DISUSUN OLEH
1. Asni / CA181112038
2. Ranu Andika / CA181111549
Prodi : Administrasi Publik
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
lindungan-nya. Akhirnya makalah ini kami selesaikan dengan lancar.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu
Administrasi negara. Selain itu Kami menyusun makalah ini untuk
menambah wawasan untuk memahami.
Mungkin makalah yang kami buat ini belum sempurna karena kami masih
dalam tahap pembelajaran, Oleh karena itu kami menerima saran ataupun
kritikan dari segala pihak agar makalah selanjutnya bisa lebih baik dari
sebelumnya. Dalam makalah ini saya membahas tentang “Paradigma new
public administration” Semoga makalah yang Kami buat ini bisa
bermanfaat bagi pembaca.
Demikianlah makalah yang kami susun dan jika ada tulisan atau perkataan
yang kurang berkenan kami mohon maaf sebesar-besarnya, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
2
DAFTAR ISI
Judul
BAB I PENDAHULUAN
A. Permasalahan
B. Pembahasan
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
9
BAB 2
KAJIAN TEORITIK
1. Paradigma 1
Dikotomi Politik dan Administrasi, tahun 1990-1926
Paradigma 1, dikotomi politik dalam administrasi menekankan pada
lokus dimana administrasi publik seharusnya diletakkan. Jelas,
dalam pandangan Goodnow dan rekan-rekannya sesama pemerhati
public administration, administrasi publik harus berpusat pada
birokrasi pemerintah. Fokus bidang ini terbatas pada masalah-
masalah- masalah organisasi dan penyususnan anggaran dalam
birokrasi pemerintahan, politik dan kebijakan merupakan isi dari ilmu
politik. Awal legitimasi konseptual lokus ini yang berpusat pada
definisi lapangan, dan salah satu permasalahan yang akan
berkembang untuk akademisi dan praktisi yaitu masalah dikotomi
ilmu politik dan ilmu administrasi.
2. Paradigma 2
Prinsip- Prinsip Administrasi, tahun 1927-1937
Pada masa ini lokus administrasi publik kurang diperhatikan,
sedangkan fokusnya adalah “prinsip-prinsip” manajerial yang
dipandang berlaku universal pada setiap bentuk organisasi dan
lingkungan budaya. Perbedaan pendapat dari administrasi publik
pada 1940-an salah satunya adalah keberatan bahwa politik dan
pemerintahan tidak akan pernah bisa dipisahkan. Kemudian yang
lainnya adalah bahwa prinsip-prinsip administrasi secara logis tidak
konsisten. Pada abad pertengahan, dua definisi pilar yaitu dikotomi
politik/administrasi publik dan prinsip-prinsip administration telah
digulingkan dan ditinggalkan
11 oleh kaum intelektual yang kreatif di
lapangan. Pengabaian ini meninggalkan administrasi publik dari
epistemologi yang berbeda-identitas yang tidak jelas. Beberapa
berpendapat bahwa suatu identitas belum dapat ditemukan.
Hubungan konseptual yang logis antara Administrasi Publik dan
Ilmu Politik yaitu, proses pembuatan kebijakan publik. Administrasi
Publik menentukan isi “kotak hitam" pada proses itu: perumusan
kebijakan publik dalam birokrasi publik dan mengubungkannya ke
politik. Ilmu politik dianggap mempertimbangkan "Input Dan output"
dari proses itu: tekanan dalam politik menghasilkan perubahan
Politik Dan sosial.
15
BAB 3
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN
A. PERMASALAHAN
1. Paradigma new public administration.
2. Mengapa Disebut Baru ?
3. Pokok Pikiran Dalam New Public Administration.
4. Kelemahan dan Kelebihan New Public Administration
B. PEMBAHASAN
3.1 Pengertian New Public Administration
Paradigma New Public Administration
Administrasi Negara Baru (New Public Administration) muncul dari
perdebatan hangat tentang kedudukan administrasi negara sebagai disiplin
ilmu maupun profesi. Dwight Waldo menganggap administrasi negara
berada dalam posisi revolusi ( a time of revolution) sehingga mengundang
para pakar ilmu administrasi negara dalam suatu konferensi yang
menghasilkan kumpulan makalah ”Toward a New Public Administration :
The Minnowbrook Perspective” (1971). Tujuan konferensi ini adalah
mengidentifikasi apa saja yang relevan dengan administrasi negara dan
bagaimana disiplin administrasi negara harus menyesuaikan dengan
tantangan tahun 1970an. Salah satu artikel dalam kumpulan makalah ini
adalah karya George Frederickson berjudul ”The New Public
Administration”.
Paradigma New Public Administration pada dasarnya mengkritisi
paradigma administrasi lama atau klasik yang terlalu menekankan pada
parameter ekonomi. Menurut paradigma Administrasi Negara Baru, kinerja
administrasi publik tidak hanya dinilai dari pencapaian nilai
16
ekonomi ,efisiensi, dan efektivitas, tapi juga pada nilai “social equity”
(disebut sebagai pilar ketiga setelah nilai efisiensi dan efektivitas). Implikasi
dari komitmen pada ”social equity”, maka administrator publik harus
menjadi ’proactive administrator’ bukan sekedar birokrat yang apolitis.
Fokus dari Administrasi Negara Baru meliputi usaha untuk membuat
organisasi publik mampu mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan secara
maksimal yang dilaksanakan dengan pengembangan sistem desentralisasi
dan organisasi demokratis yang responsif dan partisipatif, serta dapat
memberikan pelayanan publik secara merata. Karena administrasi negara
mempunyai komitmen untuk mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan dan
keadilan (social equity), maka Frederickson menolak pandangan bahwa
administrator dan teori-teori administrasi negara harus netral dan bebas
nilai.
Terdapat sejumlah hal yang dianggap sebagai kelemahan dari NPA juga,
yang dinyatakan oleh Oluwu (2002). Menurut OLuwu, ketika Administrasi
Pubtik berusaha memaharni pesan yang ditawarkan oleh pendekatan
pasar maka permasalahan yang muncul ada1ah terkait dengan pernyataan
bahwa tidak ada perbedaan antara manajemen sektor publik dengan
sektor privat dalam mengimplementasikan NPA. Setain itu, terdapat
sejumlah pertanyaan lain yang mengemuka mengenai validitas empirik dan
NPA dalam hal klaimnya terhadap manajemen sektor privat yang dianggap
ideal untuk sektor publik. Terdapat sejumlah pertentangan antara klaim
datam NPA terhadap kondisi yang ada di sektor publik. Model usahawan
seringkali dapat mengurangi esensi dan nilai-nilai demokratis seperti
keaditan, peradilan, keterwakitan dan partisipasi. Hal ini menurut ESC UN
(2004) dakibatkan oleh adanya perbedaan besar antara kekuatan pasar
dengan kepentingari publik, dan kekuatan pasar ini tidak selalu dapat
memenuhi apa yang menjadi kepentingan publik. Bahkan dalam banyak
hal, publik seringkali tidak dilibatkan untuk berpartisipasi dalam
menentukan, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi tindakan-
tindakan yang diambil untuk dapat menjamin bahwa publik tetap menjadi
pusat dan tindakan-tindakan pemeritah. Lebih jauh, Drechster (2005)
mengingatkan bahwa rnenganggap masyarakat hanya sebagai konsumen
semata menyebabkan masyarakat dijauhkan dan haknya untuk
berpartisipasi
NPA bukan berarti tidak memiliki kelebihan. Kelebihan NPA adalah mutu
dan ukuran kinerja dari birokrasi menjadi meningkat. Ini dikarenakan NPA
memiliki standarisasi yang tinggi terhadap mutu kinerja birokrasi. Nilai-nilai
kemanusiaan juga sangat dijunjung tinggi oleh NPA. Ini menyebakan
tingginya kepuasan masyarakat yang bersentuhan dan berurusan dengan
birokrasi. Kompetisi di dalam NPA juga adalah suatu nilai lebih. Kompetisi
ini akan membuat para birokrat untuk meberikan pelayanan yang terbaik
kepada masyarakat sehingga kepuasan masyarakat meningkat.
Kedisiplinan yang diterapkan
20 pada NPA sangat berpangaruh terhadap
kinerja dan kemajuan sebuah birokrasi. NPA menerapkan kedisiplinan
yang tinggi sehingga para birokrat tidak dapat macam-maca dalam
meberikan pelayanan terhadap masyarakat.
Penggunaan teknologi juga dilakukan oleh NPA. Teknologi menjadi salah
satu faktor penting dalam menjalankan administrasi publik. Teknologi
memiliki peran yang begitu besar dalam proses pelayanan publik. Semakin
tinggi tingkatan teknologi yang digunakan oleh para administrator maka
kualitas kinerja baik dari sisi kecepatan kerja maupun hasil yang mampu
dihasilkan oleh para administrator meningkat. Pergantian dari OPA menjadi
NPA ini pun membuat banyak negara melakukan reformasi pelayanan
publik. Penulis akan membahasnya di pembahasan selanjutnya.
21
Bab 4
4.1 Kesimpulan
22
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kaskus.co.id/thread/58bd62d9642eb6e25f8b4569/administrasi-
kepolisian-quotparadigma-administrasi-menurut-nicholas-henryquot/
http://buahkaryainsan.blogspot.com/2016/01/teori-revolusi-paradigma-
thomas-kuhn.html
http://ilmuitukece.blogspot.com/2016/10/pengaruh-old-public-
administration.html
http://rizawhy.blogspot.com/2011/03/public-management-dan-new-
public.html
23