Anda di halaman 1dari 9

“PENGARUH KINERJA DKM ULUL ALBAAB TERHADAP

PROGRAM MENTORING UNIVERSITAS PASUNDAN


TEKNOLOGI PANGAN ANGKATAN 2019”

Dosen Mata Kuliah :


DR. IR. HASNELLY M.SC.

Disusun Oleh :
Anisa Al Fitriani (183020053)
Nafisa Fadia Hana (183020057)
Yusyifa Adriani (183020069)
Restu Dewi Nurlatifah (183020074)
Tasya Nur Aini (183020080)

Teknologi Pangan B

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Berkat limpahan karunia dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengaruh

Kinerja DKM Ulul Albab Terhadap Program Mentoring Universitas Pasundan Teknologi Pangan

Angkatan 2019 ”ini.

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan dan arahan dari berbagai pihak. Khususnya

kepada Dr. Ir. Hasnelly M.Sc. Sebagai pembimbing yang telah memberikan pengarahan untuk

meminimalkan kesalahan pada makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini

masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat

kesalahan dan kekeliruan dalam makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif bagi kita semua. Dan

penulis mengharapkan saran serta masukan demi penyusunan makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.

Bandung, Februari 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mempelajari ilmu agama merupakan suatu kewajiban bagi setiap umat beragama.
Oleh karena itu Universitas Pasundan menyelenggarakan kegiatan mentoring PAI
yang diwajibkan bagi seluruh mahasiswa baru yang beragama Islam. Program
mentoring PAI ini bertujuan untuk memberikan pengalaman materi praktis yang tidak
dapat dibahas secara tuntas dalam tatap muka, dan sekaligus berupa pengayaan untuk
menghasilkan mahasiswa yang kuat imannya, luas ilmu pengetahuannya dan mulia
akhlaknya serta tekun ibadahnya. Sehingga dapat mewujudkan salah satu misi
Universitas Pasundan yakni “Memuliakan Syariat Islam”.
Program mentoring ini diselenggarakan di seluruh fakultas yang akan dibantu
oleh DKM dari masjid yang ada di setiap fakultas. Salah satunya DKM Ulul Albab di
kampus Setiabudhi untuk mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Seni dan
Sastra. Sehingga kinerja DKM dalam melaksanakan tugasnya sangat mempengaruhi
kinerja dari suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Jika kinerja DKM baik maka
organisasi akan mendapatkan kesempatan yang besar untuk berhasil,begitupula
sebaliknya.
Pendapat di atas senada dengan pendapat Manulung (2005) bahwa “Keberhasilan
suatu organisasi baik besar maupun kecil bukan semata-mata ditentukan oleh sumber
daya alam yang tersedia, akan tetapi banyak ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia yang berperan merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan
organisasi”.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengambil penelitian dengan
judul “Pengaruh Kinerja DKM Ulul Albab Terhadap Program Mentoring Universitas
Pasundan Teknologi Pangan Angkatan 2019 ”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengaruh yang signifikan pada kinerja DKM Ulul Albab terhadap program
mentoring ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan pada kinerja DKM Ulul Albab terhadap
program mentoring.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kinerja

Kata kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang padanannya
dalam bahasa Inggris yakni performance, dan kerap diindonesiakan dengan kata performa
(Wirawan, 2009).

Mengoptimalkan sumber daya manusia menjadi fokus utama organisasi dalam


meningkatkan kinerja. Sehingga dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia (SDM)
menjadi faktor kunci dalam rangka memperoleh kinerja yang baik.

Agar organisasi berfungsi secara efektif dan sesuai dengan sasaran organisasi,
maka organisasi harus memiliki kinerja karyawan yang baik yaitu dengan melaksanakan
tugas-tugasnya dengan cara yang handal (Simamora, 1997:339)

Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya (Anwar Prabu Mangkunegara, 2006:67)

Kinerja karyawan adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu secara berencana
pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan (Mangkuprawira dan
Hubeis, 2007:153).

Kinerja didefinisikan sebagai seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada
tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta (Stolovitch and
Keeps, 1992)

Kinerja adalah salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja
(Griffin, 1987)

Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk


menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan
tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan ketrampilan seseorang tidaklah cukup efektif
untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya (Hersey and Blanchard, 1993)

Pengertian kinerja merujuk pada tingkat keberhasilan melaksanakan tugas serta


kemampuan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses
jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik (Donelly, Gibson and Ivancevich,
1994)

Kinerja sebagai kualitas dan kuantitas pencapaian tugas-tugas, baik yang


dilakukan oleh individu, kelompok maupun perusahaan (Schermerhorn, Hunt and
Osborn, 1991)

Kinerja merupakan fungsi interaksi antara kemampuan (Ability=A), motivasi


(motivation=M) dan kesempatan (Opportunity=O) atau Kinerja = ƒ(A x M x O); artinya:
kinerja merupakan fungsi dari kemampuan, motivasi dan kesempatan (Robbins,1996)

Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-
tugasnya atas kecakapan, usaha dan kesempatan. Berdasarkan paparan diatas kinerja
adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu menurut standar
dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Hasibuan, 2002:160)

Dari beberapa pengertian kinerja menurut para ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu
organisasi agar tercapai tujuan yang diiginkan suatu organisasi dan meminimalisir
kerugian. Atau kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk
melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya
dengan hasil seperti yang diharapkan.

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Robert L.Mathis dan John H. Jackson (2001:82), faktor yang


mempengaruhi kinerja yaitu:

1. Kemampuan
2. Motivasi
3. Dukungan yang diterima
4. Keberadaan pekerjaan yang dilakukan
5. Hubungan dengan organisasi

Menurut Mangkunegara (2000), faktor yang mempengaruhi kinerja diantaranya yaitu:

1. Faktor kemampuan
Secara psikologis, kemampuan atauy ability pegawai terdiri atas
kemampan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan).
2. Faktor motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi
kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai terarah
untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental yang
mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal.
3. Efektifitas dan Efisiensi
Jika tujuan tercapai, dapat dinyatakan bahwa kegiatan tersebut efetif namun
jika jika akibat yang dicariu kegiatan menilai penting dari hasil yang dicapai maka
akan mengakibatkan kepuasan meskipun efektif itu disebut tidak efisien.
Sebaliknya jika akibat yang dicari tidak penting maka kegiatan tersebut efisien.
4. Wewenang (Otoritas)
Otoritas ini merupakan sifat komunikasi dalam suatu organisasi formal yang
dimiliki anggota organisasi terhadap anggota lain untuk melakukan suatu kegiatan
sesuai kontribusinya.
5. Disiplin
Disiplin atau taat terhadap peraturan yang telah disepakati dalam organisasi
dimana ia bekerja perlu dilakukan oleh karyawan.
6. Inisiatif
Inisiatif berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk ide
yang berkaitan dengan tujuan organisasi yang telah direncanakan.
2.3 Program Mentoring
Mentoring merupakan kegiatan utama dari Mentoring PAI 2019, Pada kegiatan
utama dari mentoring yang terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Teknik
dan Fakultas Ilmu Seni dan Sastra akan diberi materi secara berkelompok dengan
berbagai cara penyampaian. Pelaksaan kegiatan insyaallah Mentoring sebagai bekal
bagi para mahasiswa di lingkungan pasundan, yang di harapkan program ini menjadi
jalan bagi para mahasiswa baru untuk lebih mengenal kepada Tuhan-nya, Rasul-nya,
agamanya, saudara sesama muslim dan bersikap toleran terhadap keberagaman,
memiliki pandangan yang luas tentang islam dan bisa baca tulis Al-Qur’an.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

a. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam kelancaran
dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data
yang digunakan adalah angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner adalah teknik
pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban
atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis: 2008: 66) Penelitian
ini menggunakan angket atau kuesioner, daftar pertanyaannya dibuat secara berstruktur
dengan bentuk pertanyaan pilihan berganda (multiple choice questions) dan pertanyaan
terbuka (open question).
b. Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini mengacu pada Skala Likert (Likert
Scale), dimana masing-masing dibuat dengan menggunakan skala 1 – 4. Angka 1 =
sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = setuju, 4 = sangat setuju.

3.2 Identifikasi Variabel

a. Variabel Dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, dan konsekuen.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas (Sugiyono, 2013: 39). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja DKM.

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian adalah unsur penelitian yang terkait dengan
variabel yang terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup dalam paradigma
penelitian sesuai dengan hasil perumusan masalah. Teori ini dipergunakan sebagai
landasan atau alasan mengapa suatu yang bersangkutan memang bisa memengaruhi
variabel tak bebas (Supranto, 2003: 322).

3.4 Sampling Penelitian

3.5 Subjek Penelitian

3.6 Metode dan Alat Pengumpulan Data

3.7 Uji Coba Alat Ukur Penelitian

Anda mungkin juga menyukai