Anda di halaman 1dari 9

Perhitungan Dan Analisis Jumlah Titik Lampu

Pada perumahan terdapat dua jenis jalan yang digunakan yaitu jalan utama dan jalan lorong.
Jalan utama memiliki lebar sebesar 9 m dengan pembatas jalan 2 jalur sedangkan, jalan lorong
memiliki lebar sebesar 5 m.

 Jalan Utama
Pada jalan utama, digunakan Sistem Central dalam perencanaan lampu jalan
 Stang ornament =2m
 Jarak antar tiang = 40 m
 Tinggi tiang =8m
 Lebar jalan =9m

 Sudut Kemiringan Stang Ornamen


𝑡 = √ℎ2 + 𝑐 2
= √82 + 2.52
= 8.38
Maka,

cos 𝜑 =
𝑡
8
= 8.38
= 0.95
𝜑 = 18°

 Intensitas Cahaya dengan menggunakan Lampu Mercury 125 Watt


𝐾. 𝑃
𝐼=
𝜔
60.125
= 4𝜋
= 596.83

 Iluminasi Ujung Jalan


𝑟 = √82 + 52
= 9.4 𝑚

1
𝐸𝐵 = cos 𝛽
𝑟2

596.83 8
= 𝑥
9.42 9.4
4774.64
= 830.584

= 5.7 𝑙𝑢𝑥

1. Jalan Utama Pos Satpam


𝐿
𝑇= +1
𝑆
30
= +1
40
= 2 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 (4 lampu)

2. Jalan Bougenvile 1
𝐿
𝑇= +1
𝑆
146
= +1
40
= 6 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 ( 12 lampu)

3. Jalan Bougenvile 2
𝐿
𝑇 = +1
𝑆
120
= +1
40
= 4 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 (8 lampu)

4. Jalan Bougenvile 3
𝐿
𝑇 = +1
𝑆
120
= +1
40
= 4 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 (8 lampu)

5. Jalan Melati 1
𝐿
𝑇= +1
𝑆
120
= +1
40
= 4 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 (8 lampu)

6. Jalan Melati 2
𝐿
𝑇= +1
𝑆
120
= +1
40
= 4 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 (8 lampu)

7. Jalan Melati 3
𝐿
𝑇= +1
𝑆
120
= +1
40
= 4 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 (8 lampu)

8. Jalan Melati 4
𝐿
𝑇= +1
𝑆
120
= +1
40
= 4 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 (8 lampu)

8. Jalan Gandaria 1
𝐿
𝑇= +1
𝑆
156
= +1
40
= 7 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 (14 lampu)

9. Jalan Gandaria 2
𝐿
𝑇= +1
𝑆
120
= +1
40
= 4 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 (8 lampu)

10. Jalan Gandaria 3


𝐿
𝑇= +1
𝑆
120
= +1
40
= 4 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 (8 lampu)

11. Jalan Gandaria 4


𝐿
𝑇= +1
𝑆
120
= +1
40
= 4 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 (8 lampu)
12. Jalan Gandaria A
𝐿
𝑇= +1
𝑆
195
= +1
40
= 7 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 (14 lampu)

13. Jalan Utama Persimpangan


𝐿
𝑇= +1
𝑆
45
= +1
40
= 3 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 (6 lampu)

Jumlah titik lampu pada Jalam Utama adalah 68 titik lampu (136 lampu)
 Jalan Lorong
Pada jalan lorong, digunakan Sistem Single Side Zig-Zag dalam perencanaan lampu jalan
 Stang ornament =2m
 Jarak antar tiang = 40 m
 Tinggi tiang =8m
 Lebar jalan =5m

 Sudut Kemiringan Stang Ornamen


𝑡 = √ℎ2 + 𝑐 2
= √82 + 2.52
= 8.38
Maka,

cos 𝜑 =
𝑡
8
= 8.38
= 0.95
𝜑 = 18°

 Intensitas Cahaya dengan menggunakan Lampu Mercury 125 Watt


𝐾. 𝑃
𝐼=
𝜔
60.125
= 4𝜋
= 596.83

 Iluminasi Ujung Jalan


𝑟 = √82 + 52
= 9.4 𝑚

1
𝐸𝐵 = cos 𝛽
𝑟2

596.83 8
= 𝑥
9.42 9.4

4774.64
= 830.584

= 5.7 𝑙𝑢𝑥
1. Jalan Anggrek 1
𝐿
𝑇 = +1
𝑆
120
= +1
40
= 4 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢

2. Jalan Anggrek 2
𝐿
𝑇 = +1
𝑆
120
= +1
40
= 4 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢

3. Jalan Anggrek 3
𝐿
𝑇 = +1
𝑆
120
= +1
40
= 4 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢

4. Jalan Anggrek 4
𝐿
𝑇 = +1
𝑆
120
= +1
40
= 4 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢

5. Jalan Mawar 1
𝐿
𝑇 = +1
𝑆
120
= +1
40
= 4 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢

6. Jalan Mawar 2
𝐿
𝑇 = +1
𝑆
120
= +1
40
= 4 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢
7. Jalan Mawar 3
𝐿
𝑇 = +1
𝑆
120
= +1
40
= 4 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢

8. Jalan Mawar 4
𝐿
𝑇 = +1
𝑆
120
= +1
40
= 4 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢
9. Jalan Apel
𝐿
𝑇 = +1
𝑆
140
= +1
40
= 5 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢

10. Jalan Persimpangan


𝐿
𝑇 = +1
𝑆
30
= +1
40
= 1 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 dan terdapat 10 persimpangan sehingga terdapat 10 titik
lampu

11. Penerangan Pada Bundaran Besar


𝐿
𝑇 = +1
𝑆
80
= +1
40
= 3 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢

12. Penerangan Pada Bundaran Kecil


𝐿
𝑇 = +1
𝑆
40
= +1
40
= 2 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢
Jadi, jumlah titik lampu pada jalan lorong sebanyak 64 titik lampu
 Armatur
Semakin tinggi indeks perlindungan (IP), semakin baik standar perlindungannya. Untuk
itu digunakan kap lampu Phillips HPLN 125 W dengan spesifikasi IP43

 Perhitungan Daya Listrik yang Dibutuhkan


Berdasarkan jumlah lampu maka beban dibagi menjadi 6 Panel Distribusi. Jumlah
daya yang mengalir pada SDP 1- 4 sebesar P = 125 watt x 34 watt
= 4250 watt

Jumlah daya yang mengalir pada SDP 5 - 6 sebesar P = 125 watt x 32 watt
= 4000 watt

Arus nominal pada masing-masing fasa dapat dihitung dengan:


𝑃 4250 4250
In = = 220 𝑋 0.8 = = 24.14 A
𝑉 cos 𝜋 176

Arus rating pengaman:


Irating = K x In
= 125 % x 24.14
= 30.175 A

Arus Nominal pada APP 3 Fasa yaitu:


𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐼𝑛 =
√3𝑉. cos 𝜑

200 𝑥 125
𝐼𝑛 =
√3 380 𝑥 0.8

25000
𝐼𝑛 =
658.17 𝑥 0.8

25000
𝐼𝑛 =
526.536

𝐼𝑛 = 47.48 𝐴

Arus rating pada APP yaitu:

Irating = K x In
= 125% x 47.48
= 59.35 A
 Penentuan panjang saluran dan jenis penghantar
Untuk menghubungkan 1 lampu dengan lampu lainnya digunakan kabel NFA2X
0.6 / 1kV twisted. Dengan jumlah tiang yang digunakan sebanyak 132 maka
ditambahkan dengan toleransi sebesar 10% dapat dihitung sebagai berikut:
Panjang kabel NFA2X x 0.6 / 1 kV
= (jumlah tiang x jarak tiang) x 110 %
= (132 x 40) x 110%
= 5808 m

Untuk menentukan luas penampang kabel NFA2X 0.6 / 1 kV yang digunakan:


√3. 𝜌. 𝑙. 𝐼𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 . 𝑐𝑜𝑠 𝜑
𝐴=
𝑉𝑑𝑟𝑜𝑝
√3 𝑥 0.0286 𝑥 5808 𝑥 30.175 𝑥 0.8
𝐴=
380 𝑥 5%

6945.2
𝐴=
19
𝐴 = 365.53 mm2

Nilai tersebut merupakan luas penampang total. Dikarenakan merupakan jaringan 3


fasa, maka luas penampang kabel per fasa adalah luas penampang total dibagi 3 yaitu
121.8 mm2.

Anda mungkin juga menyukai