Anda di halaman 1dari 24

STATISTIK PELAYANAN KESEHATAN

TEMU 6

Sistem Informasi
Annual
Rumah Sakit (SIRS) Review

Anton Kristijono
Prodi Diploma Tiga Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Sub Topik
• Sistem Developtment
• SIK, SIRS
• SIM RS
• Annual
Kebijakan Satu Data Review
Kesehatan
• Masa Depan SIM RS?
Sistem Developtment
& Alasan Pengembangan Sistem

Sistem Yg
Ada

Permasalahan
Kesempatan
Instruksi

Pengembangan
Sistem

Memecahkan Masalah
Meraih Kesempatan
Memenuhi Instruksi

Sistem
Yg Baru
Pengertian SIK

• adalah integrasi antara perangkat,


prosedur dan kebijakan yang digunakan untuk
mengelola siklus informasi secara sistematis
untuk mendukung pelaksanaan manajemen
kesehatan yang terpadu dan menyeluruh
dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Tujuan Pengembangan SIK

• Mengurangi redundansi data


• Menyediakan data yang berkualitas
• Memelihara integritas data
• Melindungi keamanan data
• Memudahkan antarmuka dengan kemajuan
teknologi
• Memudahkan akses ke data yg terintegrasi
SIK, menurut WHO

Merupakan salah satu dari 6 “building block” atau komponen


utama dalam sistem kesehatan di suatu negara.
Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut
adalah:
• Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
• Medical product, vaccine, and technologies (produk medis,
vaksin, dan teknologi kesehatan)
• Health worksforce (tenaga medis)
• Health system financing (sistem pembiayaan kesehatan)
• Health information system (sistem informasi kesehatan)
• Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
Positioning SIK
• Dalam tatanan SKN, SIK bagian dari sub sistem ke 6
yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan
regulasi kesehatan.
• SIK merupakan sarana sebagai penunjang pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
• SIK yg efektif memberikan dukungan informasi
lengkap, tepat, akurat, dan cepat bagi proses
pengambilan keputusan di semua jenjang,
puskesmas atau RS
Manfaat Investasi SIK (WHO)

1. Membantu pengambil keputusan


untuk mendeteksi dan
mengendalikan masalah
kesehatan, memantau Pandemi COVID 19
sbg pembelajaran
perkembangan dan dlm pengelolaan
meningkatkannya. SIK
2. Pemberdayaan individu dan
komunitas dengan cepat dan
mudah dipahami, serta
melakukan berbagai perbaikan
kualitas pelayanan kesehatan
Pengelompokkan SIK

• Berdasarkan karakteristik integrasi sistim informasi, :


1. Sistem informasi yang mempunyai derajat integritas internal
yang tinggi
– Sistim informasi rekam medis elektronik
– Sistim informasi manajemen dokumen
– Sistim informasi farmasi
– Sistim informasi geografis
– Sistim pendukung pengambilan keputusan kesehatan
– Sistim informasi eksekutif
– Data warehouse dan datamining
Pengelompokkan SIK

2. Sistem informasi yang mempunyai derajat


integrasi eksternal yang tinggi
– Telemedicine
– Internet, intranet, ekstranet
– Sistem informasi kesehatan publik.
SIK, SI RS & SIM RS
• Implementasi SIK di fasilitas pelayanan
kesehatan adlah berupa SI RS
• SIRS merupakan : aktifitas terstruktur yang berkaitan dengan
proses pengumpulan data, pengelolaan, analisis, penyajian dan
pengambilan keputusan oleh rs.
• SIRS adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data,
pengelolaan data, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi
serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit
(Harsono, 2015).
Pengertian SIRS
Suatu proses pengumpulan,
pengolahan dan penyajian data rumah
sakit se-Indonesia.
Sistem Informasi ini mencakup semua
rs umum maupun khusus, baik yang
Annual Review
dikelola secara publik maupun privat

Untuk pelaporan rs kepada Kemenkes meliputi: data


Tujuan SIRS identitas RS (RS Online); data ketenagaan yang
bekerja di rumah sakit; data rekapitulasi kegiatan
pelayanan; data kompilasi penyakit/morbiditas pasien
rawat inap; dan data kompilasi penyakit/morbiditas
pasien rawat jalan
• SIM RS : adalah sebuah sistem informasi yang
dirancang untuk membantu kinerja manajemen
rumah sakit dan perencanaan program kesehatan
yang dilakukan dari mulai pengumpulan data hingga
penyajian data yang mudah untuk dipahami semua
departemen yang terlibat.
• Diterapkan pada obyek yg lebih spesifik, mis : EMR, SI
penunjang medis, SI billing, SI Farmasi
Formulir Rekapitulasi (RL)

1. Formulir RL 1
a. Formulir RL 1.1 Dasar Rumah Sakit
b. Formulir RL 1.2 Indikator Pelayanan Rumah Sakit
c. Formulir RL 1.3 Fasilitas Tempat Tidur
2. Formulir RL 2 Ketenagaan
Formulir Rekapitulasi (RL)

3. Formulir RL 3 Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit


a. Formulir RL 3.1 Kegiatan Pelayanan Rawat Inap
b. Formulir RL 3.2 Kegiatan Pelayanan Rawat Darurat
c. Formulir RL 3.3 Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut
d. Formulir RL 3.4 Kegiatan Kebidanan
e. Formulir RL 3.5 Kegiatan Perinatologi
f. Formulir RL 3.6 Kegiatan Pembedahan
g. Formulir RL 3.7 Kegiatan Radiologi
h. Formulir RL 3.8 Pemeriksaan Laboratorium
i. Formulir RL 3.9 Pelayanan Rehabilitasi Medik
j. Formulir RL 3.10 Kegiatan Pelayanan Khusus
k. Formulir RL 3.11 Kegiatan Kesehatan Jiwa
l. Formulir RL 3.12 Kegiatan Keluarga Berencana
m. Formulir RL 3.13 Pengadaaan Obat, Penulisan & Pelayanan Resep
n. Formulir RL 3.14 Kegiatan Rujukan
o. Formulir RL 3.15 Cara Bayar
Formulir Rekapitulasi (RL)

4. Formulir RL 4
a. Formulir RL 4a Data Keadaan Morbiditas Pasien
Rawat Inap
a. Formulir RL 4b Data Keadaan Morbiditas Pasien
Rawat Jalan
5. Formulir RL 5 Data Bulanan
a. Formulir RL 5.1 Pengunjung Rumah Sakit
b. Formulir RL 5.2 Kunjungan Rawat Jalan
c. Formulir RL 5.3 Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Inap
d. Formulir RL 5.4 Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Jalan
Pemanfaatan Data
SIRS

1. Sebagai pertimbangan dalam pengalokasian anggaran


2. Sebagai pertimbangan pengalokasian SDM Kesehatan (data
jumlah tenaga di RS)
3. BPJS Kesehatan dan e-Claim (data kode, kelas, dan jenis
RS)
4. Penyusunan Profil Fasilitas Pelayanan Kesehatan di
Indonesia
5. Pemanfaatan data RL.1.1 oleh Ditjen Pajak dalam Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
6. Sistem Rujukan dan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu (SPGDT)
7. Pemanfaatan data jumlah pasien kecelakaan oleh Jasa
Raharja
8. Pemanfaatan data morbiditas penyakit menular dan tidak
menular oleh Ditjen P2P
9. Pemanfaatan data RS Online didalam aplikasi JAGA KPK
Kebijakan Satu Data Kesehatan
Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan

#SATUDATAKESEHATAN
Peluang dan Tantangan Penyelenggaraan SIK #SATUDATAKESEHATAN

Sistem pemerintahan
dan Sistem kesehatan

Sumber daya manusia Terbatasnya tata kelola


dan pembiayaan dan kepemimpinan

Penyelenggaraan
Perkembangan TIK
SIK
Kompleksitas ekosistem
kesehatan

Kebijakan Satu Data Fragmentasi SIK

Program Indonesia
Sehat
Tantangan dan Peluang SIK #SATUDATAKESEHATAN

karena Kompleksitas Ekosistem Kesehatan


• Implementasi silo-silo
(terfragmentasi)
• Tidak terstandardisasi:
RS (2.823) Asuransi Kes (46) • Interoperabilitas, sulit
(Yankes) (Bapepam)
dikembangkan
• Konsolidasi data sulit dilakukan
(multi format dan standar)
• Kelengkapan data lemah
• Akses informasi publik terbatas: atas
Puskesmas (9.993) Apotek (21.852)
(Pusdatin) (IAI) indikator dan informasi kesehatan.

Membutuhkan sistem yang terintegrasi


 Integrated Shared Service Platform
Praktek Dokter (85.000) Industri Farmasi (260)
Penataan Data Transaksi di Fasyankes #SATUDATAKESEHATAN

SIKDA GENERIK
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Elektronik di
Puskesmas yg terintegrasi dg aplikasi Pcare
BPJS dan NIK Dukcapil. Sebanyak 1.914
Puskesmas telah diberikan user
SIKDA Generik 1.4
SIMRS GOS
Merupakan system informasi yang terintegrasi untuk
menangani keseluruhan proses manajemen RS, mulai dr
front office sampai back office

SISTEM INFORMASI HIV AIDS (SIHA) SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI


Sistem Pencatatan dan Pelaporan HIV-AIDS (SISRUTE)
FKTP + FKTL Untuk memudahkan proses rujukan ke RS.
Telah digunakan oleh 13 RS Vertikal.

SISTEM INFORMASI RAWAT INAP


E- PPGBM (SIRANAP)
Sistem Pencatatan dan Pemantauan Status Gizi Untuk mengetahui ketersediaan Tempat Tidur di RS.
Sebanyak 30 RS Vertikal telah terintegrasi di SIRANAP

Better Information – Better Decision – Better Health


Kebijakan Satu Data Indonesia #SATUDATAKESEHATAN

Merupakan sebuah inisiatif Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan


interoperabilitas dan pemanfaatan data pemerintah.

Kode
Satu Satu Interope
Referensi
Standar Meta rabilitas
dan Data
Data data Data
Induk

Kebijakan tata kelola data Pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu,
dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagipakaikan antar K/L dan
Perangkat Daerah, melalui pemenuhan standar data, metadata, interoperabilitas data, dan
menggunakan kode referensi dan data Induk. - Ranperpres SDI -

Better Information – Better Decision – Better Health


Kebijakan Satu Data Kesehatan #SATUDATAKESEHATAN

• Standarisasi pada semua simpul proses


pengelolaan data mencakup standarisasi
1 dataset, metadata, dan sistem pada
simpul pengumpulan, pengolahan, dan
analisis, serta penyajian dan
penyebarluasan data dan informasi.
STANDARISASI
pada semua simpul
• Berbagi pakai data (data sharing) melalui
proses pengelolaan
data
interoperabilitas mencakup berbagi
pakai data pada sistem informasi layanan
kesehatan dan berbagi pakai data pada
3 sistem informasi pelaporan dan monev.
2 KEBIJAKAN SATU
DATA • Pemanfaatan data untuk pengambilan
KESEHATAN keputusan berdasar bukti (akuntabilitas)
mencakup proses kliring data untuk
Pemanfaatan data
memperoleh satu data dan penyediaan
Berbagi pakai data
(data sharing) untuk pengambilan
keputusan
akses data melalui portal untuk berbagai
melalui INTER-
OPERABILITAS
berdasar bukti pihak sesuai dengan kewenangannya.
AKUNTABILITAS

1
Better Information – Better Decision – Better Health 7
#SATUDATAKESEHATAN

terima kasih

better information – better decision – better health

4
Better Information – Better Decision – Better Health 0

Anda mungkin juga menyukai