Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA Ny.

N DENGAN GANGGUAN
KONSEP DIRI : GANGGUAN CITRA TUBUH
DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SUNYARAGI

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. N (P)
Umur : 40 tahun
Tanggal pengkajian : 14 Februari 2020
Informan : Ny. N ( pasien )
Alamat : Rt/Rw 06/04 lebu, kelurahan sunyaragi, kecamatan
kesambi, kota cirebon
No RM (No KK) :-

II. KELUHAN UTAMA


Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh pusing di kepala bagian
belakang dan nyeri dibagian punggung akibat terlalu lama duduk . pusing
dan nyeri berkurang saat dalam keadaan berbaring.

III. FAKTOR PREDIPOSISI


A. Biologis
Klien tidak mempunyai penyakit menurun dan penyakit menular.
Klien mengalami kelumpuhan setelah melakukan operasi caesar dan
koma selama 3 bulan.
B. Psikologis
a. Klien menganggap sakitnya sebagai cobaan dari Allah
b. Klien ingin sembuh dari penyakitnya
c. Klien merasa sedih ketika anaknya meninggal
d. Klien mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan yaitu
ditinggalkan oleh suaminya
C. Social budaya
Klien berusia 40 tahun jenis kelamin perempuan tingkat pendidikan
klien SD. Untuk biaya pengobat klien ditanggung ibu nya. Klien sudah
tidak bekerja. Klien tidak beraktivitas keluar rumah karena
keterbatasannya . klien berkomunikasi dengan tetangga hanya melalui
jendela kamarnya. Klien juga jarang berkomunikasi dengan keluarganya
karena tidak ada yang mengajaknya berbicara. Klien beragama islam.

IV. FISIK
a. Tanda vital
TD : 140/80 mmHg
N : 90x/menit
S : 37ºC
P : 20x/menit
b. Keluhan fisik
Klien megeluh kaki nya tidak dapat digerakkan karena mengalami
kelumpuhan, klien mengeluh pusing saat dilakukan pengkajian dan nyeri
pada bagian punggung.

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :

Laki - Laki Pasien

Perempuan
Garis keturunan

meninggal

Garis perkawinan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan tidak menyukai kakinya karena kakinya
mengalami kelumpuhan tetapi klien menerima keadaannya yang
sekarang
b. Identitas diri
Klien mengatakan tidak puas dengan statusnya sebagai perempuan
karena ditinggalkan suaminya dan klien merasa diasingkan oleh
keluarganya.
c. Fungsi peran
Klien tidak merasa puas dengan peran nya karena kelumpuhan yang
dialaminya
d. Ideal diri
Klien berharap cepat sembuh dari kelumpuhan nya
e. Harga diri
Klien menganggap dirinya merepotkan orang lain karena
mengurusnya
3. Hubungan social
a. Orang yang berarti
klien mengatakan orang yang berarti bagi dirinya adalah anaknya
tetapi anaknya sudah meninggal.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien tidak pernah mengikuti kegiatan apapun dikelompok maupun
masyarakat
c. Hambatan hubungan dengan orang lain
Hambatannya klien susah berkomunikasi dengan masyarakat akibat
kelumpuhannya namun klien mengatasinya dengan cara mengobrol
melalui jendela kamarnya
4. Spiritual
Klien jarang melakukan sholat wajib tetapi klien selalu berdo’a untuk
kesembuhannya dan anaknya yang sudah meninggal.
VI. STATUS MENTAL
1. Klien berpenampilan pada umumnya
2. Pembicaraan klien normal
3. Aktivitas motorik klien terganggu karena megalami kelumpuhan
4. Alam perasaan klien merasa sedih dan khawatir karena tidak bisa
sembuh seperti dulu
5. Afek klien baik, klien merespon ketika ada hal lucu, emosi klien
terkontrol
6. Klien kooperatif saat wawancara
7. Klien tidak merasakan presepsi apapun
8. Klien dapat berfikir secara normal
9. Isi pikir klien normal
10. Tingkat kesadaran klien bagus. Klien tidak bingung ia berada dimana,
mengetahui tanggal, hari dan waktu. Klien mengetahui orang – orang
yang disekitarnya
11. Klien tidak mengalaami gangguan memori jangka panjang maupun
pendek
12. Klien dapat berkonsentrasi
13. Klien mampu menilai dirinya dengan baik dan ia menyadari bahwa
dirinya sedang mengalami sakit

VII. MEKANISME KOPING


Mekanisme koping adaptif klien yaitu klien mampu berbicara dengan orang
lain. Sedangkan mekanisme maldaptif nya yaitu dengan cara beristighfar
dan berdo’a.

