Anda di halaman 1dari 23

E-book Vs Buku Cetak

E-book adalah evolusi dari buku cetak yang biasa kita baca sehari-hari. Dibandingkan dengan
pendahulunya, e-book menawarkan berbagai manfaat yang memudahkan kita menimba ilmu dan
menambah wawasan. E-book adalah buku elektronik yang bisa disimpan dengan mudah di
perangkat elektronik kita. Kapasitas memori sebesar 1 GB sekalipun bisa memuat ratusan e-book.
Jika kita punya ratusan buku cetak, sudah pasti kita butuh rak buku yang cukup besar untuk
menyimpannya.

Ada banyak kelebihan e-book yang tidak dimiliki buku cetak. Buku elektronik adalah bagian dari
gaya hidup modern yang didukung perangkat elektronik. Di Amerika Serikat, kehadiran e-book
semakin menggeser buku cetak. Berikut ini adalah berbagai kemudahan yang bisa kita nikmati.

1. E-book Praktis dan Mudah Dibawa


Jika Anda ingin membaca buku dimanapun Anda berada, Anda cukup menyalakan perangkat
elektronik Anda (entah itu smartphone, tablet, atau e-book reader). Selama Anda memegang
perangkat elektronik itu, Anda bisa membawa ratusan bahkan ribuan buku elektronik dengan
mudah. E-book adalah buku digital sehingga tidak memerlukan wadah penyimpanan dalam bentuk
fisik.

2. E-book Lebih Murah


Jika Anda ingin memiliki koleksi e-book, cukup kunjungi Google.com dan carilah e-book apapun
yang Anda sukai. Kebanyakan e-book di internet adalah gratis sehingga Anda bisa mengunduhnya
sesuka hati. Jika e-book tersebut tidak gratis, harganya masih lebih murah daripada versi cetaknya.
Meskipun ada e-book berbayar di internet, e-book gratis sudah lebih dari cukup untuk menimba
ilmu. Sebaliknya, semua buku cetak yang ada di toko buku pasti berbayar.

3. E-book Ramah Lingkungan


Buku cetak bisa menghabiskan banyak sekali pohon yang kita perlukan untuk menjaga
keseimbangan kehidupan di bumi ini. Jika semua pohon habis ditebang untuk membuat buku
cetak, tentunya kita sendiri akan merugi. Sebaliknya, e-book tidak memerlukan pohon karena
bentukya digital. E-book bisa disalin sebanyak yang Anda suka hanya dengan mengklik tombol
“copy” di perangkat elektronik. Sementara itu, pencetak buku membutuhkan ratusan lembar kertas
hanya untuk membuat satu salinan buku.

Meskipun buku cetak tidak secanggih e-book, masih banyak manfaat yang bisa kita nikmati.
Faktanya, buku cetak juga masih diminati banyak orang. Toko buku yang menawarkan buku cetak
juga masih sering dikunjungi. Mungkin, kita masih belum siap untuk menerima kehadiran e-book
sebagai solusi baru yang lebih ramah lingkungan.

1. Buku Cetak Tidak Membutuhkan Perangkat Elektronik


Tidak semua orang mempunyai perangkat elektronik canggih yang bisa mereka gunakan untuk
membaca buku elektronik. Selain itu, harganya juga relatif mahal bagi mayoritas warga Indonesia
dengan penghasilan pas-pasan. Selain itu, harga e-book reader juga masih cukup mahal bagi
mereka yang tidak terlalu gemar membaca. Ketidakmampuan untuk membeli perangkat tersebut
membuat orang lebih memilih menggunakan buku cetak untuk belajar atau mendapatkan ilmu
baru.

2. Buku Cetak Tidak Membaut Mata Cepat Lelah


Jika Anda menatap layar perangkat elektronik Anda, mata Anda bisa cepat lelah. Ketika membaca
e-book, Anda harus menatap layar tersebut selama berjam-jam. Cara ini bisa membuat mata lelah
dan konsentrasi membaca pun berkurang. Buku cetak masih nyaman untuk dibaca, dan kita juga
masih terbiasa membaca dengan cara seperti ini.

Jadi, buku manakah yang akan Anda pilih? Setiap pilihan mempunyai keuntungan dan kerugian
tersendiri. Namun, kemungkinan besar e-book akan menyingkirkan buku cetak.
Revolusi Industri 4.0

Industri 4.0 mencakup berbagai perkembangan industri dalam mencapai proses manufaktur yang
lebih cerdas, termasuk ketergantungan pada sistem Cyber-Physical (CPS) serta implementasi dan
pengoperasian pabrik-pabrik cerdas [1]. Sedangkan sistem Cyber-Physical sendiri merupakan
sistem kompleks dengan integrasi dan kolaborasi mendalam antara teknologi komputasi,
komunikasi, serta kontrol [2].

Ada empat buah prinsip yang dapat digunakan untuk membimbing praktisi maupun peneliti dalam
mencapai Industri 4.0 [3]:

• Interkoneksi
Diperlukan adanya kolaborasi antara mesin, perangkat, sensor, maupun manusia yang saling
terkoneksi dalam suatu jaringan komunikasi. Oleh karena itu, penting untuk memiliki standar yang
sama dalam berkomunikasi agar produk-produk dari vendor yang berbeda tetap bisa secara
fleksibel digunakan. Faktor keamanan juga perlu diperhatikan seiring meningkatnya kepentingan
jaringan.

• Transparansi Informasi
Informasi yang sadar terhadap kondisi sekitar merupakan komponen penting bagi para peserta IoE
(Internet of Everything, baik manusia maupun mesin) untuk membuat keputusan yang pantas. Baik
informasi virtual maupun fisik, hasil dari analisis data harus disediakan untuk semua peserta di
dalam sistem -- informasi bersifat transparan. Sedangkan penyediaan informasi kritis secara real-
time juga penting.

• Keputusan Desentralisasi
Melalui interkoneksi serta transparansi informasi, pengambilan keputusan dapat dilakukan secara
otonom berdasarkan informasi-informasi yang telah diperoleh. Hanya dalam kasus khusus,
interferensi, ataupun adanya komplikasi barulah keputusan diserahkan pada level yang lebih
tinggi.

• Asisten Teknis
Tugas utama manusia bergeser dari operator mesin menjadi pengambil keputusan strategis dan
problem-solver yang fleksibel. Dikarenakan meningkatnya kompleksitas produksi, manusia perlu
bantuan dari suatu sistem asistensi. Sistem ini akan mengumpulkan serta memvisualisasikan
informasi secara komprehensif untuk memastikan bahwa manusia bisa mengambil keputusan
dengan basis informasi serta menyelesaikan permasalahan mendesak dalam waktu singkat.

Dari sebagian prinsip-prinsip tersebut, bisa diambil beberapa komponen kunci. Interkoneksi
berisikan kolaborasi, standar, maupun keamanan. Transparansi informasi terdiri atas analisis data
serta penyediaan informasi. Sedangkan asisten teknis berisikan asistensi virtual maupun fisik.

Berkembangnya revolusi industri 4.0 memberikan dampak positif dan negatif pada berbagai aspek
kehidupan manusia. Adanya peluang dan tantangan harus dimanfaatkan secara optimal dan
diantisipasi secara bijak untuk memberikan positive impact yang besar bagi kemajuan suatu negara
dan kesejahteraan masyarakatnya. Kondisi ini akan tercapai apabila seluruh elemen seperti
pemerintah, perusahaan, kaum intelektual dan masyarakat memiliki tekad dan kesadaran yang kuat
akan pentingnya industri 4.0.

Secara umum, kelebihan industri 4.0 adalah timbulnya kemajuan teknologi digital dalam industri
serta berbagai bidang pengaplikasian dalam masyarakat, seperti :

1. Teknologi cyber physical, ditandai dengan adanya autonomous vehicle atau mobil tanpa awak
yang memudahkan aksesbilitas masyarakat secara umum, three-D-printing yang bisa membuat
benda 3D dengan cepat dan mudah, serta advanced robotic yang bisa mengambil peran manusia
dalam pekerjaan.

2. Teknologi internet of things dan data analytics dapat membantu industri dalam pembuatan
keputusan strategis yang relevan dengan kondisi yang ada saat ini dan perkiraan (forecast) terhadap
kondisi yang ada di masa depan dengan memanfaatkan estimasi kondisi dengan berbagai variabel
yang ada.

3. Berkembangnya teknologi teknologi baru seperti bioteknologi dalam dunia medis maupun
pertanian modern. Dalam kesehatan, bioteknologi mampu mengembangkan pengobatan spesifik
orang-per-orang berdasarkan DNA-nya menggunakan teknologi edit DNA. Dalam pertanian
modern, multi layer urban farming dapat diaplikasikan untuk meningkatkan produksi berlipat
ganda tanpa menambah lahan.

Selain kelebihan dan keunggulan tersebut, implementasi industry 4.0 juga memiliki kekurangan
yang berdampak pada berbagai bidang kehidupan manusia, diantaranya :

1. Dalam bidang ekonomi, industri 4.0 mampu menyebabkan naiknya tingkat pengangguran
karena banyak pekerja dapat tergantikan oleh mesin otomasi atau robot serta pergeseran model-
model bisnis yang mengakibatkan beberapa jenis pekerjaan yang ada tidak lagi dibutuhkan.

2. Dalam bidang sosial, industri 4.0 mampu mengakibatkan kesenjangan untuk merasakan
manfaat teknologi antara masyarakat menengah atas dengan bawah, peningkatan kriminalitas
akibat meningkatnya pengangguran, serta maraknya berita hoax yang beredar dalam masyarakat
karena kemudahan akses media online atau media sosial yang kurang diimbangi kesadaran etika
bermedia sosial.

3. Dalam bidang keamanan jaringan, industri 4.0 memiliki kelemahan pada adanya celah-celah
dalam komunikasi antar mesin yang dapat mengakibatkan terjadinya peretasan sehingga
menimbulkan kerugian bagi perusahaan [4].

Revolusi industri 4.0 merupakan fase keempat dalam sejarah revolusi industri dunia. Revolusi
industri dimulai pertama kali pada abad ke -18. Revolusi industri 1.0 ditandai dengan penemuan
mesin uap untuk mendukung peningkatan produktivitas dalam bidang industri. Berbagai peralatan
kerja yang semula bergantung pada tenaga manusia dan hewan kemudian digantikan dengan
tenaga mesin uap. Dampaknya, produksi dapat dilipatgandakan dan didistribusikan ke berbagai
wilayah secara lebih masif.
Revolusi industri kedua ditandai dengan penggunaan energi listrik yang memungkinkan produksi
massal dan industrialisasi. Revolusi industri kedua ini terjadi pada peralihan abad 19 menuju abad
ke 20. Perkembangan teknologi sangat pesat pada era revolusi industri ini. Berbagai teknologi
ditemukan pada era ini akibat adanya elektrifikasi. Salah satu penemuan paling penting di era ini
adalah lampu. Menurut Menperin Airlangga Hartarto, pada fase ekonomi ini, beberapa industri di
Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, seperti sektor agro dan pertambangan.
Jadi, revolusi yang kedua ini terkait dengan teknologi di lini produksi.[5]

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat melahirkan teknologi
informasi dan proses produksi yang dikendalikan secara otomatis, yang menandai dimulainya
revolusi industri 3.0. Mesin-mesin industri yang awalnya masih memanfaatkan tenaga manusia,
sudah mulai digantikan dengan sistem otomatisasi berbasis komputer. Dampak positif dari era
revolusi industri ketiga ini adalah biaya produksi menjadi semakin murah serta teknologi informasi
yang semakin maju.

Revolusi industri 4.0 tidak hanya tentang mesin yang lebih cerdas dan sistem yang saling
terintegrasi, namun cakupannya jauh lebih luas. Perpaduan dari teknologi dan integrasinya dengan
aspek fisik, digital, dan biologis membuat revolusi industri keempat berbeda dengan revolusi
industri sebelumnya.

Pada revolusi industri 4.0 ini, inovasi dan teknologi yang muncul menyebar jauh lebih cepat dan
lebih luas, serta masih berkembang sampai saat ini. Revolusi industri kedua belum sepenuhnya
dirasakan oleh sekitar 17% penduduk dunia, hampir 1.3 miliar penduduk dunia masih kekurangan
akses listrik. Pada revolusi industri ketiga, lebih dari setengah populasi dunia, sekitar 4 miliar
orang yang umumnya tinggal di negara berkembang masih kesulitan mengakses internet.[6]

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat memberikan dampak yang besar
terhadap kehidupan manusia. Banyak inovasi dan kemudahan yang diperoleh dengan adanya
dukungan teknologi digital.

Revolusi industri 4.0 membuka peluang yang luas bagi siapapun untuk maju. Teknologi informasi
yang semakin mudah diakses hingga ke seluruh pelosok menyebabkan semua orang dapat
terhubung di dalam sebuah jejaring sosial.

Revolusi industri keempat tidak hanya menyediakan peluang, tetapi juga tantangan bagi generasi
milenial. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pemicu revolusi industri juga diikuti
dengan implikasi lain seperti pengangguran, kompetisi manusia dan mesin, serta tuntutan
kompetensi yang semakin tinggi.

Perkembangan pesat ke arah Industri 4.0 akan membawa perubahan yang sangat besar bagi
lingkungan sosio-ekonomi masyarakat di Indonesia. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa selain
kelebihan, tidak dapat dipungkiri bahwa ada juga kekurangan yang terjadi ketika revolusi Industri
4.0 mulai masuk ke dalam hidup bermasyarakat. Salah satu yang sangat dirasakan saat ini adalah
berkembangnya internet hingga daerah pelosok Indonesia. Pemerintah juga mulai gencar dalam
meningkatkan kecepatan dan performa Internet melalui program-programnya [7]. Kenyataan yang
dihadapi saat ini adalah masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pengaruh revolusi
industri 4.0 ini yang bahkan dapat mendisrupsi kehidupan terutama bagian sosial dan ekonomi.
Bahkan tidak sedikit masyarakat yang belum mengetahui dengan jelas apa yang dimaksud dengan
revolusi industri 4.0 itu sendiri.

Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bahwa pemanfaatan
internet dalam membantu pekerjaan sebesar 41.04 persen dibandingkan dengan penggunaan
internet untuk chatting 89.35%, media sosial 87.13% dan search engine 74.84% [8]. Ketika
teknologi internet mulai masuk ke dalam masyarakat, kebanyakan dari kita masih belum
memahami akan pentingnya teknologi tersebut. Mayoritas masyarakat hanya menggunakannya
sebagai media hiburan dan komunikasi dengan memanfaatkan aplikasi permainan ataupun media
sosial. Dampaknya ketika ditinjau dari sosial, sering membuat masyarakat lebih fokus pada
gadget-gadget mereka untuk berselancar di dunia maya. Ada saatnya juga hingga lupa membagi
waktu untuk berinteraksi dengan tetangga bahkan keluarganya. Interaksi yang biasanya rutin untuk
orang-orang di sekitar mulai beralih ke interaksi di dunia maya. Informasi-informasi sekarang
dapat diakses dengan begitu cepatnya melalui internet, namun terkadang tidak akurat dan sering
menjadi racun yang menimbulkan kecurigaan bagi sesama serta dunia sekitar. Tidak sedikit
masyarakat yang belum sadar akan manfaat dari internet, terlebih untuk mengembangkan ekonomi
ataupun menunjang pendidikan.

Seiring berkembangnya jaman, lapangan pekerjaan sudah semakin beralih menyesuaikan dengan
kebutuhan dunia yang terus berkembang. Pada industri 4.0, kemampuan dalam membuat sistem
dan berbagai kemudahan menjadi hal yang mungkin paling dibutuhkan. Masyarakat sudah harus
mulai dirangkul dan dilatih SDM nya agar semakin mandiri terhadap teknologi, karena tidak
semua masyarakat mendapat kesempatan yang sama dalam menempuh pendidikan. Pola pikir
sudah mulai harus diubah dari yang dulunya sebagai pencari lapangan pekerjaan menjadi pencipta
lapangan pekerjaan.

Revolusi industri 4.0 akan mendorong perekonomian Indonesia melalui peningkatan efisiensi dan
adaptasi terhadap permintaan produk konsumen yang berbeda satu sama lain. Bagian yang paling
penting dalam pendapatan perekonomian revolusi industri 4.0 adalah sektor manufaktur. Indonesia
perlu meningkatkan industri pada bidang manufaktur yang menjadi bagian utama dari industri 4.0
yang dengan menggunakan teknologi ini industri manufaktur dapat memproduksi secara hemat,
profitabel, dan cepat. Perlunya pemimpin bisnis untuk mulai sadar dan mengembangkan bisnisnya
ke dalam industri ini.

Tentu saja revolusi industri 4.0 merupakan suatu peluang bagi para pendiri-pendiri start up muda
agar dapat membangun usaha di area yang belum dieksplor lebih dalam ini. Berbagai jenis start up
baru dapat dibangun seperti wearable, rumah terintegrasi, kesehatan, IoT, monitor energi dan
maintenance yang terprediksi. Semua sektor industri indonesia tentu akan maju dalam proses
mencapai industri 4.0 dengan terbentuknya start up di sektor manufaktur unsur dasar dari industri
4.0. Banyak jenis sektor industri baru yang akan muncul akibat revolusi industri 4.0.

Sebagai mahasiswa yang dididik dekat dengan nuansa 'teknologi', sudah menjadi tanggung jawab
kita mempertimbangkan langkah ketika menghadapi revolusi industri 4.0 dengan
mengikutsertakan kepedulian terhadap masyarakat yang mungkin belum memahami apa yang
sedang terjadi. Masyarakat perlu dilibatkan dalam revolusi industri ini, sehingga kita dapat
bersama-sama saling mendukung untuk mempersiapkan diri menyambut kemajuan. Sebagai
mahasiswa yang memiliki sedikit kesempatan lebih untuk menuntut ilmu lebih dalam, harus dapat
mengaplikasikannya demi keuntungan bersama di dalam masyarakat. Sebab sebagai mahasiswa
kita harus mengerti, peran kita tidak hanya demi keuntungan pribadi. Ketika kita mengembangkan
sistem dalam menyambut revolusi industri 4.0, perlu ada simbiosis mutualisme dari apa yang kita
buat tersebut dengan kelebihan yang dimiliki oleh masyarakat. Kita tidak boleh membiarkan
masyarakat yang ada di negeri ini tertinggal ketika kita memiliki kemampuan untuk
mempersiapkan diri menghadapi perkembangan jaman. Dengan meninggalkan segala bentuk
arogansi, mahasiswa harus dapat berbaur ke dalam hidup masyarakat yang sebagian besar belum
mengerti apa itu revolusi industri 4.0. Pengetahuan harus diabdikan dengan mengenalkan
'teknologi' yang dekat dengan jati diri kita kepada mereka, namun kita tidak boleh memaksakan
apa yang belum siap diterima oleh masyarakat. Dengan pendekatan secara perlahan, kita dapat
memahami keadaan masyarakat yang sebenarnya, saling memberi dan menerima pengetahuan satu
sama lain.

Berbagai bidang keahlian tentunya perlu berpartisipasi menampilkan perannya masing-masing


dalam revolusi industri ini, contoh dua keahlian yang sangat berhubungan dengan kondisi saat ini
adalah teknik elektro dan teknik fisika.

Keahlian teknik elektro, seperti dalam pendesainan IoT (Internet of Things) yang merupakan unsur
utama dari industri 4.0. Teknologi IoT digunakan untuk mengintegrasikan alat-alat pada suatu
industri melalui komunikasi jaringan internet. Penyebab utama IoT unsur dasar dari industri 4.0
yaitu bahwa IoT menjadi perangkat untuk mengumpulkan data. Hal yang berhubungan dengan
keahlian teknik elektro juga berupa pendesainan teknologi sensor yang menjadi bagian penting
dalam industri 4.0 yang digerakkan berdasarkan data. Pentingnya teknologi sensor yang canggih
agar didapatkan berbagai jenis data yang penting. Data yang didapatkan dari teknologi sensor ini
kemudian akan digunakan dalam sistem yang berbasiskan otomatisasi dalam berbagai bentuk salah
satunya teknologi Artificial Intelligence yang menjadi faktor penting dalam pembangunan industri
4.0. Tentu saja tidak hanya sensor karena industri 4.0 tetap membutuhkan aktuator untuk
melakukan respon terhadap data yang didapatkan. Perlunya pendesainan teknologi aktuator untuk
melakukan respon kontrol sesuai dengan hasil kesimpulan data yang didapatkan dari teknologi
sensor.

Tidak hanya elektro, keahlian teknik fisika seperti misalnya pemrosesan material, dapat diterapkan
pengolahan sampah-sampah dapur yang biasa dibuang oleh masyarakat. Setelah diolah dengan
teknik tertentu, ternyata sampah tersebut masih dapat bermanfaat untuk bidang material. Sisa-sisa
cangkang kepiting atau kulit udang masih dapat diolah lebih lanjut untuk menghasilkan kitosan
yang sangat bermanfaat di dalam penelitian. Sekam padi yang biasanya berakhir dengan cara
dibakar ternyata masih dapat juga diolah menjadi selulosa atau pun nanoselulosa. Nanoselulosa
ini bahkan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk membuat baterai, membran sebagai filter air,
adsorben logam-logam berat dan lain sebagainya. Dengan memberikan sosialisasi kepada
masyarakat, kita dapat bekerja sama dengan mereka secara tidak langsung untuk mendukung
kemajuan penelitian. Hal ini juga berhubungan dengan keahlian teknik fisika yang mencakup
aspek material hingga teknologi nano. Akan ada simbiosis saling menguntungkan di dalam kerja
sama ini. Kedepannya ketika teknologi ini dikembangkan ke ranah revolusi industri 4.0,
masyarakat secara tidak langsung sudah ikut terlibat.
merupakan ungkapan unik dari keseluruhan kepribadian sebagai hasil interaksi individu dengan
lingkungannya, dan yang tercermin dalam pikiran, perasaan, sikap atau perilakunya. Kreativitas
dimulai dengan kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu yang baru. Biasanya seorang
individu yang kreatif memiliki sifat yang mandiri. Ia tidak merasa terikat pada nilai-nilai dan
norma-norma umum yang berlaku dalam bidang keahliannya. Ia memiliki sistem nilai dan sistem
apresiasi hidup sendiri yang mungkin tidak sama dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat
ramai.
Dengan kata lain, kreativitas merupakan sifat pribadi seorang individu (dan bukan merupakan sifat
sosial yang dihayati oleh masyarakat) yang tercermin dari kemampuannya untuk menciptakan
sesuatui yang baru. Pemikiran kreatif sering disebut dengan berfikir divergen. Pemikiran kreatif
perlu dilatih karena membuat anak lancar, luwes dalam berfikir, mampu melihat masalah dari
berbagai sudut pandang dan mampu melahirkan banyak gagasan.

Di masa perkembangan dan era yang semakin mengglobal serta penuh persaingan ini, setiap
individu dituntut untuk mempersiapkan mentalnya agar mampu menghadapi tantangan-tantangan
masa depan. Untuk itu kreativitas perlu ditumbuh kembangkan sejak dini, khususnya pada usia
sekolah dasar, karena pada usia-usia tersebut berlangsung “periode kritis” di samping “periode
puncak” perkembangan kreativitas. Bahwa masa anak usia sekolah adalah tahun-tahun efektif
dalam kehidupan manusia untuk mengembangkan kreativitas. Potensi anak seusia itu berada pada
masa yang amat penting untuk dirangsang perkembangannya untuk menjamin terpeliharanya
kebebasan psikologis. Oleh karena itu, upaya perangsang kreativitas pada usia sekolah sangat
penting artinya. Setelah melewati masa kritis, perangsang berbagai aspek perkembangan dan
kreativitas akan lebih sulit meski dirangsang dengan rangsang yang sama. Akibatnya anak akan
mengalami kerugian.

Gagasan-gagasan baru sebagai buah pemikiran kreatif akan sangat diperlukan untuk menghadapi
masa depan yang penuh tantangan. Bakat kreatif sesungguhnya dimiliki setiap anak, tapi
perkembangan kreativitas tergantung pada lingkungan dimana anak berada. Lingkungan yang
kondusif yang dapat mengembangkan keativitas anak adalah lingkungan yang memberi keamanan,
dan kebebasan psikologis anak, baik kemampuan kognisi, kemampuan afeksi dan kemampuan
psikomotoriknya secara bersama-sama. Lingkungan harus memberi kesempatan anak untuk
mendapatkan latihan, pengetahuan, pengalaman dan dorongan atau motivasi agar kretaivitas itu
dapat terwujud, peranan sektor pendidikan penting dalam menunjang pembangunan. Sektor
pendidikan menjadi sumber potensial dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang
kreatif. Tapi pada kenyataannya pendidikan di Indonesia lebih banyak menekankan pada cara
berfikir konvergen daripada cara berfikir divergen yang potensial kreatif. Selain itu, penyediaan
lingkungan yang merangsang berkembangnya kreativitas belum optimal sehingga peserta didik
belum sepenuhnya mengaktualisasikan diri lewat kreativitas.

Lingkungan yang diharapkan mampu mewujudkan kreativitas anak adalah keluarga dan sekolah.
Sekolah yang diharapkan mampu memberi suasana pendidikan untuk mengembangkan bakat
kreatif anak, pada kenyataannya terjebak pada pengoptimalan salah satu aspek saja yaitu dilatih
pengetahuan, kemampuan berfikir logis/penalaran dan hafalan, sehingga kreativitas pada masa
anak sekolah kurang dikembangkan dalam dunia pendidikan. Bahkan yang sekarang terjadi adalah
kondisi orang tua modern dimana mereka menghadapi situasi yang kompetitif dan mereka
berupaya agar anak-anak mereka bisa unggul dengan persiapan sejak dini.
Akibatnya para orang tua lebih memperhatikan pekembangan otak. Begitu anak-anak mulai bisa
bicara dan berinteraksi dengan lingkungan, banyak orang tua yang berlomba-lomba memasukkan
anaknya untuk ikut program dwi bahasa, aritmatika, sempoa dan berbagai aktivitas lain yang
berkaitan dengan akademik. Hal ini disebabkan oleh konsep orang tua tentang anak yang pandai,
dimana orang tua menganggap anak yang pandai adalah anak yang dapat menguasai akademis dan
akhirnya mendapat nilai akademis yang bagus. Terkadang tak segan-segan pula orang tua
mengeluarkan biaya lebih untuk dapat mengikutkan anaknya dalam pelajaran tambahan dengan
harapan dapat menunjang nilai akademisnya. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Kathy
Hirsh-Pasek tentang anak yang di didik dengan lebih mengedepankan akademis daripada
menekankan bermain dan eksplorasi, anak tersebut tidak memiliki kelebihan akademik jangka
pendek apalagi jangka panjang. Yang terjadi adalah anak terlihat lebih gelisah dan kurang kreatif.
Hal ini disebabkan karena mereka ditekan untuk mengingat berbagai hal. Sehingga anakanak
malah menjadi korban dan menjadi pihak yang kalah karena belajar secara akademik dipaksakan
sebelum mereka siap.

Anak-anak dimasa sekolahnya dulu sudah dikondisikan untuk mengeluarkan daya kreativitasnya
seperti melalui mata pelajaran kesenian atau prakarya dengan membuat beberapa perhiasan,
barang cendera mata, atau peralatan rumah tangga dari barang-barang yang ada di lingkungan
rumah dan sekolah. Tapi sekarang situasi di sekolah tidak memunginkan anak untuk kreatif. Suatu
penelitian di Jakarta menunjukkan kondisi bahwa sekolah sekarang kurang menghargai
perkembangan inisiatif, kemandirian dan kebebasan yang erat hubungannya dengan
pengembangan kreativitas dan lebih mementingakan disiplin dan kepatuhan.

Banyak siswa cenderung kurang bisa mengembangkan kreativitasnya dalam kelas. Siswa kurang
mampu untuk menciptakan ide-ide baru dan mereka cenderung meniru hasil karya dari temannya.
Hal ini dikarenakan sistem pendidikan yang senantiasa bergantung pada pendidik. Pendidikan
kitalah yang telah membunuh kapasitas kreatif anak-anak kita. Padahal tidak dapat dipungkiri
bahwa kreativitas itu penting untuk pemenuhan kebutuhan dari aspek manapun. Jaman sekarang
ada bermacam-macam tantangan baik di bidang ekonomi, politik, lingkungan, kesehatan maupun
dalam bidang budaya dan sosial yang harus dihadapi. Semakin tinggi persaingan dengan segala
problem yang ada, maka semakin diperlukan tenaga ahli pilihan yang cakap, terampil dan cekatan.
Salah satu cara untuk menghadapi berbagai macam tantangan dan persaingan tersebut, individu
diharapkan memiliki suatu yang dapat dikembangkan, dikenali, dan dipupuk yaitu kreativitas.
Orang yang tidak kreatif, kehidupannya statis dan sulit meraih keberhasilan. Di zaman yang sudah
mengglobal dan penuh persaingan keras seperti sekarang ini, dibutuhkan kreativitas yang sangat
tinggi.

B. Konsep Seni
1. Pengetian Seni
Kata seni adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar
pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata "sani" yang kurang lebih
artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Mungkin saya memaknainya dengan keberangkatan
orang/ seniaman saat akan membuat karya seni, namun menurut kajian ilimu di eropa mengatakan
"ART" (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan.
Namun kita tidaka usah mempersoalkan makna ini, karena kenyataannya kalu kita
memperdebatkan makna yang seperti ini akan semakain memperkeruh suasana kesenian, biarlah
orang memilih yang mana terserah mereka.
Seni adalah proses yang sengaja mengatur unsur-unsur dalam suatu cara yang menarik indra atau
emosi. Ini mencakup berbagai macam kegiatan manusia, ciptaan, dan cara berekspresi, termasuk
musik, sastra, film, patung, dan lukisan. Makna seni ini dibahas dalam cabang filsafat yang dikenal
sebagai estetika.

2. Sifat Seni Secara Umum


Seni memiliki sifat dasar kreatif, individual, perasaan, abadi, dan universal. Pengertian kreatif
adalah kemampuan seseorang untuk mengubah sesuatu yang ada menjadi baru dan orisinil.
Contoh: Batu yang diubah menjadi patung, tanah liat dapat menjadi keramik, suara diubah menjadi
musik, gerakan menjadi sebuah tarian, dll. Sifat individual adalah bahwa suatu karya seni memiliki
ciri perseorangan dari penciptanya. Lagu-lagu yang diciptakan Ebit G. Ade, sangat berbeda dengan
lagu-lagu Rhoma Irama, Titik Puspa, atau pun yang lainnya. Atau lukisan Afandi sangat berbeda
dengan lukisan-lukisan Basuki Abdullah, Raden Saleh, Popo Iskandar, Piccaso, Van Googh,
maupum pelukis lainnya. Ciri khas pribadi inilah yang merupakan identitas dari karya mereka.Seni
memiliki sifat perasaan, pengertiannya dalam membuat karya seni selalu melibatkan emosi dan
jiwa.

Oleh sebab itu, untuk dapat menikmati sebuah karya harus menggunakan kepekaan perasaan yang
paling dalam. Sebuah lagu yang diciptakan melalui perasaan seorang seniman, kemudian
dibawakan seorang penyanyi yang menjiwai isi lagu itu. Tampil dalam suara dan penampilan yang
seirama, maka para pendengar lagu itu akan tergugah hatinya. Semua itu jika ada kesungguhan
dalam menggunakan indera rasa seperti yang dilakukan pencipta dan penyanyinya. Seni memiliki
sifat abadi atau keabadian. Sesungguhnya semua pembuatan manusia memiliki sifat demikian,
yaitu perbuatan baik atau tercela yang sudah dilakukan tidak dapat dibatalkan. Seseorang yang
telah berjasa kepada kita, sosoknya akan selalu melekat sampai akhir hayat, walau pun mungkin
bendanya sudah hilang ditelan masa. Jika membuat karya seni memiliki tujuan estetik atau
keindahan, hendaknya orang yang menikmatinya turut berlatih juga untuk berbuat sesuatu yang
indah dan terpuji.

Maka layaklah seorang seniman mendapat penghargaan ketika ada anak yang berbuat sesuatu
kebaikan jika terpengaruh (menangkap amanat) cerita film, novel, syair lagu, dll. Tetapi
sebaliknya, siapa yang bersalah jika kelakuan tidak baik diakibatkan oleh pengaruh cerita film atau
buku-buku yang tidak mendidik? Seni bersifat universal, artinya seni tidak mengenal batasan
waktu, bangsa, bahasa, dll. Sebagai contoh, semua orang yang berlainan bahasa akan tertawa
terbahak-bahak ketika melihat tingkah laku badut sirkus yang sangat lucu. Atau seorang yang
melihat gambar karikatur akan tersenyum tanpa mengetahui siapa pembuatnya.

C. Konsep Seni Rupa


1. Pengetian Seni Rupa
Seni rupa adalah salah satu cabang kesenian,seni rupa merupakan ungkapan gagasan dan perasaan
manusia yang diwujudkan melalui pengolahan median dan penataan elemen serta prinsip-prinsip
desain.
2. Seni rupa dapat berfungsi sebagai :
a. media ekspresi
b. media ekspresi
c. media komunikasi
d. media pengembangan bakat
e. media pendidikan
3. Aspek seni rupa :
a. Aspek grahita
b. Aspek Garapan
c. Aspek Tata
4. Jenis Karya Seni Rupa
a. Karya rupa murni yakni karya seni rupa yang sengaja diciptakan sebagai sarana ekspresi
komunikasi,rekreasi dan terapi.Karya seni rupa murni ini dapat berupa dwimarta ataupun trimatra.
b. Karya seni rupa terapan yang sengaja dicipta untuk tujuan fungsional.Karya seni rupa ini pun
mencakup 2 macam yakni dwimarta dan trimarta

D. Konsep Pendidikan Seni


Pendidikan seni merupakan saran untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan
seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina
anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan
aktivitas permainan. Melalui permainan, kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya
sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat
pendidikan. Melalui permainan dalam pendidikan seni anak memiliki keleluasaan untuk
mengembangkan kreativitasnya. Beberapa aspek penting yang perlu mendapat perhatian dalam
pendidikan seni antara lain kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok, dan
daya cipta.
Pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak didik
dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan-aturan estetika tertentu. selain itu,
pendidikan seni di SD bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan mengolah
menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa anak di olah dan
dikembangkan.
Selain mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang diterapkan di atas, pendidikan seni merupakan
mengolah berbagai ketrampilan berpikir. Hal tersebut meliputi ketrampilan kreatif, inovatif, dan
kritis. Ketrampilan ini di olah melalui cara belajar induktif dan deduktif secara seimbang. Dunia
anak adalah dunia bermain. Salah satu fungsi seni adalah sebagai media bermain. Oleh sebab itu,
aktivitas berolah seni dapat dikembangkan melalui bermain. Melalui bermain kemampuan
mencipta atau berkarya, bercita rasa estetis dan berapresiasi seni diperoleh secara menyenangkan.
Melalui kondisi yang menyenangkan seperti ini, anak akan mengulang setiap aktivitas belajarnya
secara mandiri dan akan menjadi kebiasaan dan keinginan terhadap seni.

E. Konsep Pendidikan Seni Rupa SD


Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru digunakan dalam dunia
persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar. Penggunaan istilah pengajaran
menggambar ini berlangsung cukup lama hingga kemudian diganti dengan istilah Pendidikan Seni
rupa.Materi pelajaran yang diberikan tidak hanya menggambar tetapi juga beragam bidang seni
rupa yang lain seperti mematung, mencetak, menempel dan juga apresiasi seni. Tujuan pengajaran
menggambar di sekolah adalah untuk menjadikan anak pintar menggambar melalui latihan
koordinasi mata dan tangan.

Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan
seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni dapat dilakukan melalui
kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman,
melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, melalui
permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan
demikian dapat dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Pendidikan Seni Rupa
adalah mengembangkan keterampilan menggambar, menanamkan kesadaran budaya lokal,
mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa, menyediakan kesempatan mengaktualisasikan
diri, mengembangkan penguasaan disiplin ilmu

Seni Rupa, dan mempromosikan gagasan multikultural. Jenis karya rupa antara lain :
1. Menggambar/Melukis
Kegiatan menggambar/melukis di SD dapat diterapkan dalam berbagai cara dari mulai pembuatan
shet,pengembangan shet,menjadikan karya karya lukis atau gambar ,menggambar dengan
skema,memindahkan gambar denagan bantuan kisi-kisi,dan menggambar ekspresi dengan cara
memberikan gambaran kepada siswa bagaimana seorang maestro menggarap karya mereka dari
awal sampai akhir.

Membentuk Teknik membentuk sangat beraneka ragam,diantaranya :


a. Disambungkan Membutsir
Membutsir adalah membuat karya tiga dimensi dari bahan yang lunak dengan cara diremas-remas
dengan tangan pada saat tanah masih dalam keadaan lembek. Bahan yang biasa digunakan adalah
tanah dan plastisin.Selain membutsir dengan tangan yang diremas-remaskan tetapi sering juga
menggunakan alat yang disebut sudip.

b. Memahat
Membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak dipergunakan dengan cara memahat.Setiap
bahan ada peringkat pahat yang khusus .Media yang dapat dipakai antara lain kayu,batu
es,dsb.Karya yang dibuat dari bahan yang disambung-sambung.

c. Cor (Menuang)
Proses menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan pada alat acuan yang berbentuk
cetakan.Setelah menjadi keras dikeluarkan dari acuan/cetakan.Bahan cair ini dibuat dari
semen,plastic ,karet dan gips.

d. Merakit
Membuat karya dengan cara menyambung-nyambung beberapa bagian atau potongan
bahan.Caranya disebut merakit,hasilnya disebut rakitan.Potongan bahan disambungkan dengan
cara dilas,dipatri,disekrup atau dengan cara yang lain.

2. Mencetak
Mencetak adalah proses memperbanyak suatu gambar atau naskah dengan menggunakan teknik
tertentu diantaranya cetak datar,cetak tinggi,cetak dalam,cetak saring,cetak copy,dan cetak dengan
pintu out.

3. 3M (Menggunting,Menempel,Melipat)
Karya rupa 3M ini merupakan proses manipulasi lembaran kertas menjadi suatu bentuk tiga
dimensi. Di Jepang teknik seperti ini disebut teknik origami.

F. Metode Pembelajaran Seni Rupa di SD


1. Strategi Penataan
Strategi penataan berkaitan dengan rancangan menata urutan materi pembelajaran dari yang
mudah ke yang sulit, dari konkrit ke abstrak.
2. Strategi penyampaian
Strategi penyampaian berkaitan dengan media pembelajaran atau alat bantu pembelajaran untuk
menyampaikan materi yang telah dikemas.
3. Stategi pengelolaan
Strategi pengelolaan berkaitan dengan kegiatan pengelolaan kelas selama pembelajaran
dilaksanakan.

G. Model Pembelajaran Seni Rupa


1.Model Terkait
Model terkait adalah model pembelajaran terpadu yang paling sederhana karena menekankan pada
hubungan secara eksplisit tentang konsep atau prinsip,atau pokok bahasan atau ketrampilan atau
tugas,atau sikap dalam suatu bidang studi.Pada pembelajaran SR-KT terpadu keterkaitan dalam
substansial material seni.Model terkait dalam SR-KT terpadu dapat dimodifikasikan berdasarkan
jenis matra substansial seni.Urutan keterkaitan dan besr bobot materi masing-masing substansial
materi yang terkait.
Keunggulan Model Terkait :
a. Paling sederhana sehingga paling mudah di rancang dan dilaksanakan
b. Terjadi interalisasi karena adanya pengembangan konsep-konsep inti secara terus-menerus
c. Memudahkan proses transfer gagasan-gagasan dalam pemecahan masalah.
d. Siswa lebih mudah dalam mendapatkan gambaran-gambaran mengenai suatu ketrampilan
tertentu.

Kelemahan Model Terkait :


Pada intinya adalah mengaitkan antara prinsip,konsep ketrampilan dan tugas atau sikap pada suatu
bidang kajian tertentu.Hal ini menyebabkan SR-KT tetap terpisah dan keterpaduan tidak Nampak
walaupun hubungan telah dirancang secara eksplisit dalam suatu disiplin mata kajian. Fokus
pembelajaran masih bersifat sempit karena usaha-usaha untuk memadukan gagasan-gagasan
dalam suatu bidang studi dapat membatasi usaha mengembangkan hubungan yang lebih
menyeluruh dengan bidang studi lain.

2. Model Terjala
Merupakan pembelajaran terpadu yang meggunakan pendekatan tematik. Model ini menekankan
hubungan antara dua atau lebih mata pelajaran melalui tema. Pada pembelajaran senirupa terpadu,
model terjala ini dapat memadukan secara intra bidang studi (seni music, tari) dan inter bidang
studi (senirupa, music, tari, matematika, ips, ipa dll).
Keunggulan:
a. Melalui pendekatan tematik, pembelajaran terpadu model ini memiliki kekuaatn komprehensif
yang tinggi.
b. Membangun motivasi siswa melalui kegiatan pemilihan dan pengembangan tema
c. Meningkatkan kemampuan wawasan guru tentang suatu konsep secara komprehensif
Kelemahan :
a. Membutuhkan waktu yang lama dalam merancang pembelajaran
b. Ketrampilan seni rupa yang diperoleh siswa kurang optimal
c. Guru memerlukan kemampuan mengevaluasi proses dan produk pembelajaran agar perencanaan
dan pelaksanaan pembalajaran dapat tercapai secara optimal

3. Model Terpadu
Model terpadu merupakan pembelahjaran terpadu yang menggunakan tema yang diangkat dari
adanya tumpang tindih tentang konsep ketrampilan dan sikap dalam kurikulum yang berlaku dari
berbagai mata pelajaran atau mata kajian.
Keunggulan :
a. Mampu membangun motivasi siswa
b. Mampu mengembangkan aspek sikap pada dampak pengiring dalam pembelajaran
c. Menghemat waktu
d. Memiliki kekuatan komprehensif yang tinggi
Kelemahan :
a. Membutuhkan kurikulum yang mengacu pada keterpaduan serta kebijakan-kebijakan
pendukung dalam system evaluasi pembelajaran
b. Membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran dalam merancang model pembelajaran terpadu
c. Model terpadu merupakan pembelajaran terpadu yang paling rumit.

H. Pendekatan Pembelajaran Seni Rupa


Pembelajaran Pendidikan Seni dilaksanakan baik dengan pendekatan terpisah dan terpadu.
Pendekatan terpisah ialah melaksanakan pembelajaran setiap bidang seni, sesuai dengan ciri-ciri
khusus dan kesatuan substansi masing-masing. Pendekatan terpadu ialah melaksanakan
pembelajaran yang memadukan bidang-bidang seni dalam bentuk seni pertunjukan, seni
multimedia, atau kolaborasi seni. Pembelajaran Pendidikan Seni secara terpadu meliputi
pembelajaran apresiatif dan produktif.

Pembelajaran apresiatif secara terpadu dilaksanakan dengan kegiatan apresiasi terhadap karya seni
yang merupakan perpaduan antara dua atau lebih bidang seni, baik secara langsung maupun
melalui media audio-visual, misalnya pertunjukan musik, tari, teater, atau film. Pembelajaran
produktif secara terpadu dilaksanakan dengan kegiatan berkarya dan penyajian seni yang
melibatkan dua atau lebih bidang seni, misalnya dalam bentuk seni pertunjukan atau kolaborasi
antar bidang seni.

