Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi adalah suatu aspek kehidupan manusia yang paling mendasar, penting, dan
kompleks. Kehidupan sehari-hari kita sangat dipengaruhi oleh komunikasi kita sendiri dengan
orang lain, bahkan oleh pesan yang berasal dari orang yang kita tidak tahu (we can not not
communication). Karena kekompleksan komunikasi, maka Little John mengatakan, komunikasi
adalah sesuatu yang sulit untuk didefinisikan. Sementara itu, menurut ensiklopedia bebas
berbahasa Indonesia, komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain, agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Berhasil tidaknya
suatu komunikasi tergantung dari kelima elemen dasar tersebut. Bagaimana komunikator bisa
mempengaruhi komunikannya, sehingga bisa bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
komunikator, bahkan bisa merubah sikap dan perilaku dari komunikan tersebut. Namun,
komunikator, pesan, saluran yang bagaimana yang akan bisa merubah sikap dan perilaku
komunikan.

Dalam ilmu komunikasi, kita mengenal adanya komunikasi persuasif, yaitu komunikasi
yang bersifat mempengaruhi audience atau komunikannya, sehingga bertindak sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh komunikator. Menurut K. Andeerson, komunikasi persuasif didefinisikan
sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan, sikap atau perilaku
individu atau kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu komunikasi persuasif ?


2. Apa saja unsur-unsur komunikasi persuasif?
3. Apa saja bentuk-bentuk komunikasi persuasif ?
4. Apa tujuan dari komunikasi persuasi ?
5. Apa saja prinsip-prinsip komunikasi persuasi ?
6. Apa saja tahap-tahap komunikasi persuasi ?
7. Bagaimana cara menyusun pesan persuasi ?
4
1.3 Tujuan Perumusan Masalah

1. Untuk mengetahui Apa itu komunikasi persuasif ?


2. Untuk mengetahui Apa saja unsur-unsur komunikasi persuasif ?
3. Untuk mengetahui Apa saja bentuk-bentuk komunikasi persuasif ?
4. Untuk mengetahui Apa tujuan dari komunikasi persuasi ?
5. Untuk mengetahui Apa saja prinsip-prinsip komunikasi persuasi ?
6. Untuk mengetahui Apa saja tahap-tahap komunikasi persuasi ?
7. Untuk mengetahui Bagaimana cara menyusun pesan persuasi ?

BAB II
5
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian komunikasi Persuasif

Istilah “persuasi” atau dalam bahasa inggris persuasion bersal dari kata Latin persuasio, yang
secara harafiah berarti hal membujuk, hal mengajak, atau menyakinkan. Dalam ilmu komunikasi,
kita mengenal adanya komunikasi persuasif, yaitu komunikasi yang bersifat mempengaruhi
audience atau komunikannya, sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
komunikator. Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau
memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh komunikator.

 Komunikasi Persuasif menurut Para Ahli

Komunikasi persuasif ini juga telah didefinisikan oleh beberapa para ahli di antaranya :

1. Kenneth E. Anderson (1972:218), menyatakan bahwa komunikasi persuasif merupakan


proses komunikasi antar individu. Komunikasi tersebut terjadi di mana komunikator
mengunakan simbol-simbol untuk mempengaruhi pikiran si penerima sebagai dengan
sendirinya, komunikator dapat merubah tingkah laku dan perbuatan audiens. Baca juga:
Komunikasi Politik

2. Erwin P. Betinghaus dalam bukunya yang berjudul “Persuasif Communication” tahun


1973, halaman 10. Di sana dijelaskan bahwa komunikasi persuasif ini dapat
mempengaruhi pemikiran dan perbuatan seseorang, hubungan aktivitas antara pembicara
dan pendengar dimana pembicara berusaha mempengaruhi tingkah laku pendengar
melalui perantara pendengaran dan penglihatan

2.2 Unsur-unsur komunikasi persuasif

Menurut aristoteles,komunikasi dibangun oleh tiga unsure yang fundamental,yakni orang


yang berbicara ,materi pembicaraan yang dihasilkannya, dan orang yang mendengarkannya.
Aspek yang pertama disebut komunikator atau persuader yang merupakan sumber komunikasi

6
,aspek yang kedua adalah pesan dan aspek ketiga adalah komunikan atau persuade yang
merupakan penerima komunikasi .

1. Persuader adalah orang dan/atau sekelompok yang menyampaikan pesan dengan tujuan
untuk mempengaruhi sikap,pendapat,dan perilaku orang lain baik secara verbal maupun
non verbal .dalam komunikasi persuasive ,eksitensi persuader benar benar di pertaruhkan
.oleh krena itu, ia harus memiliki etos yang tinggi.etos adalah nilai dari diri seorang yang
merupakan paduan dan aspek kognisi ,afeksi dan konasi.

Seorang persuader yang memiliki etos tinggi dicirikan oleh


kesiapan,kesungguhan,ketulusan,kepercayaan,ketenangan,keramahan dan
kesederhanaan.jika komunikasi persuasive ingin berhasilseorang persuader harus
memiliki sifat reseptiv,selektiv,digestif,asimilatif,dan transitif.

2. Persuade adalah orang dan/atau sekelompok orang yng mnjadi tujuan pesan itu
disampaikan dan disalurkan oleh persuader baik secara verbal maupun non
verbal.variabel kepribadian dan ego yang rumit merupqakan dua kelompok konsep yang
Berpengaruh terhadap penerimaan persuade terhadap komunikasi,termasuk juga faktor
persepsi dan pengalaman.

3. Pesan adalah segala sesuatu yang memberikan pengertian kepada penerima.pesan bisa
berbentuk verbal maupun nonverbal.pesan verbal terdiri dari pesan verbal yang disengaja
dan tak sengaja.pesan nonverbal juga terdiri dari pesan non verbal disengaja dan tidak
disengaja.

4. Saluran merupakan perantara diantara orang orang berkomunikasi.bentuk saluran


tergantung pada jenis komunikasi yang dilakukan.

5. Umpan balik adalah balasan atas perilaku yang diperbuat.umpan balik bisa berbentuk
internal dan eksternal .umpan balik internal adalah reaksi persuader atas pesan yang
disampaikannya.umpan balik eksternal adalah reaksi penerima(persuade) atas pesan yang
disampaikan.umpan balik eksternal bisa bersifat langsung dapat pula tidak langsung.

6. Efek komunikasi persuasive adalah perubahan yang terjadi pada diri persuader sebagai
akibat dan diterimanya pesan melalui proses komunikasi.efek yang bisa terjadi berbentuk
7
perubahan sikap ,pendapat dan tingkah laku.lingkungan komunikasi persuasive adalah
konteks situasional dimana proses komunikasi persuasive ini terjadi.hal itu bisa berupa
konteks historis,konteks fisik temporal,kejadian kejadian kontemporer,impending events
dan norma norma sosiokultural.

2.3 Bentuk-bentuk komunikasi persuasif

1. Iklan, Di dalam iklan, komunikasi persuasfi sering kali komunikasi jenis ini
dimanfaatkan sebagai bentuk kegiatan pemasran. Karena, iklan sendiri merupakan bagian
dari jenis promosi. Sehingga, iklan merupakan bagian kecil dari aktivitas promosi yang
lebih luas. Iklan inilah yang menggunakan komunikasi persuasif sebagai bahasa
mengajak para calon pelanggan untuk menggunakan produknya.

2. Dakwah, Dakwah merupakan aktivitas yang bersifat menyerukan seperti layaknya orasi
namun sifatnya mengajak orang-orang untuk berjalan ke jalan yang benar. Sehingga,
aktivitas ini memerlukan bahasa persuasif yang dapat membuat orang yang mendengar
pesan tersebut menjadi ikut pengaruh dalam bahasa dan kata-kata yang disampaikan.
Aktivtas inilah yang kerap kali dilupakan kalau menggunakan persuasif tapi bukan
dogmatis. Baca juga: Teori Public Relations

3. Pamflet, Pamflet merupakan bentuk komunikasi persuasif secara verbal yang berbentuk
tulisan. Bentuk ini sebenarnya masuk ke dalam kategori iklan. Namun, pada umumnya di
jaman sekarang menjadi paradigma dalam bentuk audio visual. Di dalam pamflet
pastinya berunsur iklan yang bersifat mengajak, sehingga pamflet merupakan salah satu
bentuk komunikasi persuasif