VIII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah dengan dukungan kelompok :
Klien tidak mendapat dukungan dari keluarganya
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan :
Klien sulit berhubungan dengan lingkungannya karena hanya berada
didalam kamar
3. Masalah dengan pendidikan :
Pendidikan klien hanya sampai sekolah dasar
4. Masalah dengan pekerjaan :
Klien tidak bekerja
5. Masalah dengan perumahan :
Klien diasingkan oleh keluarganya , klien tinggal bersama ibunya
6. Masalah ekonomi :
Klien mengalami kesulitan ekonomi karena tidak bekerja. Kehidupan
sehari – hari ditanggung ibunya
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien tidak memiliki BPJS

IX. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


1. Penyakit jiwa
Klien tidak mengetahui tetang kondisi kejiwaanya
2. Factor presipitasi
Klien mengalami kelumpuhan karena hipertensi yang dideritanya
3. Koping
Klien mampu menerima keadaannya yang sekarang
4. Sistem pendukung
Klien tidak mendapatkan dukungan dari keluarganya
5. Penyakit fisik
Klien mengalami hipertensi dan kelumpuhan

Analisa Data
Data Masalah
Subjektif : Gangguan konsep diri :
- Klien mengatakan sedih dengan gangguan citra tubuh
keadaannya
- Klien mengatakan takut jika tidak
dapat sembuh seperti semula
- Klien mengatakan pasrah terhadap
penyakitnya
Objektif :
- Klien sering memegang bagian tubuh
yang sakit
- Kaki klien terlihat lemas
Subjektif : Harga diri rendah
- Klien mengatakan tidak
mendapatkan dukungan dari
keluarganya
- Klien mengatakan pusing
- Klien mengaatkan nyeri dibagian
punggung
Objektif :
- Aktifitas social menurun
- Keluarga terlihat tidak perduli
- Tekanan darah klien 140/80 mmHg
Subjektif : Isolasi sosial
- Klien mengatakaan jarang
berkomunikasi dengan tetangganya
- Klien mengatakan jarang
berkomunikasi dengan keluarga nya
Objektif :
- Klien terlihat selalu berada
dikamarnya
- Banyak tetangga yang tidak
mengenaliya

X. ASPEK MEDIK
Tidak ada data
XI. MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan konsep diri : gangguan citra tubuh
2. Harga diri rendah
3. Isolasi social

XII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan konsep diri : gangguan citra tubuh
2. Harga diri rendah
3. Isolasi social
XIII. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
tanggal Diagnosa Intervensi Intervensi Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil

Gangguan TUM :
konsep diri :
Kepercayaan
gangguan
citra tubuh diri pasien
kembali normal.

TUK 1 : 1. Setelah diberikan askep 1. BHSP prinsip Hubungan saling


Klien dapat
selama 30 menit dalam komunikasi percaya merupakan
membina
hubungan saling 1x pertemuan diharapkan therapeutic : dasar untuk
percaya
TU dan TUK dapat  Sapa pasien dengan kelancaran hubungan
tercapai dengan kriteria ramah dan baik interaksi selanjutnya.
hasil : secara verbal dan non1. Membina hubungan
- Ekspresi wajah verbal. saling percaya
bersahabat  Perkenalkan diri
 Menunjukan rasa senang dengan sopan.
 Ada kontak mata  Tanyakan nama
 Mau berjabat tangan, lengkap pasien dan
mau menyebut nama, nama panggilan yang
mau menjawab salam disukai pasien.
 Mau duduk  Jelaskan tujuan
berdampingan dengan pertemuan.
perawat  Jujur dan menepati
 Mau mengutarakan janji.
masalah yang dihadapi.  Tunjukkan sikap
empati dan menerima
pasien apa adanya.
 Beri perhatian pada
pasien dna perhatikan
kebutuhan dasar
pasien

TUK 2 :
2. Setelah diberikan askep - Diskusikan 1. Mendiskusikan
Pasien dapat
selama 30 menit dalam kemampuan aspek
mengidentifikasi tingkat kemampuan
positif yang dimiliki
kemampuan dan 1x pertemuan diharapkan klien pasien seperti
aspek positif TU dan TUK dapat - Usahakan menilai realitas,
yang memberikan pujia n
tercapai dengan kriteria control diri atau
dimilikinya realistic
hasil : - Diskusikan dengan integritas ego
pasien kemampuan
 Pasien dapat yang masih dapat
diperlukan sebagai
menyebutkan aspek dilakukan dalam sakit dasar asuhan
-
positif dan kemampuan keperawatannya.
yang dimiliki pasien 2. Reinforcement
 Aspek positif keluarga. positif akan
 Aspek positif lingkungan meningkatkan harga
yang dimiliki pasien. diri pasien.
3. Pujian yang realistik
tidak menyebabkan
pasien melakukan
kegiatan hanya
karena ingin
mendapatkan pujian
Tangg Diagnosa Perencanaan Intervensi Rasional
al Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi
Harga diri 1. Klien dapat 1.1 Ekspresi wajah 1.1.1 Bina hubungan saling Hubungan saling percaya
rendah kronik membina bersahabat menunjukkan percaya dengan merupakan dasar untuk
hubungan rasa senang, ada kontak mengungkapkan kelancaran hubungan
saling mata, mau berjabat prinsip komunikasi interaksi selanjutnya.
percaya tangan, mau menjawab terapeutik.
salam, klien mau duduk a. sapa klien dengan
berdampingan dengan ramah baik verbal
perawat, mau maupun non
mengutarakan masalah verbal.
yang dihadapi. b. perkenalkan diri
dengan sopan.
c. tanyakan nama
lengkap klien dan Diskusikan tingkat
nama panggilan kemampuan klien seperti
2. Klien dapat yang disukai menilai realitas, kontrol diri
mengidentifik Klien mengidentifikasi klien. atau integritas ego sebagai
asi kemampuan dan aspek d. jelaskan tujuan dasar asuhan keperawatan
kemampuan positif yang dimiliki: pertemuan
dan aspek o kemampuan yang e. jujur dan
positif yang dimiliki klien menempati janji.
dimiliki. o aspek positif keluarga f. Tunjukkan sifat
o aspek positif empati dari
lingkungan yang menerima klien
dimiliki klien apa adanya.
g. beri perhatian
kepada klien dan
perhatikan
kebutuhan dasar
klien.
h. diskusikan
kemampuan &
aspek (+) yang
dimiliki klien.

2.1.1 Diskusikan
kemampuan dan
aspek positif yang
dimiliki klien
2.1.2 Setiap bertemu klien
hindarkan dari
memberi nilai
negatif.
2.1.3 Utamakan memberi
pujian yang realistik.
3. Klien dapat 3.1 Klien menilai 3.1.1 Diskusikan dengan Diskusikan tingkat
menilai kemampuan yang dapat klien kemampuan kemampuan klien seperti
kemampuan digunakan. yang masih dapat menilai realitas, kontrol diri
yang digunakan selama atau integritas ego sebagai
digunakan. sakit. dasar asuhan keperawatan.
3.1.2 Diskusikan Reinforcement positif akan
kemampuan yang meningkatkan harga diri.
dapat dilanjutkan
penggunaan. Pujian yang realistis tidak
menyebabkan melakukan
kegiatan hanya karna ingin
mendapat pujian.

4. Klien dapat
(menetapkan) 4.1 Klien membuat rencana
kegiatan kegiatan harian. 4.1.1 Rencanakan bersama
sesuai dengan klien aktifitas yang
kemampuan dapat dilakukan
yang dimiliki. setiap hari sesuai
kemampuan :
- kegiatan mandiri
- kegiatan dengan Keterbukaan dan pengertian
bantuan sebagian tentang kemampuan yang
- kegiatan yang dimiliki adalah prasarat
membutuhkan untuk berubah.
bantuan total
Pengertian tentang
kemampuan yang dimiliki
4.1.2 Tingkatkan kegiatan diri motivasi untuk tetap
yang sesuai dengan mempertahankan
toleransi kondisi penggunaannya.
klien.

4.1.3 Beri contoh cara


pelaksanaan kegiatan
yang boleh klien
lakukan.
Tanggal Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Isolasi Sosial: SP 1:
Menarik Diri a. Mengidentifi 1.1 Setelah 1 kali pertemuan Tanyakan pada klien tentang:  Dengan mengetahui
kasi klien dapat menyebutkan  Orang yang tinggal penyebab klien
penyebab minimal satu penyebab serumah / sekamar Menarik Diri dapat
isolasi sosial Menarik Diri yaitu dari:  Orang yang paling dekat ditemukan mekanisme
klien o Diri sendiri dengan klien di rumah / koping klien dalam
o Orang lain ruang perawatan berinteraksi sosial,
o Lingkungan  Apa yang membuat klien serta strategi apa yang
dekat dengan orang akan diterapkan
tersebut kepada klien.
 Orang yang tidak dekat
dengan klien di rumah /
ruang perawatan
 Apa yang membuat klien
tidak dekat dengan orang
tersebut
 Upayakan apa yang sudah
ia lakukan supaya dekat
dengan orang lain

b. Mengidentifi 1.2 Setelah 1 kali pertemuan, Tanyakan kepada klien  Dengan mengetahui
kasi klien dapat menyebutkan tentang: manfaat berhubungan
keuntungan keuntungan berhungan sosial, sosial dan kerugian
 Manfaat hubungan sosial
berinteraksi misalnya: Menarik Diri, maka
 Diskusikan bersama klien
dengan orang banyak teman, tidak klien akan termotivasi
tentang manfaat
lain kesepian, bisa berdiskusi, berhubungan untuk berinteraksi
saling menolong.  Beri pujian terhadap dengan orang lain.
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya.

c. Mengidentifi 1.3 Setelah 1 kali pertemuan, Tanyakan kepada klien  Dengan mengetahui
kasi kerugian klien dapat menyebutkan tentang: kerugian MD, maka
tidak kerugian tidak berinteraksi  Kerugian MD klien akan termotivasi
berinteraksi dengan orang lain, misalnya:  Diskusikan bersama klien untuk berinteraksi
dengan orang sendiri, kesepian, tidak bisa tentang kerugian MD dengan orang lain.
lain. berdiskusi.  Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya.

d. Melatih klien 1.4 Setelah 1 kali pertemuan,  Observasi perilaku klien  Melibatkan klien dalam
berkenalan klien dapat berkenalan saat berubungan sosial. interaksi sosial akan
dengan orang dengan satu orang.  Ajarkan klien untuk mendorong klien untuk
lain. berkenalan dengan satu melihat dan merasakan
orang: secara langsung
o Menyebutkan dulu manfaat dari
nama kita dan nama berhubungan sosial,
panggilan yang kita serta meningkatkan
sukai, lalu menanyakan konsep diri klien.
nama orang yang diajak
berkenalan:
“perkenalkan nama
saya... senang
dipanggil.... Nama anda
siapa?”

 Demonstrasikan cara
berkenalan dengan satu
orang.
 Anjurkan klien untuk
mencoba cara yang telah
diajarkan, beri pujian jika
klien berhasil
melakukannya.
e. Membimbing
klien 1.5 Setelah 1 kali interaksi klien  Beri motivasi klien untuk  Mengevaluasi hasil
memasukkan mampu membuat dan melakukan kegiatan sesuai latihan kegiatan
dalam jadwal melaksanakan jadwal dengan jadwal yang telah sebelumnya.
kegiatan kegiatan harian. dibuat
harian.  Beri pujian terhadap
kemampuan klien
memperluas pergaulannya
melalui aktivitas yang
dilaksanakan

SP 2:
a. Memvalidasi 2.1 Setelah 2 kali interaksi klien  Menanyakan kepada klien  Mengevaluasi perasaan
masalah dan mampu mengungkapkan mengenai pertemuan dan dan latihan kegiatan
latihan perasaan mengenai latihan latihan sebelumnya yang sebelumnya.
sebelumnya. sebelumnya. mengenai berkenalan
dengan satu orang.

b. Melatih klien 2.2 Setelah 2 x interaksi klien  Observasi perilaku klien  Melibatkan klien dalam
berkenalan mampu berkenalan dengan saat berhubungan sosial. interaksi sosial akan
dengan dua dua orang atau lebih.  Demonstrasikan cara mendorong klien untuk
orang atau berkenalan dengan dua melihat dan merasakan
lebih. orang atau lebih. secara langsung
o Menyebutkan dulu manfaat dari
nama kita dan nama berhubungan sosial,
panggilan yang kita serta meningkatkan
sukai, lalu menanyakan konsep diri klien.
nama orang-orang yang
diajak berkenalan:
“perkenalkan nama
saya... senang
dipanggil.... Nama anda
siapa?”
 Anjurkan klien untuk
mencoba cara yang telah
diajarkan, beri pujian jika
klien berhasil
melakukannya.

c. Membimbing
klien 2.3 Setelah 2 x interaksi klien  Mendiskusikan bersama  Mengevaluasi hasil
memasukkan mampu memasukkan klien tentang jadwal yang latihan kegiatan
ke dalam berkenalan ke dalam jadwal telah dibuat sebelumnya sebelumnya
jadwal kegiatan harian.
kegiatan
harian
SP 3:
a. Mevalidasi 3.1 Setelah 2 x interaksi klien  Menanyakan kepada klien  Melibatkan klien dalam
masalah dan mampu mengungkapkan mengenai pertemuan dan interaksi sosial akan
latihan perasaan mengenai latihan latihan sebelumnya yang mendorong klien untuk
sebelumnya. sebelumnya. mengenai berkenalan melihat dan merasakan
dengan orang perawat / secara langsung
klien lain. manfaat dari
berhubungan sosial,
serta meningkatkan
konsep diri klien.

3.2 Setelah 2 x interaksi klien  Observasi perilaku klien  Melibatkan klien dalam
mampu berinteraksi dalam saat berubungan sosial. interaksi sosial akan
kelompok.  Demonstrasikan cara mendorong klien untuk
berinteraksi dalam melihat dan merasakan
kelompok. secara langsung
b. Melatih klien o Menyebutkan dulu manfaat dari
berinteraksi nama kita dan nama berhubungan sosial,
dalam panggilan yang kita serta meningkatkan
kelompok. sukai dalam kelompok konsep diri klien.
tersebut, lalu
menanyakan nama
orang-orang dalam
kelompok tersebut atau
saling memperkenalkan
diri: “perkenalkan
nama saya... senang
dipanggil.... Nama anda
siapa?”
 Anjurkan klien untuk
mencoba cara yang telah
diajarkan, beri pujian jika
klien berhasil
melakukannya.

c. Membimbing  Diskusikan jadwal harian  Mengevaluasi hasil


klien 3.3 Setelah 3 x interaksi klien yang dapat dilakukan latihan kegiatan
memasukkan mampu memasukkan untuk meningkatkan sebelumnya
dalam jadwal berinteraksi dalam kelompok kemapuan klien untuk
kegiatan ke dalam jadwal kegiatan bersosialisasi.
harian. harian  Beri motivasi klien untuk
melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah
dibuat.
 Beri pujian terhadap
kemampuan klien
memperluas pergaulannya
melalui aktivitas yang
dilaksanakan.
DOKUMENTASI PENGKAJIAN
DOKUMENTASI IMPLEMENTASI

Anda mungkin juga menyukai