Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS


MATA KULIAH PANCASILA
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
DR. INDRA KRISTIAN, S.I.P., M.A.P

DISUSUN OLEH
ALVIERA DINDA FELBY DARTAMAN (3112191111)
AISYAH AZ-ZAHRA NATASYA (3112191125)
ADHAM NANDA PRATAMA (3112191102)
MUHAMMAD IHSAN (3112197008)
WINI SARIPAH (3112191097)

DOSEN PEMBIMBING YUYUN YUNIARSIH, S.PD.,M.PD

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK


UNIVERSITAS SANGGA BUANA BANDUNG
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan ke hadirat Illahirobi Allah SWT karena atas
rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Demi memenuhi tugas yang diberikan, kami berterimakasih atas
bimbingan dan ilmu yang telah di berikan oleh ibu Yuyun Yuniarsih, S.Pd.,M.Pd
selaku dosen kami. Kami juga berterimakasih kepada kakak tingkat, teman dan
keluarga yang sudah memberikan ide-idenya serta dukungan untuk kami
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwasannya makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu besar harapan kami untuk diberi kritik yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Bandung, 4 oktober 2019


Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ............................................................. 1

A. Pengertian Warga Negara dan Penduduk .............................................................. 1

1. Pengertian Kewarganegaraan dalam arti Yuridis dan Sosiologis .................... 2

2. Pengertian Kewarganegaraan dalam arti Formil dan Materil ......................... 3

B. Asas-asas Kewarganegaraan .................................................................................... 3

C. Warga Negara Indonesia .......................................................................................... 5

1. Warga Negara Indonesia Menurut UUD 1945 ................................................... 5

2. Warga Negara Indonesia Menurut UU No.12 Tahun 2006............................... 5

1. Syarat-syarat Menjadi Warga Negara Indonesia .............................................. 6

D. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945 ..................................... 7

1. Hak Warga Negara Indonesia ............................................................................. 7

2. Kewajiban Warga Negara Indonesia .................................................................. 8

3. Kedudukan dan Peran Warga Negara Dalam Negara ...................................... 9

E. Hak dan Kewajiban .................................................................................................. 9

1. Bela Negara............................................................................................................ 9

2. Dasar Hukum Bela Negara ................................................................................ 10

3. Peran Serta dalam Usaha Pembelaan Negara .................................................. 11

iii
BAB VII
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang saling terkait, maka dari itu
dalam pelaksanaannya harus dijalankan secara seimbang. Arti dari hak adalah
segala sesuatu yang pantas atau sudah mutlak dimiliki oleh seseorang sejak dalam
kandungan sebagai warga negara. Jika dalam kamus KBI memiliki pengertian, hal
yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu
(karena sudah di atur dalam UUD). Sedangkan kewajiban adalah segala sesuatu
yang dianggap sebagai suatu keharusan atau bersifat memaksa sebagai warga
negara demi membangun bangsa menjadi lebih baik.
A. Pengertian Warga Negara dan Penduduk
Salah satu persyaratan mutlak berdirinya sebuah negara merdeka,
adalah adanya warga negara, adanya wilayah tertentu, dan pemerintahan yang
berdaulat. Ketiga komponen ini merupakan syarat yang tidak dapat dipisahkan
dari keberadaan sebuah negara merdeka. Tidak terpenuhinya salah satu
persyaratan tersebut, maka negara itu belum dapat disebut sebagai negara
merdeka.
Warga mengandung arti anggota, peserta atau warga dari suatu
perkumpulan organisasi atau dapat di artikan secara sederhana sebagai anggota
dari suatu negara. Istilah warga negara merupakan terjemahan kata citizen yang
mempunyai arti warga negara; petunjuk dari sebuah kota; orang setanah air,
sesama penduduk atau sesama warga negara; dan bawahan atau kawula.
Menurut Kansil, warga negara adalah mereka yang telah memenuhi
syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan,
diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara
tersebut. UUD 1945 pasal 26, memberikan pengertian warga negara, adalah
bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai
warga negara, sedangkan di dalam pasal 26 ayat 2 tertulis, syarat-syarat mengenai
kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.

1
Dalam hubungan internasional di setiap wilayah negara selalu ada
warga negara dan orang asing yang semuanya disebut penduduk. Setiap warga
negara adalah penduduk suatu negara, sedangkan setiap penduduk belum tentu
warga negara karena mungkin orang asing yang karena suatu hal berdomisili di
dalam negara tersebut.
Kata rakyat dalam suatu negara. Pengertian rakyat lebih kepada konsep
politis, sedangkan arti rakyat menunjuk pada orang-orang yang berada di bawah
satu pemerintahan dan tunduk pada pemerintahan itu.
Pengertian penduduk, adalah orang-orang yang bertempat tinggal di
suatu wilayah negara dalam jangka waktu tertentu. Adapun penduduk negara
dapat dibedakan menjadi warga negara dan orang asing atau bukan warga negara.
Menurut Undang-undang No.62 tahun 1958 Pengertian
Kewarganegaraan, adalah segala jenis hubungan dengan suatu negara yang
mengakibatkan adanya kewajiban negara itu untuk melindungi orang yang
bersangkutan. Pengertian Kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Pengertian Kewarganegaraan dalam arti Yuridis dan Sosiologis
Pengertian Kewarganegaraan dalam arti Yuridis (hukum) ditandai
dengan adanya ikatan hukum antara orang-orang dengan negara. Contoh dari
ikatan hukum: surat pernyataan, bukti kewarganegaraan, akta kelahiran, dan
lain-lain.Pengertian Kewarganegaraan dalam arti Sosiologis (sosial) tidak
ditandai dengan ikatan yuridis (hukum), tetapi ikatan emosional, seperti
ikatan turunan, ikatan perasaan, ikatan nasib, ikatan tanah air dan ikatan
sejarah. Dari sudut pandang kewarganegaraan Sosiologis (sosial), seseorang
dapat dipandang negara sebagai warga negaranya sebab penghayatan hidup,
ikatan emosional dan juga tingkah laku yang dilakukan menunjukan,bahwa
orang tersebut sudah seharusnya menjadi anggota negara itu. Namun dari
sudut pandang hukum orang tersebut tidak memiliki bukti ikatan hukum
dengan negara.

2
2. Pengertian Kewarganegaraan dalam arti Formil dan Materil
Pengertian Kewarganegaraan dalam arti Formil menunjuk pada
tempat kewarganegaraannya. Sedangakan Pengertian Kewarganegaraan
dalam arti Materil menunjuk pada akibat hukum dari status
kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban sebagai bagian dari warga
negara. Orang yang telah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada
kesewenangan atau kekuasaan negara lain, dalam arti negara lain tidak berhak
memperlakukan kaidah-kaidah hukum pada orang yang bukan warga
negaranya.
B. Asas-asas Kewarganegaraan
Asas kewarganegaraan adalah dasar berpikir dalam menentukan masuk
tidaknya seseorang dalam golongan warga negara dari suatu negara
tertentu.Dalam penentuan kewarganegaraan ada tiga asas atau pedoman,yaitu
asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran (ius soli/tempat kelahiran) yaitu
asas yang menetapkan seseorang mempunyai kewarganegaraan menurut tempat
dimana ia dilahirkan asas ini dianut oleh negara imigrasi seperti amerika
serikat.Dan (ius sanguinis/keturunan) yaitu asas yang menetapkan seseorang
mempunyai kewarganegaraan menurut kewarganegaraan orangtua nya,tanpa
melihat dimana ia dilahirkan. Asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan
yaitu asas yang mendasarkan pada paradigm bahwa suami istri ataupun keluarga
merupakan inti masyarakat sejahtera,sehat,dan tidak terpeca.asas persamaan
derajat yaitu suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan status
kewarganegaraan masing-masing pihak.Asas kewarganegaraan berdasarkan
naturalisasi (permohonan) yaitu permohonan kewarganegaraan oleh orang asing
yang dilakukan melalui prosedur yang telah ditetapkan.Naturalisasi istimewa
yaitu pemberian kewarganegaraan yang diberikan oleh presiden.

3
a. UU RI Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia membagi asas kewarganegaraan menjadi dua asas yaitu asas
kewarganegaraan umum dan asas kewarganegaraan khusus.
b. Asas kewarganegaraan umum
Tidak memberi peluang kepada warga negara untuk memiliki lebih
dari satu kewarganegaraan dan jika seseorang berhak mendapatkan status.
Kewarganegaraan karena kelahiran dan keturunan sekaligus,maka ia harus
memilih salah satu diantaranya ketika ia sudah berumur 18 tahun.
c. Asas Kewarganegaraan khusus
Terdiri atas beberapa macam pedoman kewarganegaraan yaitu (a)
asas kepentingan nasional asas yang menentukan bahwa peraturan
kewarganegaraan mengutamakan kepentingan nasional.(b) asas
perlindungan maksimum yaitu asas yang menentukan bahwa pemerintah
wajib memberikan perlindungan penuh kepada setiap warga negara
Indonesia.(c) asas persamaan didalam hukum dan pemerintahan ialah asas
yang menentukan bahwa setiap warga negara indonesia mendapatkan
perlakuan yang sama .(d) asas kebenaran substansi yaitu asas dimana
prosedur kewarganegaraan seseorang disertai syarat-syarat permohonan
yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.(e) asas non
diskriminatif yaitu asas yang tidak membedakan perlakuan dalam segala
hal.(f) asas pengakuan dan penghormatan terhadap HAM ,yaitu asas
yang didalamnya memuliakan HAM pada umumnya.(g) asas keterbukaan
yaitu asas yang menentukan bahwa segala hal berhubungan dengan warga
negara harus dilakukan secara terbuka.(h) asas publisitas ialah asas yang
menentukan bahwa seseorang yang memperoleh/kehilangan
kewarganegaraan RI akan diumumkan dalam bentuk negara RI agar
masyarakat mengetahuinya.

4
C. Warga Negara Indonesia
1. Warga Negara Indonesia Menurut UUD 1945
Warga Negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa
berdasarkan keturunan, tempat kelahiran,dan sebagainya, yang
mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai warga negara. Menurut
pasal 26 UUD 1945:
a. Yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara.
b. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia.
c. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan
undang-undang.
2. Warga Negara Indonesia Menurut UU No.12 Tahun 2006
Mengacu pada UU No.12 tahun 2006 tentang Kewarnegaraan
Republik Indonesia, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Warga
Negara Indonesia, adalah seperti yang diatur dalam pasal 2, yaitu yang
menjadi Warga Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan UU sebagai
Warga Negara.
Kewarnegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang
termasuk dalam situasi sebagai berikut:
a. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan
bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau
ibunya memperoleh kewarnegaraan Indonesia.
b. Anak warga negara asing yang belujm berusia lima tahun yang
diangkat anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai
anak oleh warga negara Indonesia.

5
1. Syarat-syarat Menjadi Warga Negara Indonesia
Ada dua asas kelahiran yang digunakan untuk menentukan
kewarnrgaraan seseorang. Pertama Ius Soli yang melihat kewarnegaraan
berdasarkan tempat seseorang di lahirkan. dan Kedua, Ius Sanguinis yaitu
mendasarkan kewarnegaraan karena pertalian darah.
Permohonan pewarnegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika
memenuhi persyaratan pewarnegaraan seperti yang diatur dalam pasa19
Undang-undang No.12 Tahun 2006 Tentang Kewarnegaraan Republik
Indonesia, yaitu:
a. Telah berusia 18 tahun.
b. Sudah bertempat tinggal di Indonesia paling singkat 5tahun berturut-
turut atau paling singkat 10tahun tidak berturut-turut.
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Dapat berbahasa Indonesia
e. Tidak pernah di jatuhi pidana
f. Tidak berkewarnegaraan ganda
g. Membayar uang pewarnegaraan ke kas negara
Prosedur permohonan pewarnegaraan bagi WNA yang telah
menikah dengan WNI dan ingin menjadi WNI berdasarkan Pasal 19 UU
No.12 Tahun 2006 tentang Kewarnegaraan Republik Indonesia, bahwa
WNA yang bersangkutan harus:
a. Mengajukan pernyataan Menteri Hukum dan HAM untuk menjadi WNI
b. Memberikan surat pernyataan bahwa dia telah tinggal di Indonesia 5
tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut turut
c. Tidak menjadi Kewarnegaraan ganda.
Permohonan diajukan di Indonesia oleh pemohon secara tertulis
dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermaterai cukup kepada Presiden
melalui Menteri Hukum dan HAM dan diajukan kepada pejabat yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon.

