Buku Penuntun Laboratorium Operasi Teknik Kimia I PDF
Buku Penuntun Laboratorium Operasi Teknik Kimia I PDF
PENUNTUN PRAKTIKUM
OPERASI TEKNIK KIMIA I
NAMA MAHASISWA :
NOMOR STAMBUK :
KELAS/KELOMPOK :
1
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
KATA PENGANTAR
Dengan adanya buku penuntun ini bukan berarti mahasiswa tidak perlu
lagi mencari dan membaca buku-buku lainnya tetapi juga dibutuhkan informasi
dari beberapa referensi demi menambah pengetahuan sehingga mahasiswa dapat
betul-betul mendalami materi dari setiap judul percobaan yang akan dilakukan.
Semoga penuntun praktikum ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Insya
Allah. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Tim Penyusun
2
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Sedimentasi ..................................................................................................25
3
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
PERCOBAAN I
TANGKI PENGADUK
4
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
1.1.3 Pengaduk
Pencampuran didalam tangki pengaduk terjadi karena adanya gerak
rotasi dari pengaduk didalam fluida. Gerak pengaduk ini memotong
fluida tersebut dan dapat memantulkan arus eddy yang bergerak
keseluruh sistem fluida tersebut. Oleh sebab itu pengaduk merupakan
bagian yang paling penting dalam suatu operasi pencampuran fasa cair
dengan tangki pengaduk. Pencampuran yang baik akan diperoleh bila
5
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
a. Flat Blade
b. Curved Blade
c. Pitbhed Blade
6
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
a. Basic
b. Anchor
c. Glassed
7
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
8
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
a. Center, vertikal
b. Off center, vertikal
c. Miring (inclined)
d. Horizontal
9
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( )
disebut power number = Npo
( )
disebut Reynold Number = NRe
Npo = K. Nre-b.NFr-c
10
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
11
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
TABEL ASISTENSI
NAMA :
STAMBUK :
KELOMPOK :
KELAS :
ASISTEN :
JUDUL PENETAPAN :
Makassar, 20
( )
ASISTEN
12
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
PERCOBAAN II
ALIRAN FLUIDA
1.1 Pengantar
Dalam pabrik kimia, transportasi fluida (cairan atau gas) dapat dikatakan
selalu terjadi. Transportasi fluida di pabrik umunya dilaksanakan dengan
saluran tertutup (closed channel), dengan saluran berupa pipa. Sebagai
gambaran pentingnya masalah transportasi fluida, biaya pemipaan bisa
mencapai 40% dari harga alat pabrik. Untuk itu, tentunya peralatan
transportasi fluida perlu diperhitungkan dengan seksama. Teori aliran fluida
menjadi teramat penting dalam teknik kimia.
Diantara peralatan transportasi fluida, pompa, kran, alat ukur alir (orificemeter
dan floatmeter) teramat penting. Percobaan ini akan mempelajari karakteristik
pompa, kran, orificemeter dan floatmeter.
13
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
Jika tekanan sebelum dan sesudah pompa dapat diukur maka –Ws (head
pompa) dapat dihitung.
Pompa
Untuk titik-titik sebelum dan sesudah pompa, dapat diasumsi z1 = z2, v1 =
v2 (jika kran pipa sebelum dan sesudah pompa sama), sehingga diperoleh :
Jika tekanan sebelum dan sesudah pompa dapat diukur maka –Ws (head
pompa dapat dihitung).
Kran
Untuk titik-titik sebelum dan sesudah kran, dapat diasumsi z1 = z2, -Ws =
0, v1 = v2 sehingga diperoleh :
Jika beda tekanan sebelum dan sesudah kran dapat diukur, maka panjang
ekivalen kran dapat dihitung (Le). Panjang ekivalen kran adalah panjang
pipa lurus yang memberikan gesekan terhadap aliran dengan yang
diberikan kran. Nilai panjang ekivalen ini tergantung derajat pembukaan
kran.
Orificemeter
Skema orificemeter (alat ukur debit aliran) adalah seperti gambar berikut :
1 2
14
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
( )
( )
√
[ ( ) ]
Cairan mengalir ke atas lewat tabung yang luas penampangnya makin ke atas
makin besar. Dalam tabung terdapat padatan (float) yang jika tak ada cairan
akan tenggelam. Akibat adanya aliran, float akan naik. Jika debit aliran makin
besar, luas celah yang dibutuhkan untuk aliran makin besar, sehingga posisi
15
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
float akan makin tinggi (diameter tabung makin ke atas makin besar). Jadi ada
hubungan antara debit aliran dan posisi ketinggian float. Hal ini bisa
dimanfaatkan untuk alat ukur debit aliran.
P-8
Orificemeter Venturimeter
Pipa 4
Pipa 3
Tangki
LI
Pipa 2
Pipa 1
Pompa
c. Jalannya Percobaan
Dibuat sistem aliran seperti pada gambar di atas. Debit diatur dengan kran
dan kran sirkulasi. Debit air pada tangki diukur dengan mengukur jumlah
air yang lewat dengan gelas ukur dan mengukur waktu yang diperlukan.
