Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkah dan Karunia-Nya yang telah di berikan kepada
kami, sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Hubungan Bahasa Indonesia dengan
Matematika”.

Makalah yang kami susun ini, berguna untuk lebih mendalami atau mengetahui tentang
Hubungan Bahasa Indonesia dengan Matematika.

Terciptanya makalah ini, tidak terlepas dari beberapa pihak yang telah membantu kami. Untuk itu, kami
ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak H.M. Nur Kholis, S.Pd. M.Pd. selaku pembimbing kami dalam penyusunan makalah ini.

2. Pihak-pihak lain yang membantu kelancaran dalam penyusunan makalah.

Kami selaku penyusun makalah ini sebagai manusia biasa, tidak lepas dari kesalahan. Untuk itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, agar pada penyusunan makalah
berikutnya tidak ada kesalahan.Semoga keberadaan makalah yang disusun secara sederhana ini, dapat
bermanfaat dan mendorong kamidalam meningkatkan belajar pada semua bidang studi, Amin.

Jombang,

Daftar Isi
Cover ……………………………………………………………

Halaman Judul...........................................................................................

Halaman pengesahan ……………………………………………

Kata Pengantar........................................................................................

Daftar Isi...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.........................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.................................................................... 1

1.3. Tujuan..................................................................................... 2

1.4. Batasan Masalah…………………………………………… 2

1.5. Manfaat ……………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Bahasa Indonesia ....................................................................... 3

2.2. Fisika................................................................................5

2.3. Hubungan Bahasa Indonesia dengan Fisika..........................5

2.4. Bahasa Indonesia untuk pembelajaran fisika........................ 6

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan................................................................................. 8

3.2. Saran...........................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan formal di lingkungan sekolah mulai jenjang prasekolah (TK), SD, SLTP sampai SLTA memiliki
kurikulum yang memuat pelajaran dan materi yang akan diajarkan, salah satu pelajaran tersebut adalah
Bahasa Indonesia. Sebagian besar siswa menganggap bahwa Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang
mudah, padahal banyak siswa yang gagal dalam UAN yaitu pada pelajaran Bahasa Indonesia yang
dianggapnya mudah.

Begitu pula dengan matematika, banyak siswa yang mengangap Matematika adalah pelajaran yang sukar
dan menakutkan, sehingga menjadi momok bagi siswa.Hal tersebut sebenarnya bertolak belakang
dengan keadaan sebenarnya.Matematika dijadikan tolak ukur kelulusan siswa (SLTP dan SLTA) melalui
diujikannya matematika dalam ujian nasional dan diajarkan di semua jenjang pendidikan dan jurusan.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka kami merumuskan masalah sebagaimana berikut :

1. Apa yang anda ketahui tentang Bahasa Indonesia ?

2. Apa yang anda ketahui tentang Matematika ?

3. Apa hubungan antara Bahasa Indonesia dengan Matematika ?


C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas kami mempunyai tujuan sebagaimana berikut :

1. untuk mengetahui tentang Bahasa Indonesia.

2. untuk mengetahui tentang Matematika.

3. untuk mengetahui hubungan antara Bahasa Indonesia dengan Matematika.

D. Batasan masalah

Agar pembahasan didalam makalah kami tidak membias atau melebar maka kami memberi batasan
masalah sebagaimana berikut :

1. Pengertian dan sejarah Bahasa Indonesia.

2. Pengertian dan sejarah Matematika.

3. Hubungan antara Bahasa Indonesia dengan Matematika.

E. MANFAAT PENELITIAN

Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat baik bagi peneliti atau bagi orang lain. Adapun manfaat
penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Untuk memperbanyak teori tentang masalah hubunganbahasa Indonesia dengan matematika yang
baik dan benar.

2. Manfaat Praktis

A. Untuk mempermudah analisis terhadap hubunganbahasa Indonesia dengan matematika.

B. Untuk mempermudah penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam matematika.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Bahasa indonesia

Bahasa Indonesia ialah bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang –
Undang Dasar RI 1945, pasal 36.Ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana
disebut dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Bahasa Indonesia dikembangkan daripada salah satu loghat bahasa Melayu yang telah digunakan
sebagai lingua franca untuk kepulauan Indonesia selama berabad – abad.Bahasa Melayu ialah bahasa
Austronesia atau Melayu Polinesia.

Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan).Pada waktu
itu, belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibunda.Biasanya, bahasa daerah masih
digunakan (yang jumlahnya biasa sampai sebanyak 360).

Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda, iaitu pada 28
Oktober1928.Pada Kongres Nasional kedua di Jakarta.Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa
Nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya
pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan, "Jika mengacu pada masa depan bahasa-
bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi
bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang
lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan."

Bahasa Melayu Riau dijadikan sebagai bahasa persatuan Republik Indonesia dengan beberapa
pertimbangan:

1. Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan bahasa Melayu. Ada bahasa halus, biasa,
dan kasar, yang mana dipergunakan untuk orang yang berbeda dari segi usia, derajat, ataupun pangkat.
Bila kurang memahami budaya Jawa, boleh menimbulkan kesan negatif yang lebih besar.

2. Bahasa Melayu Riau yang dipilih, dan bukan misalnya Bahasa Melayu Pontianak, atau
Banjarmasin, atau Samarinda, ataupun Kutai, dengan pertimbangan pertama suku / puak Melayu berasal
dari Riau, Sultan Melaka yang terakhirpun lari ke Riau setelah Melaka direbut Portugis. Kedua, sebagai
lingua franca, Bahasa Melayu Riau yang paling sedikit terkena pengaruh misalnya dari bahasa Cina
Hokkien, Tio Ciu, Ke, ataupun dari bahasa lainnya.

3. Pengguna bahasa Melayu bukan hanya terbatas di Republik Indonesia. Pada tahun 1945, penutur
bahasa Melayu yang berasal selain dari Republik Indonesia masih dijajah Inggeris. Malaysia, Brunei, dan
Singapura masih dijajah oleh pihak Inggris. Pada waktu itu, dengan menggunakan bahasa Melayu sebagai
bahasa persatuan, diharapkan di negara-negara seperti di Malaysia, Brunei, dan Singapura boleh
menguatkan lagi semangat patriotik dan nasionalisme diantara negara-negara berjiran di sekitar wilayah
Asia Tenggara.
Bahasa Indonesia yang sudah dipilih ini kemudian dipiawaikan lagi dengan tatabahasa, dan kamus piawai
juga diciptakan.Hal ini dilakukan pada zaman Penjajahan Jepang.Fungsi bahasa

Aliran filsafat bahasa dan psikolinguilistik melihat fungsi bahasa sebagai saran untuk menyampaikan
pikiran, perasaan, dan emosi, sedangkan aliran sosiolinguitistik berpendapat bahwa fungsi bahasa adalah
sarana untuk perubahan masyarakat.

Walaupun tampak perbedaan pendapat ini saling melengkapi. Secara umum dapat dinyatakan bahwa
fungsi bahasa adalah :

a) Kordinator kegiatan-kegiatan masyarakat

b) Penetapan pemikian dan pengungkapan

c) Penyampaian pikiran dan perasaan

d) Penyenangan jiwa

e) Pengurangan kegoncangan jiwa

Menurut Halliday sebagaimana yang dikutip oleh Thaimah bahwa fungsu bahasa adalah sebagai berikut :

a) Fungsi instrumental

b) Fungsi regulatoris

c) Fungsi interaksional

d) Fungsi personal

e) Fungsi heuristik

f) Fungsi imajinatif

g) Fungsi representasional

Buhler membedakan fungsi bahasa kedalam bahasa ekspresif, bahasa konatif, dan bahasa
representasional.Bahasa ekspresif, yaitu bahasa yang terarah pada diri sendiri yakni si pembicara. Bahasa
konatif, yaitu bahasa yang terarah pada lawan bicara.dan bahasa representasional, yaitu bahasa yang
terarah pada kenyataan lainnya, yaitu apa saja selain si pembicara atau lawan bicara.