Alternatif pelaksanaan mata pelajaran Pendidikan Seni sebagai berikut. Sekolah yang memiliki
lebih dari satu guru bidang seni, masing-masing guru memberikan pembelajaran seni sesuai
dengan bidangnya secara terpisah. Siswa memilih salah satu bidang seni sesuai dengan minatnya.
Pembelajaan secara terpadu dilaksanakan dengan kerja sama antara guru-guru bidang seni yang
bersangkutan. Sekolah yang hanya memiliki guru salah satu bidang seni, guru tersebut
melaksanakan pembelajaran seni sesuai dengan bidangnya, tetapi sedapat mungkin juga
melaksanakan pembelajaran seni secara terpadu, sesuai dengan kemampuannya.
Materi pokok yang bersifat teoritik tidak diberikan secara terpisah, tetapi secara integratif dengan
materi kegiatan apresiasi seni, berkarya seni, kritik seni, dan penyajian seni. Pembelajaran yang
bersifat praktek (berkarya) lebih berorientasi pada proses dari pada hasil, sehingga lebih
menekankan usaha membentuk dan mengungkapkan gagasan kreatif dari pada kualitas komposisi
yang dihasilkan.

Dalam pembelajaran Pendidikan Seni, pengembangan sikap memiliki kedudukan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan keterampilan, dan pengetahuan. Untuk menunjang pembelajaran materi
yang mengarah pada penguasaan keahlian profesional, termasuk menggambar dengan mistar
(menggambar konstruksi), perlu ditunjang dengan program ekstrakurikuler, sesuai dengan bakat
dan minat siswa.

1. Kesimpulan
Kata seni adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar
pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata "sani" yang kurang lebih
artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa".

Sifat Seni Secara Umum, Seni memiliki sifat dasar kreatif, individual, perasaan, abadi, dan
universal. Pengertian kreatif adalah kemampuan seseorang untuk mengubah sesuatu yang ada
menjadi baru dan orisinil. Contoh: Batu yang diubah menjadi patung, tanah liat dapat menjadi
keramik, suara diubah menjadi musik, gerakan menjadi sebuah tarian, dll. Sifat individual adalah
bahwa suatu karya seni memiliki ciri perseorangan dari penciptanya. Seni rupa adalah salah satu
cabang kesenian,seni rupa merupakan ungkapan gagasan dan perasaan manusia yang diwujudkan
melalui pengolahan median dan penataan elemen serta prinsip-prinsip desain.

2. Saran
Pendidikan seni rupa amatlah penting dalam suatu pembelajaran untuk mengembangkan bakat dan
kreativitas anak. Oleh karena itu pendidikan seni rupa perlu ditananmkan pada anak sejak usia
dini, agar bakat yang dimiliki anak dapat dikembangkan sesuai dengan minat dan kreativitas yang
dimiliki anak.
Sekolah Formal Vs Home Schooling

Semua orang memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan, pendidikan sendiri merupakan salah
satu hal mendasar yang sangat penting bagi setiap manusia. Tanpa pendidikan, seseorang bisa
dikatakan bukan apa-apa, karena sejatinya pendidikan sangatlah diperlukan tidak hanya untuk
kehidupan saat ini tetapi juga sekaligus menjamin kehidupan seseorang dimasa yang akan datang.
Untuk itu banyak orang yang berlomba-lomba untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.
Dalam hal mendapatkan dan mengeyam pendidikan setiap orang diberi kebebasan untuk memilih
jurusan apa yang akan mereka pilih dan dimana tempat mereka untuk mendapatkan pendidikan
sesuai keinginan dan kemampuan mereka. Apabila kita bicara tempat untuk mendapatkan
pendidikan tentunya sekolah adalah hal pertama yang akan terbayang dalam benak kita, tentu saja
karena sebagian besar dari kita tentunya pernah mendapatkan pendidikan dari sekolah, atau bahkan
saat ini masih duduk dibangku sekolah.
Di era modern ini sendiri, bukan hanya ada sekolah formal pada umumnya namun sejak beberapa
tahun yang lalu telah ada sekolah informal yang sering disebut dengan homeschooling. Dan sejauh
ini telah banyak pro dan kontra antara sekolah formal dan homeschooling itu sendiri. Sekolah
formal itu sendiri merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada
umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan
dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Sedangkan Homeschooling adalah
metode pendidikan alternatif yang dilakukan di rumah, di bawah pengarahan orangtua atau tutor
pendamping, dan tidak dilaksanakan di tempat formal lainnya seperti di sekolah negeri, sekolah
swasta, atau di institusi pendidikan lainnya dengan model kegiatan belajar terstruktur dan kolektif.
Tidak hanya dari pengertiannya yang berbeda, sekolah formal dan homeschooling juga memiliki
perbedaan apabila dilihat dari prosesnya. Dimana tentunya baik sekolah formal dan
homeschooling memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Saya akan memaparkan apa
saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan baik sekolah formal maupun homeschooling.
Pertama saya akan memaparkan terlebih dahulu apa saja yang akan menjadi kelebihan dan
kekurangan sekolah formal, selanjutnya akan saya lanjutkan dengan memaparkan kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki oleh homeschooling. Dan berikut adalah kelebihan yang dimiliki
sekolah formal :
- Siswa dapat belajar disiplin waktu
Dengan jadwal sekolah yang telah ditentukan, seperti kapan waktu masuk dan pulang sekolah,
waktu istirahat, dan waktu belajar setiap mata pelajaran. Secara tidak langsung dari hal-hal yang
telah terjadwal tersebut siswa belajar untuk disiplin terutama dalam disiplin waktu.
- Siswa cenderung lebih kritis dan kompetitif dalam belajar.
Dengan jumlah siswa satu kelas yang biasanya lebih dari 20 orang. Siswa tentu akan lebih kritis
dalam berpikir karena suasana kompetitif yang terasa didalam kelas, membuat siswa lebih
termotivasi untuk berpikir secara kritis
- Siswa belajar bagaimana bersosialisasi dengan banyak orang.
Disekolah formal siswa akan belajar bagaimana bersosialisasi dengan banyak orang. Mereka bisa
mendapatkan banyak teman dengan latar belakang sosial yang berbeda-beda dan mereka akan
belajar untuk saling memahami satu sama lain. Dari situlah nantinya siswa bisa belajar bagaimana
cara bersosialisasi yang baik tidak hanya disekolah namun juga pada masyarakat dilingkungan
tempat mereka tinggal.
- Sarana Mengembangkan Diri dan Berkreativitas
Seorang siswa dapat mengikuti berbagai program ekstrakurikuler sebagai pelengkap kegiatan
akademis belajar mengajar agar dapat mengembangkan bakat dan minat dalam diri seseorang.
Semakin banyak memiliki keahlian dan daya kreativitas maka akan semakin baik pula kualitas
seseorang.
Kelemahan Sekolah Formal :
- Bersifat kaku dan tidak fleksibel terhadap karakter pembelajar.
·-Formalitas, anggapan umum ini untuk menggambarkan pandangan masyarakat umum bahwa
pendidikan formal masih sekedar formalitas dan tidak berfokus kepada sisi kualitas pembelajar.
Sekolah formal sering kali menjadi tempat terjadinya kenakalan para siswa seperti tawuran, dan
sebagai ajang penunjukkan senioritas, yang berakibat pada ajang perpeloncoan yang dilakukan
oleh senior kepada juniornya.
Kelebihan Homeschooling :
- Jadwal belajar yang fleksibel
Siswa dapat menetukan jadwal belajar yang sesuai dengan keinginannya sehingga siswa dapat
belajar pada saat sedang mood belajar dan tidak belajar pada saat suasana hati yang kurang
menyenangkan (bad mood).
- Siswa dapat belajar dengan orang yang dia senangi
Pada homeschooling, siswa dapat belajar dengan siapa saja yang menurut siswa sangat
menyenangkan dan juga sesuai dengan karakter siswa. misalnya orang tua, kakak, guru privat, ahli
musik, ahli gambar dll.
- Siswa dapat terhindar dari hal-hal yang kurang baik pada sekolah formal
Tidak sedikit hal yang kurang baik yang ada di sekolah formal seperti tawuran, miras, narkoba,
perpeloncoan, dan berbagai hal kenakalan lain yang banyak di jumpai disekolah formal. Dengan
mengikuti metode belajar homesghooling tentunya anak dapat terhindar dari hal-hal kurang baik
yang ada pada sekolah formal tersebut.
- Siswa dapat belajar materi tambahan yang dia senangi
Selain belajar materi umum yang ada di sekolah formal, siswa juga dapat belajar materi lain yang
siswa senangi. misalnya melukis, menari, menyanyi, alat musik dan lain-lain secara lebih fokus.
- Biaya dapat disesuaikan dengan kemampuan orang tua siswa
Akhir-akhir ini banyak sekali lembaga-lembaga penyedia jasa homeschooling yang menyediakan
jasa homeschooling baik belajar di rumah, kantor maupun alam. masing-masing lembaga
menawarkan harga yang bervariasi. mulai dari yang paling murah sampai yang paling mahal. Dan
orang tua siswa tentunya bisa memilih sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing.
Kelemahan Homeschooling :
- Siswa cenderung ansos (anti sosial)
Sesuai dengan pengertian homeschooling yang telah dibahas di atas, pada umumnya siswa didik
homeschooling lebih cenderung ansos (anti sosial). hal ini dikarenakan siswa tersebut sangat
sedikit sekali berinteraksi dengan orang lain. akan tetapi hal ini dapat disiasati dengan cara memilih
metode home schooling yang berkelompok atau biasa disebut homeschooling komunitas.
- Orang tua harus berperan aktif dalam program homeschooling
Didalam homeschooling orang tua harus bisa benar-benar berperan aktif dalam penentuan program
homeschooling, dan apabila tidak dilakukan dengan baik dan benar-benar terprogram maka
homeschooling hanya akan sia-sia dan jatuhnya hanya akan seperti les privat biasa. Untungnya
saat ini banyak lembaga-lembaga yang menawarkan jasa homeschooling sehingga dapat
meringankan beban orang tua murid dalam memperhatikan pendidikan anaknya.
Dari hasil pemaparan diatas tentang kelebihan dan kelemahan baik sekolah formal dan
homeschooling, juga dari hasil wawancara yag saya lakukan dengan beberapa responden yang
menunjukkan bahwa dari 10 responden, 8 diantaranya memilih sekolah formal sebagai tempat
mereka untuk mendapatkan dan mengenyam pendidikan dan sisanya memilih homeschooling
sebagai tempat belajar mereka. Saya pribadi lebih memilih sekolah formal untuk mendapatkan
pendidikan, karena melalui sekolah formal kita akan lebih banyak mendapatkan pembelajaran
tidak hanya tentang teori namun juga bagaimana cara kita bersosialisasi dengan banyak orang,
juga lebih kompetitif dan termotivasi dalam proses pembelajaran karena kita dihadapkan dengan
banyak teman yang memiliki kemampuan akademik yang berbeda-berbeda.
Penggunaan Media Sosial Sebagai Media Pembelajaran

Pemanfaatan jejaring sosial untuk kepentingan belajar mengajar memang belum banyak yang
mempraktekkannya. Banyak orang yang beranggapan bahwa belajar adalah menghafalkan
sejumlah materi. Siswa seolah-olah menjadi mesin fotocopy yang menyalin buku kedalam
otaknya. Padahal, menghafal adalah tingkat terendah dari belajar. Hal ini dikemukakan oleh Bloom
dalam tingkatan tujuan pembelajaran yang terkenal sebagai taxonomy bloom.
1. Pemanfaatan Web Site
Web site adalah keseluruhan isi web server yang dimiliki oleh seseorang atau lembaga tertentu.
Web site bisa diibaratkan sebuah buku yang terdiri dari halaman-halaman tertentu, termasuk cover
dan daftar isi. Web site disebut juga site, situs, situs web, atau portal.
Halaman pertama dari sebuah web site adalah homepage. Biasanya berisi beberapa link ke bagian
penting lain dari sebuah situs web. Istilah homepage juga dipakai untuk menjelaskan halaman web
pribadi/perorangan sebagai "rumah" mereka di dunia internet.
Halaman demi halaman dalam web site secara mandiri disebut web page dan biasanya identik
dengan 1 file HTML (Hyper Text Mark-up Language) yakni bahasa program yang digunakan
untuk membuat web site.
Adapun pemanfaatan web site dalam pembelajaran di antaranya :
a. Manfaat untuk Peserta Didik
1. Sebagai sarana untuk berkomunikasi secara interaktif dengan tenaga pengajar yang lebih efektif
dalam proses pendidikan dan pengajaran.
2. Mengoptimalkan proses belajar mengajar karena tidak lagi terikat oleh ruang dan waktu.
3. Sebagai saran pembekalan dan pelatihan terhadap pemanfaatan TIK.
4. Memaksimalkan daya tangkap pesert didik, karena bahan ajar tidak hanya terpaku pada teks
tetapi bias berupa gambar, video, ataupun media-media yang menarik lainnya.
b. Manfaat bagi guru/ dosen/ instruktur
1. Mempermudah dalam pemantauan kegiatan belajar peserta didik.
2. Pemanfaatan multi media (gambar, foto, animasi, audio, video dll) untuk penganekaragaman
dan pengayaan materi ajar.
3. Sebagai indikator PBM yang bertujuan untuk monitoring dan evaluasi terhadap kinerja pengajar.
4. Sebagai bentuk pemanfaatan TIK dalam pengembangan KBM secara interaktif.
5. Sebagai sarana unjuk kompetensi dan profesionalisme tenaga pengajar.
6. Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya.
2. Pemanfaatan Blog
Blog merupakan teks dokumen, gambar, obyek media, dan data yang tersusun secara rapi dan
menurut kronologi tertentu, yang dapat dilihat melalui browser internet dan biasanya berisi catatan
atau jurnal pribadi. Manfaat Blog:
1. Media interaktif diluar kelas
Misalnya guru di sebuah sekolah dapat membuat blog dimana isi sebuah blog menyangkut mata
pelajaran masing-masing guru. Kemudian ada siswa yang mengakses blog tersebut, siswa mengisi
comment di blog, sehingga terjadi komunikasi antara guru dengan siswa
2. Media untuk menyimpan file
Guru dapat menyusun dan meresume materi pelajaran kemudian memasukkannya ke dalam sebuah
blog, Hal ini sangat membantu mempercepat pengajaran karena siswa tidak perlu mencatat lagi di
papan tulis karena siswa dapat mengakses materi guru dengan mudah, tanpa dibatasi oleh waktu
dan tempat. Penggunaan blog sebagai media pembelajaran sangat usabilitas (mudah digunakan)
dan maintanabel (mudah dikelola dan dirawat).
3. Media curhat bagi siswa
Blog memiliki fasilitas yang memungkinkan pengunjung sebuah blog meninggalkan komentar,
karenanya blog dapat menjadi media untuk mengungkapkan usul, komentar dan curhat siswa
tentang sistem pengajaran yang ada di sekolah, sehingga pihak sekolah dan guru dapat
meningkatkan kinerja mereka sesuai yang diharapkan para peserta didik .
4. Media untuk menulis
Blog dapat berfungsi sebagai media writing learning. Dengan blog guru belajar dan mengasah
kemampuannya dalam membuat sebuah karya ilmiah atau karya tulis.
Sebelum ikut dalam bidang karya tulis dalam setiap even resmi seperti; lomba karya tulis, atau
sertifikasi, alangkah baiknya guru menggunakan blog sebagai media writting learning terlebih
dahulu. blog juga merupakan sarana yang cepat dan mudah sebagai sarana penyebaran hasil-hasil
penelitian, penataran, penelitian, workshop dan berbagai macam tulisan lainnya
5. Media untuk mendapatkan informasi
Guru bisa mendapatkan Informasi melalui proses pencarian dengan search engine akan membuka
dan menambah wawasan guru tentang dunianya dan dunia ilmu pengetahuan. Guru bisa
mendapatkan informasi melalui buku, koran, majalah tapi kita hanya berperan sebagai pembaca
pasif . dengan blog kita bisa langsung memberi komentar .dan informasi yang didapatkan semakin
luas dengan saling memberi link dengan pengguna blog lain.
6. Sarana berdiskusi
Blog juga menjadi pilihan sebagai sarana berdiskusi antar guru dengan siswa , guru dengan guru.
dan berbagi pengetahuan dengan pengguna blog yang lain, sehingga membuka wawasan berfikir.
7. Media berkreativitas
Guru dapat menghias blog sesuai dengan keinginan,misalnya dipercantik dengan
gambar,foto,slide,video,template,background yang semuanya didapatkan secara gratis melalui
counter dalam internet.
3. Pemanfaatan Facebook
Facebook adalah sebuah social networking yang baru saja dirintis pada tahun 2006 oleh seorang
mahasiswa Harvard yang bernama Mark Zuckerberg. Mark Elliot Zuckerberg atau Mark
Zuckerberg lahir lahir pada 14 Mei 1984 di Dobbs Ferry, Westchester County, New York, Amerika
Serikat (AS).
Ide berawal ketika dia bersekolah di Exeter High School, New Hampshire. Saat itulah dia
berkenalan dengan Adam D'Angelo. Zuckerberg lulus dan masuk Harvard University, awalnya
membuat program Coursematch yang memungkinkan mahasiswa di kelas yang sama bisa melihat
daftar teman-teman sekelas. Namun ternyata hal tersebut juga diminati oleh mayoritas penduduk
dunia sehingga menjadi sebuah jaringan yang begitu besar dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai
hal termasuk pembelajaran.
Situs jejaring Facebook merupakan salah satu situs jejaring paling populer di indonesia, di mana
Indonesia merupakan negara pengguna facebook (FB) terbesar kedua di dunia setelah Amerika
Serikat (AS). berdasarkan penelitian (TNS) Digital Life, dari sekitar 30.000.000 orang pengguna
internet di Indonesia, sekitar 87% penggunanya selalu mengunjungi jejaring sosial (FB dan
twitter). Selain itu, pengguna/pengakses jejaring sosial terbesar di Indonesia adalah usia remaja.
Strategi yang bisa di lakukan untuk pengayaan dalam distance learning ini adalah metode
pemberian tugas, metode diskusi, metode kerja kelompok, kegiatan memakai tutor sebaya dan
pemodelan atau cara lain dapat menyuruh siswa membaca yang sesuai (Ade Suyitno, 2012).
Berdasarkan hal itu maka facebook bisa di jadikan strategi alternatif dalam permasalahn
mengontrol dan memeberikan pemahaman yang sesuai atau memberikan pengayaan pada para
peserta distance learning. Adapun fitur-fitur facebook yang dapat di gunakan sebagai media
pembelajaran adalah :
1. Wall facebook, fitur ini bisa digunakan sebagai papan informasi.
2. Facebook note, fitur ini bisa digunakan untuk membuat tulisan singkat atau handout
perkuliahan.
3. Fiture chating, fitur ini bisa diginakan untuk mengobrol langsung dengan sesama pengguna
facebook lainnya yang telah menjadi teman, selain itu bisa menjadi media diskusi online.
4. Facebook group, fitur ini bisa digunakan untuk komunitas peserta didik, kajian-kajian keilmuan,
study club, dan mengontrol jumlah siswa/pebelajar yang mengikuti perkuliahaan atau
pembelajaran secara distance learning.
5. Facebook quiz, dalam fitur atau fasilitas ini, bisa dioptimalkan oleh guru atau peserta didik untuk
latihan materi untuk evaluasi pembelajaran lewat quiz online yang interaktif.
6. Facebook share, fitur ini bisa digunakan untuk men-share materi (tulisan singkat, link, gambar,
video dsb).
Model pembelajaran yang bisa di gunakan dalam penerapannya yaitu pembelajaran Group
Investigation dan TPS (think, pair and share). Adapun strategi yang bisa dipakai adalah:
a. Guru bisa berperan aktif dengan cara membuat grup yang berhubungan dengan mata pelajaran
yang berkaitan. kemudian dapat mensosialisasikannya kepada peserta didik.
b. Dalam grup, guru bisa berbagi (sharing) materi dari situs web lainnya, baik itu berupa link,
gambar dan video. hal ini untuk menambah bahan ajar buat siswa, ruang konsultasi, dan ringkasan
materi pada note.
c. Dalam fasilitas games quiz bisa dijadikan media latihan/evaluasi dengan membuat latihan/quiz
di facebook.
4. Pemanfaatan twitter
Coba bayangkann apabila pada saat guru sedang menjelaskan materi, lalu siswa ngetweet tentang
pelajaran pemahamannya. Sama persis seperti menulis di bukku catatan, hanya berbeda pada
medianya saja. Setelah itu mereka dapat berdiskusi dengan menggunakan fitur-fitur yang ada di
twitter seperti hashtag, reply, retweet, dll. Misalnya seperti #matematika untuk berdiskusi tentang
pelajaran matematika. Hal itu berguna untuk mempermudah dalam mengklasifikasikan diskusi
kelompok dengan siswa dan guru.
Dengan begitu, siswa dan guru tidak akan tersesat dalam komunikasi yang lebih umum, melainkan
lebih spesifik ke pembahasan sesuai topik yang mereka inginkan. Ini juga menghindari
percampuradukkan antara isu pribadi dan isu sekolah. Para siswa menyimak dan menemukan
pelajaran yang menurutnya menarik. Siswa membuat ringkasan dalam 1 tweet yang berisi 140
karakter. Bisa jadi, siswa membuat tweet tentang pertanyaan yang muncul di benaknya. Maka
selama ia sekolah akan terkumpul tweet-tweet yang juga jadi catatan sekolah.
Lalu apa bedanya dengan mencatat secara tradisional ? Ketika mencatat secara tradisional
mahasiswa dapat menuliskan apa saja dan tanpa batas karakter. Otak ketika mendapat tantangan
cenderung mengikuti cara yang nyaman, menyalin kata-kata persis yang didengar.
Beda dengan ngetweet, otak kita ditantang untuk menemukan inti pelajaran yang panjangnya tidak
lebbih dari 140 karakter. Bahkan harus membuat sebuah kalimat baru yang melukiskan materi
yang didapatkan. Meski hanya 140 karakter, tapi membuat sebuah tweet bukanlah hal mudah.
Butuh kreativitas kita untuk membuat tweet yang memikat.
Selain sebagai media pembelajaran bagi siswa , twitter juga telah digunakan sebagai media
pembelajaran untuk khalayak umum. Banyak akun-akun twitter yang aktivitasnya membagikan
info dan ilmu pengetahuan umum. Mulai dari info kesehatan, kecantikan, tips-tips menarik, dan
masih banyak lagi. Setiap akun ini biasanya memiliki jadwal dalam memposting atau mentweet
info tersebut, namun ada pula yang memposting setiap saat.
Contohnya saja akun @infoLengkap , akun ini membagikan ilmu tentang pengetahuan umum. Dia
memposting info menarik setiap saat hanya dengan menggunakan 140 karakter. Padahal info yang
dia berikan itu mungkin berasal dari artikel yang terdiri dari banyak paragraf. Ini membuktikan
bahwa, twitter dapat membantu memacu kreativitas bagi si penulis dalam menyimpulkan isi
informasi sehingga memberikan kemudahan pula bagi si pembaca dalam mencerna informasi yang
dia dapat.
Dalam bidang lain contohnya adalah akun @tipsbizonline dan @kelaspengusaha. Akun ini
memberikan informasi dan tips-tips dalam bidang bisnis dan wirausaha. Berbeda dengan contoh
sebelumnya, mereka membagikan tips-tips dan info secara terjadwal, yaitu pukul 9 pagi dan 9
malam.
Dengan sistem ini, para pembaca atau biasa disebut follower dapat mengetahui kapan mereka
harus membuka twitter untuk membaca tweet yang diberikan akun itu. Sehingga waktu mereka
pun terjadwalkan , kapan harus belajar dan kapan harus melakukan aktivitas lain.
5. Pemanfaatan Youtube
YouTube adalah sebuah situs website media sharing video online terbesar dan paling populer di
dunia internet. Saat ini pengguna youtube tersebar di seluruh dunia dari berbagai kalangan usia,
dari tingkat anak-anak sampai dewasa.
Para pengguna youtube dapat mengupload video, search video, menonton video, diskusi/tanya
jawab tentang video dan sekaligus berbagi klip video secara gratis. Setiap hari ada jutaan orang
yang mengakses youtube sehingga tidak salah jika Youtube sangat potensial untuk dimanfaatkan
sebagai media pembelajaran.
Tujuan memanfaatkan youtube sebagai media pembelajaran adalah untuk menciptakan kondisi
dan suasana pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan interaktif. Video pembelajaran di
youtube dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran interaktif di kelas, baik untuk siswa maupun guru
itu sendiri melalui presentasi secara online maupun offline. Pemanfaatan youtube sebagai media
pembelajaran dapat digunakan setiap saat tanpa dibatasi olah ruang dan waktu dengan syarat
komputer atau media presentasi terhubung dengan internet.
Mengapa memilih youtube sebagai media pembelajaran? Karena youtube memiliki beberapa
keunggulan sebagai media pembelajaran yaitu :
Potensial yaitu youtube merupakan situs yang paling poluper di dunia internet saat ini yang mampu
memberikan edit value terhadap education/pendidikan.
Praktis yaitu youtube mudah digunakan dan dapat diikuti oleh semua kalangan termasuk siswa dan
guru.
Informatif yaitu youtube memberikan informasi tentang perkembangan ilmu pendidikan,
teknologi, kebudayaan, dll
Interaktif yaitu youtube memfasilitasi kita untuk berdiskusi ataupun melakukan tanya jawab
bahkan mereview sebuah video pembelajaran.
Sheareable yaitu youtube memiliki fasilitas link HTML, Embed kode video pembelajaran yang
dapat di sheare di jejaring sosial seperti facebook, twitter dan juga blog/website.
Ekonomis yaitu youtube gratis untuk semua kalangan.
6. Pemanfaatan Instagram
Anak-anak akan belajar lebih baik jika kita libatkan mereka dalam praktek pembelajaran yang
sedang dipelajari. Nah, untuk mewujudkan hal tersebut dalam Media Sosial kita bisa menggunakan
Instagram.
Instagram bisa menjadi penghubung dan berbagi informasi antara siswa, guru dan bahkan
orangtua. Para guru dapat menggunakan Media Sosial Instagram untuk mengumumkan Pekerjaan
Rumah secara kreatif, berbagi pengalaman dengan murid di kelas dengan bantuan gambar dan hal
lain yang berhubungan dengan pendidikan.
Anda sebagai pendidik juga dapat menggunakan Instagram untuk:
a. Berbagi pengetahuan dalam belajar dengan siswa, orangtua dan pengguna Instagram lainnya.
b. Menciptakan keterlibatan siswa dalam mendeskripsikan gambar, judul halaman yangdiberikan
oleh guru dan hal lainnya.
c. Bisa menghubungkan semua siswa dengan guru-guru lainnya di sekolah
d. Berbagi pekerjaan rumah.

Anda mungkin juga menyukai