Disusun Oleh :
Dr. Jessy Chrestella
Pendahuluan
Sel mempunyai dua tugas utama yaitu bekerja dan berkembang biak. Bekerja bergantung
kepada aktivitas sitoplasma sedangkan berkembang biak bergantung pada aktivitas intinya.
Proliferasi sel adalah proses fisiologis yang terjadi hampir pada semua jaringan tubuh manusia
pada berbagai keadaan sel untuk berkembang biak. Homeostasis antara proliferasi sel dan
kematian sel yang terprogram (apoptosis) secara normal dipertahankan untuk menyediakan
integritas jaringan dan organ.1,8
Mutasi pada DNA sel menyebabkan kemungkinan terjadinya neoplasma sehingga
terdapat ganggu kibat mutasi materi
genetik ini men ntukan tumor atau
neoplasma. 4,8
Jadi neo el-sel yang tumbuh
terus menerus s ekitarnya dan tidak
berguna bagi tub
Pada sel r energi digunakan
untuk berkemba i dengan cepat itu
dapat mengarah au kanker). Tumor
jinak biasanya t arnya. Tumor jinak
biasanya juga ti ur vital. Sedangkan
tumor ganas da jauh ( metastasis)
bahkan dapat m at resisten terhadap
apoptosis, tidak on-nya disupresi.4,8
Untuk terjadinya karsinogenesis diperlukan lebih dari satu mutasi. Bahkan pada
kenyataannya, beberapa serial mutasi terhadap kelas gen tertentu diperlukan untuk mengubah
suatu sel normal menjadi sel-sel kanker. Hanya mutasi pada jenis gen tertentu yang berperan
penting pada divisi sel, apoptosis sel dan DNA repair yang akan mengakibatkan suatu sel
kehilangan regulasi terhadap proliferasinya.8
Hampir semua sel neoplasma berasal dari satu sel yang mengalami mutasi karsinogenik.
Sel tersebut mengalami proses evolusi klonal yang akan menambah resiko terjadinya mutasi
ekstra pada sel desendens mutan. Sel-sel yang hanya memerlukan sedikit mutasi untuk menjadi
ganas diperkirakan bersumber dari tumor jinak. Ketika mutasi berakumulasi, maka sel dari tumor
jinak itu akan menjadi tumor ganas.3,5,8
1. Protoonkog
Protoonkoge Rangsangan faktor
pertumbuhan ras) di permukaan
membran (ak sel (guanine
nucleotide–b l. Bila kemudian
terjadi ‘hit’ el abnormal yang
berlebihan d ogen.
2. Anti onkoge
Terjadinya k apat oleh inaktifasi
anti onkogen (growth suppressor gen). Pada sel normal terdapat keseimbangan antara
onkogen dan anti onkogen. Anti onkogen yang sudah dikenal secara umum adalah tp53.
Apabila tp53 gagal mengikat DNA, maka kemampuan mengontrol proliferasi menjadi hilang
dan proliferasi sel berjalan terus menerus dan tidak terkendali. Inaktifasi p53 dapat terjadi
oleh translokasi atau delesi. Gen tp53 ini merupakan tumor supresor gen yang paling sering
mengalami mutasi dalam kanker. Dalam sel-sel non-stressed ia mempunyai waktu paruh
yang singkat yaitu hanya 20 menit. Tp 53 bekerja dengan menginduksi gen penginduksi
apoptosis yaitu gen BAX.
5. Gen anti me
Para pakar t i metastasis. Pada
beberapa kas mpaknya berpotensi
sebagai peta
6. Imunitas
Peran imuni imunitas humoral
maupun selu ses immune dalam
neoplasia de fisiensi dan pasien
pasca transpl
Karsinogen
Karsinogen adalah substansi yang dikenal menyebabkan kanker atau setidaknya
menghasilkan peningkatan insidens kanker pada hewan atau populasi manusia. 1,3,8,9
1. Onkogen kemikal
Onkogen kemikal contohnya adalah hidrokarbon polisiklik, tembakau, aflatoksin,
nitrosamine, agen kemoterapi, asbestos, metal berat, vinyl chloride,dll.