2.4 Tujuan komunikasi persuasif

Segala sesuatu, pasti ada maksud dan tujuan tertentu. Tujuan inilah nantinya yang
digunakan sebagai target suatu kegiatan. Sehingga terbentuklah perencanaan untuk menuju
tujuan tersebut. Sebenarnya, komunikasi persuasif ini merupakan bentuk teknik dalam
berkomunikasi. Sehingga, tujuan adanya komunikasi persuasif ini di antaranya :

8
1. Perubahan sikap (attitude change), komunikasi persuasif ini diharapkan dapat mengubah
pola pikir yang mana pola pikir ini membuat komunikan mengubah sikapnya terhadap
pesan apa yang diterimanya.

2. Perubahan pendapat (opinion change), seorang komunikan pastinya memiliki pendapat


atau anggapan yang berbeda dari seorang komunikator. Sehingga, perlu adanya
komunikasi persuasif ini sebagai alat mengubahnya pola pikir komunikan yang membuat
komunikan ini mengikuti pendapat atau anggapan yang disampaikan oleh seorang
komunikator. Baca juga: Etika Komunikasi

3. Perubahan perilaku (behavior change), perubahan sikap ini sebenarnya masuk ke dalam
kategori perubahan sikap. Namun, perilaku ini merupakan suatu dampak dari sikap.
Ketika sikap berubah, maka perilaku pada seseorang atau komunikan pun juga ikut
berubah mengikuti pola pikir dari pesan yang ia terima.

4. Perubahan sosial (sosial change). Perubahan sosial inilah yang merupakan salah satu
dampak dari adanya bahasa yang persuasif. Komunikator yang berbahasa persuasif akan
membawa perubahan dalam lingkungan masyarakat, pola pikir, hingga perilaku
masayarakat. Hal ini dapat ditemukan pada seorang Lurah yang menyampaikan informasi
persuasif agar masyarakat desa mengikuti program pemerintah. Dengan adanya bahasa
yang persuasif yang bersifat mengajak ini, dapat mampu mengubah pola pikir masyarakat
desa untuk mengikuti program pemerintah yang disampaikan seorang Lurah sebagai
komunikator

2.5 Prinsip-prinsip komunikasi persuasif

Ada empat prinsip dasar dalam komunikasi persuasif yang dapat menentukan efektivitas dan
keberhasilan komunikasinya, yakni sebagai berikut.

1. Prinsip Pemaparan yang Selektif ( The Selective Exposure Principle )

Prinsip ini menyatakan bahwa pada dasarnya audiens akan mengikuti hukum pemaparan
selektif ( the law of selective exposure ), yang menegaskan bahwa audiens (pendengar) akan
secara aktif mencari informasi yang sesuai dan mendukung opini, keyakinan, nilai, keputusan

9
dan perilaku mereka, dan sebaliknya audiens akan menolak atau menghindari informasi-
informasi yang berlawanan dengan opini, kepercayaan, sikap, nilai, dan perilaku mereka.

2. Prinsip Partisipasi Audiens ( The Audience Participation Principle )

Prinsip ini menyatakan bahwa daya persuasif suatu komunikasi akan semakin besar
manakala audiens berpartisipasi secara aktif dalam proses komunikasi tersebut. Bentuk
partisipasi bisa dalam berbagai bentuk dan aktivitas, seperti dalam menentukan tema, dalam
presentasi, membuat slogan, dan lain-lain.

3. Prinsip Suntikan ( The Inoculation Principle )

Audiens telah memiliki pendapat dan keyakinan tertentu, maka pembicaraan komunikasi
persuasif biasanya dimulai dengan memberi pembenaran dan dukungan atas keyakinan dan
pengetahuan yang dimiliki audiens.

4. Prinsip Perubahan yang Besar ( The Magnitude of Change Principle)

Prinsip ini menyatakan bahwa semakin besar, semakin cepat dan semakin penting perubahan
yang ingin dicapai, maka seorang da’i mempunyai tugas dan kerja yang lebih besar, serta
komunikasi yang dilakukan membutuhkan perjuangan yang lebih besar

2.6 Tahap-tahap komunikasi persuasi

2.7 Cara menyusun pesan persuasif


Didalam menyusun pesan persuasif sendiri ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan
dilakukan, diantaranya adalah:

1. Menetapkan Kredibilitas.

Seberapa kredibilitas anda atau komunikator akan mempengaruhi tingkat kepercayaan


penerima pesan terhadap pesan yang disampaikan. Salah satu faktor yang dapat
mendukung kredibilitas adalah fakta, baik dengan dokumen, hasil riset, jaminan, statistik,
dan lain sebagainya.

2. Kerangka Argumentasi.

10
Setelah memiliki fakta yang dapat mendukung kredibilitas komunikator, maka perlu
untuk menyusun kerangka argumentasi. Disinilah pendekatan AIDA sering digunakan.

3. Memilih Data Pemikat.

Setelah kedua hal diatas dilakukan, maka pesan persuasif juga memerlukan data pemikat.
Dimana data pemikat pada pesan persuasif biasanya menggunakan logika, dan juga
emosional untuk meyakinkan komunikan atau penerima pesan.

4. Pendekatan AIDA

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa pendekatan AIDA dalam menyusun
pesan persuasif merupakan salah satu bagian dari kerangka argumentasi. Pendekatan
AIDA sendiri terdiri dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Berikut beberapa
penjelasan dari masing-masing bagian dalam penyusunan pesan persuasif:

1. Attention (Perhatian).

Pada bagian ini, pemberi pesan atau komunikator harus dapat sesegera mungkin
meyakinkan penerima pesan sejak awal proses komunikasi berlangsung. Sejak
pembukaan komunikator harus sudah dapat menarik perhatian bahwa ada pesan penting
yang akan disampaikan, seperti dengan menyampaikan suatu ide atau masalah yang
menarik, sehingga penerima pesan tertarik untuk mendengarkan dan menyimak pesan
yang akan disampaikan. Untuk itu perlu teknik komunikasi persuasif yang matang bagi
komunikan agar pesan dapat tersampaikan dengan baik.

2. Interest (Minat).

Dalam bagian ini, komunikator harus mampu menjelaskan secara rinci relevansi
atau hubungan dari pesan yang disampaikan dengan kebutuhan penerima pesan. Dengan
kata lain, komunikator harus mampu meyakinkan penerima pesan bahwa pesan yang
disampaikan dapat memberikan manfaat maupun sesuai dengan kebutuhan penerima
pesan.

3. Desire (Hasrat).

11
Bagian selanjutnya dalam pendekatan AIDA adalah adanya Desire atau hasrat.
Dimana komunikator harus berupaya untuk bisa merubah keinginan penerima pesan
dengan menjelaskan lebih rinci pula bahwa, apabila penerima pesan melakukan
perubahan maka dapat memberikan manfaat yang lebih baik lagi. Apabila hasrat
penerima pesan sudah cukup besar, maka dapat mengarahkan penerima pesan untuk
setuju dan juga mengambil keputusan sesuai dengan pesan persuasif yang disampaikan.

4. Action (Tindakan).

Action atau tindakan merupakan bagian terakhir dari pendekatan AIDA dalam
menyusun pesan persuasif. Didalam bagian ini, komunikator harus bisa memberi saran
tindakan yang spesifik kepada penerima pesan sesuai dengan pesan yang disampaikan.
Keputusan atau tindakan dari penerima pesan sendiri merupakan hasil akhir dari proses
komunikasi yang efektif dengan pesan persuasif yang dilakukan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

12
Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau
memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh komunikator.

Unsur-unsur komunikasi dibangun oleh tiga unsure yang fundamental,yakni orang yang
berbicara ,materi pembicaraan yang dihasilkannya, dan orang yang mendengarkannya.

3.2 Saran

Semoga bisa menjadi referensi untuk yang membacanya dan bagi pembaca diharapkan
untuk menyempurnakan lagi isi dari makalah.

13

Anda mungkin juga menyukai