Anda di halaman 1dari 6

54

BAB III

METODE PENILITIAN

A. Pendekatan / Desain Penelitian


Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

dalam bentuk studi kasus yang mengeskplorasi suatu masalah asuhan

keperawatan pada pasien yang mengalami benigna prostat hyperplasia (BPH)

di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Kalimantan Timur.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan asuhan keperawatan yang

meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi
B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian keperawatan

merupakan individu dengan kasus yang akan diteliti secara rinci dan

mendalam. Adapun kriteria subyek penelitian yang akan dipilih, sebagai

berikut :
1. Kriteria inklusi, meliputi :
a. Pasien berjenis kelamin laki-laki.
b. Subyek terdiri dari 2 orang Pasien dewasa dengan kasus penyakit

benigna prostat hyperplasia.


c. Pasien dewasa dengan rentang usia 30 – 70 tahun.
d. Pasien yang dirawat di ruang perawatan RSUD dr. Kanujoso

Djatiwibowo Balikpapan.
e. Pasien sadar penuh dengan GCS kualitatif composmentis.
f. Pasien dengan kasus penyakit benigna prostat hiperplasia ≤ dari 3

bulan.
g. Pasien bersedia menjadi responden selama penelitian studi kasus

berlangsung.
2. Kriteria ekslusi, meliputi :
a. Pasien tidak bersedia menjadi responden
b. Pasien yang dirawat di ruang Flamboyan C
55

C. Definisi Operasional
1. BPH merupakakan pertumbuhan nodul-nodul fibroadenomatosa majemuk

dalam prostat, pertumbuhan tersebut dimulai dari bagian periuretral

sebagai proliferasi yang terbatas dan tumbuh dengan menekan kelenjar

normal yang tersisa, prostat tersebut mengelilingi uretra dan, dan

pembesaran bagian periuretral menyebabkan obstruksi leher kandung

kemih dan uretra parsprostatika yang menyebabkan aliran kemih dari

kandung kemih. Pada kasus ini untuk menentukan benigna prostat

hiperplasia adalah berdasarkan rekam medis pasien yang telah didiagnosis

oleh dokter.
2. Asuhan keperawatan pada pasien benigna prostat hiperplasia merupakan

suatu asuhan keperawatan yang komprehensif dimana proses kegiatan

praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada pasien

benigna prostat hiperplasia dalam tatanan pelayanan kesehatan meliputi

pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi

untuk mengatasi masalah pada pasien dengan benigna prostat hiperplasia.


D. Lokasi dan Waktu Penelitan
Penelitian ini dilakukan di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo

Balikpapan Kalimantan Timur, pada Pasien yang mengalami. Waktu

penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2019 sampai 28 Maret

2019.
E. Prosedur Penlitian
Prosedur penelitian ini dilakukan melalui tahap sebagai berikut :
1. Mahasiswa melakukan penyusunan usulan proposal penelitian dengan

menggunakan studi kasus.


56

2. Mahasiswa melakukan ujian proposal, setelah proposal disetujui oleh

penguji maka penelitian akan dilanjutkan dengan kegiatan pengumpulan

data.
3. Poltekkes Kemenkes Kaltim mengirimkan surat pengajuan izin

pengumpulan data ke RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.


4. Setelah surat dari Poltekkes Kemenkes Kaltim masuk, maka mahasiswa

dapat melakukan studi kasus.


5. Mahasiswa melapor kepada Kepala Ruangan dan CI.
6. Bersama Kepala ruangan, CI serta penguji, mahasiswa menentukan klien

studi kasus sesuai dengan kriteria inklusi untuk dilakukan asuhan

keperawatan.
7. Mahasiswa melakukan Bina Hubungan Saling Percaya kepada klien yang

telah ditentukan.
8. Setelah bina hubungan saling percaya berhasil dilakukan, kemudian

mahasiswa melakukan pengkajian kepada klien melalui pengisian format

pengkajian, observasi, dan wawancara.


9. Setelah pengkajian telah dilakukan mahasiswa mengumpulkan data fokus

untuk menegakkan diagnosa.


10. Setelah peneliti menegakkan diagnosa asuhan keperawatan selanjutnya

peneliti melakukan perencanaan asuhan keperawatan.


11. Mahasiswa melakukan perencanaan asuhan keperawatan sesuai dengan

perencanaan yang telah disusun.


12. Mahasiswa melakukan tindakan asuhan keperawatan sesuai dengan

perencanaan yang telah disusun.


13. Mahasiswa melakukan evaluasi asuhan keperawatan yang telah diberikan

kepada klien.
14. Kemudian mahasiswa melakukan dokumentasi keperawatan.
F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang

digunakan :
57

a) Wawancara
Wawancara selalu ada dua pihak yang masing-masing memiliki

kedudukan yang berbeda, pihak satu sebagai pencari informasi dan

pihak yang lain sebagi pemberi informasi (Sugiyono, 2009).

Wawancara yang dilakukan pada klien maupun pada keluarga. Hasil

wawancara berisi tentang identitas klien, keluhan utama, riwayat

penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, dan riwayat penyakit

keluarga.
b) Observasi dan Pemeriksaan Fisik
Selain wawancara, teknik pengumpulan data yang lain adalah

observasi dan pemeriksaan fisik. Observasi adalah teknik pengumpulan

data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke objek

penelitan untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Sugiyono,

2009). Hasil dari observasi dan pemeriksaan fisik yaitu tentang

mengenai keadaan umum klien, respon klien terhadap asuhan

keperawatan yang telah dilakukan sesua dengan diagnosa keperawatan

yang ditemukan. Pada pemeriksaan fisik dengan pendekatan IPPA

(inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi) pada tubuh klien untuk

mengetahui kelainan yang dirasakan oleh klien.


c) Studi dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu

(Sugiyono, 2009). Studi dokumentasi merupakan suatu tekni

pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen untuk

mendapatkan suatu data atau informasi yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti. Studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah

dengan melihat hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain yang
58

relevan, seperti hasil laboratorium, radiologi, ataupun pemeriksaan fisik

lainnya untuk mengetahui kelainan-kelainan pada Pasien.


2. Instrumen Pengumpulan Data

Alat atau instrument pengumpulan data menggunakan format

asuhan keperawatan medikal bedah sesuai ketentuan yang berlaku di

Poltekkes Kemenkes Kaltim.

G. Keabsahan Data

Keabsahan data yang dilakukan peneliti dimaksudkan untuk

membuktikan kualitas data atau informasi yang diperoleh peneliti dengan

melakukan pengumpulan data menggunakan format asuhan keperawatan

sehingga menghasilkan sebuah data yang akurat. Selain itu, keabsahan data

dilakukan dengan memperpanjang waktu pengamatan atau tindakan minimal

selama tiga hari, sumber informasi tambahan menggunakan triangulasi dari

tiga sumber data utama yaitu klien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan

dengan masalah yang teliti.

H. Analisa Data
Pada studi kasus, analisis data diolah menggunakan aturan-aturan yang

disesuaikan dengan pendekatan studi kasus asuhan keperawatan. Dalam

analis data, data yang dikumpulkan dikaitkan dengan konsep, teori, prinsip

yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah

keperawatan.
Cara analisis data:
1. Validasi data, teliti kembali data yang telah terkumpul.
2. Mengelompokan data berdasarkan kebutuhan bio-psoko-sosio

spiritual
59

3. Membandingkan data-data hasil pengkajian, diagnosa, perencanaan,

implementasi dan evaluasi yang abnormal dengan konsep teori

terhadap 2 responden
4. Membuat kesimpulan tentang kesenjangan (masalah keperawatan)

yang ditemukan.

Anda mungkin juga menyukai