2. Onkogen radiasi
Contohnya adalah radiasi oleh ultraviolet, X ray, radioisotope dan bom nuklir.
Sel-sel neoplasma mendapat energi terutama dari glikolisis anaerob karena kemampuan
sel untuk oksid ap untuk oksidasi.
Berbeda dengan eda maka susunan
enzim semua neoplasma lebih
mengutamakan unan enzim untuk
katabolisme men
Banyak p tubuh yang sangat
atau disebut den as untuk mendapat
asam-asam ami ngan. Juga karena
penderita kanke penggunaan kalori
dan BMR yang mor ganas stadium
akhir mengalam rti intake makanan
yang berkurang ari pusat. Ada juga
kemungkinan te ag yang teraktivasi.
Disini TNF me pase, menginhibisi
1,2
pelepasan asam lemak bebas dari lipoprotein.
Suatu tumor dikatakan jinak bila ciri-ciri makroskopik dan sitologinya tergolong relatif
tidak berbahaya, yaitu diantaranya tetap di lokasinya, tidak dapat menyebar ke tempat lain, oleh
karena itu, biasanya mudah diangkat dengan pembedahan lokal dan tidak menyebabkan kematian
penderita. Tetapi harus diperhatikan ialah bahwa tumor jinak dapat juga menghasilkan bukan
hanya suatu benjolan di lokasinya dan kadang-kadang dapat menyebabkan penyakit yang nyata.
1,6
Tumor ganas secara keseluruhan dinyatakan sebagai kanker, yang berasal dari kata dalam
bahasa Latin yang berarti kepiting, sesuai dengan sifatnya yang melekat pada setiap bagian dan
mencengkeram dengan erat seperti seekor kepiting. Suatu neoplasma dikatakan ganas bila dapat
Lesi Prakanke
Kebanya el non neoplastik di
dalam epitheliu eka bersifat dapat
reversibel. Ses abnomal dan bila
stimulus awal di dak memungkinkan
untuk menyingk tik ini mempunyai
pola tidak teratu
Sel disp splastik mencakup
disorganisasi sel, lokasi mitosis abnormal, dan nukleus yang tampak lebih gelap dari biasanya
(hiperkromatik). Sel-sel ini tampak tidak serupa satu dengan lainnya karena perbedaan ukuran
dan bentuk (pleomorphism). Tingkatan displasia ditentukan oleh ketebalan epitel yang
mengalami perubahan ini. Tingkatan displasia termasuk displasia ringan, sedang dan berat.
Konsep dasar neoplasia intraepitel ini sangat penting untuk proses displasia mencakup serviks,
vulva , prostat, esofagus, gaster, colon, dan lain-lain.2,4,5
Tumor dinamakan sesuai dengan tipe sel neoplastik yang sedang berproliferasi. Tumor
jinak biasanya dinamakan dengan memberikan akhiran ‘-oma’ pada asal sel. ‘Adeno’ adalah
awalan yang berarti kelenjar, jadi adenoma adalah neoplasma kelenjar benigna. Papilloma berarti
neoplasma kelenjar beningna yang berpenampakan seperti tonjolan papilar (menyerupai jari) dan
Tumor dibagi atas jinak dan ganas, yang penting dibedakan untuk menentukan terapi dan
prognosisnya.
Tumor ganas biasanya mempunyai ciri –ciri sebagai berikut :2,3
1. Tumor ganas tumbuhnya infiltratif yaitu tumbuh bercabang menyebuk ke dalam jaringan sehat
sekitarnya, menyerupai jari kepiting (sehingga disebut kanker). Karena itu tumor ganas
biasanya suk
Tumor jinak ekitarnya sehingga
jaringan seh ka dikatakan tumor
jinak umum infiltratif biasanya
tumor jinak
2. Residif
Tumor ganas pengobatan dengan
penyinaran. mudian tumbuh dan
membesar m apsul bila diangkat
mudah dike rtinggal dan tidak
menimbulka
3. Metastase
Walaupun tidak semua, umumnya tumor ganas sanggup mengadakan anak sebar ditempat
lain melalui peredaran darah, cairan getah bening, sedangkan tumor jinak tidak menyebar.
4. Tumor ganas tumbuhnya cepat, maka secara klinik tumornya cepat membesar dan
mikroskopik ditemukan mitosis normal (bipolar) maupun abnormal (atipik). Sebuah sel
membelah menjadi dua dengan membentuk bipolar spindle. Pada tumor yang ganas terjadi
pembelahan multiple pada saat bersamaan sehingga dari sebuah sel dapat menjadi tiga atau
empat anak sel. Pembelahan abnormal ini memberikan gambaran mikroskopik mitosis atipik
seperti mitosis tripolar atau multipolar.
Anaplasi
Tumor t as sel tumor yang
berproliferasi da Stroma mendukung
parenkim dan m sel-sel tumor pada
keadaan ganas d sehingga mungkin
tidak menyerupa
Derajat morfologi sel tumor menyerupai sel-sel normal disebut differensiasi. Bila lebih
menyerupai sel-sel normal asalnya disebut berdiferensiasi baik dan bila lebih banyak berbeda
dari sifat sel-sel normal asalnya disebut berdifrerensiasi buruk atau anaplasi. Makin anaplastik
suatu tumor, makin ganas tumor itu. Pada anaplasi sebetulnya terjadi penyimpangan sifat sel-
selnya, juga susunan dan bentuknya. Pada tumor jinak sel selnya masih menyerupai sel-sel
jaringan asalnya maka tumor jinak dikatakan berdiferensiasi baik.2,5,6
7. Kehilangan polaritas
Sel sel epitel normal biasanya membentuk susunan tertentu , misalnya epidermis mempunyai
susunan yang terdiri atas lapisan basal, spinosum , granulosum dsb. Jadi ada polaritas.
Diferensiasi Neoplasma
Sel Totipoten neoplasma
Prototipe sel totipotent, yaitu sel yang mampu berdiferensiasi menjadi sel apupun adalah
zigot. Zigot kemudian tumbuh menjadi embrio dan fetus. Pasca kelahiran satu satunya sel
totipoten tubuh adalah sel germinal, yang paling sering ditemukan di gonad, namun dapat juga
ditemukan pada retroperitoneum, mediastinum dan region pineal. 1,3,6
Neoplasma sel
Sel emb berapa tahun pasca
kelahiran sehing dan sangat jarang
pada orang dew a = Wilm’s tumor)
biasanya berdife ungkin menjadi sisa
otot, kartilago at u blastoma. 3,4,6
Blastoma ng kecil, malignan,
berpenampilan p diferensiasi seperti
adanya tubulus r oma. Adanya bukti
diferensiasi akan
Neoplasma sel
th
1. Robbins SL, Kumar VK. Neoplasia . In : Basic Pathology . 7 edition.
Philadelphia : Saunders.2003. hal.166-209.
2. Tjarta A. Neoplasma . Dalam : Kumpulan kuliah patologi , editor Himawan
S. Jakarta : Bagian Patologi Anatomi FK UI . 1979. hal.77-94
3. Chandrasoma P, Taylor CR. Neoplasia . In : Concise Pathology . 3rd ed.
Singapore : Lange Medical book, McGraw Hill. 2001. pp.260-92.
4. Florey L. The classification, morphology and behavior of tumors. In : General
pathology . 4th ed. London : WB Saunders Co. , 1970. pp.668-718.
5. http://www.worldoncology.net/carcinogenesis.htm