Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH IKLIM

Tapak adalah lahan atau tempat


dimana bangunan yang direncanakan akan
didirikan atau sebidang lahan atau sepetak
tanah dengan batas-batas yang jelas, dengan
kondisi permukaan serta ciri-ciri istimewa
yang dimiliki oleh lahan tersebut..

Bangunan sebagai hasil perancangan


arsitektur dimaksudkan untuk memberikan
kenyamanan dan mendukung aktivitas
manusia yang berada di dalam bangunan.
Sumber :
http://dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4113211002152118595416Marc
h2018.pdf Kondisi ruangan yang baik dapat
Gambar : analisis tapak membuat manusia sebagai pemakai
bangunan beraktivitas dengan baik sesuai
dengan kehendaknya. Kondisi ini menuntut ruangan sebagai wadah aktivitas manusia untuk
dapat memenuhi persyaratan kenyamanan yang meliputi kenyamanan terhadap suara,
pencahayaan ,dan kenyamanan termal.

Oleh karena itu, dalam perancangan arsitektur harus memperhatikan faktor iklim ini
sehingga dapat tercipta lingkungan dan bangunan yang memberikan kenyamanan, kenikmatan,
dan keselamatan terhadap pemakainya.

Iklim adalah kondisi fisik lingkungan atmosferik yang merupakan karakteristik lokasi,
geografi yang dipengaruhi oleh unsur-unsur suhu udara, kelembaban, angin, curah hujan, dan
radiasi matahari yang saling ketergantungan satu sama lainnya. Atau keadaan rata-rata cuaca
di satu daerah yang cukup luas dan dalam kurun waktu yang cukup lama, minimal 30 tahun,
yang sifatnya tetap (Tjasyono, 2004)

Pada proses pemilihan tapak untuk sebuah bangunan, disamping faktor manusia dan
kebutuhan akan material bangunan, faktor iklim juga memiliki pengaruh yang besar terhadap
suatu perancangan ataupun orientasi bangunan. Keadaan iklim yang bervariasi di bumi ini
menghadirkan gaya, sifat dan bentuk arsitektur yang berbeda/beragam.

Faktor iklim memiliki peranan dalam membentuk kenyamanan yang diharapkan.


Tujuan mengetahui sejauh mana pengaruh iklim dalam perancangan arsitektur adalah untuk
dapat menghasilkan rancangan bangunan yang dapat memberikan kenyamanan.
Pembagian iklim dalam arsitektur sangat berkaitan dengan faktor kenyamanan. Dalam
hal ini iklim dapat dibagi menjadi 4 katagori utama, yaitu:
a. Iklim Dingin (sejuk)

Iklim ini ditandai oleh rendahnya panas dari radiasi matahari akibat sudut matahari yang
rendah. Suhu udara rata-rata 15 0C dibawah nol (-60 0 F s/d -70 0F) dan sering dibarengi dengan
sejumlah besar hujan. Kelembaban relatif tinggi selama musim dingin.
b. Iklim Moderat (sedang)

Iklim ini ditandai dengan variasi panas yang berlebihan dan dingin yang berlebihan pula,
namun tak begitu kontras. Suhu rata-rata pada musim dingin 15 0C dibawah nol dan suhu
terpanas sekitar 25 0C.
c. Iklim Panas Lembab

Iklim ini ditandai dengan variasi panas yang berlebihan serta banyak uap air. Suhu rata-rata
diatas 20 0C dengan kelembaban relatif sekitar 80% -90%.
d. Iklim Panas Kering

Iklim ini ditandai dengan panas yang berlebihan, kurangnya uap air dan udara kering. Suhu
udara rata-rata 25 0C, suhu terpanas dapat mencapai 45 0C, sedangkan suhu terdingin dapat
mencapai 10 0C disertai dengan kelembaban relatif yang sangat rendah.

Terdapat beberapa metode pengendalian iklim pada tapak diantaranya dengan cara :

A. Menentukan orientasi bangunan

Terdapat tiga faktor utama yang menentukan perletakan sebuah masa:

1. Radiasi matahari

Dalam perancangan sebuah massa


bangunan, orientasi terbaik adalah dengan
menata bangunan memanjang ke arah timur
dan barat, sehingga bukaan dominan
berorientasi kearah utara dan selatan. Sudut
jatuh cahaya matahari juga penting
dipertimbangkan, semakin curam, semakin
besar penerimaan energi panas yang masuk
Sumber : www.treehugger.com
kedalam bangunan. Dari sini dapat
Gambar : orientasi bangunan terhadap matahari
disimpulkan bahwa fasad selatan dan utara
menerima lebih sedikit panas dibandingkan
dengan fasad barat dan timur.
2. Arah dan kekuatan angin

Untuk iklim tropis-lembap, posisi


bangunan yang melintang terhadap angin
utama lebih penting dibandingkan dengan
perlindungan terhadap cahaya matahari.
Karena pentingnya ventilasi silang untuk
mendukung pergantian udara pada ruangan, Sumber : www.treehugger.com
yang akan mengurangi tingginya kelembapan.
Gambar : ventilasi silamg

3. Topografi

Sifat permukaan di sekitar bangunan,


mengenai vegetasi dan elemen air yang akan sangat
mempengaruhi iklim pada tapak. Selain itu, kondisi
bangunan sekitar tapak juga mempengaruhi iklim
tapak, umumnya bangunan-bangunan eksisting tapak
selain memberikan pembayangan, yang merupakan
aspek peneduhan juga mengurangi pemantulan radiasi
matahari, meskipun tetap tergantung dari orientasi dan
tata letak massa bangunan.
Sumber : www.wordpress.com

B. Pemilihan material penutup permukaan tapak

Pemilihan bahan material yang digunakan pada


tapak memberikan nilai radiasi matahari yang berbeda.
Penyerapan atau pemantulan radiasi matahari terhadap
permukaan tapak memberikan pengaruh yang besar
terhadap temperatur udara tapak. Penyelesaian yang sama
bisa dilakukan juga dengan pilihan permukaan fasad
maupun atap tertentu sehingga penyerapan sinar cahaya Sumber : https://dokumen.tips/documents/iklim-
pada-tapak.html
dan panas matahari kecil dan pemantulannya besar.
Gambar : pantulan sinar matahari

C. Pengendalian pergerakan udara pada tapak

Arah pergerakan udara pada tapak dapat dikendalikan


dengan aspek yang tepat,contohnya dengan menggunakan
vegetasi dan penataan masa terhadap angin dominan pada
Sumber : https://dokumen.tips/documents/iklim-pada-
iklim setempat. tapak.html

Gambar : pengendalian pergerakan angin dengan


vegetasi
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK ARSITEKTUR

MATA KULIAH : KONSEP PERANCANGAN TAPAK


TUGAS : REVIEW MATERI TAPAK ( IKLIM )

DOSEN :
1. Dr.Ir.Ida Bagus Gde Wirawibawa,MT.
2. Made Yudantini,ST.,MSc.,PhD
3. I Gusti Agung Bagus Suryada,ST.,MT.
4. Kadek Agus Surya Darma, ST.,MT.

NAMA MAHASISWA : MELANIE FRANSISCA CRISTY


NIM : 1805521085

2019

Anda mungkin juga menyukai