Lebih lanjut, Desmond Morris mengemukakan empat fungsi bahasa yaitu :

a) Information talking, pertukaran keterangan dan informasi

b) Mood talking, hal ini sama dengan fungsi bahasa eksprisef yang dikemukan oleh Buhler

c) Exploratory talking. Sebagai ajaran untuk kepentingan ujaran, sebagaimana fungsi estetis
d) Grooming talking, tuturan yang sopan yang maksudnya kerukunan melalui percakapan, yakni
menggunakan bahasa untuk memeperlancar proses sosial dan menghindari pertentangan.

B. Fisika

Fisika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi besaran, struktur, ruang, dan
perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan membangun
kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang
bersesuaian.

Evolusi matematika dapat dipandang sebagai sederetan abstraksi yang selalu bertambah banyak, atau
perkataan lainnya perluasan pokok masalah. Abstraksi mula-mula, yang juga berlaku pada banyak
binatang, adalah tentang bilangan: pernyataan bahwa dua apel dan dua jeruk (sebagai contoh) memiliki
jumlah yang sama.

Selain mengetahui cara mencacahobjek-objek fisika, manusia prasejarah juga mengenali cara mencacah
besaran abstrak, seperti waktu, hari, musim, tahun. Aritmetika dasar (penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian) mengikuti secara alami.

Langkah selanjutnya memerlukan penulisan atau sistem lain untuk mencatatkan bilangan, misal tali atau
dawai bersimpul yang disebut quipu dipakai oleh bangsa Inca untuk menyimpan data numerik. Sistem
bilangan ada banyak dan bermacam-macam, bilangan tertulis yang pertama diketahui ada di dalam
naskah warisan Mesir Kuno di Kerajaan Tengah Mesir, Lembaran Matematika Rhind.

C. Hubungan antara Bahasa Indonesia dengan Fisika

Seorang siswa tidak akan mampu mencerna soal Fisika yang diberikan guru jika dia tidak memahami
Bahasa Indonesia. Bagaimana siswa dapat menyalin soal ke dalam bentuk rumus fisika jika pengusaan
Bahasa Indonesianya tidak terlalu baik, akan menjadi sia – sia seorang siswa Indonesia yang sangat
pandai dalam fisika kalau dia tidak mampu mencerna kata- kata dalam Bahasa Indonesia, karena pada
kenyataanya buku – buku cetak yang memuat tentang materi pelajaran di sekolah sebagian besar
menggunakan Bahasa Indonesia. Memang ada sebagian kecil yang menyelipkan Bahasa Inggris.Namun
tidak ada buku yang menggunakan Bahasa Daerah.Selain itu, penjelasan serta soal – soal didalamnya
menggunakan kalimat Bahasa Indonesia yang jelas, tidak langsung dengan bentuk fisika. Begitu juga
dengan penjelasan dari guru – guru yang ada di Indonesia.Sebagian besar menggunakan Bahasa
Indonesia. Jika siswa tidak memahami Bahasa Indonesia, dengan demikian dia juga tidak akan
memahami apa yang dijelaskan oleh gurunya. Untuk itu, marilah kita belajar Bahasa Indonesia bukan
hanya dengan motivasi untuk mendapatkan nilai yang baik dalam subjek ini, tapi juga untuk digunakan
dalam mata pelajaran fisika dan pelajaran yang lain. Agar kita dapat lebih memahami penjelasan dan
dapat mengerjakan soal –soal baik fisika atau mata pelajaran lain.

1. Keterpaduan Bahasa dan fisika

Herber (dalam crawley, 1988) mengemukakan tiga level komprehensif terhadap bacaan yang
menunjukkan kemampuan berpikir siswa yakni melalui kemampuan mengidentifikasi informasi secara
literal, interpretasi, dan kemampuan aplikasi. Kompetensi berbahasa dan kompetensi fisika pada saat
siswa membaca masalah pembelajaran dengan area isi komponen fisika yang diberikan guru dalam
integrasi pembelajaran Bahasa dan fisika akan terlihat dari kemampuan siswa dalam ketiga level
pemahaman diatas. Berbicara dan mendengarkan secara alami terintgrasi dalam kegiatan diskusi siswa
mengenai konsep – konsep fisika. Melalui kegiatan ini proses berpikir siswa akan terkembangkan. Dalam
diskusi kelompok kecil, mereka dapat mendiskusikan bagaimana dan mengapa suatu konsep fisika dapat
diterapkan dalam memecahkan suatu masalah. Dalam situasi kehidupan nyata masalah – masalah sering
kali memerlukan solusi melalui berbagai cara yang komprehensif sehingga siswa harus berbicara dan
memahami pendapat orang lain ketika menggunakan konsep fisika yang diperlukan. Banyak kesempatan
untuk membaca dan menulis fisika yang mungkin diintegrasikan dalam pembelajaran Bahasa. Dalam
pembelajaran terpadu ini, bila siswa dihadapkan dengan suatu masalah, maka kegiatan yang bisa
dilakukan diantaranya : diskusi tentang penerapan fisika, mengkonstruksi grafik, menulis jurnal
matematika, menulis math autobiographies, atau membaca cerita yang memiliki muatan konsep fisika
dapat mengembangkan kompetensi berbahasa dan kompetensi fisika siswa. Dengan demikian, siswa
dapat belajar dengan beragam cara dimana konsep dan makna fisika diekspresikan lewat bahasa atau
teks. Membaca memberikan konteks dan motivasi kepada siswa untuk belajar fisika, membaca dari buku
paket, buku umum, atau surat kabar. Hal ini memberikan peluang kepada siswa untuk berbagi dan
menerima informasi dari bahan bacaan tersebut.Kegiatan membaca dapat mendukung siswa untuk
mencari informasi yang diperlukan sehingga memberi kesempatan kepada mereka untuk
mengaplikasikan ketrampilan fisikanya.Membaca memberikan konteks yang menarik bagi siswa untuk
mengaplikasikan kegiatan eksploratif baik yang dilakukan melalui kerja kelompok atau secara
individual.Dengan demikian, mengintegrasikan Matematika dan membaca dapat menghasilkan suatu
konteks yang relevan untuk memformalkan konsep – konsep fisila yang abstrak. Bickmore – Brand (1993)
mengidentifikasi tujuh strategi dalam belajar Bahasa yang dapat ditempuh untuk mencapai pemahaman
dengan belajar fisika yaitu:

1. Menciptakan konteks yang bermakna dan relevan untuk mengembangkan pengetahuan,


ketrampilan, dan nilai – nilai fisika .

2. Merealisasikan titik awal minat terhadap fisika yang merupakan dasar pengetahuan siswa.

3. Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk melihat ketrampilan, proses dan nilai – nilai fisika
melalui pemberian model oleh guru.

4. Melanjutkan proses pembentukan pengetahuan melalui tantangan dan arahan dari guru.

5. Memfasilitasi metakognisi anak dengan membantu mereka mengidentifikasi proses pembelajaran


dan bagaimana siswa belajar.

6. Membantu siswa untuk menerima tanggung jawab dalam membangun pengetahuan.

7. Membangun lingkungan belajar siswa yang kondusif.


Strategi – strategi diatas harus dipadukan dalam kegiatan pembelajaran dikelas terutama dalam
menyusun rencana pembelajaran, menyiapkan bahan ajar, dan menetapkan prosedur evaluasi.

d. BAHASA INDONESIA UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA

Bahasa merupakan alat komunikasi antara yang satu dengan yang lain. Dengan bahasa semua hal dapat
dimengerti maksud dan tujuan tertentu. Selain itu bahasa juga digunakan untuk menyampaikan sesuatu
hal, gagasan (pendapat), ide kepada orang lain agar bisa memahami apa yang kita inginkan. Bahasa dan
masyarakat adalah dua hal yang saling berpengaruh. Apabila suatu masyarakat berkembang dengan baik,
maka bahasa akan berkembang dengan baik, Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa suatu bahasa
akan berkembang dengan baik apabila masyarakat pemakainya memberikan perhatian positif. tanpa
adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu
bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu
sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya
nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam
menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa merupakan cermin dari daya
nalar (pikiran).

Dalam pembelajaran fisika di Indonesia bahasa indonesia punya peranan penting, bahasa digunakan
sebagai wahana penyampaian materi, penggunaan bahasa yang baik dalam proses akan menghasilkan
hasil yang baik demikian pula sebaliknya penggunaan bahasa yang tidak baik akan memperoleh hasil
yang tidak baik pula. Dalam hal ini kemajuan pembelajaran fisika harus seimbang dengan bahasa yang
digunakan.

Fisika adalah suatu ilmu pengetahuan yang identik dengan perhitungan dan konsep dalam rumusnya,
konsep yang baik akan menghantarkan pada hasil perhitungan yang baik. Pada konsep dibutuhkan
pemahaman lebih, di sinilah peranan bahasa diperlukan untuk mencapai pemahaman yang baik. Dalam
lingkungan pendidikan mata pelajaran fisika tidak banyak peserta didik yang mengidolakan mata
pelajaran ini, banyak peserta didik yang mengatakan bahwa fisika itu sulit untuk dipelajari, salah satu hal
yang mempengaruhi itu selain fisika identik dengan rumus-rumus dan perhitungan yang rumit adalah
penggunaan bahasa yang sulit dimengerti oleh siswa atau penggunaan bahasa yg tidak menyenangkan
dalam menyampaikan konsep-konsep dalam ilmu fisika padahal apa yang dipelejari dalam fisika
sangatlah dekat dengan lingkungan di sekitar kita.

Dalam pembelajaran fisika sering ditemukan kalimat-kalimat yang dibutuhkan pemahaman akan bahasa
indonesia sehingga ditemukan konsep yang tepat. Salah satu contoh kalimat yang perlu dicernah
misalkan “apakah yang terjadi apabila sebuah partikel yang bergerak dengan kecepatan yang sangat
tinggi yang mampu menggerakan setiap benda yang tumbuknya menumbuk sebuah partikel yang tak
mampu digerakan oleh apapun”. Kalimat di atas diperlukan pemahaman bahasa indonesia yang lebih
untuk bisa menjawab yang benar.

Bahasa indonesia adalah bahasa nasional yang dipakai di negara yang ini, dalam bahasa indonesia
ditemukan banyak kata yang memerlukan imbuhan, imbuhan akam membuat suatu kata akam berubah
maknanya contoh mencintai dan dicintai, kedua kata tersebut berasal dari kata dasar yang sama yaitu
cinta tapi setelah diberi imbuhan maka maknanya menjadi berbeda. Dalam ilmu fisika juga terdapat
banyak sekali imbuhan yang yang sering ditemukan yang membuat maknanya menjadi berbeda
contohnya mempolarisasi dan dipolarisasi, dua kata tersebut berasal dari kata yang sama tapi setelah
diberi imbuhan maknanya menjadi berbeda.

