Anda di halaman 1dari 21

SIKNAS dan SIKDA

Woro Nurul Seftianingtyas


SISTEMATIKA

Latar Belakang

Tujuan

GAMBARAN SIKNAS

GAMBARAN SIKDA

Kesimpulan
• Latar Belakang
 Departemen Kesehatan & Kesejahteraan
Sosial sudah lama menerapkan SIKNAS
sejak adanya Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas(SP2TP)
pada awal tahun 1970an.

 Pengembangan SIKNAS ini semakin


ditingkatkan dengan dibentuknya Pusat
Data Kesehatan pada tahun 1984.

 Tahun 2010, setiap daerah


penyelenggara harus melaksanakan
manajemen kesehatan yang efektif,
efisien dan strategis demi Pencapaian
Indonesia Sehat 2010. Untuk
mengintegrasikan manajemen dari setiap
daerah tsb diperlukan SIKNAS.
 Era Otonomi Daerah SIKDA bertujuan
mendukung SIKNAS, terlaksana secara
terintegrasi dan saling berkaitan erat,
tertuang dalam Sistem Kesehatan
Nasional dan Sistem Kesehatan Daerah
Tujuan
• Mengetahui gambaran sejauh mana Sistem

• Tujuan Umum Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) dan


Sistem Informasi Kesehatan Daerah, serta
Implementasinya dalam Pembangunan Kesehatan

• Memahami konsep pengembangan SIKNAS serta


Konsep Generik SIKDA
• Memahami alur dan jaringan SIKNAS dan SIKDA

• Tujuan Khusus • Mengetahui Perkembangan SIKNAS dan SIKDA


• Mengetahui Kebijakan yang terkait, tantangan, dan
hambatan dalam penerapan SIKNAS dan SIKDA
• Mengetahui Isu Strategis dan Strategi
Pengembangan SIKNAS dan SIKDA
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
NASIONAL (SIKNAS)
Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)
• Pengertian

• Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)


adalah sistem informasi yg berhubungan dengan
sistem-sistem informasi lain baik secara nasional
maupun internasional dalam rangka kerjasama
yang saling menguntungkan. SIKNAS di bagun
dari himpunan atau jaringan sistem-sistem
informasi kesehatan provinsi yang dibangun dari
himpunan atau jarngan sistem-sistem informasi
kesehatan kabupaten atau kota.
Alur SIKNAS
Alur SIKNAS
1. Merupakan kegiatan pengumpulan data dari sumber data
1. Sumber yang masih dilakukan secara manual/secara
Data Manual komputerisasi offline. Fasilitas pelayanan kesehatan yang
masih memakai sistem manual akan melakukan
pencatatan, penyimpanan dan pelaporan berbasis kertas.

1. Sumber data komputerisasi pengumpulan data


2. Sumber data dilakukan secara komputerisasi online. Pada fasilitas
Komputerisasi pelayanan kesehatan dengan komputerisasi online, data
individual langsung dikirim ke Bank Data Kesehatan
Nasional dalam format yang telah ditentukan.
Alur SIKNAS
1. Laporan yang masuk ke dinas kesehatan kabupaten/kota dari semua
3. Sistem fasilitas kesehatan dapat berupa laporan softcopy/hardcopy. Laporan
Informasi hardcopy dientri ke dalam aplikasi SIKDA generik. Laporan softcopy
Dinas diimpor ke dalam aplikasi SIKDA Generik, selanjutnya semua bentuk
Kesehatan laporan diunggap ke Bank data Kesehatan Nasional.

4. Sistem 1. Mekanisme pertukaran data terkait kesehatan


Informasi dengan pemangku kepentingan di semua tingkatan
Pemangku
Kepentingan dilakukan dengan mekanisme yang disepakati.

5. Sistem Bank 1. Bank Data Kesehatan Nasional selanjutnya


Data akan mencakup semua data kesehatan
Kesehatan dari sumber dari (fasilitas kesehatan).
Nasional
Alur SIKNAS
6.
Penggunaan 1. Data di BankKesehatan Nasional dapat dimanfaatkan oleh
Data oleh semua unit-unit program di Kementerian Kesehatan,
Pemerintah
Kesehatan Dinas kesehatan dan UPTP/D.

