
Parahyangan,
1-48,
2013,
Iii / Lppm / 2013-03 / 42-P
[5] I. Verheul, L. Uhlaner, dan R. Thurik,
“Prestasi bisnis, gender, dan
citra diri wirausaha ", Jurnal
Business Venturing 20, hlm. 483-518, 2005.
mahasiswa: Peran kewirausahaan
pendidikan". Prosiding Internasional dari
Manajemen, Pengetahuan dan Pembelajaran
Konferensi Internasional 2013 . [On line]. hlm.
299-307, 2013.
[8] A. Kusmintarti, A. Thoyib, K. Ashar, dan G.
Maskie,
"Itu
Hubungan
antara
Wirausaha
Karakteristik,
Sikap Kewirausahaan, dan Kewirausahaan
Niat ", Jurnal Bisnis dan IOSR
Manajemen, Volume 16, Edisi 6. Ver. II
(Juni 2014), PP 25-32
[9] A. Rasli, Md, Khan, S. Rehman, M.
Shaghayegh, dan S. Jabeen, Faktor yang Mempengaruhi
Niat Wirausaha Di Antara Lulusan
Mahasiswa Universiti Teknologi Malaysia ",
Jurnal Internasional Bisnis dan Sosial
Ilmu Vol. 4 No. 2; Februari 2013.
[10] JH Khan, BD Biswas, dan N. Ahmed,
“Penentu ekstrinsik dan intrinsik dari
pertumbuhan kewirausahaan di Bangladesh: suatu
pemeriksaan empiris ”, RMUTT Global
Tinjauan Bisnis dan Ekonomi , Vol.4 No.2,
hlm. 1-17, Maret 2009
[11] Z. Peng, G. Lu, dan H. Kang, Wirausaha
Niat dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya: A
Survei Mahasiswa Universitas di Xi'an
Tiongkok, Pendidikan Kreatif 2012. Vol.3,
Tambahan, 95-100, Desember 2012
[12] MN Khuong, dan NH An, “The Factors
Mempengaruhi Niat Wirausaha untuk
Mahasiswa Universitas Nasional Vietnam - A
Analisis Mediasi Persepsi terhadap
Kewirausahaan ", Jurnal Ekonomi,
Bisnis dan Manajemen , Vol. 4, No. 2, hlm.
104-111 Februari 2016
[13] LA Zampetakis, K. Kafetsios, N. Bouranta,
T. Dewett, dan VS Moustakis, "Di
hubungan antara kecerdasan emosional
dan sikap dan niat wirausaha ”,
International Journal of Entrepreneurial
Perilaku & Penelitian ¸ 15 (6), 595-618, 2009
[14] AR Amir, dan A. Mohamad, dan S.
Abdullah, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi UiTM
Sarjana menuju Entrepreneurial
Niat ",
Jurnal Internasional
Pendidikan dan Penelitian, Vol. 1 No.11
November 2013
[15] CL Shook, dan C. Bratianu, “Kewirausahaan
niat dalam ekonomi transisi: An
penerapan teori perilaku terencana
untuk siswa Rumania ”, Internasional

Halaman 8
Seminar Internasional Widyatama ke-8 tentang Keberlanjutan
400
Jurnal Kewirausahaan dan Manajemen ,
6 (3), 231-247, 2010
Studi kasus siswa di universitas Tun
Abdul Razak '. Jurnal Asia
[16] T. Zellweger, P. Sieger, dan F. Halter, “Seharusnya
Kewirausahaan dan keberlanjutan , 3 (2) , 12-
Saya tinggal atau haruskah saya pergi? Niat pilihan karier
19, 2007.
siswa dengan latar belakang bisnis keluarga ",
Jurnal Usaha Venturing , 26 (5), 521-
536, 2011
[17] M. Kobia, dan D. Sikalieh, “Menuju pencarian
untuk arti kewirausahaan ”, Jurnal
Pelatihan Industri Eropa , Vol. 34 No.2
hal.110-127, 2010
[18] S. Gilaninia, HR Alipour, dan TE
Yaghoub,
"Faktor-faktor
Di
Siswa
Niat Wirausaha Dari Islam Azad
Universitas Cabang Rasht (Studi Kasus
Mahasiswa Magister Manajemen Bisnis),
Jurnal Interdisipliner Kontemporer
Penelitian Dalam Bisnis , September 2013 Vol 5,
No 5, hlm. 317-331
[19] M. Ismail, SA Khalid, M. Othman, K.
Jusoff, OA Rahman, KM Kassim, dan R.
S. Zain, Niat Wirausaha di antara
Sarjana Malaysia,
Internasional
Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol 4,
no 10, hlm. 54-60 Oktober, 2009
[20] FW Swierczek, dan T. Thanh Ha,
“Orientasi Wirausaha, Ketidakpastian
Penghindaran & Kinerja Perusahaan: Suatu Analisis
UKM Thailand dan Vietnam, The
Jurnal Internasional Kewirausahaan dan
Inovasi , 4 (1), pp.46-58, 2003.
[21] CT Liang,, TL Chian, dan C. Liang,
“Pengaruh Perbedaan Kepribadian dalam Membentuk
Niat Wirausaha, Internasional
Jurnal Bisnis dan Ilmu Sosial Vol. 6,
No. 4 (1); April 2015, pp166-176, 2015
[22] BN Neneh, “Penilaian atas
Niat Wirausaha Antar Universitas
Siswa di Kamerun ”, Mediterania
Jurnal Ilmu Sosial MCSER, Vol 5 No
20 September 2014
[23] PF Izedonmi, dan C. Okafor, “Pengaruh
Pendidikan Kewirausahaan Pada Siswa
Niat Wirausaha ", Global Journal of
Manajemen dan Penelitian Bisnis , Vol. 10
Edisi 6 (Ver 1.0), hlm. 49-60 Agustus 2010
[24] EM Manurung, dan I. Nuraida, “Belajar
Proses Dan Keberlanjutan Bisnis: Kasus
Studi Pengusaha Muda di Bandung,
Konferensi Internasional tentang Kewirausahaan
dan Manajemen Bisnis (ICEBM 2013)
Sanur, Bali - 21-22 November 2013
[25] I. Ghozali, “ Aplikasi Analisis Multivariate
Dengan Program IBM SPSS 19 ". Semarang:
BP Universitas Diponegoro, 2011
[26] M. Yosuf, MS Sandu, dan KK Jain,
"Hubungan
antara
psikologis
karakteristik dan kecenderungan kewirausahaan:
Lihat statistik publikasi

Anda mungkin juga menyukai