Selain imbuhan yang membuat fisika itu sulit ada penyebab lain yaitu banyaknya istilah-istilah yang
sering ditemukan, istilah-istilah asing itu sering menjadi pertanyaan buat peserta didik yang sebenarnya
tidak perlu ada. Kehadiran istilah-istilah sebenarnya mempersulit fisika itu sendiri, contoh dari istilah-
istilah itu antata lain interferensi, polarisasi,refleksi, dan lain-lain sebagainya. Misalnya interferensi kalau
dalam pembelajaran langsung saja ditulis perpaduan dalam bahasa indonesia mungkin siswa atau
peserta didik lebih cepat memahaminya atau refleksi langsung ditulis pemantulan. Istilah-istilah yang
seharusnya dipakai adalah istilah yang tak tidak memperumit peserta didik dalam memahami,
mendengar, dan menulis istilah tersebut.
Banyak sekali ditemukan dalam fisika kata-kata yang bertentangan maknanya dengan kehidupan sehari-
hari, dalam kehidupan sehari banyak kata yang kita gunakan, secara sadar atau tak sadar kita telah
mengeluarkan kata-kata yang maknanya beda dengan apa yang sementara berlangsung, misalkan kata
yang sering dipakai adalah berat yang disamakan dengan massa. Berat dalam fisika biasanya nilainya
dipengaruhi oleh tempat dimana gravitasi itu berlaku sedangkan massa tidak dipengaruhi oleh gravitasi,
dimana kita berada massa kita selalu sama sedangkan dalam kehidupan sehari-hari kedua kata tersebut
sering disamakan maknanya misalkan dalam kalimat berikut “Anton berat badannya 40 kg” ,kalau
kalimat ini kita tinjau dari ilmu fisika sebenarnya salah seharusnya adalah “Anton massa badannya 40 kg”.
inilah yang terjadi di masyarakat bahkan fisikawan juga pernah melakukan itu, ini adalah suatu kebiasan
yang sementara berlangsung dalam kehidupan kita entah sampai kapan ini akan berakhir. Kita seringkali
menggunakan kata-kata tanpa tahu maknanya. Dalam kehidupan sehari-hari kita juga sering mengatakan
kecepatan dan kelajuan itu sama padahal maknanya berbeda, kita bisa meminilasir ini semua dengan
pemahaman akan bahasa.

Dari uraian materi di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa sangat berperan penting dalam
pembelajaran fisika terutama dalam hal pemahaman tentang konsep, penggunaan bahasa indonesia
yang menyenangkan yang memudahkan peserta didik dalam menerima materi, dalam hal ini
pembelajaran yang baik akan terwujud apabila adanya keseimbangan pengggunan bahasa indonesia
dalam pembelajaran fisika dan dalam kehidupan sehari-hari fisika juga mempunyai peranan penting
dalam penggunaan bahasa indonesia sehing bahasa itu lebih bermakna.

Penutup

A. Kesimpulan

Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang terpenting untuk dipahami karena kalau tidak
memahami Bahasa Indonesia maka akan sulit untuk memahami pelajaran lainnya. Contohnya
Matematika, karena dalam pelajaran Matematika banyak menggunakan Bahasa Indonesia karena
memang kita tinggal di Indonesia dan Bahasa yang digunakan tentunya memakai Bahasa Indonesia. Hal
ini merupakan salah satu hubungan Bahasa Indonesia dengan Matematika.

B. Saran

Kita sebagai Bangsa Indonesia yang baik hendaknya harus bisa memahami Bahasa Indonesia dengan
baik dan benar.Untuk itu, marilah kita belajar Bahasa Indonesia untuk menjadi warga Indonesia yang
baik.
Daftar Pustaka

Yock Fang, Liau. 1991. Sejarah Kesustraan Melayu Klasik 1. Jakarta: Erlangga.

Arsjad, Maidar G. dan Mukti U.S. 1991.Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta:
Meltron Putra

http://icoh-zevaanakku.blogspot.com/

http://gracenata.wordpress.com/2011/02/06/bahasa-indonesia-fisika

http://huda-elnino.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai