Anda di halaman 1dari 56

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI


CIREBON
s

BLOK HPK 2.2

Digestive System

Disiplin Ilmu yang terlibat:


• Anatomi
• Fisiologi
• Histologi
• Biokimia
• Ilmu Gizi

1
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
TIM PENYUSUN

▪ Tissa Octavira Permatasari, dr., MMedEd


▪ R. Vivi Meidianawaty, dr., MMedEd
▪ Bambang Wibisono, dr., MH.Kes
▪ Kati Sriwiyati, dr, M. Biomed
▪ Ruri Eka Maryam M, dr., M.M
▪ Shofa Nur Fauzah, dr. MKM
▪ M. Duddy Satrianugraha, SSi., MSi.Med
▪ Aprilian Laras Cantika, dr.
▪ Helga Marwa Afifah, dr.
▪ Efendi Agnilinia, dr.

2
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN ................................................................................................................2
DAFTAR ISI .......................................................................................................................3
VISI DAN MISI PRODI PENDIDIKAN DOKTER UNSWAGATI ........................................4
DESKRIPSI MODUL ..........................................................................................................5
KOMPETENSI & LEVEL KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN ......................................6
DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN .........................................................................9
BAHAN-BAHAN RUJUKAN ............................................................................................14
STRATEGI PBL ...............................................................................................................16
TATA TERTIB PBL..........................................................................................................21
TUGAS & PERAN TUTOR ..............................................................................................23
SKENARIO KASUS PBL.................................................................................................33
Skenario 1...................................................................................................................33
Nyeri Ulu Hati .............................................................................................................33
Skenario 2...................................................................................................................34
BAB Terus Menerus...................................................................................................34
Skenario 3 ` ................................................................................................................35
Intoleransi laktosa .....................................................................................................35
Skenario 4...................................................................................................................36
Bayi Kuning ................................................................................................................36
Skenario 5...................................................................................................................37
Sumbatan di empedu.................................................................................................37
EVALUASI MAHASISWA................................................................................................38
EVALUASI PROGRAM ...................................................................................................38
OSOCA ............................................................................................................................38
DAFTAR NAMA DOSEN .................................................................................................38

3
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
VISI DAN MISI PRODI PENDIDIKAN DOKTER
UNSWAGATI
Visi Program Studi Pendidikan Dokter Unswagati Cirebon :
Terwujudnya Program Studi Pendidikan Dokter yang unggul di bidang
pendidikan kedokteran berbasis masyarakat yang bereputasi nasional pada
tahun 2025.

Misi Program Studi Pendidikan Dokter Unswagati Cirebon :


1. Melaksanakan pendidikan yang unggul dalam bidang pendidikan kedokteran
berbasis masyarakat
2. Melaksanakan penelitian kedokteran dasar dan terapan berbasis
masyarakat
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berlandaskan pendidikan
kedokteran berbasis masyarakat.

4
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
DESKRIPSI MODUL

Blok ini merupakan implementasi dari beberapa area kompetensi pada


Standar Kompetensi Dokter Indonesia (KKI, 2012). Level kompetensi yang
diharapkan disesuaikan dengan tingkat kemampuan mahasiswa kedokteran
semester 2.
Setelah mempelajari blok ini mahasiswa semester 2 mampu
menjelaskan ilmu biomedik yang berhubungan dengan struktur, fungsi dan
metabolisme pada sistem pencernaan dan hepatobilier serta menerapkan ilmu
tersebut dalam melakukan pemeriksaan pada sistem pencernaan dan
hepatobilier, dengan menunjukkan sikap profesional, mawas diri dan belajar
sepanjang hayat.
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan metode kuliah inovatif; PBL
(Problem based learning); praktikum untuk pendalaman pengetahuan; dan
pelatihan keterampilan klinik dengan menggunakan role play dan PBL diambil
dari daftar keluhan yang tercantum pada buku Standar Kompetensi Dokter
Indonesia dengan mengutamakan kasus-kasus yang prevalen. Modul ini
membahas lima masalah/ kasus dengan tipe problem berupa
eksplanasi.manekin. Permasalahan yang digunakan sebagai trigger /pencetus
pada metode

5
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
KOMPETENSI & LEVEL
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
Dalam mengaplikasikan kompetensi, maka level yang digunakan adalah
mengadaptasi Miller’s piramide of competency level.
Level
Area dan
Kompe Materi Metode
Komponen Kompetensi
Tensi
PBL
Profesionalisme
Menunjukkan perilaku profesional
Praktikum
• Menunjukkan karakter, bersikap dan 3
Keterampilan
berbudaya menolong
Klinik
Mawas Diri dan Belajar Sepanjang
Hayat
Menerapkan mawas diri dan
mempraktikkan belajar sepanjang
hayat.
• Menyadari keterbatasan
kemampuan diri PBL
• Menerima dan merespon positif
3
umpan balik dari pihak lain untuk Praktikum Keterampilan
pengembangan diri. Klinik
• Menyadari kinerja profesionalitas
diri dan mengidentifikasi
kebutuhan belajar untuk
mengatasi kelemahan
Komunikasi Efektif
Berkomunikasi dengan pasien dan
keluarganya
• Membangun hubungan melalui
komunikasi verbal dan nonverbal
Anamnesis secara Praktikum
• Berempati secara verbal dan
komprehensif dan Keterampilan
nonverbal
3 penulisan riwayat Komunikasi
• Berkomunikasi dengan
medis pasien pada
menggunakan bahasa yang santun
status
dan dapat dimengerti
• Mendengarkan dengan aktif untuk
menggali permasalahan kesehatan
secara holistik dan komprehensif

6
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
Pengelolaan Informasi
Mengakses dan menilai informasi dan
Kuliah
pengetahuan.
• Memanfaatkan keterampilan
PBL
pengelolaan informasi kesehatan 3 .
untuk dapat belajar sepanjang
hayat.
Penerapan dasar ilmu biomedik, klinik
dan perilaku
Menerapkan ilmu Biomedik yang
terkini untuk mengelola masalah
kesehatan secara holistik dan Kuliah
komprehensif. Struktur, Fungsi dan
• Menerapkan ilmu biomedik yang Metabolisme Sistem PBL
2
berhubungan dengan struktur Digestif dan
makroskopis dan mikroskopis, hepatobilier Praktikum
fungsi dan metabolisme sistem Keterampilan klinik
pencernaan dan hepatobilier
Keterampilan Klinis Dasar
Melakukan prosedur klinis yang
berkaitan dengan masalah kesehatan
dengan menerapkan prinsip
keselamatan pasien, keselamatan diri Praktikum
Pemeriksaan fisik
sendiri dan orang lain. Keterampilan Klinik
abdomen
• Melakukan autoanamnesis dan 3
melakukan pemeriksaan fisik umum
dan khusus sesuai dengan masalah
pasien yang berhubungan dengan
sistem pencernaan dan hepatobilier

1) : Knows (factual recall of knowledge)


2) : Knows how (the application of knowledge to problem solving and decision
making)
3) : Shows how (the student has performed the skill at least several times).
4) : Does (actual performance)

Daftar masalah/daftar penyakit/daftar ketrampilan klinik sistem


pencernaan dan hepatobilier yang terdapat pada Standar Kompetensi Dokter
menjadi dasar dari penentuan pokok bahasan materi yang disesuaikan dengan
kemampuan mahasiswa semester 2.

7
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
No Daftar Masalah Individu dan Komunitas
1. Diare
2. Perut Kembung
3. Muntah
4. Sulit buang air besar atau sembelit
5. Benjolan perut
6. Perut kram
7. Sendawa
8. Cegukan
9. Nyeri ulu hati
10. Nyeri sesudah makan
11. Kelainan tinja (lendir, darah, nanah)
12. Ambein
13. Nyeri saat BAB
14. Gatal daerah anus
15. Perdarahan saat BAB
16. Nyeri daerah anus

No Daftar Penyakit Level kompetensi


1. Candidiasis 4A
2. Mouth ulcers 4A
3. Reflux esophagitis 3A
4. Ileus 2
5. Acute appendicitis 3B
6. Gastritis 4A
7. Gastroduodenal ulcers 3A
8. Gastroenteritis 4A
9. Fatty Liver 3A
10. Acute Cholecystitis 3B
11. Enteritis 2
12. Irritable Bowel Syndrome 3A
13. Diverticulosis/diverticulitis 3A
14. Colitis 3A
15. Hemorrhoids (grade 1-2 & 3-4) 4A & 3A
16. Gastroenteritis dengan dehidrasi 4A
17. Worms 4A
18. Dehydration 4A
19. Malabsorption 3A
20. Food intolerance 4A
21. Umbilical hernia 3A
22. Hepatitis 4A
23. Cirrhosis of the liver 2
24. Food allergy 4A

8
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
PROBLEM-BASED LEARNING (PBL)
Kasus/ pemicu :
1. Nyeri Ulu Hati
2. BAB Terus Menerus
3. Kurang Nutrisi
4. Mata & Kulit Kuning
5. Nyeri Perut Kanan Atas

MATERI PERKULIAHAN
SISTEM PENCERNAAN
1. Bangunan dinding abdomen (surface abdomen)
• Kulit dan fascia
• Otot anterior dinding abdomen
• Arteri, vena dan aliran getah bening dinding abdomen
• Vertebra
• Garis orientasi
• Penanda superficial dari struktur dinding abdomen (simfisis pubis,
ligamentum inguinale, canalis inguinalis superficial, canalis inguinalis
profunda, kord spermaticus, linea alba)
• Penanda superficial dari viscera abdomen (hepar, limpa, vesika felea,
pankreas, aorta, appendix,kandung kemih)
2. Bagian dalam abdomen (viscera abdomen):
• Aorta abdominal dan cabang- cabangnya
• Vena porta dan anastomosis sistim porta
• Vena cava inferior
• Aliran limfe abdomen
• Mesenterium dan lapisan peritoneum
• Cavitas peritoneal
3. Struktur makroksopis sistem pencernaan:
• Cavitas oral dan faring
• Gigi

9
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
• Esofagus
• Lambung
• Pancreas
• Duodenum
• Usus halus
• Colon, caecum
• Appendix
• Rectum
• Canalis dan sphincter ani
4. Embriologi sistem pencernaan
• Perkembangan (emberiogenesis) tiap segmen saluran pencernaan (fore
gut, mid gut, hind gut)
• Arti klinis tiap bagian
5. Struktur mikroskopis sistem pencernaan:
• Gigi
• Glandula salivarius
• Esofagus
• Lambung dan Kelenjar lambung
• Pankreas
• Usus halus
• Usus besar
• Canalis dan sphincter ani
• Appendix vermiformis
6. Prinsip umum fungsi gastrointestinal
• Prinsip umum motilitas gastrointestinal
• Kontrol saraf terhadap fungsi gastrointestinal
• Jenis gerakan fungsional pada traktus gastrointestinal
• Aliran darah gastrointestinal
7. Transpor dan pencampuran makanan dalam saluran pencernaan
• Pencernaan makanan
• Fungsi motorik lambung
• Pergerakan usus halus
• Gerakan – gerakan kolon
• Refleks otonom lain yang mempengaruhi aktivitas usus
8. Fungsi sekresi dari saluran pencernaan

10
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
• Prinsip dasar dari sekresi saluran pencernaan
• Sekresi saliva
• Sekresi esofagus
• Sekresi lambung
• Sekresi pankreas
• Sekresi empedu oleh hati
• Sekresi usus kecil
• Sekresi usus besar
9. Gizi dan Keseimbangan Energi
• Zat – zat gizi sumber utama energi
• Keseimbangan energi dan kebutuhan zat – zat gizi
• Peranan vitamin dan mineral
10. Absorpsi zat – zat gizi makro dan nukleoprotein
• Absorpsi hasil pencernaan karbohidrat, lemak dan protein makanan
• Putrefaksi dan fermentasi
• Dekarboksilasi asam amino oleh bakteri usus
• Manfaat bakteri usus

SISTEM HEPATOBILIER
1. Struktur makroskopis sistem hepatobilier
• Hepar
• Vesika felea
• Traktus biliaris
• Vena porta dan anastomosis sistem porta
2. Struktur mikroskopis sistem hepatobilier
• Hepar
• Vesika felea
3. Fungsi dasar sistem hepatobilier
• Fungsi metabolik hati terhadap karbohidrat, lemak dan protein
• Ekskresi bilirubin dalam empedu
• Fungsi endokrin hepar
4. Peran hepar dalam metabolisme
• Metabolisme karbohidrat
• Metabolisme lemak
• Metabolisme protein

11
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
• Peran hepar dan arti klinisnya
5. Metabolisme xenobiotik
• Prinsip, dasar reaksi, tujuan dan enzim yang berperan pada Fase I dan
Fase II metabolisme xenobiotik

PRAKTIKUM
- Struktur makroskopis bangunan superficial abdomen
- Struktur makroskopis bangunan viscera abdomen
Anatomi
- Struktur makroskopis traktus gastrointestinal
- Struktur makroskopis sistem hepatobilier
1. Struktur mikroskopis sistem pencernaan
- Gigi
- Glandula salivarius
- Esofagus
- Lambung dan Kelenjar lambung
- Pankreas
Histologi - Usus halus
- Usus besar
- Canalis dan sphincter ani
- Appendix vermiformis
2. Struktur mikroskopis sistem hepatobilier
- Hepar
- Vesika felea
1. Identifikasi lemak, karbohidrat dan protein.
Biokimia
2. Enzim pencernaan dan faktor yang mempengaruhi enzim pencernaan

KETERAMPILAN KLINIK

No Jenis Keterampilan Topik Level Kompetensi


1 Keterampilan Komunikasi Anamnesis sistem digestif 4
2 Keterampilan Pemeriksaan Kelas Besar pemeriksaan
Fisik Fisik Abdomen
Pemeriksaan Fisik Abdomen 4
IPM 4

12
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
REFERENSI :
1. Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of Anatomy &
Physiology. 9th Ed. San Fransisco: Pearson Education Inc; 2012.
2. Seeley R, Regan J, VanPutte C, Russo A, Stephens T, Tate P. Seeley’s
Anatomy & Physiology.11th Ed. USA: McGraw Hills; 2016.
3. Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of Histology. 3rd Ed. Philadelphia:
Saunders; 2007.
4. Fawcett DW. Buku Ajar Histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC; 2002.
5. Marks DB. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC; 2000.
6. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Physiology. 13 th Ed
Volume 2. USA: John Wiley and Sons; 2011.
7. Eroschenko VP. Fiore’s Atlas of Histology and Functional Correlations
Ed-12. Philadelphia: Lippincot William&Wilkins; 2010.
8. Ganong WF. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta: EGC;
2002.
9. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper Edisi
25. Jakarta: EGC; 2003.
10. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama;
2009.
11. Arisman. Buku Ajar Ilmu Gizi : Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta:
EGC; 2002.
12. Sadler TW. Langman’s Medical Embriology 11th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins; 2009.
13. Sediaoetama AD. Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi Jilid 1.
Jakarta: EGC; 2010.
14. Van Putte, Regan, Russo. Seeley’s Anatomy & Physiology Ninth Edition.
USA: McGraw Hills; 2011.

13
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BAHAN-BAHAN RUJUKAN
No JUDUL PENULIS PENERBIT TAHUN/
BUKU EDISI
ANATOMI
1 Seeley’s Van Putte, Regan, McGraw Hills. USA 2011, Ed 9
Anatomy & Russo
Phisiology
2 Principles of Tortora GJ, John Wiley and 2011/Ed 13
Anatomy & Derrickson B Sons Vol.2
Physiology
3 Fundamental Pearson Education 2012/ Ed 9
s of Anatomy Martini FH, Nath JL, Inc. San Fransisco
& Physiology Bartholomew EF
Ninth Edition
4 Langman’s Lippincott Williams 2009/ Ed 11
Medical Sadler TW and Wilkins.
Embriology Philadelphia
FISIOLOGI
1 Buku Ajar Ganong WF. 2002 EGC, Jakarta 2002/ Ed 20
Fisiologi

2 Physiology Katz AM Lippincott Williams 2011/ Ed 5


of the Heart &Wilkins.
Philadelphia.

HISTOLOGI
1 Buku Ajar Fawcett DW EGC, Jakarta 2002/Ed 12
Histologi

2 Color Gartner LP, Hiatt JL Saunders. 2007


textbook of Philadelphia.
Histology

14
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
No JUDUL PENULIS PENERBIT TAHUN/
BUKU EDISI
BIOKIMIA
1 Biokimia Marks DB EGC. Jakarta 2000
Kedokteran
Dasar
2 Biokimia Murray RK, Granner EGC, Jakarta 2003/ Ed 25
Harper DK, Mayes PA,
Rodwell VW
ILMU GIZI
1 Ilmu Gizi Sediaoetama AD EGC, Jakarta 2010
untuk
mahasiswa
dan profesi
Jilid 1

15
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
STRATEGI PBL
Problem–based learning (PBL) menggunakan sistem 7 langkah (7- jump),
yaitu:
1. Clarify unfamiliar terms
2. Define the problem(s)
3. Brainstorm possible hypotheses or explanation
4. Arrange explanations into a tentative solution
5. Define learning objectives
6. Information gathering and private study
7. Synthesize and test acquired information (Share the results of
information gathering and private study)
▪ Langkah 1 – 5 : Diskusi I
▪ Langkah 6 : Belajar mandiri
▪ Langkah 7 : Diskusi II.
• Diberikan 4 skenario, 1 skenario/ minggu. Dimulai pada minggu ke 2
• Dilaksanakan dua kali dalam satu minggu sesuai dengan jadwal sebagai
contoh adalah hari Selasa dan Jumat.
- Senin untuk Diskusi I (langkah 1-5 yaitu diskusi s/d rencana
belajar)
- Selasa s.d. Rabu langkah 6 (belajar mandiri)
- Kamis untuk Diskusi II (langkah 7 yaitu diskusi hasil belajar)

16
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
PBL THE 7-JUMP

STEP 1. CLARIFY UNFAMILIAR TERMS


Proses
Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata atau istilah yang maknanya
tidak jelas. Dalam hal ini ada kemungkinan bahwa ada anggota
kelompok yang dapat menjelaskannya atau mendefinisikan kata /
istilah yang dianggap tidak jelas maknanya. Dalam tahap ini para
mahasiswa perlu memiliki perasaan nyaman dan aman, tanpa
perasaan malu atau takut, dan harus jujur tentang hal-hal yang
dianggapnya belum jelas.
Rasional
Kata-kata atau istilah-istilah yang tidak jelas maknanya dapat menjadi
hambatan dalam pemahaman makna skenario secara keseluruhan.
Klarifikasi yang bersifat “setengah jalan” dapat menjadi pijakan bagi
proses diskusi.
STEP 2. DEFINE THE PROBLEM (S)
Proses
Tahap ini merupakan sesi terbuka, mahasiswa didorong untuk
menyumbang pandangannya terhadap masalah yang sedang dibahas.
Tutor harus mendorong para mahasiswa untuk memberi sumbangan
pikiran dan kemudian mengembangkannya secara luas dan cepat.
Rasional
Setiap anggota kelompok sangat mungkin mempunyai pandangan
yang sangat berbeda terhadap masalah yang sedang dibahas.
Pembandingan dan pengelompokan pandangan meluaskan horison
intelektual mahasiswa yang terlibat di dalam diskusi. Hal ini akan
memacu para mahasiswa untuk mencari informasi yang lebih dalam /
luas / lanjut.
Hasil tertulis
Daftar topik yang perlu dijelaskan lebih lanjut

STEP 3. BRAINSTORM POSSIBLE HYPOTHESIS OR EXPLANATION


Proses
Sesi terbuka tahap lanjut, tetapi para mahasiswa mencoba untuk
membuat formulasi, mencocokkan dan membandingkan buah
pikiran mereka sebagai suatu penjelasan terhadap masalah atau kasus

17
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
yang sedang dibahasnya. Tutor menjaga diskusi agar tetap dalam tahap
hipotetik dan mencegah terjadinya diskusi yang terlalu rinci dan
terlalu cepat. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain:
- Hipotesis berarti suatu usulan pikiran yang diajukan baik sebagai
dasar penalaran tanpa asumsi kebenarannya, atau sebagai titik awal
pemikiran lebih lanjut
- Penjelasan berarti pemahaman rinci dan lebih dimengerti, dengan
maksud untuk pemahaman kelompok yang lebih baik
Rasional
Tahap ini merupakan langkah yang sangat penting dan
memerlukan prior knowledge mahasiswa. Dalam langkah ini
setiap anggota kelompok berkesempatan untuk mencocokkan atau
menarik kembali pemahamannya sesuai dengan proses diskusi
yang sedang berlangsung . Rantai hipotesis atau penjelasan
dapat dibangun dari hal-hal yang yang belum
dipahami sepenuhnya oleh kelompok. Apabila proses ini dapat
dilaksanakan secara baik maka kelompok akan memperoleh makna
pembelajaran yang dalam, bukan lagi superfisial atau sekedar daftar
fakta.
Hasil tertulis
Daftar hipotesis atau penjelasan
STEP 4. ARRANGE EXPLANATIONS INTO TENTATIVE SOLUTIONS
Proses
Para mahasiswa akan memiliki buah pikiran yang berbeda-beda.
Masalah dibahas lebih teliti dan dibandingkan dengan hipotesis atau
penjelasan yang sedang dikembangkan, untuk mengetahui apakah
sudah ada kesesuaian makna atau belum; bila belum ada kesesuaian
maka diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Dari sini kelompok
mengembangkan tujuan pembelajaran, namun demikian tidaklah
bijaksana apabila para mahasiswa menetapkan tujuan pembelajaran
secara tergesa-gesa.
Rasional
Tahap ini merupakan proses yang sangat aktif dan juga
merupakan langkah restrukturisasi pengetahuan serta mengidentifikasi
adanya kesenjangan pemahaman. Penentuan tujuan pembelajaran
secara tergesa-gesa akan mengakibatkan proses pengembangan

18
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
intelektual melalui jalan pintas, dengan demikian akan menghasilkan
tujuan pembelajaran yang terlalu lebar dan superfisial.
Hasil tertulis
Catatan yang dihasilkan menggambarkan pengorganisasian
penjelasan terhadap masalah, mencerminkan buah pikiran yang
skematik, perangkaian buah pikiran baru dengan pemahaman
sebelumnya dan dengan konteks yang berbeda. Proses ini
menghasilkan catatan yang menggambarkan hubungan antara bagian-
bagian informasi yang berbeda dan informasi yang telah tersimpan di
dalam memori lama.
STEP 5. DEFINE LEARNING OBJECTIVES
Proses
Kelompok sepakat tentang seperangkat tujuan pembelajaran yang
akan dipelajari oleh seluruh anggota kelompok. Tutor menyarankan
kelompok agar berpikir lebih fokus, tidak melebar atau superfisial, dan
tujuan pembelajaran harus dapat dicapai
dalam waktu yang tersedia. Beberapa anggota kelompok
mungkin mempunyai tujuan pembelajaran lain yang tidak
disepakati oleh kelompok karena kebutuhan atau kepentingan pribadi.

Rasional
Proses konsesus menggunakan pengetahuan / pemahaman seluruh
anggota kelompok (termasuk tutor) untuk membuat sintesis tentang
hal-hal yang sesuai untuk dibahas lebih lanjut sebagai tujuan
pembelajaran yang harus dicapai oleh kelompok. Tahap ini bukan
hanya menetapkan tujuan pembelajaran tetapi juga membuat
kesimpulan diskusi secara bersama-sama.
Hasil tertulis
Tujuan pembelajaran ini merupakan hasil awal utama dari kerja
kelompok. Tujuan pembelajaran diekspresikan dalam bentuk
pertanyaan yang spesifik atau dalam kalimat hipotesis.
STEP 6. INFORMATION GATHERING (PRIVATE STUDY)
Proses
Kegiatan ini meliputi pencarian informasi dari berbagai buku, jurnal,
internet, disket, CD, kaset, video, spesimen patologi, dosen pakar, atau
apa saja yang menyediakan informasi yang tepat sesuai dengan
kebutuhan para mahasiswa.

19
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
Rasional
Proses pembelajaran yang hakiki adalah pencarian dan
penemuan informasi baru melalui usaha para mahasiswa sendiri.
Hasil tertulis
Catatan setiap anggota kelompok dari hasil self-study atau
independent learning dalam bentuk resume PBL yang harus ditulis
tangan pada kertas polio bergaris dan dikumpulkan ke bagian
akademik paling lambat satu hari sebelum pertemuan ke 2.
STEP 7. SYNTHESIZE AND TEST ACQUIRED INFORMATION (Share the
results of information gathering and private study)
Proses
Langkah 1-5 diselesaikan dalam satu hari (biasanya 2 jam
diskusi). Langkah 6 memerlukan waktu beberapa hari, sesuai
dengan alokasi waktu / jadual yang telah ditetapkan. Langkah 7
dilaksanakan setelah penyelesaian langkah 6. Pada awalnya kelompok
kembali pada tujuan pembelajaran yang telah disepakati
bersama , kemudian setiap anggota kelompok melaporkan
sumber-sumber belajar yang digunakan dan hasil
penelusuran informasi yang telah dicapainya. Seluruh hasil
penelusuran informasi dikelompokkan, dan apabila masih ada
kesulitan maka hal ini ditetapkan sebagai bahan studi lebih lanjut (bila
perlu dengan bantuan dosen pakar). Setelah selesai maka para
mahasisa mencoba untuk menganalisis seluruh permasalah-an secara
lengkap.
Rasional
Tahap ini merupakan sintesis kerja kelompok, konsolidasi
pembelajaran dan mengidentifikasi berbagai area yang belum pasti
atau yang perlu dipelajari lebih lanjut. Sudah pasti bahwa proses
pembelajaran tetap belum lengkap dan bersifat open-ended, tetapi hal
ini memang disengaja agar mahasiswa kembali
kepada topik ketika menjumpai pemicu yang mirip di kemudian hari.
Hasil tertulis
Kelompok membuat laporan tertulis yang menganalisis secara lengkap
tentang masalah/ fenomena yang sedang dipelajari

Catatan: Pada saat berdiskusi di langkah ke 7, overhead hanya diperlukan untuk


menayangkan bagan/ skema/ gambar yang sulit diterangkan dengan kata-kata.

20
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
TATA TERTIB PBL
A. Tata Tertib Mahasiswa dalam Mengikuti PBL
1. Mahasiswa wajib mengikuti setiap tutorial dan diskusi panel
narasumber pada akhir blok.
2. Mahasiswa wajib hadir maksimal 5 menit sebelum tutorial dan
diskusi panel narasumber. Keterlambatan yang ditolerir maksimal
hanya 15 menit dari waktu tutorial yang telah ditentukan.
3. Mahasiswa wajib mengikuti diskusi dalam tutorial secara aktif.
4. Setiap mahasiswa wajib mempelajari seluruh sasaran
belajar/learning objectives yang telah disepakati (tidak dibenarkan
untuk membagi tugas).
5. Sebelum step ke 7 (tutorial kedua), masing-masing mahasiswa
wajib membuat resume. Ditulis tangan pada kertas polio bergaris
dan dikumpulkan kepada bagian akademik satu hari sebelum
pelaksanaan tutorial kedua. Pada tutorial kedua mahasiswa harus
memiliki salinan resume yang dikumpulkan. Mahasiswa yang tidak
mengumpulkan resume tidak dapat mengikuti tutorial PBL kedua.
6. Mahasiswa wajib memiliki copy salinan
7. Nilai resume dimasukan pada kolom persiapan
8. Resume dibagikan kepada mahasiswa diakhir pertemuan kedua
setelah dikoreksi
9. Mahasiswa wajib menyelesaikan tugas yang diberikan (laporan
PBL) .
10. Mahasiswa yang tidak hadir pada salah satu tutorial (tutorial
pertama maupun kedua), wajib melaksanakan presentasi tentang
resume kasus serta resume tutorial pertama dan kedua sebelum
akhir blok. Presentasi tersebut wajib dihadiri oleh seluruh
mahasiswa angkatannya.
11. Mahasiswa wajib mengisi kuesioner untuk evaluasi.
12. Mahasiswa wajib membuat 1 laporan PBL tiap kelompok untuk
setiap kasus meliputi dua kali tutorial. Laporan dikumpulkan kepada
bagian akademik paling lambat dua hari setelah tutorial kedua.
Apabila Laporan Kelompok belum dikumpulkan sesuai waktu yang
ditentukan, maka seluruh anggota dalam kelompok tersebut
dianggap belum memenuhi syarat untuk mengikuti ujian blok.

21
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
13. Apabila dalam 5 menit tutor belum hadir maka ketua kelompok
memberitahu bagian akademik.

B. Tata Tertib Tutor dalam PBL


1. Tutor wajib hadir 5 menit sebelum tutorial dimulai.
2. Tutor harus menjalankan kewajibannya sebagai tutor yang efektif
berdasarkan tugas dan peran tutor dalam PBL
3. Tutor wajib mengarahkan diskusi berdasarkan panduan tutor.
4. Tutor wajib mengisi lembar penilaian mahasiswa.
5. Bila tutor yang bertugas berhalangan hadir maka wajib
memberitahu bagian akademik maksimal 1 hari sebelum tutorial
6. Bila tutor tidak bisa hadir dan tidak ada konfirmasi selama lebih dari
15 menit dari waktu pelaksanaan tutorial, maka tutor akan
digantikan oleh tutor lain
7. Tutor wajib memeriksa dan memberikan penilaian laporan PBL
kelompoknya.
8. Tutor wajib mengisi daftar hadir sebelum tutorial, mengambil lembar
penilaian tutorial mahasiswa dan tutor.
9. Tutor menyerahkan hasil no. 7 pada bagian akademik.
10. Tutor mengikuti persamaan persepsi skenario pada hari Sabtu di
minggu pertama awal blok.

22
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
TUGAS & PERAN TUTOR
TUGAS TUTOR
1. Tugas pra-aktif: mendorong dan mengembangkan proses belajar
a. Tutor harus mengetahui struktur dan latar belakang
skenario/kasus sebagai bahan diskusi / block book.
b. Tutor harus paham tentang referensi yang telah
disiapkan oleh planning group atau penyusun kurikulum.
c. Tutor berusaha untuk memperoleh gambaran yang
jelas tentang prior knowledge para mahasiswa.
d. Tutor menjaga proses diskusi tetap konsisten terhadap
tujuan pembelajaran.
e. Tutor perlu mengetahui proses kognitif mahasiswa,
ialah konsep yang berkembang di anggota kelompok
termasuk kemungkinan konflik di dalamnya.
f. Tutor memberi fasilitasi belajar mahasiswa, antara lain
dengan mengajukan pertanyaan , menggunakan
analogi dan metafora, atau melakukan klarifikasi konsep.
g. Tutor mengajukan pertanyaan dan “menantang”
mahasiswa dalam hal penalaran, evaluasi kritis terhadap ide
yang muncul, dan hipotesis.
h. Tutor mendiagnosis proses belajar, mendorong
perubahan konseptual.
i. Tutor mendiagnosis adanya miskonsepsi, mendorong
elaborasi gagasan.
j. Tutor mengamati alasan-alasan yang diajukan para
mahasiswa dan kemungkinan munculnya problem –
solving (dalam kerangka problem-based learning).
k. Tutor mencegah terjadinya analisis masalah dan
sintesis “temuan-temuan” yang bersifat superfisial.
l. Tutor mendorong mahasiswa untuk melaksanakan
student - directed learning.
m. Tutor menyadari diri sendiri, apakah dia menghambat
atau mendorong proses kognitif mahasiswa?
n. Tutor mengevaluasi secara teratur, apakah para
mahasiswa puas dengan proses yang sedang

23
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
berlangsung, kemudian memberi saran untuk perbaikan.
2. Tugas interaktif: mengembangkan dan menjaga kerjasama mahasiswa dan
dinamika kelompok.
a. Tutor mendorong mahasiswa untuk membuat
persetujuan di antara mereka dalam hal prosedur kerja,
partisipasi, dan peran anggota kelompok.
b. Tutor mendorong anggota kelompok untuk aktif.
c. Tutor membina kepemimpinan kelompok.
d. Tutor mengamati adanya masalah perilaku
mahasiswa (dominan, pasif, mengganggu temannya
dsb) dan sekaligus memecahkannya.
e. Tutor mengevaluasi proses diskusi, apakah mahasiswa
puas dengan proses kerjasama yang sedang berjalan.
f. Tutor memperhatikan efisiensi waktu.
g. Tutor mencatat kehadiran para mahasiswa.
h. Tutor memberi tanggapan dan menciptakan iklim belajar
yang nyaman.
i. Tutor memberi dorongan kepada ketua dan
sekretaris kelompok.
j. Tutor mendorong kelompok untuk membuat evaluasi
terhadap kerjasama yang sedang berlangsung.
k. Tutor menjaga proses tetap berlangsung secara dinamik
l. Tutor memberi umpan balik dan mengevaluasi
perkembangan/ kemajuan kelompok
3. Tugas pasca-aktif: sebagai penghubung antara mahasiswa dan dosen /
institusi
a. Tutor membantu mahasiswa untuk mencari narasumber
atau konsultan.
b. Tutor memberi umpan balik kepada mahasiswa tentang
mutu tugas yang dilaksanakannya sesuai dengan block
book.
c. Tutor menghadiri pertemuan tutor selama periode block
yang bersangkutan.
Untuk dapat melaksanakan tugas pra-aktif, interaktif dan pasca-
aktif secara efektif, maka seorang tutor seharusnya:
1. Memahami isi problem/skenario/masalah yang didiskusikan
2. Memahami bagaimana proses pembelajaran terjadi.

24
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
3. Memahami latar belakang secara keseluruhan (baik latar belakang mahasiswa,
latar belakang blok, urutan dalam kurikulum dst.)

PERAN TUTOR
1. Tutor sebagai fasilitator
a. Tutor bukanlah instruktur: students do not exist to meet
our needs; we exist to meet their needs!
b. Tutor bekerja dengan mahasiswa (sebagai mitra
pembelajaran), bukan sebagai pemberi kuliah,
menanamkan semangat kerjasama dalam belajar.
c. Tutor memberi ilustrasi atau contoh tentang konsep.
d. Tutor memimpin dan mengarahkan mahasiswa agar
mereka mencari dan menemukan informasi secara
independen.
e. Tutor membantu mahasiswa untuk bertanggung jawab
atas proses pembelajaran mahasiswa secara aktif.
f. Tutor menyediakan waktu untuk umpan balik kelompok.
g. Tutor menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
h. Tutor memandu dan memotivasi mahasiswa untuk
mengidentifikasi pokok bahasan.
i. Tutor mengingatkan mahasiswa untuk selalu
mengintegrasikan pengetahuan (horisontal dan vertikal).
2. Tutor sebagai pendengar
a. Tutor mencermati tujuan pembelajaran mahasiswa yang
muncul dalam diskusi.
b. Tutor membangun latar belakang yang sama di antara para
mahasiswa.
c. Tutor memberi umpan balik secukupnya berdasarkan
materi yang sedang dibahas para mahasiswa.
3. Tutor sebagai profesional
a. Tutor memperlihatkan sikap pofesional kepada mahasiswa.
b. Tutor menjaga informasi personal dan akademik tentang rahasia
mahasiswa.
c. Tutor selalu berdiskusi dengan supervisor, mencari umpan balik.
d. Tutor berkonsultasi dengan supervisor bila ada masalah non-akademik
pada mahasiswa tertentu.
e. Tutor tidak perlu menjadi pembimbing / konsultan untuk masalah

25
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
pribadi.
f. Tutor harus mencari petunjuk / pengarahan bila ada konflik pribadi di
antara mahasiswa.
g. Tutor harus selalu menjaga hubungan profesional dengan
mahasiswa.
4. Tutor sebagai pencatat
a. Informasi tentang mahasiswa harus selalu up to date.
b. Tutor selalu mengikuti prosedur tutorial.
c. Tutor memberi penilaian terhadap kegiatan mahasiswa.
5. Tutor sebagai evaluator
a. Tutor menggunakan strategi assessment yang sesuai:
sejalan dengan tujuan pembelajaran, dengan format yang
sesuai.
b. Tutor memonitor kemajuan mahasiswa, ialah memberi
umpan balik yang konstruktif termasuk kinerja para
mahasiswa.
c. Tutor memberi refleksi keefektivan pembelajaran.

FORMAT RESUME PBL


(Untuk Pertemuan ke 2, tulis tangan)
Nama :
NPM :
- Skenario
- Step 1
- Step 2
- Step 3
- Step 4
- Step 5
Refleksi (tuliskan dengan menjawab pertanyaan berikut)
- Melakukan identifikasi kebutuhan
• Apa yang sudah saya ketahui tentang topik tersebut?
• Apa yang tidak saya ketahui tentang topik tersebut?
• Apa kesenjangannya ?
• Apa topik yang paling penting yang harus saya kuasai?
- Mengembangkan dan menerapkan rencana belajar

26
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
• Apa strategi belajar yang paling sesuai untuk saya mencapai tujuan
belajar?
• Apa alternatif lain yang saya miliki?
• Apa sumber belajar yang saya butuhkan?
• Apakah saya pernah memiliki pengalaman sukses dengan strategi
belajar ini?
- Hasil Step 6

FORMAT LAPORAN PBL


(KELOMPOK)

I. COVER

LAPORAN PBL BLOK........... (TNR Font 12, bold)


Skenario .............. (TNR Font 14, Bold)
Logo UNSWAGATI

Nama Kelompok .......... (TNR Font 12, bold)


Nama Anggota Kelompok ... (TNR Font 12, bold, 1sp.)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER (TNR Font 2, bold, 1sp.)


UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON

TAHUN

II. ISI
a. Skenario
Diketik semua informasi yang ada
b. Klarifikasi Istilah
c. Rumusan Daftar Masalah
d. Analisis Masalah

27
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
e. Sistematika Masalah
f. Sasaran Belajar
g. Penjelasan
Penjelasan masing-masing bagian diutamakan berhubungan
dengan problem. Bobot akan lebih tinggi bila disertai gambar dan
penjelasannya. Selain membuat laporan kelompok setiap anggota
kelompok membuat laporan refleksi tulis tangan dengan menjawab
pertanyaan berikut :
Refleksi :
- Bagaimana kemajuan yang dicapai sejauh ini?
- Apakah jangka waktunya memadai?
- Apakah saya perlu mengubah strategi belajar?
- Apakah yang menjadi faktor penentu keberhasilan dan
kegagalan saya?
- Apa yang telah saya pelajari dari proses yang dapat membantu
saya di masa depan.
Daftar Pustaka
• Jumlah referensi minimal 5 referensi. Minimal 3 referensi dalam
bahasa asing.
• Gunakan referensi dari textbook maksimal 10 tahun terakhir, jurnal
internasional maupun nasional maksimal 5 tahun terakhir.
• Salinan referensi harus dilampirkan pada Laporan PBL yang
dikumpulkan.

Laporan kelompok PBL harus dikoreksi dan disetujui oleh tutor yang
bersangkutan dan dikumpulkan paling lambat 2 hari setelah pertemuan
PBL ke 2. Laporan disetujui bila refleksi mahasiswa telah lengkap.

TATA TULIS LAPORAN PBL

Tata tulis laporan PBL perlu mengikuti beberapa ketentuan


seperti disebutkan di bawah ini :
a. Laporan PBL dapat ditulis menggunakan bahasa Indonesia baku.

28
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
b. Naskah ditulis dalam jarak satu setengah spasi pada kertas HVS 70
gram berukuran 21,25 x 28 cm atau kuarto dalam bentuk satu kolom
dan dicetak menggunakan tinta warna hitam, kecuali untuk gambar,
grafik atau tabel boleh menggunakan tinta berwarna.
c. Pengetikan menggunakan huruf standar yaitu Times New Roman
dengan font 12 pada program software MS Word.
d. Pengetikan menggunakan batas 4 cm dari tepi kiri serta 3 cm untuk
tepi kanan, atas dan bawah.
e. Penulisan acuan pustaka pada naskah seperti pada pedoman
penulisan pustaka.
f. Jarak antar kalimat dalam teks setelah titik adalah dua ketukan,
sedangkan kalimat lanjutan setelah koma, titik koma atau titik ganda
diberi jarak satu ketukan.
g. Tabel, gambar (kurva, histogram, foto dan lainnya) dimuat pada
kertas naskah.
h. Tiap halaman diberi nomor halaman pada sudut sebelah kanan atas
berjarak 3 cm dari tepi atas dan tepi kanan, kecuali halaman judul
(nomor halaman tidak ditulis tetapi diperhitungkan).
i. Tabel/Gambar/Lampiran menggunakan huruf kapital hanya pada
awal kalimat, kecuali untuk nama wilayah/kota/negara dan
sejenisnya. Bahasa asing dicetak miring (italic). Pembuatan kolom
tabel tidak menggunakan garis batas vertikal, sedangkan baris tabel
menggunakan garis batas horizontal.
j. Judul tabel dan lampiran di atas tabel/lampiran dan diakhiri tanpa
titik. Judul gambar ditulis di bawah gambar dan diakhiri dengan titik.

METODE DAN TATA TULIS PENGACUAN PUSTAKA


SISTEM VANCOUVER

Penggunaan Daftar Pustaka yang dipergunakan adalah Sistem Vancouver.


Pada penulisan daftar pustaka Sistem Vancouver terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu:
1. Penulisan memakai nomor pemunculan nama penulis secara berurutan.
2. Abstrak penelitian saja tidak dapat dijadikan menjadi daftar pustaka,
tetapi harus dicari artikel penelitian yang lengkap.

29
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
3. Penulisan nama pengarang adalah nama keluarga yang ditulis lengkap
diikuti dengan singkatan nama kecil dan lainnya. Contoh: Ronald M
Harden→ Harden RM.; Soekidjo Notoatmodjo→ Notoatmodjo S.
4. Penulisan judul artikel ilmiah disesuaikan dengan gaya selingkung jurnal
yang disitasi.
5. Nama jurnal ditulis singkatannya saja bila memang sudah ada singkatan
bakunya ( dapat dilihat di index medicus)
6. Halaman disingkat menjadi hlm. Bila menulis hlm. 14-19 ditulis hlm. 14–
9 (Perhatikan pemilihan tanda sambung lebih panjang; symbol “en
dash”). Angka 19 menjadi 9 karena angka 1 pada 19 dihilangkan, sebab
angka 1 sudah tertulis pada angka 14. Berbeda halnya jika menulis hlm.
14–27. (tetap ditulis secara utuh).
7. Perhatikan tanda titik, titik koma, titik dua, dan apakah perlu spasi di
antaranya.

Penulisan Daftar Pustaka Sistem Vancouver


ARTIKEL JURNAL
1. Artikel standar
Bila jumlah penulis artikel kurang dari atau sama dengan 6 orang, maka semua
nama penulis harus ditulis.

Manji F, McCarty K, Kurzweil V, Mark E, Rathmell JP, Agarwala AV. Measuring


and Improving the Quality of Preprocedural Assessments. Anesth Analg. 2017
Jun;124(6):1846–854. doi: 10.1213/ANE.0000000000001834.

Bila jumlah penulis lebih dari 6 orang, maka 6 penulis pertama ditulis semua,
diikuti dengan dkk.

Mooney AC, Gottert A, Khoza N, Rebombo D, Hove J, Suarez AJ, dkk. Men’s
Perceptions of Treatment as Prevention in South Africa: Implications for
Engagement in HIV Care and Treatment. AIDS Educ Prev. 2017 Jun;29(3):274–
87. doi: 10.1521/aeap.2017.29.3.274.

2. Organisasi sebagai pengarang

European Society of Radiology. The new EU General Data Protection


Regulation: what the radiologist should know. Insights Imaging. 2017
Jun;8(3):295–9. doi: 10.1007/s13244-017-0552-7. Epub 2017 Apr 24.

30
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
3. Tidak ada nama pengarang

Diagnosis Cepat dan tepat Demam Berdarah Dengue (editorial). Medika. 2017
Jun;6:279.

BUKU DAN MONOGRAFI LAIN


1. Personal author(s)

Harden RM, Laidlaw JM. Essential Skills for A Medical Teacher: An introduction
to teaching and learning in medicine. Edisi ke-2. China: Elsevier; 2017.

2. Editor (s) sebagai pengarang

Cissarek T, Gray WA, Kroger K, Santosa F, Zeller T, penyunting. Vascular


Medicine: Theraphy and Practice. Berlin: ABW Wissenschaftsverlag GmbH;
2010.

3. Organisasi sebagai pengarang

World Health Organization. Guide to cancer early diagnosis. Geneva: the WHO
Document Production Services; 2017.

4. Chapter dalam buku

Freeman R. Syncope. Dalam: Kasper DL, Farci AS, Longo Dl, Hauser SL,
Jameson JL, Loscalzo J, penyunting. Harrison’s Principles of Internal Medicine.
Edisi ke-19. USA: McGraw Hill Education; 2016. hlm. 142–8.

PROSIDING KONFERENSI

Bukhari A, Minhajat R, penyunting. Buku Prosiding Marine 2017 Makassar


Allergy Immunology Network; 11-12 Feb 2017. Makasar: FK Unhas
Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia; 2017.

DISERTASI ATAU TESIS

Arifin R. Perbandingan Kadar Heat Shock Protein Mycobacterium Leprae 65-


kDa, Komplemen C3, dan Laktoferin di Dalam Air Mata dan Humor Akuos pada
Uveitis Akibat Kusta Multibasilar [disertasi]. Jakarta: Universitas Indonesia;
2017.

31
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
BAHAN INTERNET

World Health Organization. Guidelines for managing advanced HIV disease and
rapid initiation of antiretroviral therapy [document on the Internet] Juli 2017
[diunduh 23 September 2017]. Tersedia dari:
http://www.who.int/hiv/pub/guidelines/advanced-HIV-disease/en/

32
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
SKENARIO KASUS PBL
Skenario 1
Nyeri Ulu Hati

Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri ulu
hati sejak 12 jam yang lalu. Pada pemeriksaan fisik abdomen didapatkan nyeri
tekan di regio epigastrium. Dokter menjelaskan bahwa kemungkinan nyeri ulu
hati ditimbulkan karena kelainan mukosa pada organ gastrointestinal di regio
tersebut.

Referensi :
1. Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of Anatomy &
Physiology. 9th Ed. San Fransisco: Pearson Education Inc; 2012.
2. Seeley R, Regan J, VanPutte C, Russo A, Stephens T, Tate P. Seeley’s
Anatomy & Physiology.11th Ed. USA: McGraw Hills; 2016.
3. Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of Histology. 3rd Ed. Philadelphia:
Saunders; 2007.
4. Fawcett DW. Buku Ajar Histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC; 2002.
5. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Physiology. 13 th Ed
Volume 2. USA: John Wiley and Sons; 2011.
6. Eroschenko VP. Fiore’s Atlas of Histology and Functional Correlations
Ed-12. Philadelphia: Lippincot William&Wilkins; 2010.
7. Ganong WF. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta: EGC;
2002.
8. Sadler TW. Langman’s Medical Embriology 11th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins; 2009.
9. Van Putte, Regan, Russo. Seeley’s Anatomy & Physiology Ninth Edition.
USA: McGraw Hills; 2011.

33
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
Skenario 2
BAB Terus Menerus

Seorang mahasiswa fakultas kedokteran semester 2 datang ke klinik kampus


dengan keluhan buang air besar terus menerus saat menjelang Ujian Akhir Blok.
Perut terasa mulas, seperti diremas-remas. Dia merasa tidak makan makanan
sembarangan sebelum ujian. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bising usus
meningkat, namun dokter mengatakan hal ini biasa terjadi ketika seseorang
stress. Dokter menganjurkan agar pasien mencoba lebih tenang dalam
menghadapi ujian.

Referensi :
1. Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of Anatomy &
Physiology. 9th Ed. San Fransisco: Pearson Education Inc; 2012.
2. Seeley R, Regan J, VanPutte C, Russo A, Stephens T, Tate P. Seeley’s
Anatomy & Physiology.11th Ed. USA: McGraw Hills; 2016.
3. Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of Histology. 3rd Ed. Philadelphia:
Saunders; 2007.
4. Fawcett DW. Buku Ajar Histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC; 2002.
5. Marks DB. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC; 2000.
6. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Physiology. 13th Ed
Volume 2. USA: John Wiley and Sons; 2011.
7. Eroschenko VP. Fiore’s Atlas of Histology and Functional Correlations
Ed-12. Philadelphia: Lippincot William&Wilkins; 2010.
8. Ganong WF. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta: EGC;
2002.
9. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper Edisi
25. Jakarta: EGC; 2003.
10. Sadler TW. Langman’s Medical Embriology 11th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins; 2009.
11. Van Putte, Regan, Russo. Seeley’s Anatomy & Physiology Ninth Edition.
USA: McGraw Hills; 2011.

34
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
Skenario 3 `
Intoleransi laktosa

Seorang anak laki-laki usia 2 tahun diantar oleh orangtuanya ke puskesmas


dengan keluhan bab cair terutama setelah diberikan susu formula. Keluhan BAB
cair masih dirasakan walaupun sudah berganti merk susu. Berdasarkan hasil
pemeriksaan dokter menduga pasien mengalami kondisi intolerasi glukosa
dimana glukosa tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus. Untuk itu dokter
menyarankan pasien diberikan susu kedelai yang rendah laktosa agar lebih
mudah untuk dicerna.

Referensi:

1. Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of Anatomy &


Physiology. 9th Ed. San Fransisco: Pearson Education Inc; 2012.
2. Seeley R, Regan J, VanPutte C, Russo A, Stephens T, Tate P. Seeley’s
Anatomy & Physiology.11th Ed. USA: McGraw Hills; 2016.
3. Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of Histology. 3rd Ed. Philadelphia:
Saunders; 2007.
4. Fawcett DW. Buku Ajar Histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC; 2002.
5. Marks DB. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC; 2000.
6. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Physiology. 13 th Ed
Volume 2. USA: John Wiley and Sons; 2011.
7. Eroschenko VP. Fiore’s Atlas of Histology and Functional Correlations
Ed-12. Philadelphia: Lippincot William&Wilkins; 2010.
8. Ganong WF. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta: EGC;
2002.
9. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper Edisi
25. Jakarta: EGC; 2003.
10. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama;
2009.
11. Arisman. Buku Ajar Ilmu Gizi : Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta:
EGC; 2002.
12. Sadler TW. Langman’s Medical Embriology 11th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins; 2009.
13. Sediaoetama AD. Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi Jilid 1.
Jakarta: EGC; 2010.
14. Van Putte, Regan, Russo. Seeley’s Anatomy & Physiology Ninth Edition.
USA: McGraw Hills; 2011.

35
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
Skenario 4
Bayi Kuning

Bayi baru lahir berusia 3 hari diantar ibunya datang ke dokter dengan keluhan
kulit yang menjadi kuning sejak 1 hari yang lalu. Menurut ibu pasien, anaknya
sudah diberi ASI cukup. Hasil pemeriksaan fisik tampak skela ikterik. Dokter
melakukan pemeriksaan bilirubin dan hasil menunjukkan ada peningkatan kadar
bilirubin total tetapi masih dalam batas normal. Dokter lalu menjelaskan bahwa
keluhan yang dialami pasien dimungkinkan karena fungsi hepar yang masih
belum sempurna.

Referensi :
1. Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of Anatomy &
Physiology. 9th Ed. San Fransisco: Pearson Education Inc; 2012.
2. Seeley R, Regan J, VanPutte C, Russo A, Stephens T, Tate P. Seeley’s
Anatomy & Physiology.11th Ed. USA: McGraw Hills; 2016.
3. Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of Histology. 3rd Ed. Philadelphia:
Saunders; 2007.
4. Fawcett DW. Buku Ajar Histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC; 2002.
5. Marks DB. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC; 2000.
6. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Physiology. 13th Ed
Volume 2. USA: John Wiley and Sons; 2011.
7. Eroschenko VP. Fiore’s Atlas of Histology and Functional Correlations
Ed-12. Philadelphia: Lippincot William&Wilkins; 2010.
8. Ganong WF. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta: EGC;
2002.
9. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper Edisi
25. Jakarta: EGC; 2003.
10. Sadler TW. Langman’s Medical Embriology 11th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins; 2009.
11. Van Putte, Regan, Russo. Seeley’s Anatomy & Physiology Ninth Edition.
USA: McGraw Hills; 2011.

36
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
Skenario 5
Sumbatan di empedu

Seorang wanita usia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas.
Keluhan disertai dengan mual dan buang air besar dengan feses yang berwarna
pucat dan urin berwarna gelap seperti teh. Keluhan dirasa semakin memberat
ketika makan- makanan berlemak. Pada pemeriksaan didapatkan peningkatan
urobilinogen pada urin. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menjelaskan
bahwa keluhan tersebut timbul karena adanya sumbatan di saluran empedu.

Referensi :

1. Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of Anatomy &


Physiology. 9th Ed. San Fransisco: Pearson Education Inc; 2012.
2. Seeley R, Regan J, VanPutte C, Russo A, Stephens T, Tate P. Seeley’s
Anatomy & Physiology.11th Ed. USA: McGraw Hills; 2016.
3. Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of Histology. 3rd Ed. Philadelphia:
Saunders; 2007.
4. Fawcett DW. Buku Ajar Histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC; 2002.
5. Marks DB. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC; 2000.
6. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Physiology. 13 th Ed
Volume 2. USA: John Wiley and Sons; 2011.
7. Eroschenko VP. Fiore’s Atlas of Histology and Functional Correlations
Ed-12. Philadelphia: Lippincot William&Wilkins; 2010.
8. Ganong WF. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta: EGC;
2002.
9. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper Edisi
25. Jakarta: EGC; 2003.
10. Sadler TW. Langman’s Medical Embriology 11th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins; 2009.
11. Van Putte, Regan, Russo. Seeley’s Anatomy & Physiology Ninth Edition.
USA: McGraw Hills; 2011.

37
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
EVALUASI MAHASISWA
Evaluasi pada blok dilakukan secara formatif dan sumatif.

1. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung,
baik dalam kegiatan kuliah, tutorial, praktikum, dan keterampilan klinik.
Penilaian meliputi aspek knowledge, skills, dan attitude.
Evaluasi formatif bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan
proses pembelajaran melalui feedback yang konstruktif.

a. Evaluasi peserta tutorial


Evaluasi peserta tutorial dilaksanakan oleh tutor dengan format sebagai
berikut:

38
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
39
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
Peserta tutorial (mahasiswa) dinilai dalam 2 (dua) aspek yaitu aspek
keterlibatan dalam diskusi dan aspek perilaku. Masing-masing aspek
tersebut terbagi menjadi kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Aspek Keterlibatan dalam Diskusi
a. Sharing yaitu sharing opini/informasi yang berhubungan dengan
topik diskusi kepada anggota kelompok
b. Argumentasi yaitu memberikan pengetahuan dan argumentasi logis
berdasarkan literatur
c. Keaktifan yaitu keaktifan dalam diskusi tanpa intervensi tutor
d. Dominasi yaitu mendominasi forum dalam diskusi kelompok
e. Kolaborasi yaitu kemampuan untuk bekerja sama dengan yang lain
dan mengatasi konflik dalam kelompok
b. Aspek Perilaku
a. Sopan santun yaitu menunjukkan perilaku saling menghormati satu
sama lain
b. Keterampilan berkomunikasi yaitu mendengarkan, menjelaskan dan
bertanya dengan menggunakan bahasa yang baik secara sistematis
c. Kedisiplinan/ kehadiran

Masing-masing kriteria aspek dinilai dalam angka 0-10 dengan ketetapan


sebagai berikut:

40
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
Tanggung jawab peserta tutorial
1. Menghargai proses diskusi
a. Mendengarkan dan memperhatikan apa yang sedang diutarakan oleh
temannya.
b. Bersikap sopan, baik verbal maupun non-verbal.
c. Memberi kesempatan berbicara kepada temannya tanpa mengganggu
pembicaraan.
d. Berpartisipasi secara aktif dalam diskusi dengan memperhatikan nilai
moral.
e. Menghargai informasi dan sumbangan pikiran temannya
f. Membedakan nilai informasi dari nilai personal.
g. Segera minta maaf apabila datang terlambat dengan alasan apapun.

2. Ketrampilan komunikasi
a. Berbicara secara langsung kepada anggota kelompok.
b. Berbicara secara jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti.
c. Berbicara dengan menggunakan kata-kata yang dimengerti oleh
anggota lainnya.
d. Menggunakan pertanyaan open-ended secara tepat.
e. Mengidentifikasi kesalahpahaman antara diri sendiri dengan
temannya.
f. Berusaha untuk menyelesaikan kesalahpahaman.
g. Menerima dan mendiskusikan masalah emosional.
h. Mampu untuk menyatakan emosinya secara tepat dalam situasi
tertentu.
i. Perilaku non-verbal konsisten dengan nada dan isi komunikasi secara
verbal.
j. Perilaku verbal dan non-verbal menunjukkan bahwa pernyataannya
telah dipahami.
k. Mengenal dan menanggapai komunikasi non-verbal dari temannya.

3. Tanggung jawab
a. Datang tepat waktu.
b. Menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya.
c. Menyajikan informasi yang relevan.
d. Mengidentifikasi informasi yang tidak relevan dan berlebihan.
e. Mengambil inisiatif atau membantu kelangsungan dinamika kelompok.

41
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
f. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan kelompok dalam rangka
mendukung keberhasilan kelompok.
g. Memberi pesan apabila akan tidak hadir di waktu mendatang.
h. Mengajukan alternatif apabila sekiranya tidak mampu menyelesaikan
tugasnya.
i. Bertanggung jawab atas keakuratan informasi yang disampaikan.

4. Kesadaran diri / evaluasi diri


a. Menyadari atas kelemahan dan kekuatannya yang berkaitan dengan
proses diskusi.
b. Menerima kritik dari teman tanpa mempertahankan diri atau
menyalahkan orang lain.
c. Berkemauan kuat untuk memperbaiki diri atas kritikan teman dalam
konteks pembelajaran.

b. Evaluasi Fungsi Tutor (Diisi oleh Peserta Tutor)


Nama Tutor :
Kelompok Tutorial/Blok :
Blok :
Judul Skenario :
Petunjuk untuk pertanyaan kelompok A, B, C
- SS Sangat Setuju
- S Setuju
- TP Tidak Pasti
- TS Tidak Setuju
- STS Sangat Tidak Setuju
A. Proses dalam kelompok SS S TP TS STS

Tutor kami.............

Tampak antusias dalam melakukan tutorial

Tidak mendominasi diskusi kelompok

Menciptakan suasana yang menunjang untuk dinamika


kelompok

Menunjukkan perhatiannya pada kemajuan tiap individu

42
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
Mendorong partisipasi dari setiap anggota kelompok

Menjaga untuk tetap fokus pada tugas

Memotivasi kami untuk merefleksi dan mengevaluasi


seberapa bagus kelompok bekerja bersama sebagai tim

Menggarisbawahi masalah kelompok yang muncul

Memberi umpan balik tentang performa saya bila saya


minta

Meminta umpan balik yang konstruktif tentang


performannya

B. Proses Penalaran SS S TP TS STS

Tutor mendorong kami untuk.......

Mengidentifikasi petunjuk yang relevan yang ada dalam


problem

Membuat hipotesis secara logis dan luas

Merangkum dan menyatakan kembali problem yang


teridentifikasi saat kami menyelesaikan problem
tersebut.

C. Belajar Mandiri SS S TP TS STS

Tutor mendorong kami untuk……

Mengidentifikasi apa yang kami butuhkan untuk


menemukan berbagai hal yang berhubungan dengan
problem

Menemukan sumber-sumber belajar yang tepat

Mengkomunikasikan secara efektif dan efisien ke


kelompok tentang apa yang sudah kami pelajari sendiri

43
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
Petunjuk untuk pertanyaan kelompok D
1. Sangat Memuaskan
2. Memuaskan
3. Cukup

D. Penilaian Secara Keseluruhan 1 2 3

Secara keseluruhan, bagaimana anda menilai tutor


anda?
Tuliskan hal-hal mengenai tutor anda yang paling berguna untuk belajar anda?
Sebutkan alasan anda.

......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

Tuliskan hal-hal yang ada pada tutor anda yang paling tidak berguna untuk belajar anda?
Sebutkan alasan anda.
......................................................................................................................
......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Saran-saran apa yang Anda punyai untuk memperbaiki tutor anda dalam proses
tutorial?
......................................................................................................................
......................................................................................................................

2. Evaluasi Sumatif
Syarat dapat mengikuti evaluasi sumatif blok jika:
- Kehadiran kegiatan tatap muka atau perkuliahan minimal 75%.
- Kehadiran tutorial, praktikum biomedis dan praktikum keterampilan klinik
sesuai dengan yang dijadwalkan kecuali dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
- Menyelesaikan semua penugasan dan laporan.
Evaluasi sumatif meliputi ujian tulis blok, ujian PBL, dan tugas terstruktur.
- Ujian tulis dilakukan pada pertengahan dan akhir blok. Ujian tulis yang
dilakukan berupa MCQ berbentuk vignette dengan satu jawaban benar
dan konten disesuaikan dengan tujuan pembelajaran blok. Mahasiswa
dapat mengikuti ujian akhir blok jika memenuhi syarat yang telah
sebutkan di atas.
- Ujian praktikum biomedis dilakukan berupa ujian keterampilan prosedur
pada akhir blok.

44
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
- Ujian PBL dilakukan dalam bentuk Objective Structured Oral Case
Analysis (OSOCA). Ujian dilaksanakan satu kali pada akhir blok.
(Panduan OSOCA terlampir).

Komponen penilaian blok adalah sebagai berikut :


a. Uji materi PBL : 35 %
b. Uji praktikum biomedis : 15 %
c. Ujian tulis Blok : 50%
d. Total : 100%
Hasil penilaian berdasarkan PAP (Criterion reference).

Skor Huruf Mutu Angka Mutu


80 – 100 A 4,00
75 – < 80 AB 3,5
68 – < 75 B 3,00
63 – < 68 BC 2,5
56 – < 63 C 2,00
44 – < 56 D 1,00
< 44 E 0,00
Penilaian keterampilan klinik dilakukan dengan OSCE (Ojective Structured
Clinical Examination) yang dilaksanakan setiap akhir semester, dengan
menggunakan checklist yang terstandarisasi dan diisi oleh penguji. Hasil
Keterampilan Klinik akan memiliki bobot yang setara dengan 3 SKS per
semester.

Penilaian Attitude (Professional Behaviour) dilakukan oleh : dosen, instruktur,


tutor, tenaga non akademik dan sesama mahasiswa, selama kegiatan
pembelajaran. Aspek yang dinilai meliputi sebagai berikut :
1. Jujur :
- Menghormati dan dihormati oleh teman, tenaga pengajar dan tenaga non
pengajar.
- Tidak berbuat curang untuk kepentingan sendiri (tidak melakukan
plagiarism).
2. Bertanggung Jawab :
- Komitmen terhadap tugas
- Tepat waktu
- Tidak terlambat atau absen tanpa alasan yang dapat

45
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
dipertanggungjawabkan.
3. Compassion :
- Menunjukkan sikap yang perhatian dan peduli terhadap sesama
mahasiswa dan civitas akademik lainnya.
- Peka terhadap kebutuhan orang lain, baik secara fisik maupun emosional.
4. Mawas diri : mampu mengenali kemampuan dan keterbatasan diri sendiri.
5. Tidak diskriminatif : memberikan perlakuan yang sama terhadap orang lain
tanpa membedakan ras, gender, agama dan kepercayaan, serta penyakit itu
sendiri.
6. Menghargai orang lain
- Menghargai hak, kepercayaan, peran, tanggung jawab, kemampuan, dan
nilai budaya dari seseorang, kelompok, staf, dan anggota masyarakat.
- Hati – hati dalam bersikap, tidak sombong, tidak agresif, dan ramah.
7. Partisipasi
- Ikut serta dan berkontribusi secara sukarela dalam kelompok dan aktivitas
di masyarakat.
- Memfasilitasi kegiatan belajar orang lain dan tidak menghalangi usaha
mereka.
- Membantu orang lain yang sedang dalam tahap awal pembelajaran.

Penilaian attitude menggunakan format di bawah ini :


No Aspek yang dinilai Baik Cukup Kurang
1 Jujur
2 Bertanggung Jawab
3 Compassion
4 Mawas Diri
5 Tidak diskriminatif
6 Menghargai orang lain
7 Partisipasi
Interpretasi secara keseluruhan : Sufficient/ Insufficient

Mahasiswa yang mendapatkan penilaian insufficient akan mendapatkan


sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan, baik bersifat akademik
maupun non akademik.

46
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
EVALUASI PROGRAM

Dilaksanakan di akhir Modul sejalan dengan tugas Tim Penjaminan


Mutu. Sumber data: Mahasiswa, Dosen, Petugas administrasi.

47
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
OSOCA
OBJECTIVE STRUCTURED ORAL CASE ANALYSIS (OSOCA)

OSOCA merupakan evaluasi sumatif untuk menilai keberhasilan proses


belajar melalui diskusi kelompok kecil (PBL).

Aspek yang dinilai :


- Kedalaman pemahaman materi.
- Kemampuan membuat mind map yang menunjukkan sistematika pola
pikir dan pemahaman yang komprehensif.
- Kemampuan menyampaikan materi secara jelas dan sistematis.

Teknik pelaksanaan :
- OSOCA dilaksanakan pada minggu ke-6.
- Mahasiswa membuat mind map sesuai kasus dan tugas yang
didapatkan.
- Waktu : maks 10 menit setiap mahasiswa.
- Setiap mahasiswa dinilai oleh satu orang penguji.

Nilai PBL terdiri dari : 40% nilai harian (formatif) dan 60% nilai OSOCA.

48
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
DAFTAR NAMA DOSEN
Daftar Nama Dosen Pengampu Blok HPK 2.2 TA 2018-2019
No Materi Nama Dosen
H. Sutara, dr.,MH
Bambang Wibisono, dr
1. Anatomi
Dindin Hardi Gunawan, dr.,MH
Witri Pratiwi, dr.,M.Kes
Yandri Naldi, dr.,MH.,MKM
2. Histologi Ouve Rahadiani P, dr.,MH.Kes
Alya Amila Fitrie,dr.,Sp.PA.,M.Kes
Bambang Wibisono, dr.,MH.Kes
Shofa Nur Fauzah, dr.,MKM
3. Fisiologi
Kati Sriwiyati, dr
Ahmad Fariz Malvi Z Zein, dr.,Sp.pD.,M.M
M. Duddy Satrianugraha, S.Si.,M.Si.Med
4. Biokimia
Tissa Octavira P, dr.,MMed.Ed
Ilmu Gizi
5. M. Duddy Satrianugraha, S.Si.,M.Si.Med
Kedokteran

Daftar Nama Instruktur Praktikum Biomedis


No Nama Disiplin Ilmu
Dindin Hardi Gunawan, dr.,Sp.RM
Witri Pratiwi, dr.,M.Kes
Apriliyan Laras C, dr
Rian Damayanti, dr
1. Bambang Wibisono, dr Anatomi
Muhammad Irwan D, dr
H. Sutara, dr.,MH
Yorim Sora Pasila, dr
Helga Marwa A, dr
Yandri Naldi, dr.,MH.,MKM
Ouve Rahadiani P, dr.,MH.Kes
Amanah, S.Si.,M.Si.Med
Tiar M Pratamawati, dr.,MM.,M.Biomed
2. Histologi
Alya Amila Fitrie, dr.,Sp.PA.,M.Kes
R. Handidwiono, dr
Herry Nurhendrayana, dr.,MKM
Atik Sutisna, dr.,Sp.An

49
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
M. Duddy Satrianugraha, S.Si.,M.Si.Med
Tissa Octavira P, dr.,MMed.Ed
3. Biokimia
M. Suhanda, dr
Hilmi Mawaddi Ahmad, dr

50
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
Daftar Nama Tutor PBL BLOK HPK 2.2 TA 2018-2019
No NAMA
1 dr. Catur Setiya Sulistiyana, MMed.Ed.
2 dr. Tissa Octavira P., MMed.Ed
3 dr. Bambang Wibisono
4 dr. Ouve Rahadiani
5 dr. R. Vivi Meidianawaty, MMed.Ed.
6 dr. Ruri Eka Maryam M., M.M
7 dr. Thysa Thysmelia Affandi, M.KM
8 dr. Shofa Nur Fauzah, M.KM
9 dr. Kati Sriwiyati
10 dr. Alya Amila Fitrie,Sp.PA.,M.Kes
11 dr. Tiar Masykuroh P., M.M
12 dr. Nurbaiti, Sp. PA
13 dr. Yukke Nilla P.
14 dr. Ign. Hapsoro, M.Sc
15 dr. Herry Nurhendriana
16 dr. Rian Damayanti
17 dr. Witri Pratiwi, M.Kes
18 dr. Emallia Fitriani
19 dr. Ria Ramadhanti
20 dr. Helga Marwa Afifah
21 dr. Aprilyan Laras Chantika
22 dr. Hilmi Mawaddi Ahmad
23 dr. Raden Handidwiono
24 dr. Muhammad Ajmalunnas
25 dr. Moh. Irwan Dharmansyah
26 dr. Muhamad Suhanda
27 dr. Efendi Agnilinia
28 dr. Yorim Sora Pasila
29 dr. M. Hasbi Trijati
30 dr. Kartika DA

51
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
BLUEPRINT ASSESSMENT KOGNITIF
BLOK HPK 2.2 DIGESTIVE SYSTEM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

Tujuan Pokok Sub Pokok Bidang Level


Materi Pembelajaran Bobot (%)
Pembelajaran Bahasan Bahasan Ilmu Kognitif
Menjelaskan 1. Embriologi - Perkembangan (emberiogenesis) tiap
Abdomen Anatomi
tentang struktur segmen saluran pencernaan (fore gut, mid
2 3
gut, hind gut)
makroskopis - Arti klinis tiap bagian
normal sistem 2. Dinding - Kulit dan fascia
Anatomi
pencernaan Abdomen - Otot anterior dinding abdomen
(Surface - Arteri, vena dan aliran getah bening
Abdomen) dinding abdomen
- Vertebra
- Garis orientasi
- Penanda superficial dari struktur dinding
2
abdomen (simfisis pubis, ligamentum
inguinale, canalis inguinalis superficial,
canalis inguinalis profunda, kord
spermaticus, linea alba) 6
- Penanda superficial dari viscera abdomen
(hepar, limpa, vesika felea, pankreas,
aorta, appendix,kandung kemih)
3. Bagian dalam - Lapisan peritoneum dan Cavitas
abdomen peritoneal
(Viscera - Organ Intra dan Retro peritonial
Abdomen) o Aorta abdominal dan cabang-
cabangnya 2
o Vena cava inferior
o Aliran limfe abdomen
o Mesenterium dan penggantung organ
- Persarafan pada regio abdomen

1
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
BLUEPRINT ASSESSMENT KOGNITIF
BLOK HPK 2.2 DIGESTIVE SYSTEM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

4. Traktus - Cavitas Oral dan Faring


Anatomi
gastrointestinal - Gigi
- Glandula Salivarius
- Esofagus
- Lambung
- Pancreas 3
2
- Usus halus
- Colon, caecum
- Appendix
- Rectum
- Canalis dan sphincter ani

- Cavum oris
Menjelaskan struktur Sistem Traktus Histologi
- Gigi
mikroskopis normal pencernaan Gastrointestinal
sistem pencernaan - Tonsila palatina
- Kelenjar Salivarius
- Lidah 3
- Esofagus 2
- Lambung dan Kelenjar lambung
- Usus halus
- Usus besar
- Anus
- Appendix vermiformis
- Prinsip umum motilitas gastrointestinal
Menjelaskan fungsi Sistim 1. Prinsip umum Fisiologi
dan mekanisme fungsi - Kontrol saraf terhadap fungsi
pencernaan 4
gastrointestinal
normal sistem gastrointestinal 2
pencernaan - Jenis gerakan fungsional pada traktus
gastrointestinal
- Aliran darah gastrointestinal
- Pencernaan makanan
2. Transpor dan Fisiologi 4
- Fungsi motorik lambung 2
pencampuran
makanan - Pergerakan usus halus

2
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
BLUEPRINT ASSESSMENT KOGNITIF
BLOK HPK 2.2 DIGESTIVE SYSTEM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

dalam saluran - Gerakan – gerakan kolon


pencernaan - Refleks otonom lain yang mempengaruhi
aktivitas usus
3. Fungsi sekresi - Prinsip dasar dari sekresi saluran
Fisiologi
dari saluran pencernaan
pencernaan - Sekresi saliva 3
- Sekresi enzim pencernaan 2
- Sekresi asam lambung
- Sekresi hormon pencernaan
- Sekresi empedu oleh hati
Gizi dan - Zat – zat gizi sumber utama energi
Menjelaskan tentang Sistem Ilmu Gizi
Keseimbangan - Keseimbangan energi dan kebutuhan zat – 3
metabolisme normal pencernaan
energi zat gizi 2
sistem pencernaan
- Perhitungan kebutuhan energi
- Jenis dan Fungsi vitamin dan mineral
Metabolisme - Metabolisme Karbohidrat, Protein, Lemak
Biokimia 3
makro dan mikro - Metabolisme Makronurtrien dan 2
nutrien Mikronutrien
Absorpsi zat – zat - Absorpsi hasil pencernaan karbohidrat,
Biokimia
gizi makro dan lemak dan protein makanan
nukleoprotein - Prinsip dasar absorpsi gastrointestinal 3
- Putrefaksi dan fermentasi 2
- Dekarboksilasi asam amino oleh bakteri
usus
- Manfaat bakteri usus
Identifikasi bahan - Identifikasi lemak, karbohidrat, dan
Biokimia
makanan protein
Enzim pencernaan - Macam enzim pencernaan
Biokimia
- Faktor yang mempengaruhi enzim
pencernaan

3
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
BLUEPRINT ASSESSMENT KOGNITIF
BLOK HPK 2.2 DIGESTIVE SYSTEM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

Sistem - Hepar
Menjelaskan tentang Anatomi
Hepatobilier - Vesika felea
struktur makroskopis
normal sistem - Traktus biliaris 2 3
hepatobilier - Lien
- Vena porta dan anastomosis sistem porta
Sistem - Hepar
Menjelaskan tentang Histologi
hepatobilier - Vesika felea
struktur mikroskopis
normal sistem - Pankreas 2 3
hepatobilier - Lien

Fungsi dasar - Fungsi sistem vaskuler hepar


Menjelaskan tentang Fungsi Fisiologi
fungsi dan
sistem - Ekskresi bilirubin dalam empedu 2
hepatobilier
mekanisme normal
hepatobilier - Fungsi endokrin hepar
sistem hepatobilier - Sistem RES 6
Peran hepar dalam - Metabolisme karbohidrat
metabolisme - Metabolisme lemak
2
- Metabolisme protein
- Peran hepar dan arti klinisnya
Metabolisme - Prinsip, dasar reaksi, tujuan dan enzim
Menjelaskan tentang Biokimia
Metabolisme xenobiotik yang berperan pada Fase I dan Fase II 2 3
metabolisme normal
hepatobilier metabolisme xenobiotik
sistem hepatobilier
- Integrasi 3-4 10
- Integrasi 3-4 10
- Integrasi 3-4 10
- Integrasi 3-4 10
- Integrasi 3-4 10
100%

Anda mungkin juga menyukai