SURVEILANS (kelompok 1)
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beberapa provinsi di bawah
koordinasi dari pemerintahan pusat. Dengan banyaknya provinsi tersebut, maka dalam proses
untuk melihat derajat kesehatan dari setiap individu dalam populasi tersebut perlu sebuah sistem
yang mendukung, yaitu SIK (Sistem Informasi Kesehatan). Berdasarkan Permenkes
004/Menkes/SK/I/2003 tentang desentralisasi pelayanan public dan Permenkes Nomor
932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan
informasi kesehatan kabupaten atau kota. Hal tersebut mendukung atas keberadaan sistem
informasi kesehatan di Indonesia.
Keberadaan SIK (Sistem Informasi Kesehatan) didukung dengan adanya Survelans.
Surveilansa meruakan sebuah aktivitas yang dilakukan dengan cara terus menerus.
Akan tetapi, masih banyak yang tidak mengetahui mengenai hubungan SIK (Sistem
Informasi Kesehatan) dengan Surveilans. Sehingga, perlu penjelasan atas pemanfaatan SIK
(Sistem Informasi Kesehatan) pada Surveilans.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian SIK (Sistem Informasi Kesehatan).
2. Pengertian Surveilans.
3. Penerapan dan fungsi SIK (Sistem Informasi Kesehatan) terhadap Surveilans.
a. Gambaran SIK (Sistem Informasi Kesehatan) di Indonesia.
b. Hambatan-hambatan penerapan SIK di Indonesia.
c. Hubungan SIK (Sistem Informasi Kesehatan) dengan Surveilans.
Bab II
Pembahasan
B. Pengertian Surveilans.
Ada beberapa pengertian terhadap Surveilans, yaitu sebagai berikut :
1. Definisi Surveilans menurut Langmuir tahun 1965, adalah kegiatan pengamatan berkelanjutan
terhadap tren dan distribusi dari insiden melalui pengumpulan data, pengolahan data, evaluasi
data laporan sakit, mati dan data lainnya.
2. Definisi Surveilans menurut WHO (World Health Organization), adalah kegiatan pengamatan
berkelanjutan melalui pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, interpretasi data, serta
informasi yang perlu untuk melakukan tindakan (action).
Akan tetapi, surveilans tidak berjalan secara semestinya seperti pengertiannya. Masih
banyak permasalahan yang muncul di tengah-tengahnya. Berdasarkan observasi WHO (World
Health Organization), 2004 menemukan beberapa temuan terkait surveilans seperti :
a. Kurangnya kesadaran akan pentingnya informasi surveilans penyakit di kalangan pengelola
program kesehatan, pejabat kesehatan, staf pelayanan kesehatan dan staf surveilans sendiri di
semua tingkat.
b. Informasi surveilans tidak digunakan dalam pengambilan keputusan.
c. Kualitas data Surveilans tidak memuaskan dan sulit diperbaiki.
d. Tidak dilakukan analisis data surveilans secara memadai.
e. Penyelidikan kejadian luar biasa (KLB) dilakukan sembarangan.
f. Tidak ada motivasi di kalangan staf surveilans untuk meningkatkan kemampuan diri.
g. Berbagai sistem surveilans penyakit khusus sulit dikoordinasikan dan diintegrasikan.
Bab III
Penutup
Kesimpulan :
1. Bahwa SIK ( Sistem Informasi Kesehatan) memiliki hubungan dan saling keterkaitan dengan
Surveilans.
2. Hubungan dan saling keterkaitan antara SIK ( Sistem Informasi Kesehatan) dengan Surveilans
adalah dalam proses kerjanya meliputi aktivitas pengumpulan data, pengolahan data, sampai
dengan interpretasi data sebagai sumber informasi dan untuk pengambilan kebijakan kesehatan.
3. Bahwa SIK ( Sistem Informasi Kesehatan) merupakan kerangka kerja dari Surveilans.
Saran :
Berdasarkan temuan dari WHO ( World Health Organization ) tahun 2004 mengenai
temuan atas Surveilans di Indonesia. Perlunya perbaikan atas kinerja dari tenaga pendukung
Surveilans yang bekerja untuk memenuhi informasi untuk SIK (Sistem Informasi Kesehatan).
Sehingga bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Daftar Pustaka
Anonim. 2011. Konsep Dasar Surveil. 68 Slides.
Scribd. 2012. Sistem Informasi Kesehatan. http://www.SISTEM-INFORMASI-KESEHATAn.htm
SIMKES UGM 2008 (Health Management and Information System). 2008. Gambaran Sistem
Informasi Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur.
http://www.SIMKESUGM2008.mht
Trisnantoro, Laksono dkk. Suveilans: Bagaimana Agar Sistem yang Dirancang Pemerintah Pusat
Dapat Berjalan di Daerah? Hal 75-124. DESKES_Bab 1.3-Surveilans Pdf