Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Pendidikan adalah hal yang sangat penting pada masa ini. Kemajuan jaman dan
perkembangan teknologi akibat pengaruh globalisasi mau tidak mau harus kita hadapi dengan
kekuatan berupa pengetahuan dan senjata perang berupa kreatifitas dan inovasi. Orang- orang
yang tidak mengikuti perkembangan jaman ini akan terbelakang dan tenggelam oleh hal- hal
baru dan temuan- temuan yang sekarang memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Tenaga pendidik harus bersiap- siap dan bermodal besar dalam mendidik generasi baru
yang setiap tahun memasuki masa usia sekolah mereka masing- masing agar generasi muda masa
depan pemegang kemajuan bangsa bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa bagi dunia
terutama bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, hubungan yang harmonis antara guru dan siswa
tentu memiliki peran penting terhadap baik atau tidaknya siswa menerima pembelajaran.
Kegiatan belajar mengajar atau yang biasa disingkat dengan KBM ini adalah hal utama yang
menjadi fokus sekolah sebagai lembaga pendidikan karena didalamnya lah proses transfer ilmu
pengetahuan yang dilakukan terjadi. Setiap pergantian tahun ajaran, yang artinya siswa naik ke
tingkatan kelas yang lebih tinggi lagi, tim akademik sekolah, dalam hal ini SMA Unggul Del
akan mengganti jadwal guru mata pelajaran yang akan mengajar setiap kelas, sehingga siswa
tidak mengalami rasa bosan apabila bertemu dan harus diajari oleh guru yang sama selama tiga
tahun masa belajar. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa ada banyak guru yang sudah
menjadi favorit para siswa, yang mereka rasa sangat baik dalam menyampaikan pembelajaran
dan sesuai dengan kriteria ataupun karakter mereka, sehingga para siswa dan guru tersebut sudah
memiliki hubungan yang erat dan akrab, dan bisa mengajar dan belajar dengan produktif.

Kehidupan asrama yang penuh dengan peraturan harus dihidupi dengan karakter seorang
yang disiplin dan bertanggungjawab. Tidak jarang banyak siswa yang pindah dengan alasan
tidak betah karena menjalani kehidupan yang terlalu keras menurut mereka karena dipenuhi
dengan peraturan- peraturan yang mengikat. Sekolah memilih Pembina asrama yang diharapkan
dapat membantu siswa apabila sedang mengalami suatu masalah yang mengganggu pikiran
mereka. Pembina asrama SMA Unggul Del diusahakan supaya berlatar belakang jelas dengan
terlebih dahulu di tes psikologinya dan pada umumnya berpendidikan teologia kristen. Tentunya,
kerjasama yang baik antara Pembina asrama dan tenaga pendidik di sekolah akan membentuk
peserta didik yang berlabel unggul baik dari segi akademik, psikomotor, dan terutama karakter.
Filosofi sekolah sendiri sudah menekankan bahwa siswa yang dididik di sekolah ini adalah
orang- orang pilihan yang sudah dites terlebih dahulu dengan melalui beberapa tahap rangkaian
tes, yang apabila dapat dilalui dengan baik, maka dianggap sesuai dengan standar yang
dibutuhkan sekolah.

Guru- guru tenaga pendidik yang mengajar di SMA Unggul Del sendiri tentunya juga
sudah melewati beragam rangkaian tes dan pelatihan praktik mengajar agar bisa menyesuaikan
diri dengan para siswa yang akan dihadapi pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
Sekolah menuntut guru mampu melatih siswa untuk berpikir kritis dengan pemberian
pertanyaan- pertanyaan yang sifatnya adalah high order thingking skill (HOTS). Pada awal
pendirian sekolah, SMA Unggul Del sendiri sudah memilih para guru yang dianggap cukup
berkualifikasi dan berpredikat baik selama masa kerja sebelumnya, agar dapat mengajar sesuai
dengan standar yang harus dicapai. Seiring dengan berjalannya waktu, target setiap orang pun
meningkat, dengan tujuan- tujuan baru yang harus dicapai, sehingga banyak tenaga pendidik
yang memutuskan kontrak kerja dengan sekolah. Sudah banyak tenaga pendidik yang berganti,
datang dan pergi seiring dengan siswa yang masuk dan lulus. Memasuki 2019, isu krusial yang
dihadapi siswa adalah intensitas pergantian guru di SMA Unggul Del yang cukup tinggi,
sehingga produktifitas belajar mengajar menurun dikarenakan banyaknya jam kosong karena
ketidaktersediaan guru mata pelajaran bersangkutan.

Penelitian ini kami lakukan supaya civitas akademik sekolah bisa tahu bagaimana
pengaruh pergantian tenaga pendidik yang dilakukan bagi prestasi belajar siswa di sekolah.
Bagaimanapun kondisinya, memang para siswa dituntut untuk mampu beradaptasi secepat
mungkin dalam segala situasi dan kondisi. Fokus, kerja keras, target yang sudah ditetapkan, cita-
cita yang setinggi langit yang harus diraih, adalah hal- hal yang harus diperhatikan. Tidak ada
cukup waktu bagi para siswa untuk sekedar memikirkan metode atau gaya ajar setiap guru yang
tidak disukai, yang harus dilakukan adalah menyerap sebnayak- banyaknya ilmu yang
dimilikinya, dan terus berpacu meraih masa depan. Namun, tidak menutup kemungkinan, dari
segi pengalaman kerja yang berbeda- beda, setiap guru tetap harus memperhatikan gaya
mengajar yang sesuai dan diharapkan oleh para siswa. Itulah alasan mengapa kami mengangkat
topik ini untuk diteliti, terutama karena sedang bersinggungan dengan lingkungan terdekat kita.

Anda mungkin juga menyukai