1. Semua pemangku kepentingan dan masyarakat dapat


7. Pengguna mengakses informasi yang diperlukan dari Bank Data
Data Kesehatan Nasional melalui website Kementerian
Kesehatan.
STRATEGI PENGEMBANGAN SIKNAS
1. Integrasi sistem-sistem Informasi Kesehatan yang
ada
2. Penyelenggaraan Pengumpulan dan Pemanfaatan
bersama (sharing) data dan informasi terintegrasi
3. Fasilitasi pengembangan SIKDA
4. Pengembangan Pelayanan Data dan Informasi
untuk Manajemen
5. Pengembangan Pelayanan data dan Informasi untuk
Masyarakat
6. Pengembangan Pelayanan Teknologi dan Sumber
Daya Informasi
Eti R 11
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
DAERAH (SIKDA)
Aplikasi SIKDA Generik
adalah aplikasi sistem
informasi kesehatan daerah
yang berlaku secara nasional
yang menghubungkan secara
online dan terintegrasi

•SIKDA seluruh Puskesmas, Rumah


Sakit, dan sarana kesehatan
lainnya, baik itu milik
pemerintah maupun swasta,
dinas kesehatan
kabupaten/kota, dinas
kesehatan provinsi, dan
Kementerian Kesehatan
Aplikasi “SIKDA Generik” dirancang dan dibuat untuk
memudahkan petugas puskesmas saat melakukan pelaporan
ke berbagai program di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Dengan demikian diharapkan aliran data dari level paling
bawah sampai ke tingkat pusat dapat berjalan lancar,
terstandar, tepat waktu, dan akurat.
Tingkat Kab/Kota (Puskesmas,
Dinkes Kab/Kota, RS kab)

Sistem kesehatan di Indonesia


dapat dikelompokkan dalam
Provinsi (Dinkes Provinsi, RS Provinsi)
beberapa tingkat sebagai
berikut

Tingkat Pusat, (Kementerian Kesehatan, Rumah


Sakit Pusat, dan Pelayanan kesehatan rujukan
tersier lainnya).
Ruang Lingkup SIKDA
Sub Sistem SIKDA
1. Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas Sistem Informasi Manajemen Sistem Komunikasi Data
(SIM Puskesmas), Sistem Informasi Eksekutif
Dinas Kesehatan (SIM Dinkes) Kesehatan

• Aplikasi SIM Puskesmas • Pengelolaan data • Rangkuman dari data-data • menangani proses
digunakan di puskesmas puskesmas puskesmas, rumah sakit, dan sinkronisasi/ migrasi data
dalam kegiatan pencatatan • Pengelolaan data rumah gudang farmasi online melalui jaringan internet
berbagai kegiatan pelayanan, kabupaten/kota. Informasi ke database SIKDA Generik
sakit tingkat dalam proses pengelolaan data.
baik itu kegiatan dalam kabupaten/kota disajikan secara ringkas
Jenis data yang
gedung maupun kegiatan • Pengelolaan data rumah dalam bentuk grafik, tabel, dikomunikasikan adalah sebagai
luar gedung, dan dapat sakit tingkat provinsi maupun statistik, yang dapat berikut:
dilakukan koneksi data base • Pengelolaan data diakses oleh jajaran • Data umum fasilitas pelayanan
secara oline melalui jaringan apotek/instalasi farmasi pimpinan misalnya bupati, kesehatan
internet ke Server SIKDA gubernur, kepala dinas • Data pasien baru
Generik di dinas kesehatan, • Pengelolaan data penunjang kesehatan, dan pemangku
• Pengelolaan data kesehatan •Data kunjungan pasien di
maupun ke database lokal kepentingan lainnya fasilitas pelayanan kesehatan
yang ada di Puskesmas lainnya
•Data morbiditas
• Pengelolaan data SDM •Data pengelolaan obat dan alat
• Pengelolaan data aset kesehatan
•Data pengelolaan sarana dan
prasarana fasilitas pelayanan
kesehatan
•Data pengelolaan tenaga
kesehatan dan non kesehatan
•Data statistik daerah
Tahap Pelaksanaan
SIKDA

Pelatihan

Pendampingan

Perubahan Budaya Kerja.


Tantangan Dalam Penerapan SIKDA Generik

Masih terdapat kabupaten/kota yang termasuk


daerah bermasalah kesehatan (DBK)

daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK) yang


pada umumnya merupakan daerah yang masih kurang
dalam ketersediaan infrastrukur dan SDM.

Oleh karena itu untuk penerapan SIKDA Generik harus memperhatikan pengadaan hardware, pengiriman dan instalasi,
sub-contract penerapan di lapangan.

Vendor harus mempunyai 1 tim di setiap kabupaten, training classroom (ruang pelatihan), rotasi pendampingan rutin (1
hari kunjungan ke puskesmas setiap minggu), dan manajemen proyek.
KESIMPULAN
1. SIKNAS dibangun dan himpunan dari jaringan dan sistem
dari Sistem Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
(SIKDA)
2. Pengembangan Jaringan SIKNAS Online telah ditetapkan
melalui Kepmenkes No 837 tahun 2007
3. Di Era Otonomi Daerah, inovasi dan kreativitas daerah
sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan
dalam hal Sistem Informasi Kesehatan
4. Perlu dikembangkan Kerjasama yang erat antara Pusat dan
Daerah terkait Sistem Informasi Kesehatan yang harus
memudahkan akses bagi semua pengguna data dan
informasi kesehatan
5. Hakikat SIKNAS sebagai agregat dari semua SIKDA
Eti R 20
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai