PENDAHULUAN
Semua tumor baik tumor jinak maupun ganas mempunyai dua komponen
dasar ialah parenkim dan stroma.Parenkim ialah sel tumor yang proliferatif,yang
menunjukkan sifat pertumbuhan dan fungsi bervariasi menyerupai fungsi sel
asalnya.Sebagai contoh produksi kolagen,musin,atau keratin.Stroma merupakan
pendukung parenkim tumor,terdiri atas jaringan ikat dan pembuluh darah. Penyajian
makanan pada sel tumor melalui pembuluh darah dengan cara difusi.
1
1.2 Rumusan masalah
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami:
1 Definisi Neoplasma
3 Sifat Neoplasma
5 Efek Neoplasma
7 Penyebab Kanker
2
1.3 Daftar isi
KATAPENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB II
PEMBAHASAN
Neoplasma adalah sekumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang
tumbuh terus-menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan
sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh. Suatu Neoplasma, sesuai definisi Willis,
adalah massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak
terkoordinasi dengan pertumuhan jaringan normal serta terus demikian walaupun
rancangan yang memicu perubahan tersebut telah berhenti. Hal mendasar tentang
asal neoplasma adalah hialngnya responsivitas terhadap faktor pengendali
pertubuhan yang normal.Sel neoplastik disebut mengalami transformasi karena
terus memblah diri, tampak nya tidak perduli terhadap pengaruh regulatorik yang
mengandalikan pertumbuhan senormal.Selain itu, neoplasma berperilaku seperti
parasit dan bersaing dengan sel dan jaringan normal untuk memenuhi kebutuhan
metaboliknya.Tumor mungkin tumbuh subur pada pasien yang kurus kering.Sampai
tahap tertentu, neoplasma memiliki otonomi dan sedikit banyak terus membesar
tanpa bergantung pada lingkugan lokal dan status gizi pejamu.Namun, otonomi
tersebut tidak sempurna.Beberapa neoplasma membutuhkan dukungan endokrin,
dan ketergantungan semacam ini kadang-kadang dapat dieksploitasi untuk
merugikan neoplasma tersebut.Semua neoplasma bergantung pada pejamu untuk
memenuhi kebutuhan gizi dan aliran darah.
Dalam penggunaan istilah kedoteran yang umum, neoplasma sering disebut
sebagai tumor, dan ilmu tentang tumor disebut onkologi (dari onkos, tumor dan
logos, ilmu) dalam onkologi, pembagian neoplasma menjadi kategori jinak dan ganas
merupakan hal penting.Pembagian ini didasarkan pada penilaian tentang
kemungkinan prilaku neoplasma. Suatu tumor dikatakan jinak (beniga) apabila
gambaran mikroskopik dan makroskopiknya dianggap relatif tidak berdosa, yang
mengisyaratkan bahwa tumr tersebut akan terlokalisasi, tidak dapat menyebar
ketempat lain, dan pada umumnya dapat dikeluarkan dengan tindakan bedah lokal;
4
pasien umumnya selamat. Namun, perlu dicatat bahwa tumor jinak dapat
menimbulkan kelainan yang lebih dari sekedar benjolan lokal, dan kadang-kadang
tumor jinak menimbulkan penyakit serius. Tumor Ganas (maligna) secara kolektif
disebut kanker, yang berasal dari kata latin untuk kepiting tumor melekat erat
kesemua permukaan yang dipijaknya, seperti seekor kepiting. Ganas, apabila
diterapkan pada neoplasma, menunjukkan bahwa lesi dapat menyerbu dan merusak
struktur didekatnya dan menyebar ke tempat jauh (metastesis) serta menyebabkan
sedemikian ematikan.Sebagian ditemukan secara dini dan berhasil dihilangkan,
tetapi sebutan ganas menandakan bendera merah.
Dalam metabolisme neoplasma ada beberapa hal yang penting untuk kita ketahui,
yaitu :
1. Sumber Energi
Sel-sel neoplasma mendapat energi terutama dari glikosis anaerob karena
kemampuan sel untuk oksidasi berkurang, walaupun mempunyai enzim-
enzim lengkap untuk oksidasi. Berbeda dengan sel-sel jaringan normal
yang susunan enzimnya berbeda-beda maka susunan enzim semua sel
neoplasma ialah kurang lebih sama (uniform).
2. Susunan Enzim
Sel normal lebih mengutamakan melakukan fungsi (yang menghasilkan
energi dengan jalan katabolisme) daripada pembiakan (yang
membutuhkan energi untuk anabolisme).Sel neoplasma lebih
mengutamakan pembiakan daripada melakukan fungsinya, sehingga
susunan enzim untuk katabolisme menjadi tidak penting lagi.Karena itu
susunan enzim sel-sel neoplasma adalah uniform.
3. “Competitive Struggle”
Jaringan yang tumbuh memerlukan bahan-bahan untuk membentuk
protoplasma dan energi untuk tujuan tersebut. Sel-sel neoplasma agaknya
diberikan prioritas untuk mendapat asam-asam amino sehingga sel-sel
tubuh lainnya akan mengalami kekurangan. Ini dapat menerangkan
5
mengapa penderita tumor ganas pada stadium terakhir mengalami
cachexia.
Semua tumor baik tumor jinak maupun ganas mempunyai dua komponen
dasar ialah parenkim dan stroma. Parenkim ialah sel tumor yang proliferatif,yang
menunjukkan sifat pertumbuhan dan fungsi bervariasi menyerupai fungsi sel
asalnya. Sebagai contoh produksi kolagen ,musin,atau keratin. Stroma merupakan
pendukung parenkim tumor ,terdiri atas jaringan ikat dan pembuluh darah.
Penyajian makanan pada sel tumor melalui pembuluh darah dengan cara difusi.
Klasifikasi neoplasma yang digunakan biasanya berdasarkan :
6
1. Klasifikasi Atas Dasar Sifat Biologik Tumor
Atas dasar sifat biologiknya tumor dapat dibedakan atas tumor yang
bersifat jinak ( tumor jinak ) dan tumor yang bersifat ganas (tumor ganas)
dan tumor yang terletak antara jinak dan ganas disebut “ Intermediate” .
a) Tumor Jinak ( Benigna )
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul.Tidak
tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak
menimbulkan anak sebar pada tempat yang jauh.Tumor jinak pada
umumnya disembuhkan dengan sempurna kecuali yang mensekresi
hormone atau yang terletak pada tempat yang sangat penting, misalnya
disumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan paraplesia atau
pada saraf otak yang menekan jaringan otak.
b) Tumor ganas ( maligna )
Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif.Dan merusak
jaringan sekitarnya.Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh
melalui aliran limpe atau aliran darah dan sering menimbulkan
kematian.
c) Intermediate
Diantara 2 kelompok tumor jinak dan tumor ganas terdapat segolongan
kecil tumor yang mempunyai sifat invasive local tetapi kemampuan
metastasisnya kecil.Tumor demikian disebut tumor agresif local tumor
ganas berderajat rendah.Sebagai contoh ialah karsinoma sel basal kulit.
2. Klasifikasi atas dasar asal sel / jaringan ( histogenesis )
Tumor diklasifikasikan dan diberi nama atas dasar asal sel tumor yaitu :
a) Neoplasma berasal sel totipoten
Sel totipoten ialah sel yang dapat berdeferensiasi kedalam tiap jenis
sel tubuh.Sebagai contoh ialah zigot yang berkembang menjadi
janin.Paling sering sel totipoten dijumpai pada gonad yaitu sel germinal.
Tumor sel germinal dapat berbentuk sebagai sel tidak berdifensiasi,
contohnya : Seminoma atau diseger minoma.Yang berdiferensiasi
minimal contohnya : karsinoma embrional, yang berdiferensiasi kejenis
jaringan termasuk trofobias misalnya chorio carcinoma. Dan yolk sac
carcinoma.Yang berdiferensiasi somatic adalah teratoma.
7
b) Tumor sel embrional pluripoten
Sel embrional pluripoten dapat berdiferensiasi kedalam berbagai
jenis sel-sel dan sebagai tumor akan membentuk berbagai jenis struktur
alat tubuh. Tumor sel embrional pluripoten biasanya disebut embiroma
atau biastoma, misalnya retinobiastoma, hepatoblastoma, embryonal
rhbdomyosarcoma/
c) Tumor sel yang berdiferensiasi
Jenis sel dewasa yang berdiferensiasi, terdapat dalam bentuk sel
alat-lat tubuh pada kehidupan pot natal.Kebanyakan tumor pada
manusia terbentuk dari sel berdiferensiasi.
8
jaringan ikat (latin fiber) disebut “Fibroma”. Tumor jinak
jaringan lemak (latin adipose) disebut lipoma.
Tumor ganas jaringan mesenkin yang ditemukan kurang dari 1
persendiberi nama asal jaringan (dalam bahasa latin atau yunani
) dengan akhiran “sarcoma” sebagai contoh tumor ganas jaringan
ikat tersebut Fibrosarkoma dan berasal dari jaringan lemak
diberi nama Liposarkoma.
Tumor campur (mixed Tumor)
Neoplasma yang terdiri dari lebih dari 1 jenis sel
disebut tumor campur (mixed tumor). Sebagai contoh
tumor campur kelenjar liur (adenoma pleomorfik kelenjar
liur) yang terdiri atas epitel kelenjar, jaringan tulang
rawan dan matriks berdegenerasi musin. Contoh lain ialah
fibroadenoma mammae terdiri atas epitel yang
membatasi lumen, atau celah dan jaringan ikat reneging
matriks.
Hamartoma dan koristoma
Hamartoma ialah lesi yang menyerupai
tumor.Pertumbuhannya ada koordinasi dengan jaringan
individu yang bersangkutan.Tidak tumbuh otonom
seperti neoplasma.Hamartoma selalu jinak dan biasanya
terdiri atas 2 atau lebih tipe sel matur yang pada keadaan
normal terdapat pada alat tubuh dimana terdapat lesi
hamartoma.
Kista
Kista ialah ruangan berisi cairan dibatasi oleh epitel.
Kista belum tentu tumor / neoplasma tetapi sering
menimbulkan efek local seperti yang ditimbulkan oleh
tumor / neoplasma.Beberapa yang sering kita jumpai
ialah kista :
Congenital ( ialah kista bronchial dan kista ductus
tiroglosusus).
9
Neoplastik (chystadenoma, cystadenocarcinoma
ovarium.)
Parasitic (kista hidatid oleh echinococcus
granulosus).
Implantasi (kista epidermoid pada kulit setelah
operasi).
10
2) Karena Komplikasi Sekunder
Perdarahan dapat terjadi pada tumor-tumor jinak di selaput lender,
misalnya papilloma pada tractus digestivus dan tractus urinarus.
Pada tumor-tumor ini dapat pula terjadi tukak pada permukaannya yang
kemudian akan diikuti oleh infeksi.Pada tumor-tumor jinak yang
bertangkai seperti pada myoma subserosum atau suatu cystadenoma
ovarii dapat terjadi perputaran tangkai dan menimbulkan rasa nyeri yang
sangat. Tumor-tumor yang bertangkai pada usus dapat menimbulkan
intususepsi (invaginasi).
3) Produksi Hormone Yang Berlebihan
Tumor-tumor jinak kelenjar endokrin dapat menghasilkan
hormone yang berlebihan sehingga akan timbul akibat-akibat kelebihan
hormone ini pada penderita.Tumor ganas dapat menimbulkan gangguan
pada penderita disebabkan oleh posisinya dan komplikasi sekunder
seperti pada tumor jinak. Produksi hormone yang berlebihan pada tumor
ganas kelenjar endokrin mungkin tidak terjadi karena sel-selnya
berdiferensiasi buruk dan tidak membentuk hormone.Malah mungkin
terjadi defisiensi karena terjadi kerusakan sel-sel normal oleh sel
tumor.Yang terpenting pada tumor ganas adalah terjadinya destruksi
jaringansekitarnya oleh pertumbuhan yang infiltratif dan terjadinya
metastasis.Sebagian variasi ini dipengaruhi oleh reaksi penderita terhadap
tumor.Beberapa penderita tampaknya tahan terhadap penyebaran dan
mungkin daya imunologik sel menahan petumbuhan dan penyebaran sel
kanker seperti suatu reaksi radang lokal dengan perubahan histiosit pada
kelenjar getah bening regional.
