Anda di halaman 1dari 3

Tuujuan : Tujuan

Untuk mengetahui intensitas serangan hama dan penyakit pada setiap verietasyang
berbeda dan mengetahui cara pengendalian dari hama-hama tersebut

Tipus:

Intensitas serangan hama adalah derajat serangan OPT atau derajat


kerusakan tanaman yang disebabkan oleh OPT. Adapun bentuk penafsiran
kepadatan populasi dibedakan menjadi 3 yaitu penafsiran populasi mutlak adalah
mengamati langsung pada suatu habitat hama yang dinyatakan dalam satuan unit
luas tanah atau habitat dari hama misalnya banyaknya wereng coklat tiap rumpun
padi atau banyaknya individu walang sangit dalam pertanaman seluas 1 m x 1 m.
Penafsiran populasi relatif adalah untuk mengetahui perubahan dari waktu ke
waktu atau perbedaan dari suatu tempat dengan tenpat lain (Pracaya, 2005).

Serangan dapat diartikan sebagai bentuk aktivitas OPT untuk menimbulkan


kerusakan pada tanaman sedangkan kerusakan adalah efek dan aktivitas OPT pada
tanaman dan biasanya ditinjau dari segi fisiologis dan ekonomis. Kerusakan
tanaman karena serangan OPT sangat beragam tergantung pada gejala
serangannya, sehingga dikenal kerusakan mutlak atau dianggap mutlak dan tidak
mutlak (Dirjen Bina,2002).

Kerusakan mutlak adalah kerusakan yang terkadi secara permanen/


keseluruhan pada tanaman bagian tanaman yang akan dipanen, misalnya kematian
seluruh jaringan tanaman dan layu. Sedangkan yang dianggap mutlak seperti
terjadinya busuk, rusaknya sebagian jaringan tanaman sehingga tanaman atau
bagian tanaman tidak produktif lagi. Kerusakan tidak mutlak, merupakan
kerusakan sebagian tanaman seperti daun, bunga, buah, ranting, cabang, dan
batang (Dirjen Bina,2002).
Pada dasarnya, jenis serangan penyakit dibedakan menjadi dua metodeyaitu
metode non sistemik dan metode sistemik, sehingga rumus penghitungan intensitas
serangan adalah sebagai berikut:a.

Non Sistemik ( Tidak Menyeluruh)


( )
Keterangan :I = Intensitas serangan ( % )n = Jumlah tanaman yang memiliki
kategori skala kerusakan yangsamav = Nilai skala kerusakan dari tiap kategori
seranganZ = Nilai skala kerusakan tertinggi N = Jumlah tanaman atau bagian
tanaman yang diamati

b.

Sistemik (menyeluruh)

I = Tingkat serangan (%),a = jumlah tanaman yang terserang, b = jumlah tanaman


yang diamati
DAFTAR PUSTAKA

Lologau, Baso Aliem. 2006.Tingkat Serangan Lalat Pengorok Liriomyza


huidobrensis(Banchard) dan Kehilangan Hasil pada Tanaman Kentang
. Balai PengkajianTeknologi Pertanian Sulawesi Selatan

Pracaya. 2005. Hama dan Penyakit Tanaman (Edisi Revisi), Penebar Swadaya. Jakarta.

Dirjen Bina Produksi Tanaman. 2002. Pemetaan Daerah Endemis OPT Penting
Pada Tanaman Pangan. Pangan Buku 1. Pangan Balai Peramalan
Organisme Pengganggu Tumbuhan. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai