KEPUTUSAN
DIREKTUR RSIA MUKTI HUSADA KABUPATEN PAMEKASAN
NOMOR : 006/PDM/RSMH/X/2019
TENTANG
DENGAN
Komunikasi Efektif.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
PAMEKASAN
TIURLANDINA
Lampiran : Keputusan Direktur
RSIA MUKTI HUSADA
Nomor : 006/PDM/RSMH/X/2019
Tanggal :
PEDOMAN
KOMUNIKASI EFEKTIF
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Memberikan asuhan pasien merupakan upaya yang kompleks dan sangat bergantung
pada komunikasi dari informasi. Komunikasi tersebut adalah kepada dan dengan komunitas,
pasien dan keluarganya, serta antarstaf klinis, terutama Profesional Pemberi Asuhan (PPA).
Kegagalan dalam berkomunikasi merupakan salah satu akar masalah yang paling sering
menyebabkan insiden keselamatan pasien. Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan
dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan/komunikan, dan tidak ada hambatan untuk hal
itu.
Komunikasi efektif sebagai dasar untuk memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga agar mereka memahami kondisi kesehatannya sehingga pasien berpartisipasi lebih
baik dalam asuhan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang
asuhannya. Edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan oleh staf klinis terutama PPA yang
Edukasi yang efektif diawali dengan asesmen kebutuhan edukasi pasien dan
1
keluarganya. Asesmen ini menentukan bukan hanya kebutuhan akan pembelajaran, tetapi
juga proses edukasi dapat dilaksanakan dengan baik. Edukasi paling efektif apabila sesuai
dengan pilihan pembelajaran yang tepat dan mempertimbangkan agama, nilai budaya, juga
Edukasi akan berdampak positif bila diberikan selama proses asuhan. Edukasi
termasuk pengetahuan yang diperlukan selama proses asuhan maupun pengetahuan yang
untuk tambahan pelayanan dan tindak lanjut pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana
B. TUJUAN
2. Memfasilitasi kebutuhan pasien dan keluarga mengenai asuhan dan pelayanan yang
4. Sebagai pedoman pemberian informasi yang diberikan secara akurat dan tepat waktu
5. Sebagai pedoman pertukaran informasi antar staf klinis selama bekerja dalam sif atau
antar sif.
C. DEFINISI
2
1. Komunikasi efektif adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari
seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut
mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”.
(Komaruddin, 1994; Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich,
1988).
adalah orang yang memberikan pesan. Pengirim pesan bertanggung jawab mengirim
pesan dengan jelas, memilih media yang sesuai dan meminta kejelasan apakah pesan
tersebut sudah diterima dengan baik (Konsil Kedokteran Indonesia, hal. 8). Pemberi
pesan harus menguasai materi, berpengetahuan luas dan dalam tentang informasi
yang disampaikan, cara bicara yang jelas dan menjadi pendengar yang baik saat
3. Isi Pesan, adalah ide atau informasi yang disampaikan kepada komunikan. Panjang
4. Media/saluran pesan ( Elektronik, Lisan, dan Tulisan) adalah sarana komunikasi dari
komunikator kepada komunikan. Media berperan sebagai jalan atau saluran yang
dilalui isi pernyataan yang disampaikan pengirim atau umpan balik yang
pesan berfungsi sebagai penerima berita. Dalam komunikasi, peran pengirim dan
3
penerima bergantian sepanjang pembicaraan.Tanggung jawab enerima adalah
berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik dan memberikan umpan balik
6. Umpan Balik, adalah respon/tindakan dari komunikan terhadap respon pesan yang
diterimanya.
7. DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan) adalah seorang dokter, sesuai dengan
(paket) kepada satu pasien dengan satu patologi / penyakit, dari awal sampai dengan
akhir perawatan di rumah sakit, baik pada pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
8. Staf klinis adalah tenaga kesehatan yang memberikan asuhan langsung pada pasien.
9. Professional pemberi asuhan (PPA) adalah staf klinis professional yang memberikan
asuhan langsung pada pasien, terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, apoteker, dan
tenaga lainnya.
10. Perawat penanggung jawab pelayanan (PPJA) adalah perawat yang bertanggung
jawab terhadap asuhan keperawatan pasien sejak pasien masuk sampai pulang dan
11. HAK : Kekuasaan / kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu
12. KEWAJIBAN : Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh
13. PASIEN : setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
4
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak
5
BAB II
RUANG LINGKUP
pelayanan rumah sakit, semua pasien rawat inap dan rawat jalan serta staf
1. Rekam medik
2. Komite Medik/SMF
3. Bidang Keperawatan
7. HCU
8. Unit farmasi
9. Unit laboratorium
10. PKRS
6
BAB III
TATA LAKSANA
komunitas dan populasi dilakukan oleh humas, rekam medis dan unit
PKRS.
7
1. Leaflet dan brosur: berisi tentang informasi kesehatan
melibatkan RS.
8
sakit. Informasi sumber alternatif asuhan dan pelayanan diberikan jika
mereka.
A. Hak pasien
9
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil,
jujur, dan tanpa diskriminasi;
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional;
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga
pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi;
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan;
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya
kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik
(SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit;
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang
diderita termasuk data-data medisnya;
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan,
risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan;
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan
lainnya;
10
Sakit terhadap dirinya;
dan
undangan.
11
yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan untuk penyembuhan
penyakit atau masalah kesehatan lainnya;dan
8. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
ditempat lain.
12
pula untuk pelayanan rohani, pasein berhak mendapatkan
manakala dibutuhkan.
DPJP/PPJA/PPA.
1. Hasil asesmen
Pasien memiliki hak untuk mengetahui hasil asesmen yang
telah dilakukan. Misalnya perubahan keganasan pada hasil Pap
smear. Apabila infomasi sudah diberikan, maka keputusan
selanjutnya berada di tangan pasien.
2. Diagnosis
3. Rencana asuhan yang akan diberikan
13
diungkapkan disertai upaya antisipasi yang dilakukan
8. Alternatif
14
yang ia miliki kurang untuk melaksanakan terapi
baik darinya.
10. Prognosis
15
3. Diet dan nutrisi yang memadai: Jenis
kontaminasi
terencana
5. Teknik rehabilitasi
pasien atau jika pasien harus masuk dalam daftar tunggu. Pasien
pasien.
16
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) memberikan
keluarganya.
b. Penundaan Operasi
17
Setelah masa teknisi selesai maka pasien dilakukan
pemeriksaan.
a. Situation (S)
1) Background
Sebutkan diagnosis dan data klinis pasien sesuai kebutuhan :
- Status kardiovaskuler (nyeri dada, tekanan darah, EKG, dsb)
- Status respirasi (frekuensi pernafasan, SPO2, analisis gas
darah, dsb)
- Status Neurologis (GCS, pupil, kesadaran, dll)
- Hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya
2) Assessment
- Problem kardiologi ( syok kardiogenik, aritmia maligna, dsb)
- Problem Gastro-intestinal (pendarahan masif dan syok, dsb)
18
3) Rekomendation
Rekomendasi : (pilih sesuai kebutuhan), misalnya :
- Memindahkan pasien ke ruang rawat inap lain
19
1. Serah Terima Pasien
- pasien observasi,
- EWS
- Nyeri
- Eleminasi
20
- Rencana pelayanan yang akan dilaksanakan:
3. Ringkasan Asuhan
21
pasien pulang. Hal ini membutuhkan komunikasi antar staf
rawat inap dan profil singkat medis untuk pasien rawat jalan.
pasien saat akan pulang dari rumah sakit, intruksi tindak lanjut
keluarga.
Profil Ringkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ) dilakukan pada pasien dengan
diagnosis dan yang menerima asuhan kompleks
22
BAB IV
DOKUMENTASI
Kotak saran
Telepon. 082337919788
email: husada.mukti@gmail.com
Media social
form assessment
CPPT
Transfer
Rujukan
EWS
serah terima
23