Tumor ganas paling bayak menyebabkan kematian oleh karena terjadinya
cachexia, yaitu penderita sangat lemah, berat badan sangat menurun dan
keadaan umum sangat buruk. Keadaan ini menyebabkan penderita sangat
mudah diserang penyakit lain seperti pneumonia. Biasanya ada hubungan
antara jumlah keganasan tumor dengan beratnya cachexia.Tumor yang
berat dengan penyebaran yang banyak biasanya menyebabkan cachexia
yang berat.Friedel (1965) berpendapat bahawa cachexia disebabkan
adanya anemi yang berat akibat banyaknya perusakan sel-sel darah merah.
11
Perusakan sel-sel darah merah yang berlebihan ini disebabkan adanya
hiperplasi susunn retikuloendotel pada keadaan adanya tumor ganas,
akibat dirangsang oleh jaringan tumor yang nekrotik.Wilis (1967)
berpendapat bahwa cachexia disebabkan oleh berbagai faktor yang terjadi
pada keadaan tumor ganas seperti: starvation, terjadinya tukak dengan
perdarahan, infeksi sekunder, destruksi alat-alat tubuh penting seperti hati
atau paru-paru oleh anaksebar, rasa nyeri kurang tidur dan kegelisahan
penderita.
12
pleomorfi yaitu beraneka ragam bentuk dan ukuran inti sel tumor. Sel tumor
berukuran besar dan kecil dengan bentuk yang bermacam-macam
.mengandung banyak DNA sehingga tampak lebih gelap (hiperkromatik
)Anaplasia posisionalmenunjukkan adanya gangguan hubungan antara sel
tumor yang satu dengan yang lain . terlihat dari perubahan struktur dan
hubungan antarasel tumor yang abnormal.
2. Derajat Pertumbuhan
Tumor jinak biasanya tumbuh lambat sedangkan tumor ganas cepat .tetapi
derajat kecepatan tumbuh tumor jinak tidak tetap,kadang – kadang tumor jinak
tumbuh lebih cepat daripada tumor ganas.karena tergantung pada hormone
yang mempengaruhi dan adanya penyediaan darah yang memadai.
Pada dasarnya derajat pertumbuhan tumor berkaitan dengan tingkat
diferensiasi sehingga kebanyakan tumor ganas tumbuh lebih cepat daripada
tumor jinak.
Derajat pertumbuhan tumor ganas tergantung pada 3 hal,yaitu :
1. Derajat pembelahan sel tumor
2. Derajat kehancuran sel tumor
3. Sifat elemen non-neoplastik pada tumor
Pada pemeriksaan mikroskopis jumlah mitosis dan gambaran aktivitas
metabolisme inti yaitu inti yang besar,kromatin kasar dan anak inti besar
berkaitan dengan kecepatan tumbuh tumor.
Tumor ganas yang tumbuh cepat sering memperlihatkan pusat-pusat daerah
nekrosis / iskemik. Ini disebabkan oleh kegagalan penyajian daerah dari host
kepada sel – sel tumor ekspansif yang memerlukan oksigen.
3. Invasi Lokal
Hampir semua tumor jinak tumbuh sebagai massa sel yang kohesif dan
ekspansif pada tempat asalnya dan tidak mempunyai kemampuan
mengilfiltrasi ,invasi atau penyebaran ketempat yang jauh seperti pada tumor
ganas.
Oleh karena tumbuh dan menekan perlahan – lahan maka biasanya dibatasi
jaringan ikat yang tertekan disebut kapsul atau simpai,yang memisahkan
jaringan tumor dari jaringan sehat sekitarnya. Simpai sebagian besar timbul
dari stroma jaringan sehat diluar tumor, karena sel parenkim atropi akibat
13
tekanan ekspansi tumor.Oleh karena ada simpai maka tumor jinak terbatas
tegas, mudah digerakkan pada operasi. Tetapi tidak semua tumor jinak
berkapsul,ada tumor jinak yang tidak berkapsul misalnya hemangioma.
Tumor ganas tumbuh progresif,invasive,dan merusak jaringan sekitarnya. Pada
umumnya terbatas tidak tegas dari jaringan sekitarnya.Namun demikian
ekspansi lambat dari tumor ganas dan terdorong ke daerah jaringan sehat
sekitarnya. Pada pemeriksaan histologik,masa yang tidak berkapsul
menunjukkan cabang – cabang invasi seperti kaki kepiting mencengkeram
jaringan sehat sekitarnya.
Kebanyakan tumor ganas invasive dan dapat menembus dinding dan alat
tubuh berlumen seperti usus,dinding pembuluh darah,limfe atau ruang
perineural. Pertumbuhan invasive demikian menyebabkan reseksi
pengeluaran tumor sangat sulit.
Pada karsinoma in situ misalnya di serviks uteri ,sel tumor menunjukkan
tanda ganas tetapi tidak menembus membrane basal. Dengan berjalannya
waktu sel tumor tersebut akan menembus membrane basal.
4. Metastasis / Penyebaran
Metastasis adalah penanaman tumor yang tidak berhubungan dengan
tumor primer.Tumor ganas menimbulkan metastasis sedangkan tumor jinak
tidak. Infasi sel kanker memungkinkan sel kanker menembus pembuluh darah,
pembuluh limfe dan rongga tubuh,kemudian terjadi penyebaran. Dengan
beberapa perkecualian semua tumor ganas dapat bermetastasis. Kekecualian
tersebut adalah Glioma ( tumor ganas sel glia ) dan karsinoma sel basal ,
keduanya sangat infasif, tetapi jarang bermetastasis.
Umumnya tumor yang lebih anaplastik,lebih cepat timbul dan padanya
kemungkinan terjadinya metastasis lebih besar. Namun banyak
kekecualian.Tumor kecil berdiferensiasi baik, tumbuh lambat, kadand- kadang
metastasisnya luas. Sebaliknya tumor tumbuh cepat ,tetap terlokalisir untuk
waktu bertahun- tahun.
14
2.7 Penyebab Kanker
2.Virus
15
3.Ras ( suku bangsa )
4.Lingkungan
5.Geografik
6.Herediter
2.Angiogenesis Tumor
Pasokan darah terhadap jaringan tumor. Tanpa ada pembuluh darah atau
pembuluh umfe tumor ganas akan gagal untuk bermetastasis.
3.Progresi dan Heterogenitas Sel Tumor
Dua yang dimiliki oleh sel tumor ganas ( kanker ) ialah kemampuan untuk
menginvasi jaringan setempat dimana tumor ganas itu tumbuh ( lokal ) dan
metastasis / menyebar ketempat yang jauh dari tumor induk. Invasi dan metastasis
merupakan sifat biologik utama tumor ganas.
16
2.10 Gambaran Klinik Neoplasma
Aktivitas Fungi
Aktifitas fungi lebih khas pada tumor jinak dari pada tumor ganas /
kanker,karena tumor ganas selnya udak berdiferensiasi maka
kemampuannya hilang.
• Kecurigaan klinis
Kecurigaan diagnosa kanker ialah badan lemah, anoreksia, berat badan
turun.Menegakkan diagnosis dengan adanya riwayat penyakit.
• Diagnosis Lab Kanker
Pemeriksaan Histopatologi dan Sitologi
17
Diagnosis hispatologi adalah cara yang pasti untuk menegakkan diagnosis
neoplasma. Kedua ujung sprektum jinak – ganas memang tidak ada
masalah,tetapi diantara keduanya terletak daerah abu – abu daerah yang sukar
dan sebaiknya kita bijaksana dan hati – hati.
•Diagnosis Dini Kanker
Untuk menemukan stadium dini kanker harus dilakukan pemeriksaan rutin
pada pasien yang tidak menunjukkan gejala.
Beberapa usaha penemuan kanker tingkat dini :
1.Pemeriksaan sitologi serviks ( PAPTES ) rutin tahunan pada wanita berusia >
35 tahun.
2.Usia 50 tahun atau lebih diadakan pemeriksaan sigmoideskopi tiap 3-5
tahun,untuk menemukan lesi pada rectum.
3.SADARI ( memeriksa payudara sendiri ) bulanan,untuk menemukan benjolan
kecil pada payudara sendiri.
4.Pemeriksaan kesehatan menyeluruh secara berkala.
5.Agar memperhatikan tanda WASPADA akan kanker.
Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel
khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk :
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker
adalah
Hiperplasia
Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah
yang berlebihan.
Displasia
18
Displasia adalah kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat
adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini nukleus bervariasi,aktivitas
mitosis meningkat dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan
differensiasi sel pada jaringan.
Neoplasia
Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berpoloferasi secara tidak
normal dan memiliki sifat invasive
A. Klasifikasi
Pada umumnya, kanker dirujuk berdasarkan jenis organ atau sel tempat
terjadinya.Sebagai contoh, kanker yang bermula pada usus besar dirujuk sebagai kanker
usus besar, sedangkan kanker yang terjadi pada sel basal dari kulit dirujuk sebagai
karsinoma sel basal. Klasifikasi kanker kemudian dilakukan pada kategori yang lebih
umum, misalnya:[4]
• Karsinoma, merupakan kanker yang terjadi pada jaringan epitel, seperti kulit atau
jaringan yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem pencernaan atau
kelenjar. Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma serviks, karsinoma anal, kanker
esofageal, karsinoma hepatoselular, kanker laringeal, hipernefroma, kanker lambung,
kanker testiskular dan kanker tiroid.
• Sarkoma, merupakan kanker yang terjadi pada tulang seperti osteosarkoma, tulang
rawan seperti kondrosarkoma, jaringan otot seperti rabdomiosarcoma, jaringan adiposa,
pembuluh darah dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya.
• Leukemia, merupakan kanker yang terjadi akibat tidak matangnya sel darah yang
berkembang di dalam sumsum tulang dan memiliki kecenderungan untuk berakumulasi
di dalam sirkulasi darah.[5]
19
• Limfoma, merupakan kanker yang timbul dari nodus limfa dan jaringan dalam sistem
kekebalan tubuh
B. Patofisiologi
Kanker adalah kelas penyakit beragam yang sangat berbeda dalam hal penyebab dan
biologisnya.Setiap organisme, bahkan tumbuhan, bisa terkena kanker.Hampir semua
kanker yang dikenal muncul secara bertahap, saat kecacatan bertumpuk di dalam sel
kanker dan sel anak-anaknya (lihat bagian mekanisme untuk jenis cacat yang umum).
Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cacat (mutasi). Kecuali jika
pencegahan dan perbaikan kecatatan ditangani dengan baik, kecacatan itu akan tetap
ada, dan mungkin diwariskan ke sel anang/(daughter cell). Biasanya, tubuh melakukan
penjagaan terhadap kanker dengan berbagai metoda, seperti apoptosis, molekul
pembantu (beberapa polimerase DNA), penuaan/(senescence), dan lain-lain. Namun,
metoda koreksi-kecatatan ini sering kali gagal, terutama di dalam lingkungan yang
membuat kecatatan lebih mungkin untuk muncul dan menyebar.Sebagai contohnya,
lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan yang merusak, disebut dengan bahan
karsinogen, cedera berkala (fisik, panas, dan lain-lain), atau lingkungan yang membuat
sel tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia.Karena itu, kanker adalah penyakit
progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini perlahan berakumulasi hingga sel mulai
bertindak berkebalikan dengan fungsi seharusnya di dalam organisme. Kecacatan sel,
sebagai penyebab kanker, biasanya bisa memperkuat dirinya sendiri (self-amplifying),
pada akhirnya akan berlipat ganda secara eksponensial. Sebagai contohnya :
• Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi neoplastik, membuat sel bermigrasi dan dan
merusak sel yang lebih sehat.
Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi kekal (immortal), lihat telomeres, membuat sel
rusak bisa membuat sel sehat rusak selamanya.
20
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker
adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia.Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal
dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan.Displasia merupakan kondisi
ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada
nukleusnya.Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan
tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada jaringan.
Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi secara tidak
normal dan memiliki sifat invasif.[6]
• siklus sel terjadi tanpa disertai dengan aktivasi faktor transkripsi.[8] Pencerap hormon
tiroid beta1 (TRbeta1) merupakan faktor transkripsi yang diaktivasi oleh hormon T3 dan
berfungsi sebagai supresor tumor dan gangguan gen THRB yang sering ditemukan pada
kanker.[9]
• translokasi posisi kromosom yang sering ditemukan pada kanker sel darah putih
seperti leukimia atau limfoma, atau hilangnya sebagian DNA pada domain tertentu pada
kromosom.[11] Pada leukimia mielogenus kronis, 95% penderita mengalami translokasi
kromosom 9 dan 22, yang disebut kromosom filadelfia.
Karsinogenesis pada manusia adalah sebuah proses berjenjang sebagai akibat paparan
karsinogen yang sering dijumpai dalam lingkungan, sepanjang hidup, baik melalui
konsumsi,[12] maupun infeksi.[13] Terdapat empat jenjang karsinogenesis:
• inisiasi tumor
• promosi tumor
• konversi malignan
• progresi tumor
21
Angiogenesis
Pada umumnya, sel kanker membentuk sebuah tumor, kecuali pada leukemia. Sebelum
tahun 1960, peneliti kanker berpendapat bahwa asupan nutrisi yang mencapai tumor
terjadi oleh karena adanya jaringan pembuluh darah yang telah ada, namun penelitian
yang lebih baru menunjukkan bahwa lintasan angiogenesis diperlukan bagi tumor untuk
berkembang dan menyebar.[14] Tanpa lintasan angiogenesis, sebuah tumor hanya akan
berkembang hingga memiliki diameter sekitar 1-2 mm, dan setelah itu perkembangan
tumor akan terhenti.[15] Sebaliknya, dengan angiogenesis, sebuah tumor akan
berkembang hingga melampaui ukuran diameter 2 milimeter.[16] Oleh karena itu, sel
tumor memiliki kemampuan untuk mensekresi protein yang dapat mengaktivasi lintasan
angiogenesis. Dari berbagai protein yang dapat mengaktivasi lintasan angiogenesis
seperti acidic fibroblast growth factor, angiogenin, epidermal growth factor, G-CSF, HGF,
interleukin-8, placental growth factor, platelet-derived endothelial growth factor, scatter
factor, transforming growth factor-alpha, TNF-α, dan molekul kecil seperti adenosina, 1-
butyryl glycerol, nikotinamida, prostaglandin E1 dan E2; para ilmuwan telah
mengidentifikasi dua protein yang sangat penting bagi pertumbuhan tumor yaitu
vascular endothelial growth factor (VEGF) dan basic fibroblast growth factor (bFGF).
Kedua protein ini disekresi oleh berbagai jenis sel kanker dan beberapa jenis sel
normal.[17]
Sekresi VEGF atau bFGF akan mengikat pada pencerap sel endotelial dan mengaktivasi
sel tersebut untuk memicu lintasan metabolisme yang membentuk pembuluh darah
baru.[18] Sel endotelial akan memproduksi sejumlah enzim MMP yang akan melakukan
degradasi terhadap jaringan matriks ekstraselular yang mengandung protein dan
polisakarida, dan berfungsi untuk sebagai jaringan ikat yang menyangga jaringan
parenkima dengan mengisi ruang di sela-sela selnya. Degradasi jaringan tersebut
memungkinkan sel endotelial bermigrasi menuju jaringan parenkima, melakukan
proliferasi dan diferensiasi menjadi jaringan pembuluh darah yang baru.
Metastasis
22
mengatakan bahwa metastasis bergantung pada komunikasi antara sel kanker yang
disebut the seed dan lingkungan mikro pada organ tertentu yang disebut the soil.[21]
Model yang pertama menjelaskan bahwa tumor primer pada organ akan timbul dari sel
yang sama, yang mengalami berbagai perubahan seperti heterogenitas,
ketidakseimbangan genomik, akumulasi mutasi atau penyimpangan genetik, hingga
terjadi evolusi klonal meliputi perubahan fenotipe dan perilaku sel hingga potensi untuk
melakukan metastasis ke organ lain dan membentuk tumor sekunder.
Model yang kedua menjabarkan bahwa kanker yang timbul pada organ, terjadi akibat
aktivasi ruang yang diperuntukkan bagi sel punca kanker sehingga memungkinkan
metastasis dari sejumlah jaringan tubuh yang lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
23
Tumor mungkin tumbuh subur pada pasien yang kurus kering.Sampai tahap
tertentu, neoplasma memiliki otonomi dan sedikit banyak terus membesar tanpa
bergantung pada lingkugan lokal dan status gizi pejamu.Namun, otonomi tersebut
tidak sempurna.Beberapa neoplasma membutuhkan dukungan endokrin, dan
ketergantungan semacam ini kadang-kadang dapat dieksploitasi untuk merugikan
neoplasma tersebut.Semua neoplasma bergantung pada pejamu untuk memenuhi
kebutuhan gizi dan aliran darah.
3.2 Saran
24