Debit air pada tangki adalah volume dibagi waktu. Beda tinggi kolom air
16
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
17
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
TABEL ASISTENSI
NAMA :
STAMBUK :
KELOMPOK :
KELAS :
ASISTEN :
JUDUL PENETAPAN :
Makassar, 20
( )
ASISTEN
18
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
PERCOBAAN III
ALAT PENUKAR PANAS (HEAT EXCHANGER)
1.1 Pengantar
Dalam pabrik kimia, proses pemanasan dan pendinginan bahan,
penguapan maupun pengembunan selalu dilakukan. Prinsip proses-proses
tersebut adalah menambahkan atau mengambil panas dari suatu bahan.
Medium pemberi panas adalah bahan yang suhunya lebih tinggi (pemanas)
sedang medium pengambil panas adalah bahan yang suhunya lebih rendah
(pendingin). Dalam hal ini panas berpindah dari tempat yang suhunya lebih
tinggi ke tempat yang suhunya lebih rendah.
Alat yang umum dipakai untuk penambahan atau pengambilan panas
disebut alat penukar panas atau heat exchanger.
19
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
20
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
( ) ( )
( )
( )
Perbedaan suhu ini disebut perbedaan suhu rata-rata
logaritma (log mean temperature diffrence) disingkat LMTD
Q = U * A *(Δ T) LMTD
21
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
Tipe aliran di dalam alat penukar panas ini ada 4 macam aliran yaitu :
Counter current flow (aliran berlawanan arah)
Paralel flow/co current flow (aliran searah)
Cross flow (aliran silang)
Cross counter flow (aliran silang berlawanan)
1.4 Percobaan
Alat shell and tube heat exchanger dinyalakan, pendingin dialirkan.
Diatur suhu pemanas (Tw1) kemudian mengatur kecepatan alir pemanas.
Setelah kecepatan pemanas diatur maka kecepatan pendingin dan pemanas
dicatat.Setelah suhu yang diinginkan (Tw1) mendekati suhu pemanas yang
masuk maka semua suhu dicatat.
22
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
( )
LuasPermukaanuntukperpindahanpanas :
Kecepatanmassadihitungdenganrumus :
SehinggabilanganReynolddapatdihitungdenganrumus :
DAFTAR PUSTAKA
23
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
TABEL ASISTENSI
NAMA :
STAMBUK :
KELOMPOK :
KELAS :
ASISTEN :
JUDUL PENETAPAN :
Makassar, 20
( )
ASISTEN
24
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
PERCOBAAN IV
SEDIMENTASI
Ho
Solid liquid
interface
zone 2 zona 2
fig 2
zona 4
25
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
umumnya, zona pemekatan suatu suspensi (zona 2) sangta tipis dan kadang-
kadang tidak jelas terlihat. Kedalaman dari zona pemadatan (Compaction)
ditentukan dari karakteristik padatan dan rancangan alat. Pada peralatan
pengendap yang beroperasi secara komersial, mekanisme penggaruk (ruko)
dipasang pada dasar tangki pengendap untuk mempengaruhi pengumpulan
suspensi pekat dari dasar tangki.
3
1
2
4
26
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
Keterangan :
1. Tangki penampung
2. Pompa
3. Tabung klarifikasi
4. Zat uji
5. Kerangan sampel
6. Kerangan pengatrur
Panjang :2m
Lebar :1m
Tinggi : 3,5 m
Tabung sedimentasi :
Tinggi : 275 cm
Diameter : 15,24 cm
Utilitas :
27
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
7. Water jet
8. Botol semprot
9. Spatula
10. Tang/ pemegang benda panas
11. Kertas filter
12. Selang
13. Kertas Ph
14. Tangga
15. Stopwatch
16. Mistar
1. Padatan CaCO3
2. Air
3. Koagulan Al2(SO4)3
4. Asam dan basa (HCl dan NaOH)
5. Aquades
Prosedur Percobaan :
1. Memasukkan zat uji
- Cairan yang mengandung padatan ditampung pada tangki penampung
kemudian dipompakan ke dalam tabung klarifikasi melalui bagian
bawah tabung tersebut hingga mencapai ketinggian tertentu.
- Catat harga ketinggian tersebut dan tandai permukaan cairan tersebut
sebagai titik acuan pengukuran kedalaman.
2. Pengambilan sampel
- Ambil 3 sampel pada tiap kedalamn tertentu masing-masing sebanyak
10 ml dengan menggunakan gelas ukur dan catat harga kedalaman
tersebut.
- Lakukan hal tersebut diatas untuk setiap waktu tertentu
28
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
3. Menganalisa sampel
- Timbang kertas filter kering + kaca arloji dengan menggunakan
neraca elektronik dan catat harganya
- Masukkan filter tersebut ke dalam permukaan corong buchler hingga
menutupi seluuruh permukaan.
Dengan D= diameter dalam pipa dan L = Panjang pipa, selanjutnya dihitung
( )
Atau
Ui = hi
Dari data percobaan diperoleh berbagai data hi pada berbagai debit aliran (V)
kecepatan aliran air dalam pipa dapat dihitung dengan :
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G,G., 1950, “ Unit Operation”, Modern Asia Edition, John Willey and
Sons Inc,. New York
Foust, A. S., 1980, “ Principles of Unit Operations”, 2 ed., John Wiley and Sons
Inc., New York.
Kern., D.Q 1950, “Process Heat Transfer”, Mc Graw Hill Book Company. Inc.,
New York.
29
Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I
TABEL ASISTENSI
NAMA :
STAMBUK :
KELOMPOK :
KELAS :
ASISTEN :
JUDUL PENETAPAN :
Makassar, 20
( )
ASISTEN
30