6
D. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945
Hak dan kewajiban negara menjelaskan apa yang seharusnya diterima
dan dilakukan negara dalam melindungu kelangsungan hidup negara dan
mencapai cita-cita dan tujuan nasional.
1. Hak Warga Negara Indonesia
a. Pasal 27 ayat 2 menjelaskan bahwa setiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak.
b. Pasal 28A menjelaskan bahwa setiap orang berhak untuk hidup dan
mempertahankan kehidupannya.
c. Pasal 28B ayat 1 menjelaskan bahwa setiap orang berhak membentuk
keluarga dan melanjutkan keturunannya melalui perkawinan yang sah.
d. Pasal 28B ayat 2 menjelaskan bahwa setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup dan perlindungan dalam tumbuh kembangnya.\
e. Pasal 28C ayat 1 menjelaskan bahwa setiap orang berhak mendapatkan
pendidikan untuk kesejahteraan manusia.
f. Pasal 28C ayat 2 menjelaskan bahwa setiap orang berhak memajukan
dan mengembangkan dirinya untuk membangun masyarakat.
g. Pasal 28D ayat 1 menjelaskan bahwa setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum.
h. Pasal 28D ayat 2 menjelaskan bahwa setiap orang berhak bekerja dan
mendapat imbalan yang layak.
i. Pasal 28D ayat 3 menjelaskan bahwa setiap orang berhak mendapatkan
kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
j. Pasal 28D ayat 4 menjelaskan bahwa setiap orang berhak atas status
kewarganegaraannya.
k. Pasal 28E ayat 2 menjelaskan bahwa setiap orang memiliki kebebasan
dalam meyakini kepercayaan dan menyatakan pikiran dan sikap.
l. Pasal 28E ayat 3 menjelaskan bahwa setiap orang bebas berserikat,
berkumpul, dan menyatakan pendapat.
m. Pasal 28F menjelaskan bahwa setiap orang berhak untuk
berkomunikasi dan memperoleh informasi.

7
n. Pasal 28G ayat 1 menjelaskan bahwa setiap orang berhak atas
perlindungan diri dan memperoleh rasa aman.
o. Pasal 28G ayat 2 menjelaskan bahwa setiap orang berhak untuk bebas
dari penyiksaan dan memperoleh suaka politik dari negara lain.
p. Pasal 28H ayat 1 menjelaskan bahwa setiap orang berhak hidup
sejahtera, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang
sehar dan memperoleh pelayanan kesehatan.
q. Pasal 28H ayat 2 menjelaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh
kemudahan dan manfaat untuk mencapai keadilan.
r. Pasal 28H ayat 3 menjelaskan bahwa setiap orang berhak atas jaminan
social yang memungkinkan pengembangan dirinya.
s. Pasal 28H ayat 4 menjelaskan bahwa setiap orang mempunyai hak
milik pribadi.
t. Pasal 28I ayat 2 menjelaskan bahwa setiap orang berhak mendapatkan
perlindungan dari perlakuan yang bersifat diskriminatif.
u. Pasal 28J ayat 2 menjelaskan bahwa setiap orang wajim menghormati
hak asasi manusia.
v. Pasal 30 ayat 1 menjelaskan bahwa setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.
w. Pasal 31 ayat 1 menjelaskan bahwa setiap warga negara berhak
mendapatkan pengajaran.

2. Kewajiban Warga Negara Indonesia


a. Pasal 27 ayat 1 menjelaskan bahwa setiap warga negara sama
kedudukannya didepan hukum.
b. Pasal 128 ayat 1 menjelaskan bahwa setiap orang wajib menghormati
hak asasi manusia.
c. Pasal 28 ayat 2 menjelaskan bahwa setiap orang wajib tunduk pada
undang-undang dalam menjalankan hak and kebebasannya.
d. Pasal 30 ayat 1 menjelaskan bahwa setiap warga negara wajib ikut
dalam usaha pembelaan negara

8
3. Kedudukan dan Peran Warga Negara Dalam Negara
Kedudukan warga negara dalam suatu negara berkaitan dengan hak
dan kewajiban warga negara dalam beberapa bidang, baik politik,
ekonomi, social budaya, dan pertahanan dan keamanan (hankam).
Sebagai warga negara, setiap orang memiliki beberapa hubungan
dengan negara, antara lain status sebagai warga negara, peran sebagai
warga negara, serta hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Sebagai warga negara, setiap orang memiliki hubungan timbal balik
dengan negaranya. Kemudian secara teori, status warga negara meliputi
status pasif, aktif, negative, dan positif. Lalu secara peran meliputi peran
pasif, aktif, negatif, dan positif.

E. Hak dan Kewajiban


1. Bela Negara
Bela negara secara umum adalah konsep yang disusun berdasarkan
peraturan perundang-undangan tentang patriotistme seorang kelompok atau
seluruh komponen masyarakat dari satu negara demi kepentingan
mempertahankan eksistensi negara. Secara fisik dapat diartikan sebagai
usaha pertahanan menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang
mengancam eksistensi negara, sedangkan non-fisik diartikan sebagai upaya
ikut serta secara aktif dalam memajukan kehidupan bangsa dan negara di
segala bidang.
Arti bela negara diindonesia adalah sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada negara berdasarkan UUD
1945. Tiap warga negara wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.
Kesadaran bela negara hakikatnya kesediaan berbakti kepada
negara dan kesediaan berkorban membela negara. Wujudnya yakni berani
berkorban demi negara, kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan bangsa
serta keutuhan NKRI. Ada beberapa dasar pemikiran yang dapat dijadikan
motivasi warga negara, diantaranya: (a) pengalaman sejarah perjuangan
RI; (b) wilayah geografis nusantara yang strategis; (c) keadaan penduduk;

9
(d) kekaayaan sumber daya alam; (e) perkembangan kemajuan IPTEK dan
persenjataan; (f) kemungkinan timbulnya bencana perang.
Alasan negara wajib dibela oleh warganya, antara lain:
a. Negara memiliki seluruh bangsa dan melindungi seluruh bangsa
indonesia. Pembukaan UUD alinea empat yang mengungkapkan
pentingnya pertahanan negara. Ada dua pokok yakni (a) melindungi
segenap bangsa indonesia dan tumpah darah indonesia; dan (b) ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
b. Negara mewajibkan warga negaranya untuk melakukan bela negara,
alasannya antara lain: (a) bela negara merupakan wujud kecintaan
warga negara terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia; (b)
Bangsa indonesia menentang berbagai bentuk penjajahan dan
menganut politik luar negeri bebas aktif; (c) upaya bela negara selain
sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan kehormatan bagi
setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran,
tanggung jawab, dan rela berkorban dalam mengabdi kepada negara
dan bangsa; (d) bangsa indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta
kemerdekaan dan kedaulatan.
2. Dasar Hukum Bela Negara
a. UUD 1945 Pasal 27 Ayat (3), bahwa tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam bela negara. Pasal 30 Ayat (1) dan (2), bahwa
tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.
b. UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM Pasal 6B, setiap warga negara
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
c. UU NO. 56 Tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih, Pasal 1, rakyat
terlatih adalah komponen dasar kekuatan pertahanan keamanan negara
yang mampu melaksanakan fungsi ketertiban umum, perlindungan

10
rakyat, keamanan rakyat, dan perlawanan rakyat dalam rangka
penyelenggaraan pertahanan keamanan negara.
d. UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat (1),
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela
negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara
diselenggarakan melalui: (a) pendidikan pendahuluan bela negara sebagai
bagian tidak terpisah dalam system pendidikan nasional; (b) keanggotaan
rakyat terlatih secara wajib; (c) keanggotaan angkatan bersenjata secara
suka rela atau secara wajib; (d) keanggotaan cadangan Tentara Nasional
Indonesia secara suka rela atau secara wajib, dan; (e) keanggotaan
perlindungan masyarakat secara suka rela.
3. Peran Serta dalam Usaha Pembelaan Negara
Peran serta memiliki makna ikut berpatisipasi atau melibatkan diri
dalam kegiatan. Sedangkan pembelaan negara dapat diartikan sebagai
upaya mempertahankan, menjaga atau memelihara negara agar tetap tegak
dan jaya atau memiliki ketahanan nasional yang tinggi.
Peran serta warga negara dalam usaha pembelaan negara adalah
bentuk kegiatan warga negara yang berupaya untuk mempertahankan
negara dari segala ancaman, gangguan, hambatan dan rintangan yang
berasal dari dalam negeri atau luar negri demi kelangsungan hidup serta
kejayaan negara.
a. Bela Negara Secara Fisik
Menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara,
keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara fisik dapat
dilakukan dengan menjadi TNI dan pelatIhan dasar militer. Ratih
terdiri dari beberapa untur yakni, resimen mahasiswa (Menwa),
Perlawanan Rakyat (Wanra), Pertahanan Sipil (Hansip), Mitra
Babinsa, dan organisasi pemuda yang telah mengikuti pendidikan
dasar militer. Ratih memiliki fungsi sebagai ketertiban umum,
perlindungan masyarakat, keamanan rakyat, dan perlawanan rakyat.

11
Fungsi tersebut pada umumnya dilakukan saat negara sedang keadaan
damai atau pada saat terjadi bencana alam atau darurat sipil, dimana
unsur-unsur Ratih membantu tugas pemerintah daerah dalam
menangani keamanan dan ketertiban masyarakat, sementara fungsi
perlawanan rakyat dilakukan dalam keadaan darurat perang, dimana
ratih merupakan unsur bantuan tempur bagi pasukan TNI dan terlibat
langsung dalam pertempuran.
b. Bela Negara Secara Non Fisik
Bela negara tidak harus memanggul senjata menghadapi
musuh atau bela negara yang militeristik. Dalan UU N.o 3 Tahun 2002
keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara non fisik dapat
diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan dan pengabdian
sesuai profesi.
1. Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
2. Berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan
berkarya.
3. Kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum UU dan menjunjung
tinggi hak asasi manusia.
4. Pembekalan mental dan spiritual di kalangan masyarakat agar dapat
menangkal pengaruh asing.
Wujud peran negara secara fisik dan non fisik dalam kehidupan
sehari-hari, adalah:
1.Rasa memiliki, ikut melestarikan kebudayaan, alam sekitar dan tidak
merusak seni budaya di daerahnya.
2.Rela berkorban, suka memberi bantuan, bersikap mengutamakan
kepentingan umum di banding kepentingan diri sendiri.
3.Setia terhadap bangsa dan negara, mendahulukan kepentingan
bangsa dan negara diatas kepentingan negara dan segala perundang-
undangan.
4. Cinta tanah air, tidak mementingkan rasa pamrih, mengembangkan
pergaulan demi meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

12
13

Anda mungkin juga menyukai

  • ASTRA-Magz Desember2016 - Ind - Astranet
    ASTRA-Magz Desember2016 - Ind - Astranet
    Dokumen44 halaman
    ASTRA-Magz Desember2016 - Ind - Astranet
    creativo indonesia
    Belum ada peringkat
  • Resume Webinar
    Resume Webinar
    Dokumen2 halaman
    Resume Webinar
    creativo indonesia
    Belum ada peringkat
  • Industri 4.0
    Industri 4.0
    Dokumen1 halaman
    Industri 4.0
    creativo indonesia
    Belum ada peringkat
  • Psi
    Psi
    Dokumen13 halaman
    Psi
    creativo indonesia
    Belum ada peringkat
  • 2020 2
    2020 2
    Dokumen11 halaman
    2020 2
    creativo indonesia
    Belum ada peringkat
  • 2020 2
    2020 2
    Dokumen11 halaman
    2020 2
    creativo indonesia
    Belum ada peringkat
  • 2020 2
    2020 2
    Dokumen11 halaman
    2020 2
    creativo indonesia
    Belum ada peringkat